Bolehkah Ibu Menyusui Makan Sushi? – Fakta Ilmiah dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Para wanita pecinta sushi atau ikan mentah selama hamil tidak dianjurkan untuk makan sushi apalagi ikan yang mentah.

Namun pasca bersalin dan saat menyusui, apakah para ibu yang baru melahirkan ini boleh makan sushi?

Sekalipun sudah melahirkan, para ibu ini masih harus menyusui sehingga seringkali ragu apakah sushi dengan ikan mentah aman bagi bayi mereka.

Seperti diketahui umum, ikan sendiri seperti halnya tuna dapat mengandung merkuri tinggi [1,2,3].

Kontaminasi silang pun sangat berbahaya apabila dikonsumsi selama hamil tanpa mengetahui keamanan ikan tersebut [2].

Selama 9 bulan para wanita hamil harus menghindari sushi dan ikan mentah sesuai saran ACOG (American College of Obstetricians and Gynecologists) [3].

Setidaknya, setelah melahirkan dan saat menyusui tidak akan terlalu perlu menghindarinya lagi bukan?

Bolehkah ibu menyusui makan sushi apalagi ikan mentah?

Boleh, sebab ibu menyusui yang mengonsumsi sushi ikan mentah memiliki risiko bahaya jauh lebih kecil dibandingkan ibu hamil yang mengonsumsinya [2].

Selama sushi yang dikonsumsi disajikan di sebuah restoran yang mengutamakan ikan dengan sumber dan kualitas terbaik, maka keamanannya pun pasti terjamin [2,4].

Oleh sebab itu, para ibu menyusui yang sudah terlalu rindu dengan sushi serta ikan mentah, pastikan untuk lebih waspada terhadap produk sushi yang hendak dimakan [2,3,4].

Meski ibu menyusui masih tergolong lebih aman dalam mengonsumsi sushi, ikan yang sebelum diolah tidak dibersihkan secara benar tetap dapat menyebabkan ibu sakit [2].

Para ibu menyusui tetap wajib berhat-hati sekalipun mengonsumsi sushi dengan ikan mentah tidak serta-merta langsung memengaruhi kondisi bayi melalui ASI yang diminum si kecil [2].

Seperti halnya ketika sedang hamil, ibu menyusui pun perlu mewaspadai ikan dengan kandungan merkuri tinggi [2,3,4].

Hindari beberapa jenis ikan yang berpotensi memiliki kandungan merkuri tinggi, sebab kandungan merkuri dapat memengaruhi ASI sehingga berdampak buruk bagi kesehatan bayi yang meminum ASI [2,3,4].

Ikan-ikan ini yang perlu dihindari oleh para ibu saat makan atau mengolah sushi sendiri karena bermerkuri tinggi [2,3,4] :

Sementara untuk ikan-ikan yang aman, setidaknya berkandungan merkuri sangat rendah dan aman untuk konsumsi dengan sajian/porsi kecil adalah [2] :

Walau para ibu menyusui tergolong lebih aman dalam mengonsumsi sushi, akan jauh lebih baik apabila ibu menyusui bisa memilih mengonsumsi ikan matang atau masak daripada ikan mentah [2].

Memasak atau mengolah sendiri ikan berlemak mampu memberikan nutrisi penuh bagi tubuh ibu menyusui dan si kecil [2].

Terdapat kandungan niacin, asam lemak omega-3, serta vitamin D yang baik bagi perkembangan organ tubuh si kecil sekaligus diet sang ibu [2].

Mengonsumsi sushi dengan ikan matang pun tidak semudah itu, jika ingin makan di restoran, maka pastikan bahwa restoran tersebut memang sudah terpercaya [2,4].

Terdapat risiko kontaminasi silang ketika makan sushi ikan matang di luar, maka perhatikan keamanan persiapan dan pengolahan di restoran sushi tertentu [2,4].

Apa saja efek yang terjadi ketika ibu menyusui makan ikan mengandung merkuri?

Untuk ibu menyusui yang mengonsumsi sushi ikan mentah bermerkuri tinggi, merkuri dapat tersebar ke tubuh bayi yang menyusu [5].

Paparan merkuri saat menyusui mampu memengaruhi perkembangan dan fungsi otak bayi [5].

Bahkan perkembangan sistem saraf serta otak bayi dapat bermasalah karena efek dari merkuri (terutama bila tingkat paparan terlalu tinggi) [5].

Merkuri tidak hanya berbahaya bagi ibu hamil karena menurunkan merkuri ke janin, tapi juga berpotensi menyebarkannya ke anak setelah melahirkan melalui ASI [5].

Apa yang harus ibu menyusui lakukan bila ingin makan sushi?

Sushi tidak selalu dibuat menggunakan bahan ikan mentah, sebab sushi vegetarian pun tersedia di beberapa restoran.

Walaupun tetap boleh mengonsumsi ikan matang dalam sajian yang terbatas (2-6 ons ikan matang bermerkuri rendah), tetap terdapat risiko kandungan merkuri yang tidak dapat dihindari [2,3,5].

Oleh karena itu, ibu hamil dapat mencoba sushi vegetarian selama menyusui dengan tambahan jahe dan wasabi (asal tidak terlalu banyak karena juga mampu memengaruhi ASI) [2,6].

Sushi yang terbuat dari sayur-sayuran dapat dikonsumsi selama menyusui supaya lebih aman bagi kesehatan ibu maupun bayi yang masih minum ASI [2].

Sushi dengan jamur shiitake, timun atau alpukat jauh lebih menyehatkan dan terjamin keamanannya bagi ibu dan bayi [2].

Tips membuat sushi aman dan menyehatkan di rumah

Bagi ibu menyusui dan ibu hamil yang ingin mengonsumsi sushi, sushi dengan bahan sayuran akan jauh lebih aman daripada ikan mentah maupun matang karena berisiko akan kandungan merkuri.

Berikut ini adalah bahan-bahan untuk membuat sushi sayuran atau vegetarian yang bisa dipraktekkan di rumah [2,7] :

  • Nasi untuk sushi
  • Nori atau lembaran tipis rumput laut kering
  • Cuka anggur beras
  • Bambu penggulung sushi
  • Alpukat, telur, timun, terung, tahu goreng, atau jamur shiitake

Kesimpulan

Ibu menyusui boleh mengonsumsi sushi ikan mentah, namun cukup sesekali dan pastikan bahwa sushi terpercaya bersih, berkadar merkuri rendah, dan aman pengolahannya di restoran tertentu [2,3,4].

Namun jika khawatir dengan efek dari ikan mentah, ibu menyusui boleh makan sushi ikan matang bermerkuri rendah dengan sajian kecil atau terbatas [2].

Jenis ikan maupun metode persiapan dan pengolahan sushi ikan perlu lebih diperhatikan supaya sang ibu tidak mengalami keracunan, begitu pula dengan si kecil [2,8].

Agar lebih aman, ibu menyusui lebih dianjurkan mengonsumsi sushi vegetarian atau sushi sayuran yang bisa dibeli maupun dibuat sendiri di rumah dengan bahan sesuai selera [2].

Bila pada akhirnya ibu menyusui tetap memilih konsumsi sushi ikan mentah, pastikan segera memeriksakan diri ke dokter ketika perut mulai mual dan sakit, kulit gatal, muntah, hingga diare [8].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment