8 Bahaya Tindik Hidung bagi Kesehatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Untuk terlihat lebih menarik, kita seringkali menambahkan aksesoris pada tubuh. Tidak jarang, untuk dapat memakai sebuah aksesoris kita perlu melakukan tindik.

Tindik merupakan suatu tindakan penempatan aksesori pada bagian tubuh dengan cara memprenetasi aksesori tersebut pada lapisan kulit [1].

Area yang sering ditindik ialah daun telinga, agar dapat dipakaikan anting. Namun, tindik pada hidung juga ternyata banyak dilakukan, contohnya oleh masyarakat timur tengah dan India [2].

Mungkin beberapa dari Anda, pembaca Idnmedis tertarik untuk melakukan tindik hidung untuk mempercantik diri. Namun, sebelum itu tentunya ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum melakukan tindik hidung, seperti bahaya dan perawatannya.

1. Infeksi

Infeksi terlokalisir seringkali muncul sebagai komplikasi ringan saat melakukan tindik. Namun, Anda juga perlu mewaspadai bahwa selalu ada kemungkinan infeksi yang terjadi saat tindik dapat menjadi komplikasi berat [3].

Infeksi terlokalisir hanya terjadi pada area yang dilibatkan saja, misalnya tindik pada hidung, maka infeksi terlokalisir cukup terjadi pada area hidung dan sekitarnya saja [3].

Infeksi terlokalisir contohnya; perdarahan ringan, luka, dan terbentuknya kelloid. [3]

Infeksi dianggap muncul sebagai komplikasi berat apabila infeksi sudah terjadi secara sistemik, dimana infeksi ini terjadi pada lingkup yang lebih luas [3].

Infeksi sistemik dapat melibatkan virus maupun bakteri sehingga mengakibatkan toxic shock syndrome, dan bahkan dapat endocarditis yang menyerang jantung dan komplikasi lain pada otak [3].

Perlu Anda ketahui bahwa pada dasarnya infeksi merupakan risiko yang dapat terjadi pada tindik terlepas dari lokasi tindik Anda, tidak terkecuali pada tindik hidung [3].

2. Reaksi Alergi

Reaksi alergi dapat dipicu oleh peralatan yang digunakan selama proses tindik. Alergi paling sering diakibatkan lateks yang terdapat pada bahan sarung tangan medis, yang digunakan operator selama proses menindik [3].

Reaksi alergi yang dapat muncul pada saat tindik antara lain contact dermatitis. Contact dermatitis merupakan salah satu bentuk dari eczema, yang merupakan kondisi kulit yang kering dan teriritasi [4].

Gejala yang dirasakan pada penderita contact dermatitis antara lain [4].

  • Kulit menjadi gatal, kering dan pecah-pecah
  • Perubahan warna kulit menjadi kemerahan maupun lebih gelap

Gejala-gejala ini dapat muncul dalam jangka waktu beberapa jam hingga beberapa hari .

3. Hepatitis

Virus hepatitis merupakan virus yang menyerang hati. Virus hepatitis terdiri dari beberapa tipe, yaitu A-E, dimana yang paling sering dijumpai adalah hepatitis B (HBV) dan hepatitis C (HCV). Komplikasi hepatitis pada tindik erat kaitannya dengan salah satu mode transmisi virus hepatitis, yaitu melalui jarum suntik yang tidak steril [5].

Jarum suntik yang dimaksud dalam kalimat diatas tidak selalu jarum yang digunakan di rumah sakit, namun juga bisa berupa jarum yang digunakan untuk membuat tato maupun menindik.

Sebuah studi pada tahun 2015 dilakukan di India untuk membandingkan faktor risiko yang berhubungan dengan mode transmisi HBV dan HCV, hasil yang diperoleh memang menunjukkan bahwa tindik tidak secara signifikan berasosiasi dengan hepatitis B maupun C [5].

Meski demikian, tetap berhati-hati dalam melakukan tindik, pastikan operator menggunakan peralatan yang steril dan melakukan proses tindik dengan prosedur yang aman dan didahului dengan tindakan aseptik, agar Anda terhindar dari risiko tertular virus hepatitis.

4. Cellulitis

Cellulitis terjadi karena adanya infeksi pada kulit yang diakibatkan karena invasi bakteri. Gambaran klinis cellulitis menunjukkan sejumlah tanda-tanda inflamasi seperti [6]:

  • Kulit berwarna merah
  • Terasa hangat apabila disentuh
  • Terjadi pembengkakan
  • Lunak saat di palpasi.

Apabila hal ini sudah terjadi, segera kunjungi dokter agar segera ditangani dengan antibiotik karena dapat berisiko fatal apabila didiamkan. Cellulitis dapat sembuh dalam rentang waktu 7-10 hari apabila ditangani dengan baik [6].

Selama proses pengobatan Anda diharuskan untuk terus menjaga kebersihan tubuh Anda serta menjaga kelembaban kulit karena kulit yang kering lebih rentan terhadap bakteri [6].

5. Ludwig Angina

Ludwig angina merupakan komplikasi dari cellulitis yang didiamkan dan bertambah parah. Ludwig angina menyerang ruang kosong yang ada pada jaringan lunak di pada dasar mulut dan leher. Contohnya; pada ruang sublingual yang terletak dibawah lidah [7].

Infeksi akan terjadi dengan cepat, mengakibatkan pembengkakan yang berisiko mengobstruksi jalur nafas, dimana hal ini mengakibatkan penderitanya sulit atau bahakn tidak dapat bernafas. Hal ini tentunya sangat berbahaya dan mengancam nyawa [7].

Ludwig angina memang lazimnya berasal dari gigi berlubang, namun sejumlah jurnal menyatakan bahwa ludwig angina juga dapat diakibatkan karena tindik, meskipun hal ini jarang terjadi [7].

5. Toxic Shock Syndrome (TSS)

Bakteri memiliki kemampuan untuk mengeluarkan racun berbahaya atau toksin dari dalam tubuhnya, apabila toksin yang dikeluarkan oleh bakteri berhasil masuk kedalam tubuh, maka dapat berisiko terkena toxic shock syndome (TSS) [8].

TSS dapat terjadi akibat tindik karena saat kulit terpenetrasi oleh benda tajam, menimbulkan luka maka akan membuka jalur untuk pathogen seperti virus maupun bakteri untuk masuk kedalam kulit [8].

Kondisi ini sangat jarang ditemukan, namun sangat berbahaya, sehingga penangannya dianggap sebagai kegawatdaruratan. Gejala yang dirasakan mirip dengan gejala pada flu, sehingga disebut dengan flu-like symptom berupa [8]:

6. Endocarditis

Endocarditis merupakan infeksi yang menyerang endocardium yang merupakan otot bagian dalam dari jantung. Faktor risiko dari endocarditis ini antara lain pada individu yang memang memiliki riwayat penyakit jantung [9].

Bakteri dapat masuk kedalam jantung dari kulit melalui celah yang terbuka akibat proses tindik. Bakteri kemudian akan memasuki aliran darah dan beredar masuk dan keluar jantung.

Pada dasarnya, jantung merupakan organ yang memiliki kemampuan melawan infeksi yang baik. Namun, hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh tingkat kekebalan tubuh seseorang. Simptom endocarditis antara lain [9] :

  • Demam tinggi
  • Rasa menggigil
  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi dan otot

Endocarditis sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan stroke maupun serangan jantung.

7. Risiko Terhirup dan Masuk ke Sistem Pernafasan

Setiap lokasi tindik memiliki risiko komplikasinya masing-masing, hal inilah yang dikenal dengan site-spesific complication pada tindik [3].

Khususnya, tindik hidung berisiko aksesori yang tidak dipasang dengan benar lepas dan terhirup sehingga masuk ke sistem pernafasan, sehingga Anda tentunya harus lebih berhati-hati [3].

8. Perichondritis dan Nekrosis Septum Nasal

Selain risiko terhirup, yang termasuk site-specific complication lain untuk tindik hidung adalah perichondritis dan nekrosis septum nasal [10].

Perichondritis merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan disekitar tulang kartilago atau tulang lunak, dimana septum nasal terbentuk dari kartilago hidung [11]. Sedangkan Nekrosis merupakan kondisi terjadinya kematian pada jaringan, yang dapat terjadi setelah perichondritis.

Tips Merawat Tindik Hidung

  • Lakukan Tindakan Aseptik Sebelum Menyentuh Area Tindik

Sebelum menyentuh tindik dan akan membersihkannya, pastikan Anda mencuci tangan agar tidak ada bakteri yang masuk ke tindik dari tangan Anda [12].

  • Rutin Membersihkan Area Tindik

Pembersihan tindik harus rutin dilakukan terlebih apabila Anda masih dalam fase penyembuhan luka bekas tindik (2-4 bulan pertama) dengan frekuensi 2x sehari. Apabila sudah melewati fase tersebut, area tindik cukup dibersihkan apabila terasa kotor atau berminyak [12].

Yang Anda butuhkan untuk membersihkan tindik hidung antara lain:

  1. Larutan saline atau larutan garam (1/4 sdt garam dicampur air suling)
  2. Kapas
  3. Kertas tissue maupun handuk untuk mengeringkan area tindik sesudah dibersihkan, gunakan tissue atau handuk berbahan tipis agar aksesori tidak mudah menyangkut

Setelah mencuci tangan, celupkan kapas kedalam larutan salin dan tekan lembut area tindik selama 3-4 menit. Lakukan perlahan agar kapas tidak tersangkut ke aksesoris [12].

Setelah dibersihkan gunakan tissue atau handuk tipis untuk mengeringkan area yang sudah dibersihkan. Jangan menggunakan larutan yang sudah dipakai untuk pemakaian selanjutnya [12].

Selain dengan larutan saline dan garam, Anda juga bisa menggunakan minyak tea tree pada area bekas tindik. Minyak tea tree memiliki kemampuan anti-inflamasi dan anti-mikroba, sehingga tak heran minyak tea-tree dinilai dapat digunakan sebagai antiseptik [13, 14, 15].

Penggunaan minyak tea tree membantu meredakan inflamasi dan iritasi serta mencegah timbulnya kelloid dan infeksi jamur [13, 14, 15].

  • Jangan Lupa Bersihkan Aksesori

Lakukan pembersihan secara berkala terutama pada bagian sangkutan aksesori Anda dan di sekelilingnya, pembersihan dapat dilakukan dengan sabun dan air maupun dengan larutan salin [12].

  • Selalu Periksa Ada/Tidaknya Kerusakan pada Aksesori

Aksesori yang rusak dapat mengiritasi kulit Anda dan menimbulkan infeksi. Selalu pastikan aksesori Anda dalam keadaan baik untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan [12].

  • Hindari Kontaminasi yang Dapat Mengakibatkan Infeksi

Diantaranya seperti menghindari menyentuh area tindik karena dapat mengakibatkan luka bekas tindik terinfeksi [12].

Hindari juga kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan kulit yang melibatkan beberapa orang dalam suatu tempat, contohnya seperti sauna, mandi di pemandian umum atau berenang, karena memungkinkan luka bekas tindik terkontaminasi pathigen dari orang lain.

Kapan Anda Harus Menemui Dokter?

Waspadai tanda-tanda berikut ini, apabila Anda mengalami hal ini segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih baik.

  • Rasa sakit yang berlanjut terus-menerus
  • Hidung mengalami perdarahan
  • Timbul demam
  • Kesulitan bernafas
  • Perubahan bentuk hidung yang bisa ditandai dengan pembengkakan pada area bekasi tindik, dimana hal tersebut mengindikasikan adanya infeksi
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment