Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Bundle branch block (BBB) adalah adanya gangguan jalur elektrik di dalam jantung diantara dua ruang ventrikel jantung. Terdapat dua tipe BBB yaitu right BBB (RBBB/BBB kanan) dan left BBB (LBBB/BBB kiri).... Kondisi ini dapat terjadi pada berbagai macam kondisi medis, seperti adanya gumpalan darah pada paru, penyakit paru kronik seperti PPOK, gangguan otot jantung, dan adanya defek pada ruang atrium atau ventrikel. Kondisi ini seringkali tidak menimbulkan gejala dan terlihat ketika pasien melakukan EKG atau rekam jantung. Read more
Daftar isi
Apa itu Bundle Branch Block?
Bundle branch block atau blokade cabang berkas merupakan kondisi di mana terjadi keterlambatan atau sumbatan di sepanjang jalur yang dilalui impuls elektrik yang membuat jantung berdetak. Adanya hambatan pada dekat bagian ventrikel jantung, menyebabkan impuls elektrik harus melalui jalur yang lebih jauh lebih jauh. Akibatnya jantung menjadi lebih sulit untuk memompa darah secara efisien melalui ke seluruh tubuh[1, 2].
Istilah “bundle” mengacu pada sekumpulan serabut saraf yang menerima sinyal perintah untuk kontraksi otot dari nodus atrioventrikuler dan meneruskannya ke ventrikel (ruang jantung sebelah bawah)[2].
Pada kondisi normal, sinyal elektrik (impuls saraf) diteruskan dengan kecepatan yang sama melalui bundle kanan dan kiri sehingga kedua ventrikel berkontraksi bersamaan. Tapi jika impuls mengalami gangguan pada salah satu jalur, ventrikel dengan penghalang akan berkontraksi sepersekian detik lebih lama daripada ventrikel satunya[2, 3].
Jenis Bundle Branch Block
Bundle branch block dibedakan menjadi dua, yaitu[5]:
Bundle Branch Block Kanan (Right Bundle Branch Block)
Sisi kanan jantung menerima darah kaya karbondioksida dari sirkulasi tubuh. Darah masuk ke atrium kanan lalu mengalir ke ventrikel kanan, dilanjutkan ke paru-paru untuk pertukaran udara[4].
Kontraksi ventrikel kanan tidak sekuat kontraksi vetrikel kiri secara normal. Bundle branch block kanan mengganggu kontraksi ventrikel kanan[4].
Bundle branch block kanan merupakan kondisi yang sangat umum. Bundle branch block kanan umumnya merupakan penyakit miokardium degeneratif yang berprogres secara perlahan. Insidensi kondisi biasanya meningkat bersama usia, hingga 11,3% pada orang berusia menjelang 80 tahun[5, 6].
Bundle branch block kanan dapat berkembang akibat beberapa penyakit paru-paru seperti embolisme pulmoner, penyakit paru-paru obstruktif kronis, dan hipertensi pulmoner[4].
Bundle Branch Block Kiri (Left Bundle Branch Block)
Sisi kiri jantung menerima darah kaya oksigen dari paru-paru ke dalam atrium kiri. Dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel kiri, yang kemudian akan berkontraksi untuk mengirimkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Bundle branch block kiri mempengaruhi kontraksi ventrikel kiri[4].
Bundle branch block kiri kurang umum dibandingkan dengan bundle branch block kanan. Risiko mengembangkan bundle branch block kiri meningkat seiring makin lanjutnya usia[5].
Penyebab Bundle Branch Block
Penyebab bundle branch block dapat berbeda-beda bergantung bundle branch bagian mana (kanan atau kiri) yang terdampak. Pada beberapa kasus, penyebab tidak diketahui[1].
- Bundle branch block kanan dapat disebabkan oleh[1, 2]:
- Bekuan darah di dalam paru-paru (embolisme pulmoner)
- Serangan jantung (infark miokard)
- Kecacatan jantung yang dialami sejak lahir (kongenital), seperti adanya lubang pada dinding yang memisahkan atrium (ruang jantung bagian atas)
- Tekanan darah tinggi pada arteri pulmoner (hipertensi pulmoner)
- Infeksi oleh virus atau bakteri pada otot jantung (miokarditis)
- Bundle branch block kiri dapat disebabkan oleh[1, 2]:
- Serangan jantung (infark miokardi)
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Infeksi oleh virus atau bakteri pada otot jantung (miokarditis)
- Otot jantung yang mengalami penebalan, menjadi kaku, atau melemah
Faktor Risiko Bundle Branch Block
Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya bundle branch block[1, 4]:
- Usia lanjut: bundle branch block lebih umum dialami oleh orang berusia lanjut daripada orang yang lebih muda
- Masalah kesehatan tertentu, berikut beberapa kondisi yang berkaitan dengan bundle branch block:
- Infark miokardi
- Miokarditis
- Kardiomiopati dilated
- Kardiomiopati hipertropik
- Penyakit katub jantung
- Kecacatan septal (kongenital)
- Hipertensi berat dan jangka lama
Gejala Bundle Branch Block
Pada kebanyakan kasus bundle branch block tidak menimbulkan gejala, terlebih pada orang dengan kondisi secara umum sehat. Bundle branch block dapat timbul sebagai tanda proses penuaan bertahap dari sistem konduksi jantung[1, 2].
Meski demikian, terkadang bundle branch block menimbulkan gejala seperti pusing, pening, atau pingsan. Timbulnya gejala dapat mengindikasikan adanya kerusakan pada otot di sekitar bundle saraf[2].
Risiko timbulnya gejala lebih tinggi jika pasien juga mengalami penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi, gagal jantung, atau kardiomiopati[4].
Komplikasi Bundle Branch Block
Beberapa komplikasi yang dapat diakibatkan oleh bundle branch block di antaranya[4]:
- Bundle branch block dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk penurunan fungsi jantung
- Meningkatkan risiko hasil perawatan yang kurang baik jika pasien dirawat inap akibat kondisi jantung
- Pada kasus tertentu, bundle branch block dapat meningkatkan risiko pasien memerlukan operasi jantung untuk masalah kardiak lainnya
Jika bundle kanan dan kiri mengalami penyumbatan, dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi utama berupa penyumbatan total dari impuls elektrik dari ruang jantung bagian atas ke ruang jantung bagian bawah. Hal tersebut dapat menyebabkan sinkop (pingsan) atau kematian jantung tiba-tiba[1, 4].
Selain itu, bundle branch block dapat mempersulit diagnosis akurat dari kondisi jantung lainnya, terutama serangan jantung, sehingga dapat menyebabkan pasien tidak mendapatkan penanganan yang sesuai dengan segera[1].
Diagnosis Bundle Branch Block
Diagnosis bundle branch block dilakukan dengan tes diagnostik berupa electrocardiogram dan echocardiogram[1, 4].
- Electrocardiogram (ECG)
ECG merekam impuls elektrik dalam jantung menggunakan elektroda yang ditempatkan pada permukaan dada. Tes ini dapat menunjukkan tanda-tanda bundle branch block, dan bagian mana yang terdampak.
- Echocardiogram
Tes ini menggunakan gelombang suara (ultrasound) untuk mendapatkan gambar dari struktur jantung dan ketebalan otot jantung. Tes ini dapat membantu mendeteksi gangguan pada ritme jantung. Echocardiogram dapat membantu dokter menentukan kondisi penyebab bundle branch block.
Bergantung gejala yang dialami, pasien dapat memerlukan tes lain untuk memeriksa jantung dan/atau paru-paru, seperti kateterisasi kardiak atau stress test[4].
Pengobatan Bundle Branch Block
Umumnya pasien bundle branch block tidak menimbulkan gejala dan tidak memerlukan penanganan. Pasien dapat memerlukan melakukan kunjungan rutin ke dokter, bergantung pada usia dan riwayat kesehatan. Pada kasus tertentu pasien dapat memerlukan penanganan[2, 4].
Jika pasien memiliki kondisi jantung lain yang berkaitan dengan bundle branch block, pasien dapat memerlukan pengobatan untuk mengatasi kondisi tersebut. Dokter dapat memberikan obat seperti pengencer darah untuk CAD, obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah, bronkodilator untuk mengatasi PPOK, atau operasi perbaikan untuk malfungsi katub jantung[4].
Pada kasus berat, bundle branch block dapat memerlukan pemasangan alat pacu jantung (pacemaker) melalui operasi. Alat pacu jantung dapat membantu mencegah terjadinya blok jantung total[4].
Alat pacu jantung merupakan perangkat kompak yang ditanamkan di bawah kulit pada bagian atas dada dengan dua kabel yang berhubungan dengan bagian kanan jantung. Alat ini akan melepaskan impuls elektrik ketika diperlukan untuk menjaga jantung berdetak secara teratur[1].
Jika pasien mengalami bundle branch block dengan fungsi pemompaan jantung rendah, dapat ditangani dengan cardiac resynchronization therapy (CRT). CRT merupakan alat pacu jantung khusus yang mengkoordinasikan kembali kontraksi dari kedua ventrikel dan meningkatkan efisiensi kardiak[1, 4].
Bundle branch block bukan termasuk kondisi yang dapat dicegah[2].