Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Imunisasi adalah suatu usaha menghadirkan kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi. Imunisasi dapat dilakukan dengan memasukan kuman atau bagian kuman yang dilemahkan atau dimatikan agar terbentuk respon... imun tubuh terhadap kuman penyebab infeksi tersebut. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sudah mengatur mengenai imunisasi, terutama pada anak. Namun begitu, masih banyak orang yang belum mengerti akan pentingnya imunisasi dan apa yang terjadi bila seseorang tidak diimunisasi. Apabila seseorang tidak diimunisasi, tentu kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi tertentu tidak terbentuk, sehingga akan lebih rentan terkena penyakit tersebut. Pada anak, adanya penyakit infeksi tentu bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya. Sebagai contoh, bila seseorang tidak diberikan imunisasi BCG sebagai pencegahan terhadap infeksi tuberkulosis (TBC), maka anak akan rentan mengalami infeksi tersebut. Salah satu yang khas pada TBC ini adalah berat badan yang tidak bisa sesuai dengan kurva normal berat badan, sehingga tumbuh kembangnya tidak sebaik anak anak lainnya yang sehat. Mengingat dampak negatif yang disebabkan oleh tidak diberikannya imunisasi pada anak yang cukup berbahaya, maka orangtua wajib memberikan imunisasi pada anak untuk mencegah penyakit yang tidak diinginkan. Read more
Salah satu hal yang paling efektif dalam mencegah penyakit menular, disabilitas, dan kematian akibat penyakit adalah dengan melakukan imunisasi [1].
Imunisasi juga berperan dalam meningkatkan secara drastis jumlah anak yang mencapai usia setahun serta menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit.[6]
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar di Indonesia tahun 2013, cakupan pemberian imunisasi lengkap sebesar 59,2%, imunisasi tidak lengkap sebesar 32,1%, dan tidak pernah diimunisasi sebesar 8,7%. Padahal peraturan untuk memberikan imunisasi rutin pada bayi dan anak telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan. [6]
Lalu bagaimana dampak anak yang tidak diimunisasi sedari kecil? Berikut ini penjelasannya:
Daftar isi
Risiko Penyakit yang Menyerang Anak
Imunisasi pada anak, dapat mencegah penyakit serius yang juga bisa menyebabkan kematian. Beberapa dampak penyakit yang dapat timbul apabila anak tidak diimunisasi diantaranya[4]:
1. Campak
Campak, dapat menyebabkan pembengkakan otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak hingga kematian. Campak adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus.
Campak menyebar melalui udara melalui orang yang terkena batuk atau flu. Virus campak bertahan di udara hingga 2 jam setelah orang yang terinfeksi berada di sana.[7]
Sehingga anak sangat mudah tertular hanya dengan berada di ruangan yang sama. Karena sifatnya yang sangat menular kemungkinan hingga 90% dari anak di sekitarnya juga akan tertular jika mereka tidak diberikan imunisasi.[7]
2. Gondok
Gondok dapat menyebabkan tuli permanen. Gondok adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus.
Gejala awalnya ditandai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan. [8]
Kemudian akan terjadi pembengkakan kelenjar ludah. Hal ini yang menyebabkan pipi dan rahang yang membengkak.[8]
3. Meningitis
Meningitis, juga dapat menyebabkan tuli permanen hingga kerusakan otak.
Meningitis ialah penyakit peradangan selaput pelindung yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
Penyebabnya ialah infeksi bakteri atau virus. Penyebab lain dari meningitis ialah kecelakaan, kanker, obat-obatan tertentu, dan jenis infeksi lain juga dapat menyebabkan meningitis. [9]
4. Polio
Polio adalah penyakit yang menyebabkan kelumpuhan hingga kematian yang disebabkan oleh virus polio.
Virus menyebar dari orang ke orang dan dapat menginfeksi sumsum tulang belakang seseorang, yang mana hal tersebut menyebabkan kelumpuhan [10].
Sebelum penyakit-penyakit tersebut menyerang anak, alangkah baiknya untuk mencegahnya dengan melakukan imunisasi.
Dampak Medis
Bukan hanya penyakit-penyakit yang telah disebutkan sebelumnya dan resiko kematian yang diakibatkannya saja, terdapat juga dampak medis lainnya yang timbul akibat tidak diberikannya imunisasi pada anak, di antara lain [11]:
- Setiap kali membawa anak ke dokter, orang tua harus memberi tahu tentang status imunisasi anak sehingga ia mendapat perawatan khusus. Karena anak-anak yang tidak diberikan imunisasi memerlukan perawatan khusus, sehingga diperlukan prosedur yang tepat untuk perawatannya.
- Terdapat kelompok anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu misalnya mereka yang menderita leukemia atau kanker lainnya. Anak-anak ini bergantung pada masyarakat umum yang telah diberikan imunisasi sehingga risiko paparan mereka berkurang.
Dampak Sosial
Tidak memberikan imunisasi pada anak juga menimbulkan dampak sosial kedepannya. Berikut dampak sosial yang dapat ditimbulkan dari tidak memberikan imunisasi pada anak [11]:
- Jika anak mengalami penyakit, anak mungkin perlu diisolasi dari orang lain, termasuk keluarga.
- Jika terjadi wabah, anak kemungkinan diminta untuk keluar dari sekolah dan kegiatan lainnya, menyebabkan anak absen dari sekolah.
- Penyakit atau disabilitas yang dialami anak juga dapat mempengaruhi keadaan finansial dan rumah tangga.
Manfaat Imunisasi pada Anak
Orang tua ingin melakukan segala yang terbaik untuk anak-anaknya. Selain menjauhi anak dari bahaya perokok pasif, cara terbaik untuk melindungi anak-anak adalah memastikan memberikan imunisasi pada mereka.
Berikut ialah manfaat yang didapat dari memberikan imunisasi pada anak:
- Imunisasi dapat menyelamatkan nyawa anak dari berbagai penyakit
- Imunisasi sangat aman dan efektif
- Imunisasi dapat menghemat waktu dan uang
- Imunisasi melindungi generasi penerus
Alasan Orang Tua Tidak Imunisasi Anaknya
Meskipun jelas manfaatnya, banyak orang tua memilih untuk tidak memberikan imunisasi kepada anak-anak mereka, alasannya ialah ketakutan akan hal yang tidak diketahui [2].
Bahaya imunisasi yang disebarkan oleh media dan praktisi klinis yang tidak teruji telah menyebabkan banyak orang tua lebih memilih resiko anaknya terkena infeksi daripada harus memberikan imunisasi pada anaknya.
Penolakan orang tua terhadap imunisasi merupakan kekhawatiran yang terus meningkat. Sejumlah penelitian telah meneliti alasan mengapa orang tua menolak, menunda, atau ragu-ragu untuk mengimunisasi anak mereka.
Alasan-alasannya bervariasi yang terbagi dalam 4 kategori menyeluruh. Keempat kategori tersebut adalah: [3]
- Alasan agama
- Kepercayaan pribadi atau alasan filosofis
- Masalah keamanan
- Keinginan untuk mendapatkan lebih banyak informasi dari penyedia layanan kesehatan mengenai imunisasi
Imunisasi yang Wajib pada Anak
Di Indonesia sendiri, imunisasi telah dilaksanakan semenjak 1956. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi diantaranya tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, polio dan campak.
Berikut rincian jadwal imunisasi lengkap anak yang seharusnya dilakukan:[6]
1. Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar
- Usia 0-7 hari: Imunisasi Hepatitis B.
- Usia 1 bulan: Imunisasi BCG (Bacillus Calmette–Guerin) dan Polio 1.
- Usia 2 bulan: Imunisasi DPT-HB-Hib 1 (Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Haemophilus influenzae type b) dan Polio 2.
- Usia 3 bulan: Imunisasi DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3.
- Usia 4 bulan: Imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 3 dan IPV (Inactive Polio Vaccine).
- Usia 9 bulan: Imunisasi campak.
2. Imunisasi Lanjutan pada Usia Batita
- Usia 18 bulan: Imunisasi DPT-HB-Hib
- Usia 24 bulan: Imunisasi campak
3. Imunisasi Lanjutan pada Anak Sekolah
- Kelas 1 SD: Imunisasi campak, dilaksanakan bulan Agustus. Dan imunisasi DT (Difteri Tetanus) pada bulan November.
- Kelas 2 dan 3: Imunisasi Td (Tetanus Difteri) pada bulan November.
Itulah jadwal imunisasi wajib yang harus diberikan pada anak. Selain itu ada imunisasi khusus dan pilihan yang hanya diberikan pada kondisi tertentu saja.
Kondisi tersebut contohnya imunisasi sebelum keberangkatan umroh/haji, persiapan perjalanan menuju negara yang terjangkit penyakit tertentu serta untuk melindungi seseorang dari penyakit menular tertentu.
Jenis imunisasi khusus dan pilihan, diantaranya vaksin influenza, imunisasi anti-rabies, vaksin tifoid, vaksin JE (Japanese Encephalitis), dll. [6]
Tinjauan: Mengingat dampak negatif yang disebabkan bila tidak memberikan imunisasi pada anak, maka sebagai orang tua wajib memberikan imunisasi kepada anak sehingga anak tumbuh lebih sehat dan terhindar dari penyakit-penyakit yang tidak diinginkan.