Fotopsia: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Fotopsia?

Fotopsia adalah sebuah kondisi mata yang juga disebut dengan mata berpelampung (floaters mata) atau penglihatan sinar tembak. Setiap obyek yang terlihat seperti memiliki bayangan cahaya seketika pada salah satu atau kedua mata. Kondisi ini dapat berlangsung cepat dan sementara, namun juga dapat terjadi secara permanen. [2]

Fotopsia umumnya terjadi karena kondisi lain yang mendasari. Fotopsia hanya mengambarkan sebuah gejala klinis dari oftalmologi. Sebagian besar masalah fotopsia disebabkan oleh gangguan pada retina. [1]

Saat retina mendeteksi cahaya, retina mengirimkan pesan ke saraf optik dan disalurkan kembali ke otak. Otak akan memproses dan mengidentifikasi obyek yang anda lihat. Fotopsia menyebabkan adanya cahaya lain yang menstimulasi retina. Cahaya artifisial tersebut disebut juga dengan nama phosphenes. [3]

Gejala Fotopsia

Fotopsia umumnya sangat terang dan sedikit berbintang, berlangsung secara tiba-tiba dan dapat terjadi berulang kali. Fotopsia dapat terjadi dengan ciri pandangan mata seperti [13] :

  • Lampu berkedip-kedip
  • Lampu berkilauan
  • Bentukan atau obyek mengambang
  • Titik-titik yang terus bergerak
  • Salju atau gerakan statis
  • Cincin-cincin bercahaya
  • Bintang-bintang

Penyebab Fotopsia

Beberapa kondisi dapat menyebabkan fotopsia pada mata, diantaranya adalah [2,3] :

  • Tekanan

Tekanan dapat menyebabkan fotopsia sementara dan hanya berlangsung selama beberapa detik. Sebagai contoh, mata anda seperti melihat bintang saat anda menggosok mata, bersin, batuk, meregangkan badan, atau muntah. Kejadian ini bukanlah kejadian serius dan tidak berbahaya. [3]

  • Detasemen Vitreous Perifer

Detasemen vitreous perifer terjadi saat gel disekitar mata terbelah atau terlepas dari retina. Kondisi ini dapat terjadi karena pertambahan usia. Jika masalah ini terjadi dengan cepat, maka dapat menyebabkan fotopsia. Umumnya, cahaya dan penglihatan obyek mengapung dapat hilang dalam beberapa bulan. [2]

  • Kerusakan Retinal

Garis retina berada di dalam mata. Garis ini sangat sensitif terhadap cahaya dan mengkomunikasikan pesan visual ke otak. Jika retina mengalami kerusakan, retina akan bergerak dan berpindah dari posisi normalnya. Kondisi ini dapat menyebabkan fotopsia dan bahkan kehilangan penglihatan permanen. [2]

Masalah kerusakan retina memerlukan pengawasan medis untuk mencegah kebutaan. Operasi dapat menjadi salah satu tindakan yang dilakukan, meliputi tindakan laser, pembekuan, atau jenis operasi lainnya. [2]

  • Degenerasi Makular Akibat Pertambahan Usia

Degenerasi makular akibat pertambahan usia (AMD) merupakan kondisi mata yang sering terjadi pada orang yang berusia 50 tahun keatas. Makula adalah bagian mata yang membantu anda untuk melihat tajam dengan tepat. Kondisi AMD membuat kemampuan makula berkurang secara perlahan dan menyebabkan fotopsia. [2]

Migrain adalah salah satu tipe sakit kepala. Migrain umumnya menyebabkan sakit di kepala, namun juga dapat menyebabkan perubahan visual yang disebut auras. Migrain juga dapat menyebabkan visual anda seperti tertutupi salju. [2]

  • Insufisiensi Vertebrobasilaris

Insufisiensi vertebrobasilaris adalah sebuah kondisi yang terjadi saat ada aliran darah yang mengalir dengan buruk ke otak. Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen pada beberapa bagian otak yang bekerja dalam penglihatan dan koordinasi tubuh. [2]

Saat bagian belakang otak ini mengalami kerusakan, penderita dapat mengalami gejala kelemahan, kesulitan berjalan, vertigo, pusing, diplopia, kebutaan, ataksia, dan kesulitan untuk bergerak. [1]

  • Neuritis Optik

Neuritis optik adalah sebuah inflamasi yang merusak saraf optikus. Kondisi ini dapat berhubungan dengan sklerosis ganda. Bersamaan dengan pergerakan mata yang silau dan terlalu berkelip, gejala lain yang dapat dialami adalah rasa sakit, buta warna, dan buta total. [1]

Diabetes juga dapat menyebabkan perubahan penglihatan. Proges penyakit ini dapat menyebabkan diabetes retinopati proliferatif ataupun non-proliferatif. Pasien diabetes dengan kontrol gula darah ketat dapat secara signifikan mengurangi risiko terjadinya diabetes retinopati. Walaupun demikian, pasien diabetes masih mungkin mengalami diabetes retinopati jika sudah mengalami diabetes lebih dari 15 tahun. [1]

Gejala diabetes retinopati non-proliferatif dapat termasuk mikroaneurisma, spot cotton-wool, dan edema makular. Penderita edema makular akan mengalami penurunan penglihatan. Umumnya, penderita diabetes retinopati tidak mengalami gejala apapun hingga mencapai fase proliferatif. [1]

Fase proliferatif terjadi saat iskemia berkepanjangan terjadi pada retina, serta memicu pertumbuhan pembuluh darah baru dan jaringan fibrosa. Pertumbuhan jaringan fibrosa ini dapat menyebabkan fotopsia. [1]

  • Penurunan Fungsi Visual di Otak

Walaupun jarang sekali ditemukan , fotopsia dapat terjadi karena disfungsi area visual di otak. Kondisi ini dapat terjadi akibat penurunan aliran darah atau kerusakan pada otak. [3]

Penyakit serebrovaskular (gangguan pembuluh darah di otak), atau tekanan darah rendah (hipotensi) dapat menyebabkan penurunan suplai oksigen ke otak, dan jika berlangsung terus menerus, dapat menyebabkan penurunan fungsi otak. [3]

Hipotensi ortostatik, atau yang disebut dengan hipotensi postural, adalah penurunan tekanan darah yang berlangsung secara tiba-tiba. Kondisi ini terjadi jika seseorang yang sudah memiliki tekanan darah terlalu tinggi (hipertensi) atau rendah mengalami gerakan cepat dari berbaring atau duduk untuk berdiri. [3]

Penururan tekanan darah secara tiba-tiba dapat menyebabkan sedikit gangguan otak yang menyebabkan fotopsia sementara. [3]

  • Pelepasan Halusinasi (Sindrom Charles Bonnet)

Pelepasan halusinasi dapat digambarkan sebagai halusinasi visual yang menyebabkan kerusakan pada aliran penglihatan, baik pada salah satu ataupun kedua bola mata. Penderita halusinasi ini melihat banyak warna, bentuk, ukuran, wajah, orang, dan bunga dengan cepat dalam waktu beberapa detik hingga menit saja. [1]

Mekasime penyakit ini masih belum diketahui. Kebanyakan teori yang diterima oleh ahli adalah teori deprivasi sensoris, dimana menyatakan orang tersebut mengalami penurunan stimuli visual karena adanya peningkatan rangsang neuron. Aktivitas neuron akan meningkat dan mengarah kepada penggambaran benda yang beragam dan acak. [1]

  • Kanker yang Berhubungan dengan Retinopati

Kanker yang berhubungan dengan retinopati merupakan penyakit autoimun langka dimana tubuh membentuk auto-antibodi pada antigen retinal. Antibodi ini dapat terbentuk pada kondisi kanker malignan (ganas) dan kanker paru-paru. [1]

Penderita kondisi ini dapat mengaamu penurunan akurasi penglihatan sekunder hingga disfungsi fotoreseptor. Gejala penyakit ini adalah peningkatan sensitivitas terhadap cara, penurunan penglihatan warna, penurunan penglihatan di malam hari, dan fotopsia. [1]

Apakah Fotopsia Berbahaya?

Fotopsia yang berlangsung sementara umumnya tidak berbahaya. Selain karena tekanan, fotopsia juga dapat terjadi akibat masalah medis lainnya, termasuk migrain dan masalah struktur mata. [3]

Jika anda mengalami fotopsia terlalu sering atau dalam waktu yang cukup lama, segeralah pergi ke dokter. Seorang dokter spesialis mata dapat memberikan anda pemeriksaan mata penuh untuk mencari tahu penyebabkan fotopsia yang anda alami. [3]

Cara Mengatasi Fotopsia

Pada kebanyakan kasus, fotopsia merupakan gejala dari masalah yang telah ada sebelumnya. Anda harus mengetahui masalah yang mendasarinya untuk mengatasi fotopsia. Konsultasikan dengan dokter untuk mengatasi masalah medis serius yang menyebabkan fotopsia berkepanjangan. [2]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment