Antivirus Topikal : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Herpes simpleks wajah atau biasa disebut dengan luka dingin yang disebabkan karena kuman dengan nyeri di bibir, gusi, atau mulut. Terkadang juga dapat menginfeksi bagian organ intim[1].

Infeksi ini disebabkan oleh kuman yang diebut virus dan penyebarannya melalui dari 1 orang ke orang lain. Nyeri lepuh ini membawa infeksi sampai sembuh. Flu mudah menyerang jika stres atau berada di bawah sinar matahari langsung[1].

Fungsi Antivirus Topikal

Agen antivirus topikal digunakan dengan cara di oles di tempat yang luka untuk mengobati infeksi. Obat ini digunakan untuk pengobatan virus herpes simpleks wajah (luka dingin)[2].

Agen antivirus topikal memiliki fungsi dan kegunannya, yaitu[3] :

  • Digunakan untuk mengobati berbagai infeksi virus.
  • Untuk pengobatan infeksi mata virus, termasuk herpes simplex keratitis.
  • Untuk mengobati luka herpes orofasial.
  • Untuk pengobatan lokal retinitis sitomegalovirus (CMV) pada pasien dengan sindrom imunodefisiensi didapat (AIDS).
  • Untuk mengobati keratokonjungtivitis dan keratitis epitel yang disebabkan oleh virus simpleks.
  • Sebagai bagian dari obat kemoterapi dengan berbagai jenis kanker saluran cerna metastatik tertentu.
  • Untuk mengobati herpes simplex, varicella zoster, herpes zoster.
  • Untuk mengobati kutil kelamin luar dan kutil perianal pada pasien dewasa yang imunokompeten.
  • Untuk mengobati subacute sclerosing panencephalitis.
  • Untuk menstimulasi respons antivirus bawaan dalam pengobatan virus hepatitis B dan C.
  • Untuk merangsang respons antivirus bawaan dalam pengobatan kutil kelamin akibat virus papiloma manusia.
  • Untuk memperlambat perkembangan penyakit dan mengurangi frekuensi gejala klinis dengan pasien sklerosis ganda yang kambuh.
  • Untuk mencegah gejala sisa yang serius yang disebabkan oleh infeksi virus syncytial pernafasan pada pasien anak-anak.
  • Untuk profilaksis dan pengobatan influenza.
  • Untuk pengobatan infeksi HIV.
  • Untuk pengobatan herpes labialis rekuren.
  • Untuk mengobati retinitis Cytomegalovirus (CMV) pada pasien AIDS.
  • Digunakan untuk mencegah infeksi influenza A.
  • Untuk mengobati tardive pada pasien Parkinson yang menerima levodopa
  • Untuk pengobatan kutil kelamin luar dan kutil perianal.
  • Digunakan untuk mengobati cacar.
  • Untuk pengobatan infeksi virus, transplantasi (organ atau jaringan), cytomegalovirus (CMV) retinitis, dan gangguan retinal (tidak dijelaskan).
  • Digunakan untuk mengobati infeksi virus RNA termasuk COVID-19

Penyakit yang Diatasi dengan Antivirus Topikal

Masing-masing obat antivirus topikal memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda.Berikut ini penyakit yang bisa di atasi dengan antivirus topikal[3]:

  • Luka dingin
  • Herpes simpleks

Penyakit herpes disebabkan oleh virs herpes simpleks, yaitu sejenis penyakit dengan gejala melepuh pada mulut, kulit, dan alat kelamin. Gejala tersebut bisa menyebabkan rasa sakit, sensasi terbakar, dan rasa gatal sebelum mengeras dan pecah.

Beberapa agen antivirus yang melawan infeksi virus herpes simpleks telah di pelajari secara klinis. Agen antivirus telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk pengobatan infeksi virus[4].

Penyakit ini tidak bisa di cegah, akan tetapi langkah-langkahnya dapat mengurangi frekuensi dan juga durasinya. Penyakit ini bisa hilang dalam satu atau dua minggu.

Langkah-langkah timbulnya luka dingin (herpes simpleks) dari awal sampai dengan terpecahnya.

  • Kesemutan, gatal, dan rasa terbakar di area mulut dengan indikasi awal terjadinya luka dingin (herpes simpleks). Luka ini berisi cairan dan timbul di area tepi bibir bawah. Bagian kelenjar mungkin saja mulai membengkak.
  • Luka akan mumcul di tempat yang sama, dan rasa sakit dengan iritasi akan berkembang bersamaan dengan sakit dingin.
  • Terbentuknya kerak kuning di atas luka yang mengelupas.

Cara Kerja Antivirus Topikal

Obat antivirus yang terdiri dari asiklovir dan penciclovir memiliki cara kerja yang berbeda. Pada obat asiklovir yang diubah menjadi asklovir monofosfat oleh timidin kinase yang sangat spesifik terhadap virus. Kemudian, diubah menjadi asiklovir trifosfat oleh enzim seluler[5].

Asiklovir tirfosfat bersama dengan deoxyguanosine triphosphate, keduanya bersiang untuk DNA polimerase virus untuk menghentikan sintesis DNA dan replika virus[5].

Obat ini diminum secara oral diserap dengan sangat buruk melalui saluran gastrointestinal dan menembus kulit dengan ketersediaan hayati 10-20%. Asiklovir menyebar ke jaringan tubuh CSF lalu melintasi plasenta dan masuk ke ASI. Dengan distribusi 0,7 L/kg dan pengikat protein plasma yaitu 9-33%[5].

Untuk metabolismenya sendiri, asiklovir di konversi oleh jenis enzim virus yang akhirnya menjadi asiklovir monofosfat. Dari asiklovir monofosfat ini kemudian di ubah menjadi trifosfat yaitu bentuk aktif[5].

Ekskresi atau pengeluaran melalui urin sebagai metabolit dengan paruh waktu eliminasi yaitu 2-3 jam[5].

Untuk obat penciclovir sendiri memiliki aktivitas penghambat yang disebut dengan in vitro dan in vivo terhadap Herpesviridae. Obat ini biasa di gunakan untuk virus herpes simplex tipe 1 dan 2 (HSV-1 dan HSV-2), virus varicella zoster (VZV), dan virus EpsteinBarr (EBV)[6].

Pada pasien dengan infeksi HSV-1 dan HSV-2 mengubah penciclovir menjadi bentuk monofosfat kemudian berubah menjadi penciclovir trifosfat[6].

Penciclovir triphosphate bersama dengan eoxyguanosine triphosphate dapat menghambat HSV polimerase dengan cara kompetitif. Sehingga, mengakibatkan sintesis DNA virus herpes dapat terhambat[6].

Untuk pemberian secara topikal, penciclovir tidak terserap ke bagian dalam sirkulasi sistemik[6].

Contoh Obat Antivirus Topikal

Antivirus topikal tersedia dalam bentuk krim topikal dan salep topikal yang hanya bisa di resepkan oleh dokter. Berikut ini contoh obat antivirus topikal.

  • Asiklovir
  • Penciclovir

Untuk obat Asiklovir topikal diberikan pada kulit yang terinfeksi yaitu pada bagian mulut dan wajah yang disebabkan oleh virus herpes[7]. Sedangkan untuk penciclovir digunakan untuk mengobati penyakit cold sore pada area bibir yang disebabkan virus herpes simpleks[8].

Efek Samping Antivirus Topikal

Efek samping yang terjadi pada setiap obat berbeda-beda tergantung dengan takaran dosis atau penggunaannya. Berikut ini beberapa efek samping umum dari antivirus topikal[7,8].

  • Mati rasa atau kesemutan di mana obat dioleskan
  • Sakit kepala 
  • Perubahan indra perasa
  • Bibir kering
  • Pecah-pecah
  • Mengelupas
  • Kekeringan atau pengelupasan kulit yang dirawat
  • Terbakar
  • Menyengat dan gatal saat obat dioleskan

Jika anda alergi terhadap obat tidak dianjurkan untuk anda menggunakannya. Obat ini juga hanya peruntukan bagi orang dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas[7].

Obat ini sangat aman dan tidak berbahaya bagi ibu hamil dan menyusui, karena oabt ini tidak menyerap ke dalam tubuh[8]. Akan tetapi, jika anda menderita herpes kelamin, penyakit ini dapat menular dari ibu kepada bayinya saat melahirkan[8].

Jadi, ada baiknya untuk mencegah munculnya lesi herpes selama masa kehamilan agar dapat terhindar dari lesi kelamin pada saat bayi lahir. Dan hal penting yang harus di ingat, jika ada lesi herpes di bagian payudara tidak dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayi[8].

Pemberian asklovir topikal digunakan dengan cara di oles 5 kali selama 4 hari. Untuk salepnya oleskan 6 kali sehari selama 7 hari[7]. Sedangkan untuk penciclovir topikal dioleskan 2 jam sepanjang hari selama 4 hari[8].

Untuk pengolesan obat ini tidak dianjurkan mengoles ke bagian area dalam hidung atau dekat[8].

Obat oles berupa krim dan salep yang hanya digunakan pada bagian luar saja tidak berpengaruh terhadap obat lain yang anda konsumsi. Tetapi, masih ada beberapa obat yang dapat berinteraksi. Untuk lebih amannya, ada baiknya tanyakan ke bagian pelayanan kesehatan atau apotik tempat anda membeli obat antivirus topikal[7].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment