Penyebab Bibir Pecah-Pecah pada Bayi dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Bibir pecah-pecah merupakan hal yang umum terjadi pada bayi, karena setelah lahir kulit dan bibir bayi perlu beradaptasi dengan kondisi yang berbeda dari dalam kandungan [1].

Anda tidak perlu panik apabila melihat bibir bayi Anda terlihat pecah-pecah. Namun, bibir pecah-pecah pada bayi tentu perlu dicegah dan ditangani agar tidak menyebabkan suatu masalah yang serius [1].

Kenapa bayi sering mengalami bibir pecah-pecah? bagaimana cara mengatasinya dan kapan Anda harus ke dokter? berikut kami berikan ulasannya.

Penyebab Bibir Pecah-Pecah pada Bayi

Salah satu penyebab bibir bayi Anda pecah-pecah salah satunya adalah Dehidrasi [1]. Dehidrasi merupakan kondisi dimana seseorang kehilangan banyak cairan tubuh sehingga mengakibatkan beragam efek samping [2].

Dehidrasi tidak hanya dapat terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada bayi yang baru lahir dan anak-anak [2].

Bayi menjadi dehidrasi apabila mereka tidak mendapatkan cukup asupan ASI atau susu formula. Apabila bayi Anda mengalami dehidrasi, Anda dianjurkan tetap menyusui bayi Anda seperti biasanya [2].

  • Kebiasaan Menjilat Bibir

Bayi memiliki kebiasaan menjilat bibirnya bibir, salah satu alasan bayi melakukan ini karena mengeksplorasi dunia dengan lidahnya, serta mencoba merasakan bibirnya dengan lidahnya. Selain itu, bayi juga melakukannya untuk memberi tanda bahwa mereka lapar [3].

Hal ini sangat lazim dilakukan bayi. Namun, terlalu sering menjilat bibir dapat mengakibatkan bibir menjadi pecah-pecah karena saliva mengandung berbagai macam enzim yang mengiritasi bibir karena dapat merusak lapisan pelindung bibir, sehingga bibir akan lebih rentan kehilangan kelembabannya [4].

  • Aktivitas Menghisap

Aktivitas menghisap yang dilakukan oleh bayi dapat memberikan terlau banyak gesekan pada bibir. Bayi melakukan gerakan menghisap saat menyusui, dan terkadang bayi juga memiliki kebiasaan menghisap ibu jarinya [5, 6].

Ketika bayi menyusui, bibir bayi dapat terlihat kering karena berkontak terus menerus dengan kulit sang ibu. Apabila terjadi terus menerus tanpa penanganan dapat mengakibatkan luka pada bibir bayi [5].

  • Udara Kering

Sama halnya dengan orang dewasa, bibir bayi juga dapat mengalami pecah-pecah apabila terpapar udara dingin dan kering [5].

Suhu merupakan faktor penting yang dapat memperparah kondisi bibir kering dan pecah-pecah. Udara yang kering diakibatkan karena suhu yang terlalu tinggi maupun panas [4].

Udara kering dapat menghilangkan kadar kelembaban pada bibir yang mengakibatkan bibir kering dan pecah-pecah [4].

Berjemur di bawah sinar matahari pagi memang baik untuk baik. Namun, apabila bayi terpapar sinar matahari berlebihan dapat mengakibatkan bibir bayi menjadi pecah-pecah [5].

Matahari memancarkan sinar ultraviolet, dimana sinar ultraviolet dapat menjadi pemicu bibir kering dan pecah-pecah. Belum lagi apabila cuaca sangat panas mengakibatkan udara disekitar menjadi kering dan menghilangkan kelembaban pada bibir [4].

  • Sensitivitas Terhadap Iritan

Salah satu reaksi yang ditimbulkan terhadap iritan pada bayi ialah bibir pecah-pecah. Anda harus waspada bahwa beberapa bayi bisa saja memiliki alergi terhadap produk perawatan bayi seperti tissue basah, kain, losion maupun krim [1].

  • Efek Samping Penggunaan Obat

Apabila bibir kering dan pecah-pecah terlihat sering muncul setelah penggunaan obat tertentu, ini bisa menjadi efek samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut.

Sebelum pemberian obat, sebaiknya Anda mendiskusikan kepada dokter anak mengenai segala efek samping yang ditimbukan obat tersebut, termasuk kemungkinan mengakibatkan bibir bayi Anda kering [1].

  • Defisiensi Nutrisi

Kurangnya asupan nutrisi pada bayi Anda, salah satunya dapat ditandai dengan bibir kering dan pecah-pecah, meskipun hal ini jarang terjadi. Apabila ada kecurigaan bayi Anda mengalami defisiensi nutrisi, ada baiknya berdiskusi dengan dokter Anak [1].

Kapan Anda Harus Ke Dokter?

Bibir kering dan pecah-pecah pada bayi memang dapat dengan mudah ditangani dengan perawatan di rumah. Namun, apabila kondisi bibir bayi yang pecah-pecah semakin parah dan tidak mengalami kemajuan walau sudah dilakukan perawatan, maka Anda dianjurkan datang ke dokter apabila terdapat gejala dehidrasi berat seperti dibawah ini [2]

  • Kulit kering dan mengeriput
  • Menangis tanpa air mata
  • Tangan dan kaki yang dingin
  • Mata terlihat cekung
  • Frekuensi buang air kecil hanya 1-2x sehari

Selain gejala dehidrasi berat seperti diatas, apabila bibir berwarna merah, berdarah bengkak dan pecah-pecah disertai dengan demam Anda perlu waspada dengan penyakit kawasaki. Penyakit ini memang jarang ditemukan, Namun apabila terdapat gejala seperti diatas, segera konsultasi ke dokter [6, 7] .

Cara Mengatasi Bibir Pecah-Pecah pada Bayi

  • Memberikan Sebagian ASI pada Bibir Bayi Saat Menyusui

Setelah menyusui jangan mengusap semua ASI dari bibir bayi Anda. Tahukah Anda salah satu metode terbaik untuk menangani bibir pecah-pecah pada bayi ialah dengan memberikan ASI pada bibir bayi [6].

ASI memiliki sifat melembabkan untuk bibir bayi, serta mampu melindungi bibir bayi dari bakteri. Keluarkan sedikit ASI Anda saat menyusui agar mengenai bibir bayi Anda [5, 6].

  • Gunakan Sedikit Petroleum Jelly Pada Bibir Bayi.

Tidak perlu khawatir untuk memberi bayi Anda petroleum jelly, karena petroleum jelly tidak memiliki bahan pengawet. Petroleum jelly juga telah disetujui oleh American Academy of Dermatology sebagai salah satu bahan yang dapat membantu melembabkan bibir [4, 5].

Selain melembabkan, petroleum jelly juga ternyata mampu melindungi bibir dari iritan dan infeksi sekunder. Untuk penggunaannya, usapkan tipis-tipis petroleum jelly pada bibir bayi Anda [4, 5].

Hati-hati agar tidak sampai tertelan karena dapat mengakibatkan sakit perut dan batuk-batuk pada bayi. Anda bisa mengaplikasikanya pada bibir bayi sesaat sebelum tidur, maupun sebelum keluar rumah [1].

  • Penggunaan Lanolin Pada Bibir Bayi

Lanolin merupakan pelembab yang diracik dari bulu domba. Lanolin telah lama dikenal dapat mengatasi kering, dan gatal pada kulit [1, 8].

Selain dapat diaplikasikan pada puting susu untuk mencegah puting Anda kering saat menyusui. Ternyata, lanolin juga bisa digunakan untuk bibir bayi yang pecah-pecah [1, 8].

  • Gunakan Minyak Kelapa atau Minyak Zaitun

Minyak memiliki sifat melembabkan. Anda bisa mengaplikasikan satu tetes minyak kelapa (coconut oil) pada cotton swab dan usapkan pada bibir bayi untuk menjaga bibir bayi Anda tetap lembab [1, 4].

  • Lindungi Bayi Anda dari Cuaca Ekstrim

Apabila udara diluar sedang tidak bersahabat, sangat dingin, berangin atau bahkan sangat panas dan kering. Ada baiknya Anda melindungi bayi Anda agar bibirnya tidak pecah-pecah. Anda bisa mengenakan topi, kaus kaki, maupun selimut [5].

Untuk melindungi bibirnya dari pecah-pecah, Anda bisa sedikit menutupi area bibir dengan kain agar tidak langsung terpapar dengan udara luar [6].

  • Gunakan Humidifer

Untuk menjaga kulit dan bibir bayi Anda tetap lembab, Anda dapat menggunakan pelembab ruangan atau air humidifier, terlebih apabila Anda tinggal di daerah yang kering, untuk mencegah menguapnya cairan dari kulit dan bibir bayi Anda [1].

  • Berikan Susu Lebih Sering

Bibir kering dan pecah-pecah merupakan salah satu gejala dehidrasi. Untuk mencegah dehidrasi Anda dapat meningkatkan frekuensi susu bayi Anda khususnya apabila udara sedang sangat panas, kering atau dingin, untuk mencegah dehidrasi [1].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment