Keloid Merupakan bekas luka yang yang berwarna merah mudah, merah, gelap atau bahkan sewarna dengan kulit namun teksturnya sedikit menonjol [1].
Keloid merupakan hal yang mungkin terjadi setelah terjadi kerusakan kulit, namun dapat menyebar di luar area kerusakan kulit asli [1].
Keloid umumnya akan cenderung terlihat lebih berkilau, tanpa rambut dan lebih terangkat dibandingkan dengan kulit disekitarnya [1].
Keloid ini mungkin tidak akan langsung terbentuk setelah mengalami kerusakan kulit, namun dapat terbentuk baru setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun berikutnya [1].
Daftar isi
Apakah Bekas Luka Keloid Itu Sakit?
Keloid umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, namun pada beberapa kasus keloid mungkin dapat menimbulkan gejala yang membuat tidak nyaman seperti nyeri, gatal, terasa seperti terbakar dan membatasi gerakan (jika terletak di sendi) [1].
Cara Menghilangkan Keloid Secara Alami
Berikut ini merupakan beberapa cara menghilangkan keloid secara alami [2, 4]:
1. Aspirin
Aspirin merupakan salah satu pil atau obat yang dapat digunakan untuk membantu mengobati keloid secara topikal. Mengingat, aspirin dinilai dapat mencegah sel-sel bekas luka memasuki situs keloid.
Dengan demikian, pigmentasi kulit akan berkurang, dan bahkan dapat juga mengurangi ukuran keloid itu sendiri.
Adapun cara menggunakan aspirin sebagai obat topikal untuk membantu mengobati keloid juga sangat sederhana. Pasalnya, seseorang hanya perlu melakukan beberapa langkah.
Langkah pertama, tiga hingga empat pil aspirin dihaluskan. Kemudian dicampur dengan air secukupnya hingga membentuk seperti adonan pasta.
Pada tahap ini, aspirin sudah siap digunakan untuk menjadi obat topikal keloid. Caranya, cukup dengan mengoleskan campuran aspirin dan air tersebut ke kulit yang mengalami keloid dan sekitarnya.
Diamkan selama satu hingga dua jam, kemudian bilas hingga bersih dan ulangi penggunaannya setiap hari sampai membuahkan hasil yang diinginkan.
2. Bawang Putih
Bawang putih dinilai memiliki efek yang sama sebagaimana aspirin untuk pengobatan koloid. Para ahli dermatologi mengungkapkan bahwa bawang putih dapat memblokir enzim tertentu.
Oleh karena itu, enzim tersebut tidak dapat memasuki situs yang berkontribusi pada penumpukan jaringan dan pigmen.
Jika digunakan secara teratur, bawang putih dinilai dapat membantu meringankan bekas luka. Penggunaannya pun juga sederhana, cukup dengan menghaluskan dua atau tiga suing bawang putih segar, kemudian dioleskan ke kulit yang mengalami keloid.
Setelah 15 menit, bilas dengan air dan oleskan pelembab ke area kulit tersebut. Namun, perlu juga diperhatikan bahwa, jika kulit terasa terbakar setelah pemakaian, maka sangat disarankan untuk menghentikan pemakaian.
3. Madu
Madu merupakan bahan alami ketiga yang dapat digunakan untuk membantu mengobati keloid. Kandungan senyawa antiinflamasi dalam madu diketahui dapat berfungsi serupa dengan obat antiinflamasi nonsteroid atau kortikosteroid.
Jika kortikosteroid atau NSAID memiliki efek samping, madu sebaliknya hadir tanpa berpotensi menimbulkan efek samping.
Penggunaannya pun sederhana, hanya dengan mengoleskan madu organik ke area kulit setiap dua atau tiga kali sehari, hingga terlihat hasilnya.
4. Cuka Sari Apel
Cuka sari apel merupakan bahan alami yang dapat mencegah sel bekas luka memasuki situs koloid dan tentu mengurangi pigmentasi.
Cuka sari apel juga bermanfaat untuk menenangkan kulit yang mengalami iritas. Selain itu, seiring berjalannya penggunaan, cuka sari apel dapat juga mengurangi ukuran koloid dan pembengkakan kulit. Penggunaannya sederhana yaitu cukup dengan [4]:
- Mengencerkan cuka sari apel dengan air
- Mengoleskan ke area kulit yang mengalami koloid dengan bola kapas
- Bilas dengan air dingin setelah 30 menit
- Untuk hasil yang maksimal, ulangi dua kali sehari selama satu bulan
5. Gel Lidah Buaya
Madu bukan satu-satunya bahan alami yang mengandung senyawa antiinflamasi, melainkan gel lidah buaya juga. Gel lidah buaya ini dinilai dapat mengurangi ukuran keloid dan menyembuhkan jaringan parut.
Penggunaannya cukup dengan mengoleskan gel lidah buaya segar ke area kulit yang mengalami keloid pada malam hari. Atau dapat juga dioleskan dua kali sehari selama satu bulan.
6. Cendana dan Air Mawar
Campuran antara kayu cendana dengan air mawar ternyata dapat juga digunakan untuk mengurangi gatal, peradangan dan ukuran keloid. Selain itu, efek antiinflamasinya juga dinilai dapat mengencangkan kulit dan membantu regenerasi kulit.
Penggunaannya, cukup dengan mencampurkan bubuk cendana dengan air mawar. Kemudian oleskan pada area kulit yang mengalami keloid pada malam hari. Ketika pagi, bilas hingga bersih dan ulangi setiap malam hingga tercapai hasil yang diinginkan.
7. Jus Lemon
Buah lemon kaya akan vitamin C dan antioksidan yang sangat baik untuk tubuh, khususnya untuk kesehatan kulit. Jus lemon segar yang dioleskan pada bekas luka atau kulit yang mengalami keloid dapat mengecilkan ukuran keloid tersebut.
Cara Menghilangkan Keloid Secara Medis
Berikut ini merupakan beberapa cara medis yang dapat digunakan untuk menghilangkan keloid [2, 3, 5]:
1. Krim Retinoid
Krim retinoid merupakan turunan dari vitamin A atau disebut juga sebagai retinol. Krim retinoid ini telah terbukti secara klinis dapat mengurangi terbentuknya keloid.
Krim retinoid umumnya digunakan atas rekomendasi dan pengawasan dengan dokter atau ahli kulit. Kemudian, penggunaannya pun harus sesuai dengan resep dokter atau petunjuk pada produk krim retinoid tersebut.
2. Silikon
Silikon baik berupa gel maupun lembaran diketahui memiliki efek yang hampir sama efektifnya dengan krim retinoid untuk menghilangkan keloid. Penggunaannya pun harus sesuai dengan instruksi dokter atau petunjuk penggunaan pada masing-masing produk.
3. Suntikan Steroid
Untuk menghilangkan keloid, suntikan steroid anti peradangan mungkin dapat dijadikan salah satu cara medis yang efektif. Mengingat, tidak hanya keloid, suntikan steroid ini dapat juga menghilangkan bekas luka bedah maupun perawatan laser.
4. Krim Imiquimod
Krim imiquimod merupakan krim yang dapat digunakan untuk menghilangkan keloid, bahkan mengobati lesi kulit (kanker kulit sel basal superfisial). Penggobatan keloid dengan menggunakan krim imiquimod ini ternyata juga dapat mengurangi risiko keloid kembali.
5. Perawatan Radiasi
Perawatan radiasi merupakan alternatif yang efektif untuk menghilangkan keloid. Tingkat kesembuhan perawatan radiasi ini pun tergolong tinggi, menurut beberapa penelitian bedah plastik dan alhi dermatologi.
6. Perawatan Laser
Perawatan laser dinilai dapat membantu mengurangi dan memudarkan warna keloid pada kulit. Perawatan laser ini mungkin juga akan digunakan bersamaan dengan pengobatan lain, seperti suntikan kortekosteroid.
Cara Mencegah Keloid Muncul Kembali
Seseorang yang berisiko mengembangkan keloid mungkin dapat melakukan beberapa pencegahan sebagai berikut [2]:
- Hindari Operasi Kosmetik
Menghindari operasi kosmetik merupakan hal yang perlu untuk dilakukan. Mengingat, operasi kosmetik, di mana terjadi modifikasi bedah pada kulit dapat menyebabkan keloid.
- Hindari Tato Atau Tindik
Menghindari tato atau tindik dapat sangat membantu mencegah terjadinya keloid. Mengingat, tato atau tindik merupakan salah satu penyebab keloid dapat timbul.
- Hindari Memencet Jerawat
Jerawat memang seringkali memicu pergerakan tangan untuk memencetnya. Namun percayalah, memencet jerwat hanya akan memperparah jerawat, bahkan dapat menimbulkan keloid. Untuk itu, hindari memencet jerawat bagaimanapun caranya.
