5 Efek Samping Terlalu Banyak Mengonsumsi Santan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kelapa merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak sekali manfaat. Semua bagian dari kelapa dapat dimanfaatkan, mulai dari akar, daun, dan juga buahnya. Buah kelapa terkenal memiliki air yang segar terutama kelapa muda. Begitu pula dengan daging buah di dalam cangkang kerasnya. Pada kelapa muda daging buahnya memiliki tektur kenyal dan lembut yang menyegarkan. Sedangkan pada kelapa tua, biasanya memiliki daging buah yang lebih keras[1].

Masyarakat di Indonesia kerap mempergunakan daging buah kelapa yang tua ini untuk menjadi bahan masakan. Mulai dari masakan manis hingga asin. Apabila daging buah kelapa tua ini diparut dan diperas, akan muncul air berwarna putih kental yang disebut santan. Santan memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh. Karena pada 1 cup santan (240 grams) yang belum dimasak memiliki protein sebanyak 5 gram, serat 5 gram, potassium 631 miligram, dan lain-lain. [1]

Santan memiliki banyak manfaat, yakni karena santan memiliki medium-chain triglycerides (MCTs) yang berdasarkan penelitian – penelitian sebelumnya dikaitkan dengan penurunan berat badan. MCT merangsang energi melalui proses yang disebut thermogenesis, atau produksi panas, sehingga mampu membantu penurunan badan.[2] Selain itu, santan dapat meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan imunitas tubuh. [3]

Meski memiliki banyak manfaat bagi tubuh, namun konsumsi santan yang berlebihna dapat mengakibatkan berbagai efek samping yakni sebagai berikut:

1. Penyakit Jantung Koroner

Terdapat sebuah studi kasus terkontrol pada coronary heart disease (CHD) atau penyakit jantung koroner (PJK) yang dilakukan terhadap komunitas atau masyarakat Minangkabau, yang dikenal memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi olahan kelapa dalam jumlah banyak[4].

Pada studi atau penelitian tersebut, ditemukan adanya lemak jenuh yang tinggi karena adanya konsumsi santan yang dikombinasikan dengan daging, seperti daging sapi, ayam, ikan, telur, dan susu sapi. Namun, kasus dengan asupan daging-dagingan, lebih banyak dari 210 gram (kuartil atas) memiliki risiko lebih tinggi terkena PJK dibandingkan dengan mereka yang makan daging dengan asupan di bawah 108 gram (kuartil bawah)[4].

Atau dengan kata lain konsumsi santan berlebih, terutama yang dikombinasikan dengan daging dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung koroner.[4]

2. Masalah pada pencernaan

Santan mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi. Ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit, pada orang dengan sindrom iritasi usus besar. Selain itu terlalu banyak konsumsi santan dapat mengakibatkan masalah pada pencernaan karena kandungan serat dan vitamin C. Konsumsi vitamin C lebih dari 2000 mg per hari dapat menyebabkan mual, muntah, diare, dan lain – lain.[5]

3. Efek Samping Alergi

Pada mereka yang menderita alergi kacang juga dapat mengalami alergi pada santan. Hal ini dikarenakan adanya beberapa protein yang serupa pada kacang – kacangan sehingga alergi dapat terjadi. Efek yang muncul dari adanya alergi ini adalah sakit pada perut bagian bawah nausea, muntah, diare, iritasi pada mulut, tenggorokan, mata, dan atau kulit, dan pembengkakan. Oleh karenanya bagi mereka yang memiliki alergi terhadap kacang – kacangan disarankan untuk tidak mengonsumsi santan atau bahkan kelapa utuh.[3]

4. Meningkatkan resiko terkena kanker

Santan yang dikemas ke dalam kaleng mampu meningkatkan resiko terkena kanker. Hal ini dikarenakan, terdapat kaleng yang mengandung bisphenol A (BPA), bahan kimia yang dapat larut dari lapisan kaleng menjadi larut dan bersatu dengan makanan. BPA telah dikaitkan dengan masalah reproduksi dan kanker, hal ini telah dibuktikan ke dalam berbagai penelitian sejenis[7].

Sehingga apabila santan dikonsumsi berlebihan, makin meningkatkan resiko tersebut. Namun, terdapat beberapa merek yang menggunakan kemasan bebas BPA, sehingga mampu mengurangi resiko terkena efek samping konsumsi makanan atau santan yang tercemar BPA. [6] Terlalu banyak konsumsi santan, sehingga memiliki kalori yang banyak pada tubuh juga dapat menaikkan resiko terkena kanker dan penyakit kronis lain.[7]

5. Menambah berat badan

Santan memiliki kalori sebanyak 552 per 1 cup atau 240 gram.[1] Konsumsi santan yang berlebihan mampu memberi penambahan kalori yang banyak pula. Kalori yang menumpuk akan menjadi lemak, yang berkontribusi dalam penambahan berat badan.

Anjuran batasan konsumsi santan

Anjuran asupan harian kalori sebenarnya bergantung pada usia, metabolisme, dan level aktivitas fisik. Pada umumnya rekomendasi asupan kalori pada perempuan sebanyak 2000 kalori per hari pada perempuan. Sedangkan pada pria, sebanyak 2500 kalori per hari[3].

Apabila kalori pada santan per 1 cup atau 240 gram sebanyak 552 kkal, maka dalam sehari hanya dibolehkan untuk mengonsumsi sebanyak 3 – 4 cup saja. Apabila melebihi batasan tersebut, akan menimbukan berbagai efek samping pada tubuh[3].

Selain itu, beberapa ahli gangguan pencernaan memaparkan bahwa orang yang memiliki intoleransi FODMAP harus membatasi santan hingga ½ cup (120 ml) sekaligus. FODMAP sendiri adalah nama pola makanan yang harus dihindari yaitu  Fermentable Oligosakarida, Disakarida, Monosakarida, serta Poliol.[3]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment