13 Cara Mengatasi Nyeri di Ulu Hati dan Sesak Napas

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Nyeri pada ulu hati digunakan untuk mendeskripsikan rasa seperti sedikit cegukan yang diikuti oleh sensasi terbakar pada dada dan tenggorokan[1].

Nyeri di ulu hati dapat terjadi bersamaan dengan sesak napas. Gejala ini dapat terjadi karena larutan asam lambung naik ke esofagus (tenggorokan) akibat konsumsi makanan tertentu atau adanya kondisi kronis seperti penyakit refluks gastroesofageal[1].

Nyeri di ulu hati dan sesak napas mengakibatkan rasa tidak nyaman pada penderita. Untuk mengatasi nyeri di ulu hati dapat dilakukan beberapa hal berikut:

1. Mengendurkan Pakaian

Nyeri di ulu hati terjadi ketika isi perut naik hingga ke esofagus sehingga larutan asam lambung dapat melukai jaringan pada dinding esofagus[1].

Terkadang, nyeri di ulu hati dan sesak napas terjadi karena pakaian yang terlalu ketat menekan bagian perut. Dalam kasus ini, untuk mengatasinya kita perlu melonggarkan pakaian baik bagian baju ataupun celana yang terlalu ketat[1].

2. Berdiri dengan Tegak

Postur dapat memicu terjadinya nyeri di ulu hati. Jika nyeri dirasakan saat duduk atau berbaring, bisa mencoba untuk berdiri. Jika sudah berdiri dan masih sakit, sebaiknya berdiri dengan lebih tegak[1].

Postur tegak memberikan lebih sedikit tekanan pada bagian bawah sphincter esofagus (otot yang mencegah asam lambung naik ke esofagus)[1].

3. Mengangkat Tubuh Bagian Atas

Berbaring dapat memperburuk nyeri pada ulu hati. Saat hendak tidur, sebaiknya tempat tidur disesuaikan agar posisi tubuh bagian atas lebih tinggi untuk mencegah isi lambung naik ke esofagus[1, 2].

Menurut Mayo Clinic, meninggikan bagian kepala saja dengan bantal tambahan biasanya tidak cukup. Dianjurkan untuk menaikkan posisi bagian tubuh mulai dari pinggang ke atas[1].

Jika memiliki tempat tidur yang dapat disesuaikan, aturlah pada sudut yang sesuai untuk membantu meredakan sakit di ulu hati. Jika tempat tidur tidak dapat disesuaikan, kita bisa mengubah sudut posisi tubuh saat tidur menggunakan bantal untuk mengganjal[1, 2].

4. Larutan Baking Soda

Baking soda dapat digunakan untuk menenangkan gejala nyeri pada ulu hati dengan cara menetralkan asam lambung. Cara penggunaannya ialah dengan melarutkan satu sendok teh baking soda dalam satu gelas air. Minumlah larutan dengan pelan-pelan[1].

Perlu diingat bahwa baking soda mengandung natrium yang mana sebaiknya tidak digunakan oleh orang yang sedang diet anti natrium. Sebelum menggunakan baking soda untuk meredakan nyeri ulu hati, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika sedang menggunakan obat tertentu, hamil, atau memiliki kondisi kronis tertentu[3].

5. Minuman Jahe

Jahe telah digunakan untuk mengatasi nyeri pada ulu hati sejak zaman dahulu. Jahe dapat membantu meringankan mual, sehingga dipercaya dapat membantu nyeri pada ulu hati[1].

Untuk membuat minuman jahe, kita bisa merendam sepotong jahe mentah, atau jahe kering, atau satu kantung teh jahe dalam air mendidih. Selain dibuat minuman, jahe bisa ditambahkan dalam berbagai resep masakan tumis dan sup[1].

Minuman berkarbonasi yang mengandung jahe sebaiknya dihindari. Selain dibuat dengan perasa buatan bukan jahe asli, minuman berkarbonasi termasuk pemicu umum terjadinya nyeri pada ulu hati [1].

6. Suplemen atau Teh Licorice

Teh akar licorice umum digunakan sebagai obat masalah pencernaan dan untuk meringankan sakit tenggorokan. Akar licorice juga dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi nyeri pada ulu hati[1, 4].

Licorice dipercaya dapat membantu meningkatkan lapisan mukus pada dinding dalam esofagus yang mana berfungsi untuk melindungi esofagus dari kerusakan akibat asam lambung[1].

Akar licorice mengandung lebih dari 300 flavonoid yang bermanfaat sebagai antivirus dan antibakteri. Flavonoid tersebut dapat membantu mengatasi infeksi bakteri dan virus yang dapat menjadi faktor risiko perut kembung[4].

Suatu studi menunjukkan bahwa akar licorice lebih efektif dalam mengurangi gejala refluks asam dibandingkan penggunaan antasid selama lebih dari 2 tahun. Sehingga licorice dapat meredakan nyeri ulu hati akibat refluks asam[4].

Untuk membuat teh akar licorice dapat ditambahkan dalam segelas air panas mendidih. Biarkan selama lima menit, kemudian disaring dan siap untuk diminum[4].

7. Cuka Sari Apel

Cuka sari apel juga salah satu obat tradisional untuk mengatasi nyeri pada ulu hati. Cuka sari apel diduga dapat menetralkan asam lambung[1].

Meski cuka sari apel dikenal sebagai obat untuk mengatasi nyeri ulu hati, belum terdapat bukti ilmiah mengenai efektivitasnya. Akan tetapi, pada banyak orang yang tidak mengalami gastroparesis, penggunaan cuka sari apel dapat membantu pencernaan[5].

Orang yang memiliki kadar asam lambung rendah bisa mengalami perut kembung akibat populasi bakteri berlebihan di dalam lambung. Hal ini dapat terjadi saat makanan tidak dicerna dengan baik[5].

Cuka sari apel dapat membantu meningkatkan asam lambung dan memiliki manfaat antimikroba secara alami, sehingga dapat meringankan gejala perut kembung akibat bakteri[5].

Terdapat banyak cara untuk menggunakan cuka sari apel, bisa dengan diminum langsung atau ditambahkan dalam masakan. Untuk mendapatkan berbagai manfaat cuka sari apel dianjurkan untuk mengkonsumsi 1 sendok makan 1 atau 2 kali per hari[1, 5].

8. Permen Karet Bebas Gula

Menurut penelitian tahun 2011, mengunyah permen karet selama setengah jam setelah makan dapat membantu mengurangi nyeri pada ulu hati[1].

Permen karet menstimulasi produksi saliva dan proses penelanan, sehingga dapat membantu melarutkan dan membersihkan asam lambung dari esofagus[1, 2].

9. Makan Pisang Matang

Kandungan kalium yang tinggi di dalam pisang membuat buah ini menjadi sangat alkaline, sehingga dapat membantu menetralkan asam lambung yang mengiritasi esofagus. Namun buah pisang yang belum matang tidak cukup alkaline, tinggi kandungan pati dan bahkan dapat memicu refluks asam pada beberapa orang[2].

Oleh karena itu, sebaiknya memastikan untuk memilih pisang yang matang untuk membantu meredakan sakit nyeri ulu hati. Makanan alkaline lain yang dapat mengurangi nyeri ulu hati meliputi melon, bunga kol, adas, dan kacang[2].

10. Menghindari Asap Rokok

Merokok dapat ikut memicu nyeri pada ulu hati. Kandungan nikotin di dalam rokok dapat menyebabkan iritasi pada esofagus dan melemahkan katup antara esofagus dan lambung, sehingga cairan asam lambung naik ke esofagus[1, 3].

Selain mempengaruhi efektivitas dari katup yang mencegah asam lambung memasuki esofagus, merokok mengurangi jumlah saliva yang diproduksi yang dapat meningkatkan risiko terjadi nyeri ulu hati. Berhenti merokok dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan refluks asam[2].

11. Memperbanyak Konsumsi Probiotik

Ketidakseimbangan bakteri baik di usus dapat menjadi faktor pemicu gejala nyeri ulu hati. Terkadang nyeri di ulu hati tidak disebabkan karena refluks asam akibat asam lambung yang berlebihan, melainkan karena tidak terdapat cukup asam lambung untuk mencerna makanan[3].

Mengkonsumsi probiotik dapat membantu meningkatkan kesehatan usus, sehingga dapat membantu memastikan bahwa terdapat cukup asam lambung untuk proses pencernaan yang baik[3].

12. Mengurangi Stress

Stress kronis dapat membawa berbagai dampak merugikan pada tubuh, termasuk memperlambat proses pencernaan dan membuat tubuh lebih sensitif terhadap rasa sakit. Makin lama makanan berada di dalam lambung, maka makin tinggi pula kemungkinan terjadi refluks asam lambung[2].

Selain itu, memiliki sensitivitas berlebih pada rasa sakit dapat mengakibatkan sensasi terbakar saat nyeri ulu hati terasa lebih intens. Melakukan teknik untuk mengurangi stress dapat membantu mencegah atau meringankan efek refluks asam dan nyeri ulu hati[2].

13. Menggunakan Obat

Terdapat banyak obat yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri pada ulu hati. Obat tersebut dapat dibedakan menjadi tiga[1, 6]:

  • Antasida

Antasid yang mengandung kalsium karbonat atau magnesium dapat meredakan nyeri ulu hati ringan dengan cara menetralkan asam lambung atau mencegah refluks asam.

Obat antasida yang mengandung magnesium juga dapat membantu mengobati sakit maag. Antasida dapat bekerja dengan cepat, biasanya berupa obat cair dan pil.

  • H2 bloker

Bloker H2 membantu meredakan dan mencegah nyeri ulu hati dengan mengurangi jumlah asam yang diproduksi oleh lambung. Bloker H2 tidak bekerja secepat antasida, tapi efeknya berlangsung lebih lama.

Obat ini digunakan untuk jangka pendek (tidak lebih dari 2 minggu), diminum sebelum makan untuk mencegah nyeri ulu hati atau sebelum tidur. Obat dapat berupa cair atau pil.

  • PPI

Proton pump inhibitor (PPI) mengurangi jumlah asam lambung yang disekresikan sehingga membantu mencegah dan mengurangi gejala nyeri ulu hati. PPI digunakan untuk mencegah nyeri ulu hati yang sering terjadi, lebih dari dua kali seminggu.

Obat ini dapat diminum dalam jangka lebih panjang daripada bloker H2. PPI diminum satu kali sehari saat perut masih kosong, biasanya pada pagi hari sekitar 30-60 menit sebelum makan sarapan.

  • Prokinetik

Prokinetik membantu mengosongkan lambung lebih cepat, sehingga terdapat lebih sedikit asam lambung. Obat ini biasanya diminum sebelum makan dan sebelum tidur. Penggunaan prokinetik memerlukan resep dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment