Rambutan adalah buah bernutrisi. Kandungan Vitamin C, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Karbohidrat, Kalium, Kalsium, dan Protein diketahui sebagai beberapa nutrisi di antaranya. Diketahui bahwa 100 gram rambutan berisi 1,3-2 gram serat. Zat fenolik juga ditemukan pada buah ini yang bisa digunakan untuk kebutuhan industri makanan, farmasi, dan kosmetik.[1,2,3,4]
Buah tropis ini kaya manfaat seperti mendukung sistem imun, meningkatkan daya tahan pencernaan tubuh, dan mengurangi risiko penyakit kanker. Selain bisa dikonsumsi secara langsung, ekstrak biji rambutan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan obat karena mengandung zat anti diabetes. [5,6,7]Tidak hanya memiliki banyak manfaat, buah rambutan juga memiliki efek buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi terlalu banyak. Berikut merupakan beberapa kemungkinan di antaranya.
Daftar isi
1. Risiko Diabetes
Segala hal yang mengandung gula dapat berfungsi meningkatkan level gula darah dalam tubuh manusia.[8] Dalam hal ini, rambutan termasuk ke dalam buah yang sarat dengan gula tinggi. Oleh karena itu, dengan mengonsumsi rambutan di luar takaran normal dapat mendorong risiko menderita diabetes tipe 2 pada orang normal.[9,13]
Diabetes didefinisikan sebagai penyakit yang muncul akibat kelebihan kadar gula atau glukosa di dalam darah.[10,11,12,13,14] Jika seorang penderita diabetes mengonsumsi gula secara berlebihan pada buah rambutan maka dapat menyebabkan masalah serius lebih lanjut. Sehingga penderita diabetes disarankan untuk mengonsumsi rambutan yang setengah matang agar mendapatkan manfaat terbaik dari buah ini.
Gula berubah menjadi senyawa alkohol ketika rambutan kelewat matang. Menelan residu alkohol dalam jumlah tinggi akan meningkatkan kadar kolesterol darah yang dapat menghambat kesehatan penderita diabetes dan mereka yang memiliki penyakit kelainan jantung.[15]
2. Dehidrasi
Tubuh manusia menggunakan protein untuk bahan bakar sebagai pilihan terakhir, setelah proses memetabolisme karbohidrat dan lemak dilakukan oleh tubuh. Kelebihan protein dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius selain adanya risiko lemak jenuh. Sehingga terlalu banyak mengonsumsi protein yang terkandung dari buah rambutan dapat menyebabkan dehidrasi, gastritis, iritasi perut, dan masalah lainnya.[16,17]
Kehilangan cairan yang disebabkan karena dehidrasi dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan zat gula dan garam di dalam tubuh. Akibatnya tubuh tidak bisa berfungsi secara normal. Merasa haus, pusing, mulut dan kulit terasa kering, kelelahan, jarang buang air kecil, hingga air seni berwarna kegelapan dan berbau tergolong sebagai ciri-ciri awal gangguan dehidrasi.
3. Gastritis
Gastritis atau peradangan dinding lambung disebabkan karena kelebihan protein dalam tubuh. Nyeri uluhati, nafsu makan menurun, perut terasa kembung, mual hingga muntah-muntah diidentifikasi sebagai gejala yang mungkin akan muncul. Oleh karena itu, mengonsumsi rambutan secara berlebih sangat tidak dianjurkan utamanya bagi penderita gastritis baik yang akut maupun kronis.
4. Peningkatan Kolesterol
Rambutan yang kelewat matang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh karena kandungan gula yang berubah menjadi alkohol. Sehingga mengonsumsi rambutan dalam jumlah banyak dapat menimbulkan masalah terutama pada penderita kolesterol tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi dapat membawa bahaya bagi kesehatan jantung dan kehidupan orang tersebut. Maka dari itu penderita penyakit jantung perlu memperhatikan tingkat kematangan buah rambutan jika ingin mengonsumsinya.[18,19]
5. Keluhan Gastrointestinal
Bahaya lainnya yang muncul apabila rambutan dikonsumsi terlalu banyak yaitu bisa menyebabkan gastrointestinal. Penyakit gastrointestinal memengaruhi saluran gastrointestinal dari mulut ke anus. [20] Gejalanya meliputi mual, muntah, intoleransi laktosa, dan diare.
6. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan yaitu berbagai permasalahan yang menimpa pencernaan tubuh manusia. Umumnya meliputi refluks asam lambung (GERD) yaitu penyakit asam lambung dan disebabkan karena melemahnya katup yang terletak di kerongkongan bagian bawah.
Gejalanya dapat berupa nyeri pada tenggorokan, batuk-batuk hingga sesak napas, mual, muntah-muntah, serta keluhan lain. Irritable Bowel Syndrome (IBS) yaitu sekumpulan gejala iritasi yang menimpa area pencernaan yang meliputi perut mengalami kram berulang, kembung di bagian perut, diare, dan sembelit. Inflammatory Bowel Disease (IBD) disebut sebagai peradangan area pencernaan seperti diare, nyeri pada bagian perut, dan hilang berat badan.
7. Bahaya Bagi Ibu Hamil
Pada masa kehamilan, sebaiknya ibu hamil harus mempertimbangkan banyak hal ketika akan mengonsumsi makanan khususnya buah-buahan. Selain mendapatkan manfaat dari buah-buahan, dampak buruk pun bisa terjadi jika tidak berhati-hati. Rambutan yang terlalu matang memiliki jumlah gula yang tinggi dan berpotensi berubah menjadi alkohol ketika berada di dalam tubuh.[21]
Ibu hamil beserta janin akan berada dalam kondisi bahaya jika mengonsumsi alkohol. Mulai dari gangguan langsung yang dirasakan oleh tubuh hingga menghambat proses pertumbuhan yang bisa menyebabkan kecacatan pada janin. Oleh karena itu ibu hamil harus menghindari rambutan yang terlalu matang maupun rambutan dengan kematangan normal secara berlebihan.[21]
Saran Konsumsi makan rambutan
Upaya yang bisa dilakukan agar terhindar dari keluhan penyakit yang bisa disebabkan ketika akan mengonsumsi rambutan yaitu dengan memperhatikan waktu konsumsi dan jumlah atau takaran normal harian. Sehingga dari sekian banyak penjelasan di atas mengenai manfaat dan potensi efek buruk dari mengonsumsi rambutan, dapat disimpulkan bahwa buah ini baik untuk kesehatan hanya jika dikonsumsi dalam jumlah normal setiap harinya.
Selain potensi risiko tersebut, masalah yang muncul bisa menjadi lebih serius lagi bergantung kasus yang dialami masing-masing orang. Berdasarkan pertimbangan kandungan zat yang ada di dalamnya, disarankan untuk mengonsumsi rambutan sebanyak 5-6 buah atau 100 gram dalam sehari. Karena dengan mengonsumsi sejumlah tersebut sudah dapat memenuhi 50% kebutuhan vitamin C dalam tubuh.