Ethylestrenol: Manfaat – Dosis dan Efek Sampingnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ethylestrenol adalah obat yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tulang yang tertunda pada anak laki-laki [1]. Menariknya obat ini telah digunakan untuk keperluan medis sejak 1961[6].

Ethylestrenol ini juga dinilai sebagai zat anabolik yang kuat dengan rasio anabolik / androgenik tertinggi [8].

Apa itu Ethylestrenol?

Berikut akan disampaikan beberapa informasi mengenai Ethylestrenol, mulai dari indikasi hingga peringatannya: [1,2,3,5]

IndikasiAgen Anabolik. Obat peningkat pertumbuhan tulang yang tertunda.
KategoriObat Bebas Terbatas
KonsumsiDewasa
KelasAgen Anabolik
BentukTablet.
KontraindikasiKanker prostat. Karsinoma payudara pria. Ibu hamil dan menyusui.
PeringatanBagi pasien dengan kondisi berikut, kami sarankan agar berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan Ethylestrenol:
→ Pasien yang memiliki penyakit kanker payudara
→ Pasien yang memiliki riwayat penyakit hiperkalsemia
→ Pasien yang memiliki nefrosis
→ Pasien yang memiliki penyakit kanker prostat
→ Pasien dengan gangguan hati yang parah
→ Anak-anak
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Cara Pemberian Obat:
↔ Melalui PO (Diminum):
Kategori X: Studi pada hewan dan manusia telah menunjukkan kelainan pada janin dan atau ada bukti bahwa penggunaan obat berisiko pada janin. Selain itu, penggunaan obat terhadap wanita hamil memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan nilai manfaatnya.
Tinjauan
Ethylestrenol merupakan obat untuk meningkatkan pertumbuhan tulang yang tertunda dan tersedia dalam bentuk tablet.

Manfaat Ethylestrenol

Ethylestrenol termasuk ke dalam kelompok agen anabolik. Obat ini dapat merangsang anabolisme serta menghambat katabolisme [2,3]. Hal tersebut menjadikan Ethylestrenol dapat juga digunakan untuk menstimulasi perkembangan massa otot dan juga menambah kekuatan penggunanya [3].

Namun, efek obat ini sebagai peningkatan massa otot masih tergolong lemah jika dibandingkan dengan kelompok obat anabolic–androgenic steroids (AAS) lainnya [6].

Konsumsi Ethylestrenol sebagai steroid anabolik oleh atlet tidak dianjurkan. Hal ini dikarenakan nilai manfaatnya lebih kecil dibanding risiko penggunaannya [1].

Dianjurkan bagi penggunaan Ethylestrenol hanya ditujukkan untuk meningkatkan pertumbuhan tulang yang tertunda.

Penggunaan steroid anabolik di beberapa negara juga sangatlah ketat. Bahkan, selain untuk keperluan medis, konsumsi obat ini pun dilarang. Hal tersebut dipengaruhi oleh fungsi obat ini yang juga dapat digunakan oleh hewan [6,7]. Beberapa negara yang menggunakan obat ini untuk hewan adalah Australia dan New Zealand[6].

Dosis Ethylestrenol

Berikut informasi mengenai detail pemberian dosis Ethylestrenol: [4,5]

Dosis Ethylestrenol Dewasa

Oral/Diminum:
⇔ Meningkatkan pertumbuhan tulang yang tertunda:
→ Berikan 2-4 mg 3 kali sehari.

Pada lansia, Ethylestrenol akan lebih baik jika pemberiannya dimulai pada batas bawah kisaran dosis. Hal ini didasarkan pada kondisinya yang menyebabkan frekuensi terjadinya penurunan fungsi hati, ginjal, atau jantung lebih besar [1]. Pemberian dosis rendah tentunya akan meminimalisir terjadinya hal negatif tersebut.

Hal yang harus diperhatikan lainnya adalah pemakaian obat ini juga dapat memicu timbulnya penyakit baru jika anda sedang menderita penyakit tertentu. Sebagai contoh, pengidap kanker payudara yang mengkonsumsi Ethylestrenol dapat memicu terjadinya nefrosis. Bahkan, juga dapat memperparah penyakit kanker payudara yang diderita [1].

Efek Samping Ethylestrenol

Ethylestrenol juga digunakan dengan tujuan yang tepat. Pasalnya, jika obat ini hanya digunakan untuk meningkatkan kemampuan performa atlit, maka dapat memberikan efek samping yang berbahaya, seperti peliosis hepatis ataupun kanker hati [1].

Beberapa efek samping Ethylestrenol yang dirasakan penggunanya: [1]

  • Anemia
  • Atrofi testis
  • Jerawat
  • Kanker hati
  • Karsinoma hepatoseluler
  • Mual
  • Muntah
  • Neoplasma hati
  • Peliosis hepatis

Detail Ethylestrenol

Berikut detail informasi mengenai Ethylestrenol, mulai dari cara penyimpanan, hingga interaksinya dengan obat-obatan lain: [1,2,5]

PenyimpananTablet:
→ Simpan pada ruangan yang memiliki suhu dibawah 15 ° C.
→ Lindungi dari cahaya
Cara KerjaDeskripsi: Ethylestrenol memiliki sedikit efek androgenik dan aktivitas progestasional. Obat ini dapat membalikkan proses katabolik dan keseimbangan nitrogen negatif dengan mendorong anabolisme protein. Obat ini juga dapat meningkatkan nafsu makan jika disertai denngan asupan kalori dan protein yang tepat.
Penyerapan: Sekitar sepertiga dari dosis intragastrik diserap oleh tubuh. (Berdasarkan penelitian dari tubuh tikus).
Distribusi: Ethylestrenol didistribusikan ke seluruh tubuh hingga ke ginjal dan hati. (Berdasarkan penelitian dari tubuh tikus)
Metabolisme: Ethylestrenol yang telah diinkubasi dengan fraksi supernatan hati pasca-mitokondria ditambah dengan co-factor memberikan norethandrolone sebagai metabolit utama. Metabolit kedua (minor) secara tentatif diidentifikasi sebagai 17 alpha-ethyl-5 epsilon-estrane-3 epsilon, 17 beta-diol. (Berdasarkan penelitian dari tubuh tikus).
Ekskresi: Ethylestrenol diekskresikan melalui urin sebanyak 17% dan sebanyak 83% melalui feses dalam jangka waktu 10 hari. (Berdasarkan penelitian dari tubuh tikus).
Interaksi dengan obat lain → Penggunaan anti-inflamasi analgesik, nonsteroid atau salisilat dapat meningkatkan efek antikoagulan.
→ Penggunaan agen antidiabetik dapat menurunkan konsentrasi glukosa darah.
→ Penggunaan obat hepatotoksik dapat menyebabkan peningkatan insiden hepatotoksisitas

Pertanyaan Seputar Ethylestrenol

Hal apa yang perlu saya sampaikan kepada dokter sebelum menggunakan Ethylestrenol?

Sampaikanlah kepada dokter mengenai alergi obat-obatan yang anda miliki. Selain itu, jika memiliki penyakit kanker prostat. ataupun kanker payudara, sampaikan hal tersebut juga kepada dokter. Pasalnya, penyakit tersebut dapat bertambah parah jika anda mengkonsumsi Ethylestrenol [1,3].

Apakah Ethylestrenol aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui?

Bagi ibu hamil dan menyusui, disarankan agar anda tidak mengkonsumsi Ethylestrenol. Hal ini dikarenakan berdasarkan penelitian obat ini telah menunjukkan bukti positif kelainan atau risiko janin. Meskipun, sampai saat ini masih belum diketahui apakah obat ini didistribusikan ke dalam ASI. Tetapi, akan lebih baik jika anda menghindari konsumsi Ethylestrenol. Selain itu, risiko yang ditimbulkan oleh Ethylestrenol juga lebih besar dari pada manfaatnya. [1].

Apakah Ethylestrenol ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak?

Ethylestrenol dapat dikonsumsi oleh anak-anak dengan catatan harus digunakan berdasarkan spesialis yang mengetahui obat ini. Pasalnya, pematangan epifisis dapat terjadi lebih cepat dibandingkan pertumbuhan linier pada anak-anak. Bahkan, efek Ethylestrenol terus berlanjut selama 6 bulan setelah pemberhentian pemakaian [1].

Apakah Ethylestrenol aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama?

Penggunaan Ethylestrenol dalam jangka waktu yang lama dan diikuti dengan pemberian dosis yang tinggi dapat menyebabkan karsinoma hepatoseluler dan juga neoplasma hati. Oleh karena itu, akan lebih baik jika anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin menggunakan Ethylestrenol dalam jangka waktu yang lama [3].

Contoh Obat Ethylestrenol (Merek Dagang) di Pasaran

Berikut informasi lengkap nama merek yang mengandung ethylestrenol : [6]

Brand Merek Dagang
Duraboral
Maxibolin
Maxibolon
Neodurabolin
Orgabolin
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment