Bolehkah Penderita Diabetes Konsumsi Madu? – Risiko dan Manfaatnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Diabetes adalah sebuah kondisi saat kadar gula dalam darah lebih tinggi dari normalnya yang bahkan seringkali sulit untuk dikontrol [1,2,3].

Karena alasan tersebut, penderita diabetes harus membatasi asupan makanan dan minuman yang mengandung gula atau karbohidrat tinggi [1,2,3].

Untuk mengendalikan dan menurunkan kadar gula darah yang tinggi, penderita diabetes umumnya tidak dianjurkan mengonsumsi karbohidrat maupun gula dalam porsi normal [1,2,3].

Namun, gula sendiri terdapat dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah madu; meski demikian masih dipertanyakan apakah madu sendiri aman dikonsumsi penderita diabetes [2,3].

Bolehkah penderita diabetes konsumsi madu?

Boleh, asalkan konsumsi tidak berlebihan dan tidak terlalu sering [2,3].

Walau tidak seberbahaya gula putih, mengonsumsi madu sama dengan pemanis lainnya yang harus dikonsumsi penderita diabetes dalam batasan [2,3].

Madu tetap mampu meningkatkan kadar gula darah pengonsumsinya walau tidak sebanyak dan sedrastis jenis gula lainnya [1,4].

Madu adalah golongan karbohidrat sekalipun masuk dalam jenis gula alami sehingga tetap akan memengaruhi kadar gula pengonsumsinya walau pengaruhnya lebih kecil [1,4].

Sebuah hasil studi tahun 2004 melibatkan partisipan-partisipan yang dibagi menjadi dua kelompok, yakni penderita diabetes tipe 1 dan non penderita diabetes tipe 1 untuk diberi madu dan gula meja [4].

Para peneliti dalam studi tersebut menemukan bahwa madu meningkatkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 1 hanya dalam waktu 30 menit setelah mengonsumsinya [4].

Meski begitu, melalui pemantauan diketahui bahwa 2 jam jemudian kadar gula darah tersebut mengalami penurunan dan berada di kadar rendah [4].

Hal ini bisa mengartikan bahwa madu jauh lebih baik daripada gula meja dan aman bagi penderita diabetes walau sempat membuat kadar gula darah naik [2].

Melalui penelitian tersebut juga dapat disimpulkan bahwa madu pun memiliki efek mengontrol kadar gula darah meningkatkan insulin [2,5].

Namun meski tampak aman, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa madu memang jauh lebih baik dan mampu mengontrol kadar gula darah daripada gula putih [2].

Risiko Konsumsi Madu bagi Penderita Diabetes

Sekalipun madu dianggap memiliki efek lonjakan singkat pada kadar gula dalam darah, madu tetap memiliki rasa manis daripada gula [2,3].

Penderita diabetes boleh mengganti gula biasa dengan madu sebagai pemanis tambahan, namun lakukan sedikit saja [3].

Hal ini perlu diperhatikan oleh penderita diabetes yang kadar gulanya kurang terkontrol dengan baik, maka perlu membatasi asupan gula lebih ketat, termasuk asupan madu [3].

Madu lebih baik jika dikonsumsi secukupnya dan tidak terlalu banyak, namun untuk lebih amannya, konsultasikan hal ini dengan dokter [3].

Lebih dianjurkan untuk mengonsumsi madu organik murni atau madu alami mentah pada penderita diabetes yang mampu mengontrol kadar gulanya dengan baik [2,3].

Ini karena jenis kedua madu tersebut tidak mengalami proses penambahan gula [3].

Berikut adalah dua risiko yang perlu diketahui dan diwaspadai saat konsumsi madu :

  • Bahaya bagi Kehamilan

Jika berkaitan dengan kehamilan, seperti diabetes gestasional, ibu hamil dilarang mengonsumsi madu mentah [2].

Karena belum melalui proses pasteurisasi, madu jenis ini justru berpotensi membahayakan kehamilan atau janin [2,6].

  • Lonjakan Kadar Gula Darah

Perhatikan pula setiap membeli madu kemasan di luar, sebab biasanya madu tersebut mengandung sirup atau gula tinggi [2].

Ketika memilih mengonsumsi madu kemasan tanpa pembatasan asupan, maka risiko paling besar adalah terjadi lonjakan kadar gula dalam darah [2].

Manfaat Konsumsi Madu bagi Penderita Diabetes

Jenis madu non-kemasan atau madu alami dapat meningkatkan kadar insulin tanpa meningkatkan kadar gula darah dalam waktu lama [2,5].

Hal tersebut merupakan keunggulan utama dari konsumsi madu bagi penderita diabetes [2].

Karena madu pun merupakan sumber anti-inflamasi dan antioksidan, maka mengonsumsi madu sebagai pengganti gula biasa akan memberi manfaat bagi kesehatan [2,3].

Resistensi insulin adalah kondisi yang dapat terjadi karena inflamasi atau peradangan sebagai salah satu faktor yang mendasari [2].

Ketika resistensi insulin terjadi, tubuh tidak lagi dapat merespon insulin secara normal [2].

Oleh sebab itu, mengonsumsi madu dengan kandungan anti-inflamasi dan antioksidan akan menguntungkan bagi tubuh penderita diabetes [2,3].

Sifat anti-inflamasi pada madu menurunkan risiko komplikasi diabetes pada penderitanya, sedangkan antioksidan pada madu melancarkan proses metabolisme gula dalam tubuh [7].

Tips Konsumsi Madu bagi Penderita Diabetes

Madu sekalipun alami tetap merupakan jenis gula, maka konsumsi terbaik bagi penderita diabetes adalah secukupnya [2,3].

Selain itu, jika ingin mengonsumsi madu dengan aman, penerapan diet kaya serat akan membantu menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh sekaligus kadar gula dalam darah [8].

Diet kaya serat yang dimaksud antara lain adalah biji-bijian, kacang-kacangan, gandum utuh, buah (konsultasikan dengan dokter buah apa saja yang aman untuk diabetes), serta sayur-sayuran [8].

Tidak semua jenis buah boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes; maka pastikan sudah berkonsultasi lebih dulu dengan dokter mengenai konsumsi jenis buah apa saja yang diperbolehkan.

Agar efek madu tidak terlalu buruk bagi kesehatan, seimbangkan asupan makanan mengandung madu dengan makanan-makanan berkarbohidrat/bergula rendah [3].

Selain madu, pemanis tambahan lainnya yang juga bisa digunakan penderita diabetes tanpa meningkatkan kadar gula darah adalah [9] :

  • Ekstrak buah biksu (lo han kuo)
  • Erythritol
  • Stevia
  • Sirup yacon
  • Xylitol

Meski begitu, madu mentah dan alami tetap dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes karena lebih sehat tanpa adanya kandungan gula tambahan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment