Apel, anggur, pir dan buah kesemek adalah jenis buah yang bagian kulitnya bisa ikut dimakan dan bermanfaat untuk kesehatan.
Namun kenyataannya, tidak semua jenis buah bagian kulit bisa dan boleh dikonsumsi.
Seperti halnya mangga, buah musiman yang banyak digemari ini biasanya dimakan dengan mengupas kulitnya lebih dulu.
Hanya saja, beberapa orang meyakini bahwa kulit mangga boleh dimakan dan mampu memberikan manfaat bagi tubuh.
Bolehkah makan kulit mangga?
Kulit mangga pada dasarnya bersifat edibel atau bisa dimakan, maka jika ingin memakannya maka tentu boleh apabila ingin mencoba [1,2].
Dan rupanya, kulit mangga sama halnya seperti kulit apel yang mengandung kaya nutrisi [1,2].
Bila dibandingkan dengan kulit apel dan anggur yang rasanya enak ketika dimakan, rasa kulit mangga memang lebih pahit dan bahkan bertekstur lebih keras [2].
Namun terlepas dari hal itu, kulit mangga boleh dimakan dan justru bermanfaat untuk kesehatan [2].
Kulit mangga yang belum benar-benar matang biasanya memiliki warna hijau, sedangkan ketika sudah matang akan ada semburat warna keoranyean, kemerahan atau kekuningan [2].
Jenis mangga sendiri bermacam-macam, maka warna kulitnya pun tidak selalu berwarna hijau kekuningan, keoranyean atau kemerahan [2].
Daging buah mangga sendiri menawarkan berbagai nutrisi penting bagi fungsi tubuh, seperti [3] :
- Vitamin A
- Vitamin B6
- Vitamin E
- Vitamin C
- Mineral tembaga
- Mineral kalium
- Serat
- Antioksidan karotenoid dan polifenol
Namun, tidak lagi hanya bagian daging buahnya yang bisa dinikmati, kulitnya pun tidak perlu dibuang dan bisa dikonsumsi karena mengandung berbagai nutrisi sebagai berikut [4] :
- Serat
- Karotenoid
- Polifenol
- Vitamin E
- Vitamin C
Karena kandungan nutrisi tersebut, makan kulit mangga menawarkan sejumlah manfaat kesehatan, yakni antara lain :
- Memperlambat Proses Penuaan
Antioksidan di dalam kulit mangga mampu berperan sebagai anti-aging sehingga memakan bagian buah tersebut dapat memperlambat proses penuaan [1,2].
Artinya, penuaan dini dapat dicegah, seperti timbulnya kerutan dan garis halus pada kulit sebelum waktunya [1].
Penuaan dini sendiri dapat terjadi karena efek radikal bebas dan paparan sinar matahari [5,6].
Oleh sebab itu, kandungan antioksidan sekaligus vitamin E dari kulit mangga akan melindungi tubuh dan menjaga kesehatan kulit dengan melawan efek-efek radikal bebas penyebab radang dan masalah kesehatan lainnya [1,2].
Terlebih mangga jenis Ataulfo yang dikonsumsi setengah cangkir seminggu 4 kali selama 2 bulan penuh oleh para wanita pasca menopause terbukti mampu mengurangi kerutan dalam pada kulit sebesar 20-23% [7].
- Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Kulit mangga juga kaya akan serat sehingga memakannya akan berguna bagi penderita gangguan pencernaan [1,2].
Orang-orang dengan masalah pencernaan khususnya seperti sembelit atau susah buang air besar dapat coba mengonsumsi mangga bersama kulitnya agar mendapat asupan serat lebih [1,2].
- Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kulit mangga juga baik bagi kekuatan imun tubuh karena di dalamnya terkandung vitamin C, vitamin A maupun antioksidan tinggi [1].
Tubuh tidak mampu memproduksi vitamin C dan oleh karena itu tubuh memerlukan nutrisi ini dari luar, yakni dari makanan dan minuman bervitamin C tinggi [8].
Dengan demikian, makan kulit mangga juga akan membantu perbaikan dan pertumbuhan kembali jaringan tubuh yang sempat rusak berkat adanya vitamin C [8].
- Menurunkan Risiko Kanker, Diabetes, Penyakit Jantung dan Penurunan Kognitif
Kandungan pada kulit mangga seperti karotenoid, polifenol, dan vitamin C terbukti dalam menurunkan risiko kanker tertentu [9,10,11,12,13].
Hal ini telah dibuktikan oleh sebuah studi tentang ekstrak kulit mangga yang diteliti memiliki kandungan antikanker maupun antioksidan lebih kuat daripada ekstrak daging buah mangga [9,10,11,12,13].
Selain itu, dengan adanya antioksidan pun pengonsumsi kulit mangga akan terhindar dari penyakit jantung maupun gangguan kognitif [12].
Sekalipun buah memiliki rasa manis dan seringkali penderita diabetes harus membatasi asupannya, bagian kulitnya ternyata mengandung triterpenoid dan triterpena [14,15].
Kedua komponen tersebut telah diteliti dan terbukti bersifat antidiabetik sekaligus antikanker [14,15].
- Menurunkan Berat Badan
Mengonsumsi kulit mangga juga bermanfaat sebagai penurun berat badan alami karena kandungan serat tingginya [1].
Maka selain dapat membantu kelancaran sistem pencernaan, 45-78% serat dari berat total kulit mangga dapat membantu menurunkan berat badan secara efektif [16].
Risiko Makan Kulit Mangga
Sekalipun boleh dimakan, kulit mangga tetap memiliki beberapa risiko kesehatan, seperti [17,18] :
- Reaksi alergi
- Gangguan sistem endokrin
- Gangguan reproduksi
- Kanker tertentu
Reaksi alergi adalah risiko yang dapat terjadi ditandai dengan kulit gatal hingga gangguan pernafasan; hal ini dapat disebabkan oleh kandungan urushiol di dalam kulit mangga [19].
Sementara itu, kanker tertentu, masalah reproduksi, dan gangguan sistem endokrin dapat terjadi karena kulit mangga berpotensi mengandung pestisida [20].
Ketika paparan pestisida cukup sering, maka semakin tinggi risiko gangguan kesehatan terjadi pada pengonsumsinya [4].
Tips Makan Kulit Mangga
Jika tertarik mencoba makan mangga bersama kulitnya, berikut ini adalah beberapa tips cara mengonsumsinya [2] :
- Makan seperti halnya buah apel atau buah pir, langsung menggigit buahnya setelah dicuci bersih dan tanpa mengupasnya lebih dulu.
- Memotong-motong buah mangga tanpa mengupas kulitnya dan campur ke segelas smoothie agar dapat terhindar dari tekstur keras dan rasa pahit kulit mangga.
- Memotong-motong buah mangga tanpa mengupas kulitnya lalu blender bersama buah atau bahan lain yang memiliki rasa manis.
Supaya aman, makan kulit mangga bisa dilakukan setelah menghilangkan sisa pestisida dengan membersihkan kulitnya menggunakan pembersih khusus sayur dan buah [2].