Jeroan: Manfaat – Risiko dan Tips Mengkonsumsinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Jeroan?

Jeroan adalah organ dalam dari tubuh hewan yang dapat diolah manusia menjadi makanan. Kebanyakan hewan yang dikonsumsi jeroannya adalah sapi, babi, kambing, domba, ayam, dan bebek. [1]

Jeroan terbagi dalam beberapa jenis, yaitu [1,3] :

  • Hati = sebuah organ detoksifikasi yang juga dikenal sebagai organ multivitamin alami.
  • Jantung = sebuah organ yang memompa darah ke seluruh tubuh, bertekstur padat dan lezat
  • Ginjal = sebuah organ penyaring zat sisa tubuh dan toksin dari darah.
  • Kelenjar = terdiri dari kelenjar timus dan pankreas.
  • Otak = sebuah organ yang kaya akan asam lemak omega 3.
  • Lidah = sebuah organ yang terdiri dari banyak otot, bertekstur tebal seperti daging dan tinggi lemak.
  • Babat = bagian dalam dari organ pencernaan hewan dengan tekstur yang kenyal.

Di beberapa belahan dunia yang menerapkan perbedaan kultur budaya, banyak orang yang juga menggunakan bagian tubuh hewan lainnya sebagai makanan, termasuk darah dan tulang. [3]

Fakta Jeroan

Jeroan terkadang disebut juga sebagai makanan super karena kandungan vitamin dan nutrisinya yang sangat banyak, termasuk [3] :

  • Vitamin B
  • Zat besi
  • Fosfor
  • Tembaga
  • Magnesium
  • Vitamin A
  • Vitamin D
  • Vitamin E
  • Vitamin K

Walaupun banyak mengandung vitamin dan nutrisi penting, di Amerika Serikat, jeroan tidak dimasukan dalam bagian penting makanan seperti daging. Ada beberapa isu dengan bakteri berbaya di dalam usus yang dapat membahayakan manusia apabila tidak dibersihkan dengan baik. Selain itu, otak juga dikenal menjadi penyebaran penyakit langka, seperti Mad Cow Disease. [3]

Manfaat Jeroan

Thiamine, atau yang dikenal dengan nama vitamin B1, banyak ditemukan dalam jeroan hati. Studi menunjukan bahwa tiamin dapat membantu mencegah faktor risiko dari penyakit Azheimer, termasuk penurunan daya ingat dan pembentukan plak. [2]

Jeroan hewan, terutama hati dan ginjal, mengandung banyak zat besi. Banyak orang berjuang melawan defisiensi zat besi, sebuah kondisi yang menyerang hampir 10 juta orang di Amerika. Salah satu gejala dari defisiensi besi adalah kelelahan dan penurunan energi. [2]

Mengonsumsi jeroan akan meningkatkan jumlah zat besi di dalam darah. Penderita defisiensi zat besi dapat mengonsumsi jeroan (terutama hati) untuk meningkatkan energi. [2]

  • Mengurangi Risiko Kanker

Ribloflavin, atau yang dikenal dengan vitamin B2, merupakan salah satu keluarga vitamin B yang berguna untuk melindungi tubuh dari beberapa jenis kanker tertentu. Riboflavin dapat ditemukan dalam jeroan, terutama ginjal dan hati. [2]

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa riboflavin dapat menurunkan risiko kanker paru dan kanker kolorektal. Defisiensi riboflavin juga telah terbukti menjadi faktor risiko dari kanker esofagus. [2]

Semua jenis jeroan (kecuali usus) mengandung jumlah vitamin B12 yang tinggi. Jika dikombinasikan dengan asam folat (folic acid), yang juga terkandung dalam jeroan, vitamin B12 membantu menormalkan homosistein dalam darah. Kadar homosistein dalam darah yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. [2]

  • Menguatkan Sistem Imun

Banyak jeroan mengandung zinc (seng), termasuk hati, ginjal, dan jantung. Seng merupakan nutrisi yang esensial untuk kerja siste imun. Penderita defisiensi seng lebih mudah terserang penyakit jika dibandingkan dengan orang normal. [2]

  • Membuat Kenyang Lebih Lama

Banyak studi telah membuktikan bahwa makanan tinggi protein, termasuk jeroan, dapat mengurangi rasa lapar dan meningkatkan perasaan kenyang. Jeroan juga dapat membantu penurunan berat badan dengan cara meningkatkan laju metabolik. [1]

  • Mempertahankan Massa Otot

Jeroan merupakan sumber protein dengan kualitas baik. Hal ini menyebabkan jeroan menjadi salah satu sumber makanan yang penting untuk membangun dan menjaga massa otot. [1]

  • Sumber Terbaik Untuk Kolin

Jeroan merupakan salah satu sumber kolin terbaik dari seluruh makanan di dunia,. Kolin merupakan sebuah nutrisi yang penting untuk kesehatan otak, otot, dan hati. [1]

Risiko atau Bahaya Jeroan

  • Bahaya Kolesterol dan Lemak Jenuh

Jeroan mengandung banyak kolesterol dan lemak jenuh. Sebenarnya, kolesterol dan lemak jenuh juga diperlukan untuk keseimbangan nutrisi tubuh, namun harus dikonsumsi dalam jumlah yang sewajarnya. [3]

Menurut aturan yang diterbitkan oleh The United States Department of Agriculture (USDA), asupan lemak jenuh harus dibatasi maksimal 10% dari total kalori harian seseorang. [3]

Walaupun demikian, untuk orang dewasa yang membutuhkan asupan kolesterol lebih rendah, The American Heart Association menyarankan untuk membatasi asupan lemak jenuh maksimal 5-6% dari total kalori harian seseorang. [3]

  • Bahaya Untuk Penderita Asam Urat

Penyakit asam urat adalah salah satu jenis artritis yang disebabkan karena peningkatan jumlah asam urat dalam aliran darah. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pembengkakan sendi, termasuk encok. [1]

Ppenderita asam urat harus membatasi atau menghindari asupan jeroan karena jeroan mengandung purine, sebuah molekul yang berasosiasi dengan kekambuhan asam urat. [3]

  • Bahaya Untuk Ibu Hamil

Jeroan memang mengandung banyak vitamin A, terutama dari jeroan hati. Selama kehamilan, vitamin A sangat bermain peran dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. [1]

Walaupun demikian, The National Institues of Health menyarankan untuk asupan maksimal vitamin A harian pada ibu hamil adalah 10,000 IU. Hal ini disebabkan karena kelebihan vitamin A (hipervitaminosis A) dapat menyebabkan cacat lahir dan abnormalitas yang serius, termasuk cacat pada [1] :

  • Jantung
  • Tulang belakang
  • Neural tube
  • Mata
  • Telinga
  • Hidung
  • Saluran Pencernaan
  • Ginjal

Salah satu studi melaporkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 10,000 IU vitamin A setiap hari memiliki 80% risiko cacat lahir lebih tinggi jika dibandingkan dengan ibu hamil yang mengonsumsi 5,000 IU vitamin A setiap hari. [1]

Penyakit sapi gila (mad cow disease) juga dikenal dengan nama bovine spongiform enchepalophaty (BSE). Penyakit ini menyerang otak dan sumsum tulang belakang sapi. [1]

Penyakit ini dapat menyebar ke manusia melalui protein yang disebut prion, dimana dapat ditemukan dalam otak dan sumsum tulang belakang yang terkontaminasi. Penyebab utama dari penyakit otak langka ini adalah virus baru Creutzfeldt-Jakob (vCJD). [1]

Untungnya, ada penurunan drastis dari kasus penyakit sapi gila sejak 1996. Tindakan pelarangan suplai jeroan otak dari sapi yang berisiko tinggi terkena sapi gila telah dilakukan oleh Amerika dan beberapa negara lain. [1]

Tips Mengonsumsi Jeroan

Beberapa tips yang dapat anda lakukan saat ingin mengonsumsi atau mengolah jeroan adalah [1,3] :

  • Jika anda baru ingin mencoba mengonsumsi jeroan, cobalah dari jenis jeroan yang memiliki rasa ringan dan sederhana, seperti lidah atau jantung.
  • Anda dapat menggiling jeroan hati dan ginjal bersamaan dengan daging sapi atau babi.
  • Semur yang dimasak dengan api kecil dalam waktu lama dapat menjadi opsi olahan jeroan yang tepat.
  • Pastikan anda memperoleh jeroan dari toko atau sumber yang terpercaya untuk memperoleh kualitas yang baik.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment