4 Cara Mencegah Penyakit Orchitis

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Orchitis adalah suatu penyakit yang menyerang para pria. Orchitis merupakan suatu kondisi di mana salah satu atau kedua biji kemaluan atau testis pria mengalami pembengkakan atau peradangan. Orchitis bisa disebabkan karena bakteri maupun virus. Tanda-tandanya antara lain testis terasa sakit, darah pada air mani, demam, sakit pada pangkal paha, sakit ketika ejakulasi maupun buang air kecil, serta testis terlihat bengkak dan terasa berat. [1,2].

Adapun kondisi yang memungkinkan seseorang terserang penyakit orchitis adalah perilaku seksual yang beresiko tinggi, sering berganti pasangan, memiliki riwayat gonor atau penyakit menular seksual lainnya dan berhubungan seksual dengan orang yang menderita penyakit menular seksual. Lalu bagaimana cara mencegah penyakit orchitis [1,2]?

1. Vaksinasi gondok

Gondok merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Virus ini merupakan virus RNA dari genus paramyxovirus yang dapat menyebar melalui kontak langsung, droplet dan urin. Awalnya, penderita gondok akan merasakan demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan dan kehilangan nafsu makan[3].

Kemudian akan terjadi bengkak yang menyakitkan pada kelenjar ludah atau kelenjar parotis. Posisi bengkak adalah pada depan dan bawah bagian telinga. Hal ini menyebabkan bagian pipi dan rahang juga menjadi bengkak [4].

Penyakit gondok dapat menjadi orchitis karena adanya komplikasi penyakit. Hal ini umum ditemui pada penderita berjenis kelamin pria dalam usia pasca pubertas atau usia di atas 10 tahun. Beberapa hari setelah terinfeksi virus penyebab gondok, bagian testis pria dapat terinfeksi virus tersebut. Pertama-tama virus akan menyerang kelenjar testis. Kemudian akan menyebabkan peradangan atau orchitis [4].

Maka, sangat penting bagi pria pada masa kanak-kanaknya untuk mendapatkan vaksin untuk penyakit gondok. Vaksin ini dapat didapatkan di dalam vaksin MMR (measles, mumps and rubella). Vaksin MMR dapat diterima oleh anak-anak di bawah usia 12 tahun[3].

Namun, sangat direkomendasikan menerima vaksin MMR dosis pertama pada usia 12 – 15 bulan dan dosis kedua pada usia 4 – 6 tahun. Apabila terlewat, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin MMR [3].

2. Melakukan hubungan seksual yang aman

Hubungan seksual yang aman berarti melakukan salah satu atau berbagai hal untuk melindungi diri sendiri maupun pasangan dari hal-hal yang kurang diinginkan, seperti penyakit menular seksual dan kehamilan. Hubungan seksual tersebut dapat dilakukan dengan meminimalisir pertukaran atau masuknya air mani, cairan vagina atau darah ke tubuh masing-masing [5,6].

Hal ini sangat perlu mendapatkan perhatian agar dapat terhindar dari penyakit orchitis. Di samping itu, dapat pula menghindarkan diri dari penyakit menular seksual seperti klamidia, gonor, sifilis, mycoplasma genitalium, HIV atau hepatitis B. Cara-cara berikut dapat dilakukan agar hubungan seksual menjadi lebih aman [5,6]:

  • Menggunakan kondom
  • Menggunakan sex toys yang terjaga kebersihannya
  • Tidak berganti-ganti pasangan hubungan seksual
  • Berkomunikasi dengan pasangan
  • Memakai alat kontrasepsi lain selain kondom
  • Cek kesehatan alat kelamin

Hindari pula pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang karena hal ini bisa mengakibatkan seseorang untuk berhubungan seksual dengan tidak aman. Sangat penting juga untuk mengedukasi dan menambah wawasan diri tentang penyakit menular seksual agar dapat lebih berhati-hati dan tidak sembarangan saat berhubungan [5].

3. Kondom

Kondom dinilai sebagai salah satu metode kontrasepsi terbaik untuk melakukan hubungan seksual yang aman. Kondom memiliki tingkat keefektifan sebesar 98%. Walaupun belum bisa 100% aman, kondom tetap direkomendasikan dan menjadi alat yang paling aman untuk mencegah orchitis, penyakit menular seksual dan kehamilan. Terdapat 2 jenis kondom, yaitu [5,7]:

  • Kondom pria

Kondom pria dikenakan pada bagian penis dan sering pula disebut sebagai kondom eksternal. Kondom pria merupakan kondom yang biasa ditemui dan banyak dijual di pasaran. Biasanya, kondom pria terbuat dari bahan karet lateks yang kuat dan tersedia dalam berbagai ukuran serta model.

  • Kondom wanita

Kondom wanita dikenakan pada bagian dalam vagina. Kondom wanita terbuat dari bahan poliuretan dan didesign untuk pas di dalam vagina. Kondom wanita hanya tersedia dalam satu ukuran.

Agar efektif, kondom harus dikenakan dengan benar. Keluarkan kondom dari pembungkusnya dengan hati-hati agar tidak robek. Kemudian letakkan kondom pada bagian ujung penis yang sedang mengalami ereksi[7].

Selanjutnya gulung ke bagian bawah menuju batang penis. Pastikan kondom telah terpasang dengan benar, menutup semua area penis dan tidak kembali tergulung ke atas. Perlu diingat bahwa kondom harus selalu dalam keadaan baru setiap akan berhubungan seksual [7].

Meski begitu, kondom juga memiliki beberapa kerugian, seperti [7]:

  • Beberapa orang merasa bahwa kondom mengganggu hubungan seksual
  • Kondom masih mungkin rusak atau robek saat digunakan
  • Beberapa orang bisa saja alergi terhadap bahan pembuat kondom
  • Kondom harus segera dilepas setelah ejakulasi

Kondom dapat didapatkan dengan mudah dan dapat dibeli di apotek, klinik kesehatan seksual, supermarket dan juga toko online [7].

4. Memeriksakan kesehatan prostat

Prostat merupakan sebuah organ yang hanya dimiliki oleh pria. Bentuknya adalah kelenjar yang kecil dan terletak tepat di bawah kandung kemih dan di dekat uretra. Fungsi prostat adalah untuk memproduksi air mani yang mengandung sperma. Prostat juga memegang peran penting dalam sistem reproduksi pria karena prostat membantu kandungan dalam sperma tetap sehat dan seimbang [9].

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan rutin memeriksakan kesehatan prostat bila perlu. Untuk memeriksa kesehatan prostat, dokter biasanya akan melakukan salah satu atau beberapa tes seperti berikut [9]:

  • Digital rectal exam (DRE)

Pada tes ini, dokter akan memasukkan jari ke dalam dubur untuk memeriksa kondisi prostat. Tentu dokter akan memakai sarung tangan medis dan memberikan cairan pelumas sebelum memasukkan jari ke dalam dubur. Dokter akan memeriksa apakah ada pembengkakan, benjolan atau hal tidak normal lainnya pada prostat.

  • Tes prostate specific antigen (PSA)

PSA adalah suatu protein yang dihasilkan oleh prostat. Tes ini berguna untuk mengetahui level atau tingkat PSA dalam prostat. Hasil tes PSA yang tinggi menandakan ada yang salah dengan kondisi prostat. Namun, tes ini tidak bisa dilakukan sekali saja. Harus dilakukan beberapa kali kemudian dokter akan membandingkan hasil-hasil tes sebelumnya untuk menentukan kesehatan prostat.

USG adalah sebuah cara untuk memeriksa bagian dalam tubuh menggunakan gelombang suara. Untuk memeriksa kesehatan prostat, alat USG yang digunakan adalah yang berukuran kecil, kemudian dimasukkan melalui dubur.

Biopsi prostat adalah sebuah tes untuk memeriksa kesehatan prostat dengan cara mengambil sample dari prostat tersebut kemudian diteliti di bawah mikroskop. Pengambilan sample ini bisa dilakukan melalui uretra, dubur atau perineum.

  • MRI

MRI merupakan singkatan dari magnetic resonance imaging. Tes dengan MRI memanfaatkan tenaga magnet dan frekuensi radio untuk menciptakan signal radio yang akan menggambarkan kondisi kesehatan tubuh.

Tentu saja, daripada melakukan berbagai macam tes, lebih baik lagi jika kesehatan prostat dapat terus terjaga. Disamping lebih mudah, menjaga kesehatan prostat akan lebih murah pula. Berikut adalah cara-cara mudah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan prostat [8]:

  • Mengonsumsi buah dan sayur setiap hari
  • Jika akan mengonsumsi roti, pasta atau sereal, pilih yang berbahan dasar gandum
  • Batasi konsumsi daging merah dan daging olahan
  • Konsumsi lemak nabati daripada lemak hewani
  • Hindari minuman yang mengandung pemanis buatan
  • Kurangi konsumsi garam
  • Perhatikan porsi makan harian
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment