Biduran merupakan bekas merah pada kulit, terkadang bentuknya juga bisa berupa bentol seperti ketika digigit semut atau nyamuk, yang merupakan reaksi kulit yang umum terjadi terhadap sesuatu yang seperti alergen atau zat yang menyebabkan alergi. Tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, tetapi juga ada biduran pada anak.[1]
Umumnya, bintik-bintik ini dapat muncul di bagian tubuh mana saja. Pada beberapa orang akan terasa gatal, dan bertahan selama beberapa jam sampai dengan seminggu atau bisa lebih lama. Selain itu, akan ada bentol baru yang mungkin menggantikan bentol lain yang telah memudar.[1]
Walaupun dapat hilang dalam waktu beberapa hari atau minggu, ada juga biduran yang bertahan selama enam minggu atau kurang dan biasa disebut dengan nama biduran akut. Sedangkan biduran yang berlangsung selama lebih dari enam minggu adalah gatal-gatal kronis.[1]
Kemudian, tempat timbulnya biduran bisa berubah dalam hitungan jam. Bisa saja awalnya gatal-gatal tersebut muncul di wajah anak, dan tak lama kemudian hilang. Lalu, mungkin akan muncul lagi lebih banyak pada bagian lengan.[2]
Daftar isi
Penyebab Biduran Pada Anak
Ada banyak penyebab dari timbulnya biduran pada anak. Berikut ini beberapa hal yang menjadi penyebab dari biduran pada anak.
1. Penyebab Biduran Terlokalisasi
- Iritasi: Biduran yang terjadi hanya di satu tempat biasanya karena telah berkontak kulit secara langsung dengan iritan.[3]
- Tanaman: Ada banyak tanaman yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau gatal pada kulit. Getah yang berasal dari pohon cemara dapat menyebabkan gatal-gatal lokal.[3]
- Serbuk sari: Bermain di rumput dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit yang terbuka dan dapat menyebabkan munculnya biduran.[3]
- Makanan: Beberapa anak mengalami gatal-gatal ketika makanan diusapkan pada kulit mereka, contohnya adalah buah segar. Beberapa bayi bisa mengalami biduran di sekitar mulut mereka dari tetesan air liur makanan baru.[3]
- Air liur hewan peliharaan: Anak dapat mengalami biduran jika kulitnya habis dijilat oleh anjing atau kucing peliharaan.[3]
- Digigit serangga: Biduran lokal merupakan reaksi kulit terhadap air liur serangga, dan bisa menjadi sangat besar tanpa menjadi sebuah alergi.[3]
- Disengat lebah: Bentol yang terjadi pada anak bisa juga merupakan reaksi terhadap racun lebah, dan sama dengan gigitan serangga, bentol karena racun lebah bisa sangat besar tanpa alergi.[3]
Biduran yang terjadi pada daerah tertentu atau lokal umumnya tidak disebabkan oleh obat-obatan, infeksi, atau makanan yang tertelan. Benda-benda seperti itu biasanya masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan biduran yang meluas.[3]
2. Penyebab Biduran yang Menyebar
Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan biduran pada anak yang menyebar adalah:
- Infeksi virus: Salah satu penyebab biduran pada anak di seluruh tubuh yang paling umum adalah karena terinfeksi oleh virus dan hal ini juga telah dikonfirmasi oleh beberapa penelitian. Gejala lain yang akan ikut muncul adalah demam, batuk, dan bahkan diare serta dapat bertahan selama 3 hari.[3]
- Infeksi bakteri: Selain virus, infeksi dari bakteri juga dapat menyebabkan munculnya biduran pada kulit anak.[3]
- Reaksi Obat: Salah satu contohnya yang paling biasa terjadi adalah ruam karena penicillin. Kebanyakan ruam yang dimulai ketika sedang meminum antibiotik merupakan ruam virus. Jika melakukan tes alergi hasilnya akan 90% normal, diketahui hanya 10% yang merupakan alergi obat.[3]
- Reaksi dari makanan: Umumnya jarang terjadi, tetapi jika makanan yang dikonsumsi merupakan yang beresiko tinggi alergen seperti kacang tanah, bisa langsung berkonsultasi dengan ahli alergi. Selain itu, biduran yang disebabkan oleh makanan biasanya akan sembuh dalam waktu 6 jam. Persentasenya hanya 3% yang mengalami biduran karena mengonsumsi makanan.[3]
- Sengatan lebah: Biduran yang menjadi menyebar luas setelah disengat lebah kemungkinan merupakan bagian dari reaksi alergi yang termasuk serius. Diperlukan konsultasi dengan alergi mengenai hal tersebut.[3]
- Reaksi anafilaksis: Biduran yang timbul secara tiba-tiba yang disertai dengan kesulitan bernapas atau menelan merupakan reaksi alergi yang paling parah terhadap makanan atau obat alergi yang dikonsumsi. Biduran disertai dengan susah napas ini paling sering dimulai dalam waktu 30 menit setelah mengonsumsi zatnya, dan selalu dalam dua jam setelah terpapar.[3]
- Penyebab tidak dikenal: Sekitar lebih dari 30% kasus biduran yang terjadi, penyebabnya tidak diketahui.[3]
Mengatasi Biduran yang Terjadi Pada Anak
Biduran pada anak memang akan membuat Anda khawatir, tetapi tidak perlu lagi merasa seperti itu karena biduran dapat diobati di rumah dengan membantu meredakan gatal serta meredakannya dengan membeli antihistamin yang dijual secara bebas seperti difenhidramin atau loratadine.[4]
Obat tersebut akan memblokir atau mencegah terlepasnya bahan kimia bernama histamine yang sebagian besar menjadi penyebab terjadinya biduran dan rasa gatal yang menyertainya. Untuk dosisnya sendiri bisa mengikuti petunjuk di label dan berdasarkan pada berat dan usia anak.[4]
Kapan Harus Membawa Anak Ke Dokter?
Anda bisa membawa anak Anda ke dokter sesegera mungkin ketika:[3]
- Biduran mulai muncul setelah makan makanan yang beresiko tinggi seperti ikan, telur, kerang, atau kacang-kacangan.
- Biduran terjadi setelah meminum obat yang diresepkan.
- Biduran terjadi ketika anak Anda berusia kurang dari 1 tahun dan biduran muncul di seluruh tubuh.
- Anak Anda terlihat atau bertingkah sangat seperti orang sakit.
- Anda berpikir bahwa anak Anda perlu diperiksa oleh dokter, dan masalahnya mendesak.
Anda dapat membawa anak Anda ke dokter dalam waktu 24 jam ketika:[3]
- Biduran pada anak dimulai ketika anak sehabis minum obat yang dijual secara bebas
- Biduran muncul cukup parah, seperti dibarengi dengan mata yang membengkak tertutup atau biduran terasa sangat gatal
- Mengalami demam yang diikuti dengan pembengkakan
- Mengalami sakit perut atau muntah
- Anda berpikir bahwa anak Anda perlu ke dokter untuk diperiksa, namun masalahnya tidak mendesak.
Itulah penjelasan singkat mengenai biduran pada anak seperti penyebab biduran pada anak dan bagaimana cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!