Bronkodilator Antikolinergik : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Bronkodilator Antikolinergik ?

COPD (penyakit paru obstruktif kronik) adalah gangguan pernapasan yang disebabkan penyakit paru-paru. COPD biasanya berkembang dari iritasi dan peradangan paru-paru selama bertahun-tahun. 

Obstruktif berarti aliran udara tersumbat yang dapat menghalangi aliran udara keluar dari paru-paru penderita. Merokok, menghirup polusi, genetika, atau riwayat infeksi paru-paru dapat meningkatkan risiko COPD [1,2].

Bronkodilator antikolinergik adalah obat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pada pernafasan, termasuk jenis bronkodilator yang dibedakan berdasarkan komponen obat yang terkandung didalamnya.[5,6]

Fungsi Bronkodilator Antikolinergik

Bronkodilator berfungsi sebagai obat yang membuka (melebarkan) saluran pernapasan dengan merelaksasi otot polos bronkus. Obat ini membuat pernapasan lebih mudah bagi penderita asma atau kondisi paru-paru lainnya.[3]

Bronkodilator Antikolinergik berfungsi untuk memblokir efek asetilkolin pada saluran udara dan saluran hidung. Asetilkolin adalah bahan kimia yang digunakan saraf untuk berkomunikasi dengan sel otot. [4]

Pada asma, saraf kolinergik yang menuju ke paru-paru menyebabkan penyempitan saluran udara dengan menstimulasi otot-otot di sekitar saluran udara untuk berkontraksi. 

Efek “antikolinergik” dari bronkodilator antikolinergik menghalangi efek saraf kolinergik, menyebabkan otot menjadi rileks dan saluran udara melebar.

Obat ini termasuk ke dalam bronkodilator kategori efek cepat dan lama dan utamanya digunakan untuk mengobati penyakit paru obstruktif kronik daripada untuk mengobati asma. Meski begitu, pasien asma juga bisa menggunakan obat ini.

Bronkodilator Antikolinergik paling sering digunakan memakai inhaler. Namun, lebih disarankan menggunakan nebulizer jika gejalanya cukup parah agar obat bekerja lebih optimal.

Orang dengan pembesaran prostat, gangguan pada kandung kemih, dan glaukoma perlu berhati-hati menggunakan obat ini.

Penggolongan Bronkodilator Antikolinergik

Bronkodilator Antikolinergik adalah Jenis Bronkodilator yang dibedakan berdasarkan komponen yang terkandung didalamnya.

Bronkodilator antikolinergik biasa disebut juga,antagonis reseptor muskarinik.

Bronkodilator antikolinergik dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

  • Bronkodilator antikolinergik kategori efek cepat
    • Bronkodilator antikolinergik kategori efek cepat, digunakan bila diperlukan untuk meredakan atau mengatasi gejala asma dengan cepat.
    • Bronkodilator Antikolinergik efek kerja cepat hanya dapat diberikan ketika gejala secara mendadak terjadi pada penderita, efek obat ini dapat langsung dirasakan penderita dalam jangka waktu antara 5-10 menit dan hanya dapat bertahan dan berlangsung selama 3-6 jam.
  • Bronkodilator antikolinergik kategori efek lambat
    • Bronkodilator Antikolinergik efek kerja lambat atau panjang hanya dapat diberikan jika gejala pada penderita tetap mengganggu setelah penggunaan obat efek cepat , efek obat ini dalam setiap dosis nya dapat berlangsung selama 12 jam.
    • Bronkodilator antikolinergik efek lambat, digunakan secara teratur untuk mengontrol atau terapi rutin mengatasi gejala asma.[4]

Penyakit yang Diatasi dengan Bronkodilator Antikolinergik

Bronkodilator digunakan untuk mengobati dan meringankan gejala atau masalah yang ditimbulkan karena adanya maasalah pada paru dan pernafasan. Contoh beberapa penyakitnya adalah :[2,3,4,5]

  • Asma
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Reaksi alergi
  • Kondisi terkait yang menyebabkan masalah pernapasan

Bronkodilator Antikolinergik, termasuk ke dalam bronkodilator kategori efek cepat dan lama, fungsi utamanya digunakan untuk mengobati penyakit paru obstruktif kronik daripada untuk mengobati asma. Walaupun demikian, pasien asma juga bisa menggunakan obat ini.

Beberapa penyakit masalah pernafasan, yang dapat diatasi atau diobati Bronkodilator Antikolinergik baik secara efek cepat maupun efek lambat perawatan jangka panjang, adalah :

  • COPD atau PPOK (penyakit paru obstruktif kronik)

Merokok, menghirup polusi, genetika, atau riwayat infeksi paru-paru dapat meningkatkan risiko COPD.

Berikut adalah beberapa ciri atau gejala timbulnya masalah pernafasan yang diakibatkan oleh COPD atau biasa disebut PPOK:[2]

  • Sesak napas
  • Batuk kering
  • Batuk yang mengeluarkan lendir dari paru-paru Anda
  • dada sesak

Cara Kerja Bronkodilator Antikolinergik

Bronkodilator Antikolinergik bekerja pada saluran pernafasan sebgai bloker, dengan memblokir efek asetilkolin pada saluran udara dan saluran hidung.

Asetilkolin adalah bahan kimia yang digunakan sel otot saluran pernafasan,pergerakan Asetilkolin ini embuat sel otot ini menjadi kencang atau tegang di sekitar saluran paru-paru.

Pada asma, saraf kolinergik yang menuju ke paru-paru menyebabkan penyempitan saluran udara dengan menstimulasi otot-otot di sekitar saluran udara untuk berkontraksi. 

Efek “antikolinergik” dari bronkodilator antikolinergik menghalangi efek saraf kolinergik, menyebabkan otot menjadi rileks dan saluran udara melebar.

Dengan melenturnya otot disekitar saluran udara ini menjadikan saluran udara menjadi semakin melebar, memperlancar sirkulasi udara pada tubuh, dan nafas pun menjadi lebih ringan dan lancar. [3,4,7]

Contoh Obat Bronkodilator Antikolinergik

Bronkodilator Antikolinergik tersedia dalam bentuk tablet oral, injeksi atau suntikan, serta sebagai terapi aerosol atau obat hirup.

Dalam beberapa kasus, masalah pernafasan akut yang membutuhkan penanganan segera, membutuhkan obat Bronkodilator Antikolinergik dalam jenis efek cepat, biasanya berbentuk terapi aerosol atau obat hirup.

Obat yang termasuk Bronkodilator Antikolinergik efek cepat adalah sebagai berikut :

  • Ipratropium  (nama merek Atrovent)

Obat yang termasuk Bronkodilator Antikolinergik efek lambat atau efek panjang adalah sebagai berikut :

  • tiotropium (nama merek Spiriva)
  • glycopyrronium (nama merek Seebri Breezhaler)
  • aclidinium (nama merek Eeklira Genuair)
  • umeclidinium (nama merek Incruse). 

beberapa penderita yang memulai pengobatan ini, harus menghentikan pengobatan obat Bronkodilator Antikolinergik efek cepat sebelum meminumnya.[5]

Efek Samping Bronkodilator Antikolinergik

Bronkodilator Antikolinergik dapat menimbulkan beberapa gangguan dalam tubuh, pada saat pemakaiannya.Gangguan atau Efek samping penggunaan obat ini bisa bervariasi, tergantung pada jenis mana yang digunakan dan setiap penderita mengalami efek yang berbeda.

Bronkodilator Antikolinergik efek cepat memiliki efek samping, yang sering terjadi meliputi :[8,9]

  • Mulut kering
  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Pusing
  • Sulit bernafas
  • Sakit punggung
  • kekeringan pada mulut
  • rasa tidak enak
  • Asam atau asam lambung
  • bersendawa
  • mata terbakar
  • diare
  • perasaan umum tidak nyaman atau sakit
  • maag
  • gangguan pencernaan
  • nyeri sendi
  • kehilangan selera makan
  • nyeri dan nyeri otot
  • kegugupan
  • nyeri atau nyeri di sekitar mata dan tulang pipi
  • gemetaran
  • ketidaknyamanan perut, kesal, atau nyeri
  • gemetaran
  • kesulitan tidur

Bronkodilator Antikolinergik efek cepat memiliki efek samping, yang serius dan membutuhkan bantuan medis yang segera, meliputi [8,9]:

  • Badan pegal atau nyeri
  • panas dingin
  • batuk
  • hidung tersumbat
  • demam
  • sakit kepala
  • kehilangan suara
  • pilek
  • bersin
  • sakit tenggorokan
  • kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa
  • Sembelit (berlanjut) atau sakit perut bagian bawah atau kembung
  • pingsan
  • detak jantung atau denyut nadi yang cepat, berdebar, atau tidak teratur
  • sakit mata yang parah
  • ruam kulit atau gatal – gatal
  • pembengkakan pada wajah, bibir, atau kelopak mata

Bronkodilator Antikolinergik efek lambat atau efek jangka panjang memiliki efek samping, yang sering terjadi meliputi[8,9]:

  • Mulut kering
  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Pusing
  • Sulit bernafas
  • Sakit punggung , leher, lengan, atau kaki
  • bersendawa
  • memar
  • depresi
  • diare
  • kesulitan dalam bergerak
  • pusing atau pusing
  • perasaan gerakan konstan diri atau lingkungan
  • maag
  • gangguan pencernaan
  • kram atau kekakuan otot
  • sensasi berputar
  • ketidaknyamanan perut, kesal, atau sakit gigi
  • sakit perut bagian atas atau perut

Bronkodilator Antikolinergik efek lambat atau efek jangka panjang memiliki efek samping, yang serius dan membutuhkan bantuan medis yang segera, meliputi [7,11,12,13]:

  • Bronkospasme yang mengancam jiwa
  • Reaksi alergi serius yang melibatkan penutupan saluran udara.
  • Gejala memperburuk hiperplasia prostat jinak
  • Gejala memburuknya glaukoma sudut sempit

Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum mengkonsumsi Bronkodilator Antikolinergi. Jika anda sedang hamil atau menyusui, dokter akan membantu memberikan panduan untuk anda.

Selain itu, dokter juga akan membantu memberikan obat yang tentunya tepat bagi yang memiliki gejala asma/PPOK yang dimiliki pasien.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment