Apakah Anda sering mengalami batuk setelah makan? Batuk sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk membersihkan kotoran yang ada di saluran pernapasan. Kotoran tersebut dapat masuk saat sedang makan. [1]
Daftar isi
Gejala Batuk Setelah Makan
Terdapat beberapa penyebab dari batuk setelah makan dan akan menimbulkan beberapa gejala berbeda. Beberapa gejala umum yang akan terjadi yaitu: [2]
- Mengi
- Sesak napas
- Pilek
- Anafilaksis
- Kesulitan bernapas
- Sakit tenggorokan
Penyebab Batuk Setelah Makan
Batuk setelah makan dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi, yaitu:
- Alergi Makanan
Alergi makanan merupakan salah satu penyebab umum terjadinya batuk setelah makan. Kondisi ini dapat terjadi pada usia berapapun, namun sering terjadi pada masa kanak-kanak.[1]
Batuk terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat yang berbahaya. Beberapa makanan yang dapat menyebabkan alergi yaitu:
- Susu
- Kedelai
- Kacang-kacangan
- Telur
- Kerang
Gejala lain yang akan dialami oleh seseorang yang memiliki alergi makanan yaitu:
- Sesak napas
- Pilek
- Anafilaksis
Perlu diketahui bahwa seseorang dapat memiliki alergi pada lebih dari satu jenis makanan. Jika seseorang batuk karena alergi makanan, maka perlu untuk mencari tahu makanan apa yang menyebabkan batuk tersebut.
Asma merupakan penyakit yang menyerang paru-paru. Biasanya asma mulai muncul pada masa kanak-kanak, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi saat sudah dewasa.
Asma dapat menyebabkan berbagai gejala seperti mengi, sesak pada dada, serta batuk. Batuk pada penderita asma akan lebih parah saat malam atau dini hari. [2]
Jika Anda memiliki asma dan mengalami batuk setelah makan, maka mungkin Anda mengonsumsi beberapa makanan berikut:
- Bir
- Wine
- Buah dan sayuran kering
- Acar bawang bombai
- Minuman bersoda
- Refluks Asam
Penyebab selanjutnya dari batuk setelah makan adalah refluks asam. Refluks asam merupakan kondisi naiknya asam lambung dan mencapai kerongkongan.
Pada kerongkongan, terdapat otot yang disebut sfingter esofagus bagian bawah. Otot ini akan menutup saat Anda makan atau minum, namun terkadang tidak tertutup sempurna. Kondisi inilah yang menyebabkan asam dari dalam akan naik ke kerongkongan dan mengiritasi kerongkongan. [2]
Beberapa gejala refluks asam lain yaitu:
- Sakit tenggorokan
- Rasa pahit di tenggorokan bagian belakang
- Rasa asam
- Sensasi terbakar pada dada
Kondisi refluks asam yang parah dapat menyebabkan GERD dan LPR.
GERD merupakan sebuah kondisi refluks asam yang lebih parah. Batuk merupakan salah satu gejala umum dari refluks asam ini. Beberapa gejala GERD yang dapat terjadi yaitu: [2]
- Refluks asam yang terjadi dua kali seminggu
- Mual dan muntah
- Sulit menelan
- Mengi
- Bersendawa
2. Laryngopharyngeal Reflux (LPR)
LPR merupakan suatu kondisi asam lambung yang naik ke kerongkongan dan masuk ke laring atau hidung. Anda bisa saja mengalami LPR tanpa mengalami GERD. Namun keduanya sama, yaitu sama-sama tetap menyebabkan batuk. [2]
Beberapa gejala lain yang akan timbul yaitu:
- Suara serak
- Postnasal drip
- Disfagia
Disfagia merupakan kondisi kesulitan menelan sehingga pada saat makan atau minum, Anda akan mengalami rasa sakit atau rasa tidak nyaman.
Anda yang mengalami disfangia akan merasakan seolah-olah makanan tersebut tersangkut di tenggorokan. Dengan begitu, tubuh akan batuk dengan tujuan untuk membuat tenggorokan tidak tersumbat lagi. [1]
- Pneumonia Aspirasi
Pada saat makan, maka seseorang mungkin saja menghirup partikel kecil. Partikel tersebut akan masuk ke sistem pernapasan. Bagi tubuh yang sehat, partikel akan dikeluarkan melalui batuk. Namun untuk tubuh yang kurang sehat, maka partikel akan terperangkap dan menyebabkan pneumonia aspirasi. [1]
Gejala pneumonia aspirasi tidak hanya batuk, melainkan:
Pneumonia aspirasi perlu konsultasi ke dokter dan perawatan lebih lanjut karena dapat menyebabkan masalah serius, seperti gagal napas.
- Infeksi Saluran Pernapasan
Batuk setelah makan juga dapat disebabkan oleh infeksi pada saluran pernapasan. Infeksi dapat terjadi karena virus, bakteri, atau jamur.
Infeksi akan menyebabkan seseorang mengalami batuk, dan batuk tersebut akan sulit untuk diobati karena mengiritasi tenggorokan. Maka dari itu, setelah makan, seseorang akan mungkin mengalami batuk yang disebabkan oleh infeksi. [1]
Kapan Harus ke Dokter?
Pertanyaan selanjutnya yaitu kapan seseorang yang mengalami batuk setelah makan harus pergi ke dokter? Jika Anda mengalami beberapa hal di bawah ini, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter: [1]
- Batuk setelah makan sering terjadi
- Telah berlangsung lebih dari dua minggu
- Penyebab batuk tidak diketahui
- Terdapat darah pada lendir yang keluar saat batuk
- Perokok aktif
- Batuk yang terjadi semakin lama semakin parah
Cara Mengatasi Batuk Setelah Makan
Cara mengatasi batuk setelah makan yang tepat yaitu dengan mengatasi penyebabnya. Misalnya saat Anda memiliki GERD, maka Anda dapat melakukan perubahan gaya hidup. Perubahan tersebut seperti makan dalam porsi yang lebih kecil, mempertahankan berat badan yang ideal, berhenti merokok, serta menghindari minuman alkohol. [3]
Jika Anda mengalami batuk setelah makan karena alergi pada suatu makanan, maka langkah sederhananya yaitu menghindari makanan pemicu batuk tersebut. [1]
Cara Mencegah Batuk Setelah Makan
Dalam kasus batuk setelah makan, akan lebih baik untuk mencegahnya daripada mengobati. Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menghindari komplikasi yang lebih serius adalah: [1]
- Makan dengan perlahan
- Konsumsi lebih banyak air pada saat makan
- Konsumsi seluruh obat yang diberikan oleh dokter
- Tidak makan pada saat batuk melanda
- Gunakan humidifier untuk mencegah tenggorokan kering
- Gunakan suplemen yang dapat membantu pencernaan.