Puasa penuh selama bulan Ramadhan bertujuan melatih diri sendiri untuk menghindari dosa di hari-hari di luar bulan Ramadhan yang jika berhasil tentunya puasa membuahkan pahala [1].
Selain dari sisi religi yang bisa meningkatkan ketakwaan seseorang saat berpuasa dengan baik, puasa selama Ramadhan juga bisa membantu meningkatkan kesehatan [1].
Salah satu manfaat yang bisa didapat dengan berpuasa adalah peningkatan kesehatan paru-paru, tentunya selama menu sahur dan buka puasa juga bernutrisi seimbang [2].
Berikut ini adalah manfaat puasa untuk paru-paru tetap dan semakin sehat di bulan Ramadhan.
Daftar isi
1. Menurunkan Kadar Lemak dalam Tubuh
Puasa pada bulan Ramadhan yang dilakukan secara sehat dan dengan mengasup makanan-makanan yang tepat sangat bermanfaat sebagai penurun kadar lemak dalam tubuh [3,4].
Obesitas atau berat badan berlebih tidak hanya menjadi pemicu penyakit jantung, diabetes, stroke dan tekanan darah tinggi, tapi juga memberi tekanan di organ paru [5].
Obesitas bisa menyebabkan pemilik tubuh yang kelebihan lemak menjadi sulit bernafas [5].
Nafas pendek-pendek dan mudah sesak nafas menjadi salah satu tanda yang sering terjadi [5].
Pasien penyakit paru obstruktif kronis lebih rentan terhadap hal tersebut jika mengalami obesitas [5].
Maka agar paru-paru tetap terjaga kesehatannya, dokter biasanya menyarankan supaya pasien menjaga atau menurunkan berat badan supaya kadar lemak berlebih dalam tubuh berkurang [5].
Bila memilih asupan makanan yang tepat selama puasa Ramadhan, lemak di dalam tubuh berpotensi menurun dan masalah sulit bernafas tidak lagi dialami.
2. Membantu Berhenti Merokok
Banyak orang hanya berfokus pada menahan haus, lapar dan marah saat puasa.
Padahal, penting untuk menahan pula untuk tidak merokok, terkhusus bagi para perokok aktif.
Sebuah penelitian di Turki bahkan menunjukkan bahwa orang-orang yang menjalankan ibadah puasa mampu menahan diri untuk tidak merokok [6].
Dengan kata lain, ibadah puasa sangat bermanfaat dalam mengurangi atau membantu orang berhenti dari kebiasaan merokoknya [6].
Dalam penelitian tersebut, 285 dari 354 orang partisipan terbukti mengalami penurunan konsumsi rokok secara signifikan selama bulan Ramadhan [6].
Bahkan dari penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa 14,7% partisipan di bulan Ramadhan mereka berhasil berhenti dari kebiasaan merokok [6].
Secara tidak langsung, puasa menjadi bermanfaat bagi kesehatan paru-paru, terutama bila kebiasaan merokok benar-benar berhenti bahkan setelah puasa selesai [6].
Terdapat banyak kondisi gangguan kesehatan pada paru-paru yang disebabkan kebiasaan merokok seperti berikut [7] :
- Bronkitis kronis
- Emfisema
- Kanker paru-paru
- Kambuhnya asma
- Penyakit paru obstruktif kronis
Maka bila puasa di bulan Ramadhan terbukti mampu mengurangi kebiasaan merokok dan bahkan membantu berhenti dari kebiasaan tidak sehat tersebut, artinya puasa bermanfaat mencegah berbagai penyakit kronis pada paru.
3. Mencegah Kekambuhan Asma
Puasa juga dapat menjadi sebuah jalan untuk meminimalisir risiko kambuhnya asma.
Sebuah hasil studi tahun 2018 menunjukkan pada kegiatan puasa dengan absen dari makanan selama 24 jam, hal ini justru mampu menghambat proses selular yang mampu memicu asma dan gangguan pernafasan yang berkaitan dengan asma [8].
Maka jika jenis atau metode puasa tersebut terbukti baik bagi penderita asma, puasa di bulan Ramadhan pun akan menawarkan manfaat yang kurang lebih sama.
4. Mengurangi Risiko Tuberkulosis
Puasa di bulan Ramadhan juga dapat mencegah penyakit TB atau tuberkulosis karena puasa mampu membasmi bakteri tuberkulosis penyebab infeksi paru.
Puasa di bulan Ramadhan sebenarnya juga dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh [9].
Ketika sistem daya tahan tubuh kuat dan tinggi, hal ini berpengaruh baik bagi kesehatan paru [9].
Selama berpuasa, terutama dengan pemilihan menu buka dan sahur yang sehat, sel-sel sistem kekebalan tubuh akan mengalami peremajaan secara optimal [9].
Karena berpuasa, tubuh seperti menghemat tenaga yang dikeluarkan dan hal ini terjadi dengan membunuh sel-sel kekebalan yang sudah rusak lalu memicu regenerasi sel (penggantian sel lama dengan sel-sel baru) [9].
Sel dari hasil regenerasi merupakan sel-sel baru yang lebih sehat dan lebih baik dalam melindungi tubuh [9].
Maka saat sistem daya tahan tubuh menguat, tubuh lebih waspada dan sangat terproteksi dari risiko infeksi paru, tidak terkecuali tuberkulosis [9].
5. Membersihkan Sel Rusak
Ketika puasa, tubuh melakukan autofagi, yakni mekanisme pembersihan sel-sel rusak di dalam tubuh [10].
Autofagi terjadi karena saat puasa kadar glukosa dalam darah tidak memadai untuk menjadi energi bagi tubuh [10].
Pembersihan sel-sel rusak ini kemudian disusul dengan pembakaran menjadi energi [10].
Zat-zat yang juga berpotensi menyebabkan radang turut dibuang dari dalam tubuh yang disusul dengan pembaruan sel-sel baru yang lebih baik dan sehat [10].
6. Meningkatkan Kapasitas Paru-paru
Puasa bermanfaat pula dalam meningkatkan kapasitas paru-paru di mana hal ini telah terbukti melalui sebuah penelitian.
Dalam penelitian ini, 117 orang partisipan mengikuti pemeriksaan spirometri untuk mengecek kondisi paru-paru 10 hari sebelum berpuasa di bulan Ramadhan, 2 kali pada masa puasa, dan 10 hari setelah bulan Ramadhan [11].
Ketika puasa memengaruhi berat badan yang mulai ikut turun, maka biasanya fungsi dan kapasitas paru ikut meningkat dibandingkan dari masa sebelum bulan Ramadhan [11].
Jadi, manfaat puasa untuk paru-paru sangat besar, terutama untuk menjaga maupun meningkatkan kesehatan organ ini.