Efek Samping Kebanyakan Makan Almond

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Almond memiliki istilah lain Prunus dulcis dikenal sebagai salah satu makanan dengan sumber nutrisi penting [1]. Almond sangat diminati oleh berbagai orang karena termasuk makanan sehat karena memilki banyak bahan bergizi seperti asam lemak, lipid, asam amino, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, serta metabolit sekunder [2].

Konsumsi almond secara teratur dapat mengantisipasi penyakit kardiometabolik. Bahkan studi epidiomoogi dan uji klinis telah melaporkan efek positif dari konsumsi almond terhadap sejumlah besar patologi seperti obesitas, hiperteni, diabetes mellitus, dan sindrom metabolik [3].

Meskipun begitu, beberapa peneliti meyakini bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas nutrisi almond, termasuk faktor genetik dan lingkungan. Oleh karena itu, evaluasi mengenai efek dari konsumsi almond harus diteliti lebih jauh lagi [4].

Studi klinis telah memverifikasi efekmodulasi pada kadar glukosa serum, lipid, dan asam urat, peran pengaturan pada berat badan, dan efek perlindungan terhadap diabetes, obesitas, sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular [5]. Meski memiliki sejuta manfaat, namun konsumsi almond yang berlebihan ternyata juga menimbulkan efek samping. Berikut merupakan efek samping dari kebanyakan memakan almond yaitu:

1.   Obesitas atau penambahan berat badan

Meskipun dalam beberapa kasus diet almond dipercaya dapat menurunkan berat badan, namun ternyata jika dimakan terlalu banyak maka dapat menyebabkan penambahan berat badan. Hal ini dikarenakan almond mengandung tinggi kalori dan lemak. Jika tidak dengan penyajian dan takaran yang pas maka almond akan membuat berat badan bertambah [6].

Berdasarkan data yang ada, 1 ons almond mengandung 163 kalori. Jika dalam satu hari mengonsumsi 3 ons almond maka tentu saja dalam seminggu bisa bertambah 1 pound atau setara dengan 0,454 kg. Jika konsumsi lebih banyak kalori dari apa yang mampu dibakar oleh tubuh, maka penambahan berat badan tidak dapat dihindari. Meskipun lemak dalam almond termasuk sehat, namun tetap saja jika lemak tersebut menumpuk dan tidak terurai dengan baik maka sumber kalori yang terkonsentrasi [6].

Sebagian besar penelitian menyebutkan bahwa almond ditambahkan ke makanan ringan yang berupa sereal atau muffin. Sehingga konsumsi almond yang tidak terbatas dalam penambahan untuk makanan-makanan tertentu menjadi salah satu penyebab pula penambahan berat badan atau kegemukan [7]. Penting untuk membatasi almond agar kandungan yang ada didalamnya tidak terserap lebih banyak daripada yang dibutuhkan oleh tubuh.

2. Interaksi dengan kandungan obat

Almond kaya akan kandungan zat gizi salah satunya adalah mangan. Mangan adalah elemen penting dengan banyak manfaat dan umumnya terkandung dalam biji-bijian dan kacang-kacangan [8]. Mangan juga berperan dalam menyumbang kebutuhan mineral terhadap otak, sistem saraf, dan sistem enzim tubuh untuk melakukan berbagai fungsi. Kelebihan kandungan Mangan dapat membuat prodromal malaise, somnolen, apatis, labilitas emosional, disfungsi seksual, kelemahan, lesu, anoreksia, dan sakit kepala [8].

Konsumsi almond yang banyak dengan kandungan Mangan yang tinggi dapat memicu interaksi obat. Pada faktanya, jumlah mangan yang tinggi dalam darah dapat menganggu beberapa obat antipsikotik, serta antasida, pencahar, obat tekanan darah, dan antibiotik tertentu.

3. Gastrointestinal

Selain mengandung Mangan, Almond juga mengandung serat yang tinggi. Dalam satu ons almond terdapat 3,5 gram serat. Sementara jumlah serat yang dibutuhkan setiap hari hanya sekitar 25-38 gram. Kandungan normal ini dapat mencegah diare dan sembelit [9].

Namun, jika memakan terlalu banyak almond maka kandungan serat akan menjadi terlalu banyak pula. Kandungan serat yang terlalu banyak ini dapat menyebabkan sembelit dan perut kembung jika tubuh awalnya tidak terbiasa memproses serat dalam jumlah yang besar.

4. Overdosis Vitamin E

Almond memiliki kandungan vitamin E yang sangat cocok untuk diet pula. Kandungan vitamin E ini memiliki perlindungan aktioksidan. Tiap satu ons almond, terdapat 7,4 miligram vitamin E. Vitamin E yang dibutuhkan oleh tubuh sebesar 15 miligram setiap hari [10]. Tentu saja jika konsumsi almond terlalu banyak akan membuat tubuh terlalu banyak menerima vitamin E.

Dalam sehari, vitamin E bisa ditemukan dalam beberapa makanan pokok yaitu telur, sereal yang diperkaya, bayam dan biji-bijian [11]. Jika dalam sehari banyak konsumsi makanan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, maka konsumsi almond juga harus diperhatikan agar tidak terlalu banyak vitamin E yang masuk ke dalam tubuh. Terlalu banyak vitamin E dalam tubuh dapat memicu situasi overdosis, menyebabkan kelesuan, penglihatan kabur, sakit kepala, diare dan perut kembung.

Takaran yang dianjurkan konsumsi Almond

Almond sangat baik untuk kesehatan, namun kelebihan almond tentu saja tidak berdampak baik pada kesehatan. Konsumsi almond harus sesuai dengan kebutuhan gizi dalam tubuh. Takaran yang dianjurkan konsumsi Almond dan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konsumsi almond yaitu:

  • Karena almond memiliki kalori yang tinggi, maka penyeimbangan konsumsi almond perlu dilakukan terutama jika sedang melakukan program diet atau pengobatan suatu penyakit. Rekomendasi batas aman untuk konsumsi almond sebanyak 6-8 almond setiap hari [12].
  • Almond yang direndam juga bermanfaat untuk mengurangi zat Mangan, sehingga bisa direndam terlebih dahulu selama semalaman lalu konsumsi di pagi hari [12].
  • Tidak mengonsumsi almond dalam penyajian digoreng atau diberikan garam berlebihan menjadi almond asin [12].
  • Konsumsi almond harus diimbangi dengan meminum air yang banyak agar membantu tubuh menangani asupan serat [8].
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment