Bisakah Berat Badan Turun dengan Makan Junk Food? – Fakta dan Jenis Dietnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Junk food merupakan jenis makanan bernutrisi rendah atau sama sekali tidak bernutrisi dan bersifat tidak sehat bagi tubuh [1,2].

Junk food tidak sama dengan fast food (makanan cepat saji) meskipun di antara jenis fast food ada pula yang tergolong junk food [1,2].

Junk food seringkali dikaitkan dengan risiko obesitas karena kandungan serat serta mikronutrisi yang rendah namun tinggi kandungan sodium, pengawet, gula, lemak dan kalorinya [3].

Meski demikian, beberapa orang meyakini bahwa junk food dapat membantu menurunkan berat badan.

Bisakah berat badan turun dengan makan junk food?

Bisa, sebab beberapa orang bahkan telah membuktikan bahwa makan junk food bisa berefek pada berat badan turun [4].

Tentunya makan junk food sebagai penurun berat badan bukan berarti seseorang bisa memakan jenis junk food apapun dan sebanyak apapun.

Bagaimanapun juga junk food yang dikonsumsi berlebihan tetap berpengaruh pada kenaikan berat badan pada kebanyakan orang.

Namun untuk menurunkan berat badan dengan mengonsumsi junk food, berikut ini adalah beberapa metode diet yang sebenarnya tidak sehat tapi pernah terbukti efektif [4].

1. Diet Taco

Diet Taco atau dikenal dengan istilah The Taco Cleanse adalah cara untuk mendetoksifikasi tubuh tanpa membuat jus atau smoothie seperti kebanyakan orang lakukan [4,5].

Buku berjudul “The Taco Cleanse: The Tortilla-Based Diet Proven to Change Your Life” menganjurkan berdiet untuk tujuan detoks dengan cara makan taco selama 30 hari [4,5].

Meski isian taco umumnya terbuat dari krim asam dan daging, keduanya bisa diganti dengan bahan lain seperti tumisan kembang kol, guacamole, dan tempe [5].

Tantangan detoks 30 hari makan taco mengandung sayuran akan memaksimalkan manfaat kesehatan bagi tubuh, termasuk berefek pada penurunan berat badan [4,5].

Konsumsi taco 3 jam setelah bangun tidur dapat mendetoksifikasi tubuh secara efektif walau belum ada bukti ilmiah untuk ini.

Namun tidak seperti taco pada umumnya, ganti semua bahan dengan sayuran dan protein nabati seperti halnya diet vegetarian [4,5].

2. Diet Pizza

Banyak orang akan menghindari pizza ketika sedang diet menurunkan berat badan.

Namun rupanya, seorang wanita bernama Charlotte Palomino mampu membuktikan bahwa dengan makan pizza bisa menurunkan berat badan [6].

Dalam waktu 1 minggu, asupan makanan Charlotte hanya pizza dengan taburan keju diimbangi dengan pengurangan asupan gula dan minuman beralkohol [6].

Diet ini sama sekali tidak ekstrem dan bersifat fleksibel, terutama jika disertai dengan konsumsi minuman rempah atau jeruk nipis selama 10 hari daripada konsumsi minuman bergula tinggi [4,6].

Selain Charlotte, ada pula Pasquale Cozzolino, sang pembuat pizza yang berhasil juga memangkas berat badan sampai 43 kilogram [4].

Namun, dirinya mengaku bahwa selama menjalani diet pizza ia hanya mengonsumsi pizza margherita tipis dan menghindari pepperoni [4].

3. Diet McDonald’s

Pada tahun 2014, John Cisna dikenal sebagai seseorang yang berhasil menurunkan berat badan sebanyak 25 kilogram hanya dengan makan makanan McDonald’s selama 6 bulan [7].

Ketika pelaku diet selalu menghindari menu-menu menggiurkan dari McDonald’s, rupanya John justru mampu membuktikan diet ini efektif walau dianggap tidak realistis [4,7].

Berat badan boleh turun secara signifikan, namun diet ini tidak dianggap sehat [4,7].

Selama menjalani diet ini, John mampu menurunkan berat badan, hanya saja tubuhnya kelebihan sodium dan kekurangan vitamin esensial [4,7].

4. Diet Es Krim

Es krim walaupun ada yang terbuat dari susu dan artinya mengandung tinggi protein, tetap saja merupakan asupan tidak sehat dan rendah nutrisi yang lain.

Anthony Howard-Crow adalah seorang pria yang menempuh diet es krim dan berhasil memangkas 15 kilogram berat badan [4,8].

Dirinya mengonsumsi 2000 kalori es krim disertai suplemen protein setiap hari, dan meski berat badan sukses turun, ia berhasil juga meningkatkan kadar tekanan darahnya [4,8].

Ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh bukan hal baik, maka diet yang sekalipun sangat nikmat seperti ini akan berdampak buruk bagi kesehatan [4,8].

5. Diet Biskuit

Sol Owell adalah seorang pria yang membuktikan bahwa diet hanya dengan makan biskuit mampu menurunkan berat badan sebanyak 23 kilogram dalam setahun [4,9].

Untuk menjaga agar kalori yang masuk tidak kemudian meningkatkan berat badan, ia pun berolahraga sama banyaknya seperti saat mengonsumsi biskuit selama diet [4,9].

6. Diet Junk Food

Jeff Wilser adalah pria yang mengasup 2000 kalori setiap hari namun dengan makan bermacam-macam junk food [4,10].

Donat, cokelat, biskuit dan jenis makanan junk food lainnya adalah menu diet Jeff [4,10].

Dalam 1 bulan, ia berhasil menurunkan sekitar 5 kilogram berat badan terlepas dari asupan makanan yang kerap dianggap tidak sehat tersebut [4,10].

Selain itu, Jeff mengalami penurunan kadar kolesterol jahat dalam darah [4,10].

Meski berat badan dan kadar kolesterol turun, tubuh Jeff tetap berisiko mengalami defisiensi nutrisi karena konsumsi junk food jangka panjang [4,10].

Kesimpulan

Berat badan sebenarnya bisa turun walau makan junk food, terbukti dari sejumlah diet tidak sehat di atas yang efektif memangkas bobot tubuh [4].

Untuk diet jangka pendek, hal ini tidak akan terlalu berpengaruh, namun hati-hati jika terbiasa melakukannya jangka panjang [4].

Daripada memilih diet junk food, lebih dianjurkan untuk menerapkan diet sehat dengan sesekali makan junk food di hari “cheating day” supaya kebutuhan nutrisi tubuh tetap terpenuhi [11].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment