Cefpodoxime: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Cefpodoxime merupakan antibiotik sefalosporin generasi ketiga yang biasa digunakan dalam pengobatan untuk infeksi bakteri. Cefpodoxime bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri. [1,2,3,4,5]

Apa itu Cefpodoxime?

Berikut ini informasi terkait Cefpodoxime mulai dari indikasi hingga perawatan. [1,2,3,5]

IndikasiAntibiotik untuk Infeksi Bakteri
KategoriObat Resep
KonsumsiAnak-anak dan Dewasa
KelasAntibiotik golongan Sefalosporin
BentukTablet dan cair
Kontraindikasi→ Hipersensitif terhadap Cefpodoxime.
→ Gangguan ginjal.
PeringatanPasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Cefpodoxime:
→ Pasien memiliki alergi terhadap Cefpodoxime dan antibiotik sejenis.
→ Pasien dengan gangguan hati dan ginjal.
→ Pasien dengan gangguan lambung atau usus.
→ Pasien yang mengalami diare.
→ Anak-anak, ibu hamil dan menyusui.
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Cara Pemberian Obat:
↔ Melalui PO (Diminum)
Kategori B: Penelitian yang dilakukan terhadap hewan tidak menunjukkan adanya kerusakan pada janin. Saat ini belum ada penelitian memadai terhadap ibu hamil atau menyusui terkait risiko konsumsi Cefpodoxime. Konsultasikan dengan dokter sebelum penggunaan obat.  

Manfaat Cefpodoxime

Cefpodoxime dapat digunakan untuk mengobati beragam infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Berikut beberapa penyakit yang membutuhkan pengobatan dengan Cefpodoxime: [1,2,3,5]

Dosis Cefpodoxime

Dosis pemberian Cefpodoxime berbeda-beda, bergantung pada kondisi medis yang dialami pasien. Pemberian dosis dibagi menjadi dua, yaitu untuk dewasa dan anak. [2,3,5]

Dosis Dewasa

Bronkitis:
→ Tablet oral 200 mg setiap 12 jam.
Diminum dua kali sehari.
→ Durasi penggunaan 10 hari.
Otitis Media Akut:
→ Tablet oral 200 mg sekali minum.
→ Diminum dua kali sehari.
→ Durasi penggunaan 5 sampai 7 hari untuk infeksi sedang.
→ Durasi penggunaan 10 sampai 14 hari untuk infeksi berat.
Pneumonia:
→ Tablet oral 200 mg tiap 12 jam.
→ Diminum dua kali sehari.
→ Durasi penggunaan hingga 14 hari.
Infeksi Gonokokal (Tanpa Komplikasi):
→ Tablet oral 200 mg 1 kali sehari.
→Tablet oral 400 mg sekali minum untuk pengobatan gonore tanpa. komplikasi pada leher rahim, uretra, maupun rektum.
Infeksi Gonokokal (Diseminata):
→ Tablet oral 400 mg sekali minum.
→ Diminum dua kali sehari.
Infeksi Kulit atau Infeksi Jaringan Lunak (Tanpa Komplikasi):
→ Tablet oral 400 mg tiap 12 jam.
→ Diminum dua kali sehari.
→ Durasi penggunaan 7 hingga 14 hari.
Tonsilitis atau Faringitis:
→ Tablet oral 100 mg tiap 12 jam.
→ Durasi penggunaan 5 sampai 10 hari.

Dosis Anak

Bronkitis:
→ Tablet oral 200 mg tiap 12 jam (12 tahun keatas)
→ Durasi penggunaan selama 10 hari
Sinusitis:
Untuk usia 2 bulan sampai 12 tahun:
→ Dosis 5 mg/kg per/dosis tiap 12 jam
→ Dosis maksimal 200 mg
→ Durasi penggunaan selama 10 hari

Untuk usia 12 tahun keatas:
→ Tablet oral 200 mg tiap 12 jam
→ Dosis maksimum 400 mg per hari
→ Durasi penggunaan selama 10 hari
Tonsilitis/Faringitis:
Untuk usia 2 bulan sampai 12 tahun:
→ 5 mg/kg/dosis tiap 12 jam
→ Dosis maksimal 100 mg
→ Durasi penggunaan 5 sampai 10 hari

Untuk usia 12 tahun keatas:
→ Oral 100 mg tiap 12 jam
→ Dosis maksimum 200 mg per hari
→ Durasi penggunaan selama 5 sampai 10 hari
Infeksi Saluran Kemih:
→ Tablet 100 mg tiap 12 jam (untuk 12 tahun keatas)
→ Dikonsumsi selama 7 hari
Infeksi Kulit atau Infeksi Jaringan Lunak (Tanpa Komplikasi):
→ Tablet oral 400 mg tiap 12 jam (untuk 12 tahun keatas)
→ Durasi penggunaan 7 sampai 14 hari

Efek Samping Cefpodoxime

Berikut ini efek samping yang sering dilaporkan pada konsumsi obat Cefpodoxime: [2]

  • Diare ringan.
  • Mual atau muntah.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Keputihan berwarna atau memiliki bau yang tak sedap.

Beri tahu dokter jika anda mengalami:

  • Susah bernapas.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam.
  • Nyeri otot.
  • Sulit tidur.
  • Nyeri dada.
  • Mata menguning.
  • Nafsu makan menurun.
  • Pembengkakan pada pergelangan tangan atau kaki.
  • Perubahan warna dan jumlah urin.
  • Ruam.

Efek samping yang berpotensi fatal:

Efek Samping Cefpodoxime Tenaga Medis:

  • Dermatologis: Ruam popok (hingga 12%), Ruam kulit (1%)
  • Gastrointestinal: Diare pada bayi dan balita (hingga 15%), Mual (hingga 4%), Muntah (1% hingga 2%), Diare (hingga 7%)
  • Sistem saraf pusat: Sakit kepala (1%)
  • Genitourinari: Infeksi vagina (hingga 3%)

Detail Cefpodoxime

Berikut ini informasi lebih rinci terkait cara kerja, metode penyimpanan dan interaksi dengan obat lain serta makanan. [2,3,4,5]

PenyimpananJenis Tablet:
→ Simpan dalam suhu antara 20-25° C.
→ Jauhkan dari cahaya matahari langsung.
→ Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Jenis Cair:
→ Simpan di lemari pendingin.
→ Hindari membekukannya.
→ Pastikan kemasan tertutup rapat.
→ Jangan menyimpan obat setelah 14 hari.
Cara KerjaDeskripsi: Cefpodoxime bekerja dengan cara mengikat satu atau lebih protein pengikat penisilin yang dengan sendirinya menghambat transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri. Hal ini kemudian memperlambat biosintesis dan menahan rakitan dinding sel yang mengakibatkan kematian sel bakteri.

Farmakokinetik
Penyerapan: Cepat dan baik (hingga 50%). Terdapat peningkatan dari 21% menjadi 33% bila dikonsumsi setelah makanan. Untuk konsentrasi memuncak, penggunaan tablet dalam 2 sampai 3 jam; Penangguhan oral lebih lambat dengan makanan dan peningkatan Tmax 48%.
Distribusi: Didistribusikan melalui penetrasi jaringan yang baik, termasuk paru-paru dan amandel serta menembus cairan pleura. Ikatan protein dalam plasma 21% hingga 29%.
Metabolisme: Memungkinkan terjadinya de-esterifikasi dalam saluran GI sehingga menjadi metabolit aktif.
Ekskresi: Melalui urin 29 hingga 33% sebagai obat yang tidak berubah. Dikeluarkan dalam waktu 12 jam. Waktu yang dibutuhkan untuk eliminasi paruh waktu berkisar 2 sampai 3 jam. Pasien dengan kondisi gangguan ginjal membutuhkan waktu lebih panjang hingga 10 jam untuk CrCl <30 mL/menit.
Interaksi dengan obat lain→ Aminoglikosida: Meningkatkan efek nefrotoksik obat.
→Antasida: Menurunkan konsentrasi serum Cefpodoxime.
Probenecid: Meningkatkan konsentrasi serum Cephalosporin.
→ Inhibitor Pompa Proton: Menurunkan konsentrasi serum Cefpodoxime.
→ BCG (Intravesical dan Imunisasi): Cefpodoxime mengurangi efek terapi BCG. Hindari penggunaan bersamaan.
→ Lactobacillus dan Estriol: Cefpodoxime mengurangi efek terapi Lactobacillus dan Estriol.
→ Antagonis Reseptor Histamin H2: Menurunkan penyerapan Cefpodoxime. Berikan jarak interval 2 jam.
→ Vaksin Kolera: Cefpodoxime mengurangi efek terapi vaksin kolera. Hindari menggunakannya bersamaan.
→ Vaksin Tifoid: Cefpodoxime mengurangi efek terapeutik vaksin tifoid.
Sodium Picosulfate: Cefpodoxime mereduksi efek terapeutik Sodium Picosulfate.
→ Antagonis Vitamin K: Meningkatkan efek antikoagulan Antagonis Vitamin K.
Interaksi dengan makanan→ Terjadi peningkatan penyerapan lebih baik pada jenis tablet dengan makanan.
Overdosis ⇔ Gejala: Mual, Muntah, Sakit perut, Diare
⇔ Cara Mengatasi: Segera hubungi dokter atau layanan kesehatan terdekat.
Pengaruh pada hasil labKonsumsi Cefpodoxime dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.

Pertanyaan Seputar Cefpodixime

Apakah Cefpodoxime dijual bebas?

Cefpodoxime merupakan obat yang didapatkan dengan resep dokter. [3,5]

Apakah Cefpodoxime dapat mengobati flu dan batuk?

Cefpodoxime diperuntukkan bagi pengobatan akibat infeksi bakteri. Tidak efektif untuk pengobatan pada flu dan batuk yang umumnya disebabkan oleh virus. [2,3,4,5]

Apakah Cefpodoxime aman dikonsumsi penderita penyakit ginjal?

Penggunaan Cefpodoxime untuk pasien dengan gangguan ginjal harus dilakukan dengan hati-hati dan wajib dikonsultasikan dengan dokter yang merawat. [2,3,4,5]

Brand Merek Dagang Cefpodixime di Pasaran

Berikut beberapa nama obat Cefpodoxime yang beredar di pasaran: [1,3,4]

Brand Merek Dagang
Vantin
Banan
Orelox
Cefpodoxime Proxetil

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment