Emolien Topikal : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Aktivitas sehari-hari dan tidur akan terganggu bila kulit terasa sangat gatal. Penting untuk merawat kulit yang gatal, karena menggaruk dengan terus-menerus akan membuat kulit menjadi rusak serta dapat meningkatkan terjadinya infeksi[1].

Penyebabnya antara lain yaitu:

  • Kulit yang kering, atau kedaan dimana kulit seperti dermatitis dan psoriasis.
  • Reaksi terhadap obat atau makanan.
  • Gigitan serangga dan sebagainya.

Fungsi Emolien Topikal

Emolien topikal mengandung bahan yang dapat melembutkan dan menenangkan kulit. Emolien disebut juga dengan pelembab[2].

Emolien topikal seperti emolien humektan mengandung bahan-bahan seperti urea, gliserol, propilen glikol atau asam laktat yang dapat menahan air dan menarik air dilapisan atas kulit.

Beberapa emolien juga ada yang mengandung bahan untuk mengurangi rasa gatal atau mencegah adanya infeksi. Emolien topikal dapat digunakan setiap hari untuk:

  • Meningkatkan hidrasi pada kulit terhadap kulit yang kering.
  • Digunakan dalam pengobatan dimana keadaan kulit di tandai dengan kekeringan atau bersisik, seperti eksim atau psoriasis.
  • Mengurangi penggunaan perawatan topikal aktif seperti kortikosteroid topikal dengan penggunaan yang teratur.
  • Mengobati ruam popok.

Pilihan untuk obat ini, tergantung dengan kulit sesorang untuk menggunakan produk dengan kulit yang berminyak atau ringan bahkan kering.

Penyakit yang Diatasi dengan Emolien Topikal

Terdapat beberapa penyakit yang diatasi dengan emolien topikal. Emolien Topikal diberikan untuk[2]:

  • Cheilitis sudut
  • Luka bakar, Eksternal
  • Infeksi kulit
  • Gangguan Dermatologis
  • Ruam popok
  • Kulit kering
  • Eksim
  • Perawatan kaki
  • Ichthyosis
  • Luka Bakar Kecil
  • Kondisi Kulit Ringan
  • Iritasi Kulit Ringan
  • Pityriasis rubra pilaris
  • Pruritus
  • Psoriasis
  • Goresan
  • Terbakar sinar matahari
  • Kekeringan vagina
  • Xerostomia

Cara Kerja Emolien Topikal

Emolien Topikal bekerja dengan menutupi kulit dengan lapisan pelindung, mencegah kehilangan air[2,7].

Dengan urea sebagai diuretik osmotik yang sama dengan manitol tetapi lebih mengiritasi. Menginduksi diuresis dengan meningkatkan tekanan osmotik dari filtrat glomerulus dan meningkatkan eksresi ion natrium, kalium dan klorida.

Efek dari osmotiknya akan menarik air dari sel-sel misalnya sistem saraf pusat, CSF, dan ruang anterior mata, hal ini akan menurunkan tekanan pada intrakranial atau intraokular.

Urea dapat menembus ke mata dan dapat menyebabkan tekanan intraokular meningkat jika konsentrasi obat lebih kurang dari pada cairan vitreus di dalam plasma.

Urea di oleskan secara topikal akan meningkatkan hidrasi keratin dan keratolisis ringan terhadap kulit yang kering. Meningkatkan serapan air oleh stratum korneum dan memiliki efek antipruritic.

Obat ini diserap dengan cepat dari saluran GI, di distribusi ke dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler. Melewati plasenta dan menembus mata, dan pengeluarannya melalui urin.

Contoh Obat Emolien Topikal

Emolien Topikal tersedia dalam bentuk krim, losion, atau salep. Beberapa jenis obat bisa didapatkan dengan resep dokter dan dijual bebas di apotik. Beberapa contoh emolien topikal dengan resep dokter dan dijual bebas di apotik termasuk[2]:

Efek Samping Emolien Topikal

Emolien topikal dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari emolien topikal termasuk[3,4,5,6]:

  • Gatal ringan
  • Rasa terbakar atau perih ringan
  • Kekeringan ringan atau iritasi kulit setelah digunakan
  • Memar perubahan warna kulit yang dirawat
  • Gatal-gatal
  • Sulit bernapas
  • Pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
  • Mengi
  • Sesak di dada atau tenggorokan kesulitan bernapas, menelan

Beritahu pada dokter Anda jika Anda mengalami luka bakar atau luka yang sangat parah, memiliki gigitan hewan atau luka tusuk yang dalam, sebelum menggunakan vitamin A dan vitamin D[3].

Gunakan emolien topikal sesuia dengan pada label, atau seperti apa yang dokter Anda tentukan. Jangan gunakan dosis lebih atau kurang dari yang di rekomendasikan. Kulit akan terasa lembek dan tampak putih atau abu-abu jika digunakan terlalu banyak atau terlalu sering[4].

Beritahu dokter Anda jika Anda sedang hamil atau menyusui. Belum diketahui apakah urea berbahaya bagi janin dan apakah dapat berbahaya untuk bayi yang sedang menyusui[5].

Jika Anda alergi terhadap amonium laktat, gliserin, minyak mineral, propilen glikol atau paraben, Anda tidak boleh menggunakan amonium laktat. Obat ini mungkin akan menyebabkan iritasi pada kulit untuk orang yang memiliki kulit yang cerah atau sensitif[6].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment