5 Efek Samping Kebanyakan Makan Tomat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tanaman tomat dapat tumbuh di segala kondisi lahan dan berbuah tidak mengikuti musim tertentu, karena ini banyak orang di dunia menggunakan buah tomat sebagai asupan utama untuk memunuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Diketahui bahwa buah yang memiliki nama ilmiah Solanum lycopersicum ini kaya akan vitamin C, Likopen dan antioksidan. Di beberapa negara seperti Amerika, buah tomat merupakan sayuran yang paling banyak dikenal dan dikonsunsi untuk diet[1].

Kandungan berbagai komponen bermanfaat pada tomat mendorong banyak orang mengkonsumsi buah tersebut secara berlebihan. Di balik segudang manfaat, buah tomat juga menyimpan potensi memperburuk kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan meskipun itu dilakukan secara teratur. Berikut efek samping yang akan mengintai anda jika mengkonsumsi tomat segar dan olahannya secara berlebihan :

1. Likopenoderma

Salah satu manfaat tomat pada kesehatan kita disebabkan oleh kandungan likopennya yang tinggi. Rata-rata dalam 100gr tomat terkandung 3-5mg likopen. Likopen ini merupakan penyusun utama karoten yang dikenal sebagai sumber vitamin A[2].

Mengkomsumsi tomat untuk memenuhi asupan  likopen secara teratur sangat direkomendasikan oleh para ahli. Namun kelebihan mengkonsumsi likopen dapat menyebabkan kondisi kulit mengalami perubahan warna, yang disebut likopenoderma. Selain itu kelebihan likopen dalam tubuh juga dapat menyebabkan system kekebalan tubuh melemah, kesulitan buang air kecil, dan masalah pencernaan [3].

2. Gangguan Ginjal

Bagi penderita dan orang-orang yang memiliki potensi gangguan ginjal sangat disarankan untuk melakukan diet kalium dan oksalat. Mengurangi kadar kalium dalam tubuh dapat mencegah dan mengobati hiperkalemia[4]. Sementara oksalat merupakan senyawa yang dihasilkan dari sisa metabolisme vitamin C[5].

Senyawa ini jika bertemu dengan kalsium akan bereaksi dan membentuk batu ginjal [5]. Buah tomat terutama yang telah matang dan produk olahannya sangat kaya akan kalium dan oksalat sehingga konsumsi berlebihan meningkatkan resiko terhadap penyakit ginjal.

2. Asam Lambung (GERD)

Gejala umum penderita GERD adalah sensasi terbakar pada tenggorokan dan nyeri pada dada. Hal ini disebabkan oleh asam lambung dalam jumlah besar menyapuh hingga ke tenggorokan. Tomat mengandung dua senyawa asam yang dapat memperparah gejala GERD yaitu asam sitrat dan asam malat. Kedua senyawa ini merupakan pemicu paling kuat pada rufluks asam[6]. Dalam kasus ini jika anda penderita asam lambung atau GERD sebaiknya menghindari konsumsi tomat secara berlebiham.

3. Alergi

Alergi biasanya muncul ketika seseorang menkonsumsi atau terpapar pemicu alergi atau dikenal dengan allergen. Alergi pada setiap orang dapat menimbulkan gejala yang berbeda seperti bersin, mata merah, gatal tenggorokan, pembengkakan mulut dan wajah, masalah yang berhubungan dengan kulit seperti eksim, ruam, hingga sesak napas[7].

Tomat merupakan salah satu makanan yang dapat menyebabkan alergi. Zat allergen utama pada tomat ditemukan pada senyawa protein glikosilasi yang terkandung di dalamnya. Protein ini memiliki kemampuan besar dalam melepas senyawa histamin[8].

Histamin sendiri merupakan zat yang dihasilkan oleh sel darah putih saat sistem kekebalan melakukan perlawanan terhadap benda asing yang dianggap berbahaya. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa gejala alergi ini dalam jangka panjang memiliki efek pada perkembangan dan reproduksi[8].

4. Migrain

Migrain berbeda dengan sakit kepala biasa. Seseorang yang mengalami gejala ini akan merasakan sensasi nyeri berdenyut hanya pada satu sisi kepala. Sekitar 15% orang di dunia ini menderita penyakit migrain[9]. Dalam beberpa penelitian menemukan mengasup jenis sayur dan buah tertentu termasuk tomat dapat mempengaruhi serangan awal pada gejala migrain[10]. Oleh karena itu tomat dan produk turunannya sangat disarankan untuk dihindari oleh penderita migrain.

5. Diare

Diare merupakan gangguan pencernaan yang umum terjadi pada semua orang. Gejala diare ditandai dengan buang air besar terus menerus, kembung, sakit perut dan terkadang diikuti dengan sembelit. Dalam kondisi yang parah diare dapat menyebabkan Irritable bowel syndrome (IBS)[11].

Meskipun tidak ada pengobatan khusus untuk gejala diare dan IBS namun sejauh ini makanan dan kebiasaan makan adalah faktor yang paling berpengaruh dalam memicu sekaligus mencegah kondisi ini terjadi. Menghindari konsumsi tomat berlebihan dapat mencegah timbulnya gejala diare[13].

Hal ini disebabkan oleh sifat allergen tomat yang menyebabkan beberapa gangguan pencernaan[12], selain itu kulit dan biji tomat yang cenderung sulit dicerna dapat menyebabkan gejala kembung dan diare[13].

Jumlah takaran konsumsi tomat yang aman untuk kesehatan

Segala sesuatu yang berlebihan pasti akan menimbulkan efek samping yang buruk karena itu bijaklah dalam mengkonsumsi nutrisi termasuk tomat. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari manfaat tomat tanpa harus berlebihan, lakukan langkah berikut :

  • Rutin mengkonsumsi satu buah tomat setiap hari. Satu buah tomat sudah dapat memenuhi kebutuhan likopen harian orang dewasa yaitu sekitar 3041µg /100 gram [14].
  • Hindari mengkonsumsi tomat dalam keadaan mentah. Sebaiknya olah tomat menjadi pure, juz maupun saos sebab nutrisi dalam buah tomat lebih mudah diserab oleh tubuh. Dalam beberapa penelitian juga menemukan bahwa kandungan likopen dalam tomat mengalami peningkatan melalui proses pemanasan[15].
  • Sebaiknya konsumsi tomat organik tanpa penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan pupuk kimia dalam budidaya. Polutan menimbulkan ancaman yang lebih besar pada tomat daripada sayuran dan buah lainnya. Tanaman tomat juga memiliki sifat penyerap polutan yang tinggi termasuk logam berat yang terkandung dalam tanahyang terkontaminasi[16]. Karena itu hindari mengkonsumsi tomat yang tumbuh di daerah yang berpolusi sebab akan mempengaruhi Kesehatan anda dalam jangka panjang.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment