Manfaat Puasa Bagi Penderita Maag

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Jika Anda penderita sakit lambung, Anda tetap dapat menjalankan puasa di bulan Ramadhan dengan beberapa cara. Misalkan jangan kembali tidur setelah sahur, makan dalam porsi kecil tapi lebih sering ketika... berbuka, berhenti makan 3-4 jam sebelum tidur, dan menghindari makanan pedas dan asam. Konsultasikan kepada dokter jika Anda mengonsumsi obat-obatan untuk lambung yang harus dimakan secara rutin. Dokter mungkin akan mengatur dosis atau frekuensi pemberian obat agar Anda tetap daoat berpuasa. Hindari gorengan dan makanan/buah yang asam, makanan pedas, makanan yang mengandung terlalu manis dan mengandung banyak gula, atau terlalu banyak makan ketika sahur dan berbuka. Contoh makanan yang baik bagi penderita penyakit lambung saat berpuasa adalah kurma, susu almond, pisang, atau makanan yang dipanggang. Read more

Setiap tahun, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh saat Ramadan. Setiap kali pula bulan ini datang, tidak sedikit penderita maag yang khawatir tentang boleh atau tidaknya mereka ikut berpuasa.

Masih menjadi pendapat umum bahwa berpuasa bisa memperburuk kondisi penyakit maag, padahal ini tidak sepenuhnya benar. Bahkan, bila dilakukan dengan cara yang dianjurkan dokter, puasa bisa membantu menyehatkan saluran cerna.

Sakit maag adalah salah satu gangguan saluran pencernaan yang khususnya menyerang bagian lambung. Gejala umumnya berupa nyeri di ulu hati, mual hingga kadang-kadang muntah, rasa panas di dada, kembung, sering sendawa, serta menurunnya nafsu makan.

Gangguan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti terjadinya produksi asam lambung berlebih, dinding lambung yang lemah, atau infeksi.

Penderita gangguan cerna fungsional, yaitu yang peningkatan asam lambungnya bukan disebabkan oleh luka atau kelainan pada organ pencernaan, bisa tetap berpuasa dengan beberapa catatan. Gangguan cerna fungsional ini yang kita kenal sebagai sakit maag. [3]

Tetapi, penderita gangguan cerna organik, yaitu yang keluhan sakit lambungnya disebabkan oleh kelainan pada organ pencernaan, seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), kanker, tukak lambung, tidak disarankan untuk berpuasa. [1, 4]

Tidak sedikit orang dengan riwayat penyakit maag namun tubuhnya fit malah merasakan manfaat puasa bagi kesehatan lambungnya. Apa saja manfaat puasa bagi penderita maag?

1. Memperbaiki Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Sebagian besar penyebab terjadinya maag, terutama pada manusia modern, adalah gaya hidup atau kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat. Misalnya makan di waktu yang tidak teratur, mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan lemak dan terlalu pedas, terlalu sering mengonsumsi minuman bersoda, merokok, dan sebagainya. [1, 2]

Selama bulan puasa, waktu makan akan dengan sendirinya menjadi lebih teratur karena harus dilakukan pada waktu yang sama setiap hari, yaitu setelah maghrib dan menjelang subuh. Dengan begitu, kerja lambung akan kembali ditata ulang selama bulan puasa dan ini akan mengurangi gejala maag bahkan hilang pada beberapa orang.

Puasa juga berarti banyak mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat serta kebiasaan merokok. Dengan catatan, menu saat berbuka juga harus dijaga.

2. Mengurangi Produksi Asam Lambung Akibat Stres

Berlebihnya produksi asam lambung penyebab maag bukan hanya dipicu oleh makanan atau minuman, tetapi juga berhubungan dengan kesehatan mental. [3]

Sakit maag yang disebabkan oleh stres adalah gangguan pencernaan yang, meskipun tidak menyebabkan peradangan seperti maag klasik, tetap gejala-gejalanya serupa. Seperti rasa panas di dada, perut kembung, sebah, dan mual. [3]

Sakit maag jenis ini dipicu oleh masalah-masalah emosional, seperti stres, kecemasan dan kekhawatiran atau rasa tidak tenang.

Melaksanakan ibadah puasa Ramadan berarti frekuensi ibadah meningkat, dan ini tentu akan memberikan efek positif bagi ketenangan hati serta kesehatan mental secara umum. Kondisi psikologis yang lebih terkendali dan stabil akan mencegah terjadinya sakit maag akibat stres, dan ini akan sangat terasa perbaikannya selama menjalankan puasa Ramadan.

3. Pola Makan Lebih Teratur

Tidak sedikit kasus sakit maag yang bukan disebabkan oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi, tetapi justru karena tidak perut jarang diisi. [1, 2]

Kebiasaan makan di waktu yang tidak teratur, membiarkan perut kosong dalam waktu lama, atau melewatkan sarapan adalah beberapa dari kebiasaan yang bisa memicu terjadinya sakit maag akut atau sakit maag yang muncul tiba-tiba.

Puasa memang berarti tidak makan dan perut akan kosong dalam waktu yang cukup panjang, tetapi ini berbeda dari pola makan yang tidak teratur. Sebaliknya, puasa malah akan membantu menormalkan kembali ritme kerja saluran cerna.

Selama berpuasa, perut sudah disiapkan untuk menjalani waktu tanpa asupan makanan saat sahur. Karena itu, menu sahur perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya iritasi. Misalnya, hindari makanan yang berlemak, minum kopi, atau pedas.

Saat berbuka, pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi mengandung serat, protein, tidak mengandung banyak minyak atau pedas.

Bila kebiasaan ini terus dilakukan selama sebulan penuh, gejala-gejala maag akan jauh berkurang dan bila sudah terasa efek baiknya bagi pencernaan maka pasti akan terus dijaga dalam jangka panjang bahkan setelah Ramadan berakhir. [1]

Karena alasan-alasan diatas lah beberapa penderita penyakit maag merasa bahwa berpuasa bisa menyembuhkan penyakit maag mereka.

Cara Berpuasa Bagi Penderita Maag

Meskipun puasa Ramadan aman bagi semua orang yang sehat dan cukup fit, namun mereka yang memiliki catatan riwayat penyakit atau kondisi kesehatan tertentu perlu berkonsultasi lebih dulu dengan dokter agar bisa memastikan puasanya aman dengan mengikuti anjuran yang diberikan.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan penderita maag saat menjalani puasa: [1, 2, 4]

  • Obat antiasam lambung semacam penghambat reseptor H2 bisa diminum saat sahur dan berbuka untuk mengendalikan produksi asam lambung untuk mengurangi keluhan di siang hari. Setelah beberapa hari berpuasa, biasanya asam lambung sudah bisa dikontrol tubuh secara alami sehingga obat tidak perlu dikonsumsi lagi.
  • Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang menyebabkan timbulnya keluhan sakit maag saat sahur dan berbuka, seperti gorengan, pedas, soda, dan kafein.
  • Jangan makan berlebihan baik saat sahur maupun berbuka karena bisa merangsang produksi asam lambung yang efeknya akan timbul setelah makan ketika puasa sudah mulai berjalan.
  • Konsumsi makanan yang disarankan untuk penderita maag seperti oatmeal, pisang, seafood dan daging rendah lemak, papaya, sayuran hijau, yogurt, susu almond, serta air jahe.

Dengan mengikuti panduan sahur dan berbuka yang aman bagi penderita maag, puasa bisa dijalankan dengan nyaman, keluhan maag berkurang, dan pencernaan akan menjadi lebih sehat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment