Bolehkah Minum Air Es Saat Hamil? Fakta dan Mitosnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Konsumsi air yang cukup setiap hari merupakan salah satu hal penting untuk kesehatan, termasuk untuk ibu hamil [1].

Minum air putih diketahui sangat bermanfaat khususnya untuk mencegah dehidrasi, sembelit dan batu ginjal serta sangat bermanfaat untuk kesehatan mental dan fisik [1, 2].

Air ini umumnya dikonsumsi dalam berbagai suhu, baik suhu normal, panas maupun dingin (baik karena tambahan es maupun karena dimasukkan dalam lemari es).

Namun, apakah konsumsi air dalam kondisi dingin akan tetap memberikan manfaat atau malah memberikan dampak negatif khususnya bagi ibu hamil?

Fakta dan Mitors Minum Air Es Saat Hamil

Beberapa orang umumnya memiliki penilaian yang kurang baik terhadap konsumsi air es oleh ibu hamil.

Tidak sedikit diantaranya yang menganggap bahwa ibu hamil tidak seharusnya minum air es, karena akan memberikan dampak yang negatif.

Hingga kini, banyak informasi yang telah tersebar dan bahkan menjadi kepercayaan masyarakat tanpa pernah memahaminya sebagai fakta atau hanya sekedar mitos saja.

Minum Air es Dapat Menimbulkan Masalah Pencernaan: Mitos atau Fakta?

Sebagai contoh, beberapa orang ada yang percaya dan menganggap informasi bahwa kebiasaan air es dapat berbahaya bagi kesehatan jangka panjang adalah fakta [2].

Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa minum air es akan membuat perut berkontraksi, sehingga akan terjadi kesulitan mencerna makanan setelah makan. Faktanya, minum air es memang dapat memberikan pengaruh pada kondisi tubuh seseorang, termasuk proses pencernaan [2].

Menurut tradisi pengobatan Ayurveda India, minum air es dapat menyebabkan ketidakseimbangan tubuh dan memperlambat proses pencernaan [3].

Selain itu, minum air es ini juga diketahui dapat memperburuk keadaan kesehatan seseorang yang menderita akalasia (gangguan pada kerongkonan dan saluran makanan) [2, 3].

Minum air es dapat semakin memperburuk keadaan dengan langka yang dapat membuat sulit menelan makanan dan minuman [2, 3].

Minum Air es Dapat Menurunkan Suhu Tubuh: Mitos atau Fakta?

Beberapa orang ada yang percaya bahwa setelah minum air es yang memiliki suhu rendah, akan mengakibatkan tubuh bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu internal [2].

Faktanya, tubuh memiliki suhu inti sekitar 37 °C, sehingga menurut praktisi Ayurveda tubuh perlu mengeluarkan energi tambahan untuk memulihkan suhu ini setelah minum air es yang memiliki suhu dibawah 4°C [2, 3].

Minum Air es Dapat Mengakibatkan Bayi Besar Saat Lahir: Mitos atau Fakta?

Beberapa orang secara umum, tidak jarang yang meyakini bahwa minum es pada ibu hamil dapat memperbesar ukuran bayi dalam kandungan.

Namun, faktanya hingga kini tidak ada pembuktian secara ilmiah yang membenarkan informasi tersebut.

Oleh karena itu, informasi yang menyatakan bahwa minum air dapat memperbesar ukuran bayi dalam kandungan dapat dinilai sebagai mitos saja.

Perlu diketahui juga bahwa makrosomia janin (big baby) dapat disebabkan oleh faktor genetik dan kondisi ibu (obesitas atau diabetes) [4].

Ibu yang diabetes sebelum atau pada masa kehamilan diketahui memiliki risiko menimbulkan makrosimia janin [4].

Dan ibu yang mengalami kondisi obesitas diketahui juga meningkatkan risiko terjaidnya makrosomia janin [4].

Selain kedua faktor itu, faktor lain seperti riwayat kehamilan sebelumnya, jenis kelamin bayi yang dikandung laki laki, kelahiran yang terlambat dan usia ibu juga dapat cenderung berisiko mengakibatkan makrosomia janin [4].

Bolehkah Ibu Hamil Minum Air Es?

Setelah mengetahui mitos dan fakta tersebut, pasti akan muncul pertanyaan bolehkah ibu hamil mengonsumsi air es?. Jawabannya boleh namun dengan catatan yang harus dipenuhi.

Mengingat, hingga kini belum ada penelitian yang mengungkapkan bahwa minum air es dapat mengakibatkan hal buruk pada bayi dan ibu yang normal.

Adapun catatan yang harus diketahui dan dipenuhi agar ibu hamil diperbolehkan minum air es yaitu, ibu tidak sedang menderita gangguan pencernaan (akalasia atau sembelit).

Hal ini didasarkan pada fakta bahwa minum air es dapat memperburuk kondisi seperti akalasia, jadi agar kondisi tidak memburuk ibu hamil yang memiliki akalasia sebaiknya tidak minum air es [2, 3].

Sedangkan untuk batasan minum air es bagi ibu hamil, hingga kini belum ada batasan yang terbukti secara ilmiah. Tetapi, perlu juga diketahui bahwa, konsumsi air pada suhu normal diketahui lebih disarankan untuk ibu hamil.

Mengingat, para peneliti menyimpulkan bahwa minum air yang memiliki suhu 16 ° C mungkin merupakan suhu terbaik untuk rehidrasi pada orang yang mengalami dehidrasi [3].

Dengan kata lain, minum air yang memiliki suhu 16 °C dapat mencegah ibu hamil mengalami dehidrasi, yang diharapkan akan berdampak baik juga pada kesehatan bayi.

Dampak Minum Air Es Saat Hamil Baik Untuk Ibunya dan Janinnya

Minum air es saat hamil hingga kini diketahui belum ditemukan dampak yang signifikan.

Adapun sedikit penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang mengalami gangguan pencernaan seperti sembelit atau akalasia, kondisinya dapat menjadi lebih buruk setelah minum air es [2, 3].

Untuk itu, bagi ibu hamil yang memiliki gangguan pencernaan baik berupa sembelit atau akalasia sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi air es.

Mengingat, jika ibu hamil yang memiliki gangguan pencernaan dan akalasia, maka dikhawatirkan akan mempengaruhi nasfu makan ibu dan asupan makanan yang dibutuhkan janin.

Jika ibu hamil tidak nafsu makan, maka asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi tidak akan terpenuhi, sehingga dapat mempengaruhi perkembangannya.

Cara Megonsumsi

Adapun dalam mengonsumsi air dingin, ibu hamil disarankan untuk tetap menjaga kebersihan air dan tidak berlebihan.

Perlu ditekankan bahwa, ibu hamil lebih disarankan untuk mengonsumsi air yang memiliki suhu normal pada setiap timester[5] :

  • Trimester Pertama

Pada trimester pertama, banyak ibu yang merasa sulit menahan beban. Untuk itu, asupan air harus dipastikan agar cukup dan tidak kehilangan lebih dari yang konsumsi.

Saran, untuk menambahkan sesuatu yang asin ke dalam makanan agar memicu otak menyimpan cadangan air untuk menjaga keseimbangan cairan yang tepat.

  • Trimester Kedua

Pada trimester kedeua, ibu hamil menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) direkomendasikan untuk meningkatkan asupan kalori mereka dengan 340 kalori ekstra per hari.

Oleh karena itu, asupan air juga harus disesuaikan dengan menggunakan pedoman untuk menambahkan 1–1,5 mL air untuk setiap kalori yang dikonsumsi, yaitu setidaknya 340 mL (atau 11,5 ons) air setiap hari.

  • Trimester Ketiga

Pada trimester ketiga, asupan kalori ibu hamil direkomendasikan meningkat lagi menjadi 450 kalori.

Dengan demikian, ibu hamil harus menyesuaikan jumlah asupan air yang lebih banyak sesuai dengan kalori yang dikonsumsi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment