Jeroan adalah organ yang ada pada bagian dalam hewan yang dapat di makan[1]. Jeroan sapi meliputi perut, babat, atau perut besar, otak, jantung , hati , lidah, dan ginjal. Jeroan kambing dan domba meliputi ginjal, lidah, otak, kaki, perut, jantung, hati, dan limpa, atau paru-paru[2].
Jeroan contohnya hati pada hewan mengandung banyak nutrisi dan merupakan sumber vitamin A yang bermanfaat untuk kesehatan mata. Selain itu, dapat juga menyembuhkan peradangan, penyakit Alzheimer hingga radang sendi. Jeroan pada hati juga mengandung asam folat , zat besi, kromium, tembaga, dan seng yang dapat membantu peningkatan kadar hemoglobin dalam darah dan juga jantung[3].
Pada bagian ginjal mengandung asam lemak omega 3 yang sangat bagus untuk jantung. Pada bagian otak mengandung asam lemak omega 3 dan nutrisi yang bagus untuk sistem saraf. Selain itu otak juga dapat membantu sumsum tulang belakang dari kerusakan[3].
Pada bagian jantung memiliki kandungan folat , zat besi, seng, selenium, umber vitamin B2, B6, dan B12 yang bermanfaat untuk melindungi dari penyakit jantung. Sedangkan lidah kaya akan kalori dan asam lemak, serta seng, zat besi, kolin, dan vitamin B12 yang sangat berguna bagi orang baru sembuh atau bagi wanita yang sedang hamil[3].
Walaupun memiliki manfaat dan kandungan nutrisi serta vitamin, jerona juga memiliki kekurangan jika di konsumsi terlalu banyak karena jeroan memiliki kandungan purin yang sangat tinggi sehingga tidak bagus bagi orang yang memiliki asam urat[4]. Berikut ini beberapa efek samping kebanyakan makan jeroan.
Daftar isi
1. Kelebihan vitamin A
Jeroan hati memiliki tingkat vitamin yang sangat tinggi yaitu sekitar 1500 IU kebutuhan harian. Vitamin ini dapat larut di dalam lemak sampai menumpuk sehingga dapat menyebabkan hipervitaminosis. Vitamin A yang tinggi memang memiliki manfaat, akan tetapi jika mengkonsumsi jeroan terlalu berlebihan dapat menyebabkan kerugian pada kesehatan[4].
Jeroan dengan kaya akan vitamin A terutama pada hati pada masa kehamilan memiliki peranan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Menurut National Institutes of Health merekomendasikan tingkat asupan 10.000 IU vitamin A per hari bagi ibu hamil. Karena, asupan lebih dari 10.000 IU akan berdampak cacat lahir dan kelainan pada janin[7][8].
Cacat lahir meliputi jantung, sumsum tulang belakang, saraf, kelainan mata, telinga, hidung, dan saluran pencernaan serta ginjal[8]. Salah satu studi melaporkan ibu hamil yang mengkonsumsi lebih dari 10.000 IU vitamin A per hari memiliki resiko 80% lebih tinggi memiliki anak dengan cacat lahir[9].
Ada baiknya konsumsi mengkonsumsi 5000 IU kurang dari perhari dapat terhindar dari resiko terjadi cacat lahir dan kelainan pada janin[9]. Sangat penting untuk memantau asupan jeroan selama kehamilan, terutama jika mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin A[9].
2. Kolesterol yang meningkat
Jeroan memiliki tingkat kolesterol yang tinggi dimana jika di konsumsi dapat dengan mudah mempengaruhi endogen yang di keluarkan oleh tubuh. Hal tersebut tentunya dapat menyebabkan berbagai macam penyakit salah satu contohnya adalah aterosklerosis[4].
Studi melaporkan bahwa orang yang sehat dalam mengkonsumsi jeroan dengan kolesterol tinggi tanpa adanya penyakit hiperkolesterolemia tidak berdampak buruk pada kesehatannya. Jika dibarengi dengan olahraga dan makan teratur tentunya memberikan peranan penting[4].
Jeroan dengan kolesterol tinggi dan lemak jenuh dianggap sangat penting untuk diet, akan tetapi harus dengan konsumsi dalam jumlah yang sedang. Menurut Pedoman diet Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) lemak jenuh yang ada pada jeroan di batasi 10% atau bisa kurang dari takaran jumlah kalori[6].
Bagi orang dewasa yang ingin menurunkan kolesterol, American Heart Association menyarankan mengkonsumsi jeroan dengan lemak jenuh tidak boleh lebih dari 5%-6% dari asupan kalori harian. Orang yang memiliki penyakit asam urat harus menghindari makan jeroan karena kandungan purin di dalam jeroan tidak baik bagi penderita asam urat[6].
3. Memperburuk Asam urat
Asam urat merupakan penyakit radang sendi yang umum terjadi pada usia lanjut. Asam urat disebabkan karena tingginya kadar asam urat di dalam darah. Tingginya kadar asam urat dapat menyebabkan sendi menjadi bengkak dan lunak. Jeroan mengandung purin yang dapat membentuk asam urat[5]
Timbulnya asam urat jika mengkonsumsi makanan dengan kandungan purin yang sangat tinggi. Semakin tinggi kandungan purin pada makanan yang dimakan, akan semakin tinggi pula kadar asam urat yang akan di ekskresikan pada tubuh[9].
Kadar purin yang tinggi akan membentuk kristal dan menumpuk di sekitar persendian dan jaringan tubuh lainnya, sehingga, dapat menyebabkan nyeri dan bengkak. Bagi penderita asam urat diwajibkan untuk tidak makan jeroan[10].
4. Menyebabkan Toksisitas
Jeroan terutama hati dan ginjal bertindak sebagai penyaring. Kedua organ jeroan ini berfungsi sebagai penyaring dengan mengeluarkan racun dari dalam tubuh bukan untuk menyimpannya sehingga menyebabkan toksisitas. Ada baiknya pilih hewan yang muda yang masih belum terpapar pestisida dan racun[11].
Jeroan memiliki nilai gizi dan manfaat yang baik untuk kesehatan. Tetapi, jika terlalu banyak mengkonsumsi jeroan dapat berisiko besar bagi kesehatan. Di anjurkan untuk mempertimbangkan perubahan pola makan yang teratur[5]
Mengkonsumsi jeroan dalam jumlah sedang, dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan dapat sebagai pengganti menu diet seimbang[5]. Selain mengkonsumsi jeroan, bisa juga di selingi dengan mengkonsumsi daging sapi, aya, atau jenis daging lainnya tanpa lemak. Selain itu, imbangi juga dengan pola makan yang bergizi dan seimbang[6].
Bagi yang gemar mengkonsumsi jeroan dan merasakan keluhan yang tidak ada pada penyakit di atas, segera periksakan diri ke dokter[6].