Gigi Kuning: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : drg. Jefrianto Wololy
Mengenai gigi kuning, yang perlu anda lakukan di rumah cukup dengan menjaga kebersihan mulut dengan maksimal (sikat gigi dan flossing). Mengenai perawatannya, selalu konsultasikan dengan dokter gigi, karena... variasi warna gigi dan penyebabnya itu perlu ditetapkan dengan pemeriksaan yang baik. Walaupun ada beberapa perawatan tambahan yang bisa dilakukan di rumah, sebaiknya hanya dilakukan jika disarankan dokter gigi. Read more

Pertumbuhan gigi yang normal pada seseorang seringkali ditandai dengan warna dari gigi. Gigi putih dan bersih selalu menjadi standar penampilan yang diidamkan oleh setiap orang.

Namun banyak yang mengalami kondisi perubahan warna gigi menjadi kuning. Oleh sebab itu, saat ini permintaan untuk melakukan perawatan gigi dengan tujuan estetika tumbuh sangat pesat [7].

Gigi kuning merupakan salah satu masalah yang sering mengganggu penampilan seseorang. Proses gigi menjadi kuning biasanya akan terjadi seiring bertambahnya umur, namun bisa terjadi lebih awal.

Kondisi ini bukan disebabkan karena tidak dapat menjaga kebersihan mulut, tetapi bisa jadi seseorang mengalami gigi kuning lebih cepat karena faktor makanan maupun penyakit tertentu. Biasanya gigi kuning ini dianggap menganggu senyum seseorang [1].

Penyebab Gigi Kuning

gigi kuning

Banyak orang mengira bahwa gigi memiliki warna putih, namun sebenarnya gigi memiliki 2 warna asli yaitu abu-abu, kuning atau putih gading.

Oleh sebab itu, bisa jadi gigi seseorang tampak kuning secara natural, namun terdapat beberapa penyebab mengapa seseorang mengalami perubahan gigi menjadi lebih gelap.

Tentunya, penyebab utama dari kondisi ini adalah kurangnya menjaga kebersihan gigi sehingga terjadi penumpukan plak (noda) yang dapat mengakibatkan karang gigi [2].

Secara umum, penyebab perubahan warna gigi terbagi menjadi 2 (dua) kategori yakni noda ekstriksik dan noda intrinsik. Berikut penjelasannya [5].

  • Noda ekstriksik biasanya terdapat pada lapisan terluar gigi yaitu enamel yang mudah untuk dibersihkan. Sehingga perawatan untuk kondisi ini bisa dilakukan dengan mudah secara medis maupun non medis
  • Noda intrinsik terdapat pada dentin gigi, merupakan lapisan dalam gigi yang cukup sulit untuk dibersihkan. Hal ini dikarenakan penipisan yang terjadi pada enamel sehingga noda masuk ke dalam dentin.

Gejala Gigi Kuning

Untuk mengetahui seseorang mengalami kondisi gigi kuning dapat dilihat secara kasar mata. Biasanya gigi akan memiliki sisi warna yang kuning pada beberapa bagian atau bahkan seluruhnya.

Warna tersebut bisa jadi kuning pekat, kuning keputihan, dan juga coklat kehitaman. Biasanya seseorang yang memiliki gigi kuning akan mengalami gangguan lainnya seperti karies gigi, bau mulut, serta gigi berlubang. Seluruh hal tersebut merupakan beberapa tanda seseorang mengalami perubahan warna pada gigi menjadi kuning [1].

Meskipun gigi kuning bukan masalah medis yang serius, namun kondisi ini merupakan tanda awal seseorang memiliki kondisi medis lainnya. Maka dari itu, hal ini tidak dapat dianggap sebelah mata saja. Terdapat beberapa kondisi yang membahayakan ketika gigi kuning disertai dengan hal-hal di bawah ini [6]:

  • Gigi menjadi sensitif melakukan aktivitas
  • Mengalami sakit gigi yang tidak tertahankan dan parah
  • Memiliki bau mulut yang tidak sedap
  • Terjadi pendarahan pada gigi
  • Terdapat gigi tanggal secara tiba-tiba tanpa disertai sebab yang jelas

Jika terjadi keluhan-keluhan di atas, dianjurkan seseorang yang memiliki kondisi gigi kuning untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter. Bisa jadi terdapat kondisi medis lainnya yan diderita.

Faktor Risiko Gigi Kuning

Selain kurangnya menjaga kebersihan gigi, terdapat beberapa faktor yang berisiko menyebabkan gigi seseorang berubah menjadi kuning. Tentunya faktor-faktor tersebut berkaitan dengan penyebab dari kondisi ini. Berikut faktor risiko dari kondisi gigi kuning [2,6]:

1. Kebiasaan merokok

Dapat menjadi salah satu penyebab gigi kuning. Sama halnya dengan kulit, gigi juga memiliki pori-pori yang sangat kecil sehingga kasat mata. Asap rokok yang mengandung nikotin, tar dan bahan kimia lainnya dapat mengubah warna enamel gigi secara perlahan.

Nikotin akan Berdasarkan penelitian Alkhatib dan Rahman, pesentase perokok yang mengalami perubahan warna gigi lebih tinggi yakni 25%, dibanding dengan orang yang tidak merokok yakni 15% [4]. Pada penelitian tersebut, para perokok tidak puas dengan penampilan gigi mereka sendiri.

2. Kurangnya menjaga kebersihan mulut

Dapat menyebabkan plak atau karang gigi yang akan mengakibatkan gigi menjadi kuning. Hal ini disebabkan karena kotoran yang menumpuk pada gigi akan menimbulkan plak, jika semakin menumpuk maka akan berubah menjadi karang gigi.

Tentunya hal ini terjadi karena seseorang tidak menyikat gigi secara rutin dan menyeluruh. Kondisi ini tidak hanya mengganggu penampilan saja, namun dapat menyebabkan bau mulut serta menimbulkan beberapa komplikasi kesehatan lainnya.

3. Makanan

Makanan dapat menyebabkan gigi menjadi kuning karena makanan dapat meninggalkan noda pada gigi. Beberapa makanan di bawah ini dapat memicu gigi menjadi kuning, diantaranya kopi, teh, anggur merah, kari, saus tomat, buah berry, kecap, cuka balsamik dan beetroot.

Selain makanan yang dapat meninggalkan noda pada gigi, makanan yang asam dapat merusak email dan bisa mengurangi warna putih pada gigi. Berikut beberapa jenis makanan yang mengandung asam bisa memicu kerusakan email :

  • Minuman bersoda,
  • Buah dan jus jeruk,
  • Minuman untuk stamina,
  • Makanan manis,
  • Pemanis buatan,
  • Anggur putih dan minuman beralkohol lainnya.

Terdapat cara untuk meminimalisir kerusakan email akibat makanan-makanan tersebut yakni berkumur dengan air putih.

4. Usia

Usia juga dapat mempengaruhi gigi berubah menjadi kuning. Hal ini sangat wajar karena email mengalami penipisan sehingga memperlihatkan dentin yang menguning di bawah lapisan tersebut.

5. Faktor keturunan (genetik)

Genetik memiliki andil dalam penyebab warna gigi seseorang. Selain itu, karakteristik lain seperti pori-pori email setiap orang berbeda-beda karena faktor genetika.

6. Penggunaan obat seperti antibiotik

Penggunaan obat antibiotik Tetrasiklin dan amoksisilin juga dapat mempengaruhi warna gigi, terutama pada anak kecil. Selain itu obat lain seperti alergi dan tekanan darah tinggi yang diresepkan untuk dewasa juga dapat memicu perubahan warna pada gigi.

7. Kondisi medis tertentu

Kondisi medis seperti memiliki penyakit hati dapat mengakibatkan perubahan warna pada gigi. Selain itu, pasien yang sedang menjalani kemoterapi atau pengobatan radiasi untuk kanker juga dapat mengalami perubahan pada gigi menjadi berwarna kecoklatan.

8. Trauma akibat jatuh saat kecil

Trauma jatuh dapat juga mengganggu pembentukan enamel sehingga pada saat dewasa terjadi perubahan warna pada gigi menjadi kuning.

Diagnosis Gigi Kuning

Untuk mendiagnosa gigi kuning, seorang dokter biasanya akan membandingkan warna gigi pasien dengan warna gigi peraga untuk mengetahui perbedaannya.

Saat pemeriksaan, pasien akan ditanya seputar kondisi kesehatan, kebiasaan makanan dan minuman yang di konsumsi serta pengobatan yang sedang dijalani.

Seorang dokter dapat melakukan pemeriksaan rotgen gigi untuk menyempurnakan hasil analisis terhadap gigi pasien [6].

Cara Perawatan untuk Gigi Kuning

Tentunya setiap orang yang memiliki gigi kuning menginginkan untuk memiliki gigi yang bersih dari noda. Tentunya terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat gigi seseorang menjadi kembali bersih.

Beberapa cara berikut ini dapat dilakukan untuk dapat mengembalikan senyum yang sempurna dengan gigi tanda noda. Berikut ulasannya [1,6]:

Veener merupakan salah satu cara untuk membuat kembali mahkota gigi atau lapisan terluar dari gigi yang tentunya di sesuaikan dengan warna gigi alami pasien.

Sebelum melakukan pembuatan mahkota gigi, prosedur tindakan pertama adalah mengurangi ketebalan lapisan luar gigi 1-2 mm.

Selanjutnya dokter akan memasang tambalan veneer yang terbuat dari bahan khusus untuk mengembalikan gigi putih pasien.

  • Scalling

Scalling merupakan proses untuk pembersihan gigi yang bertujuan untuk menghilangkan plak serta karang gigi. Cara ini dapat dilakukan oleh pasien yang memiliki gigi kuning untuk mengembalikan warna alami dari gigi mereka.

Seluruh permukaan gigi akan dibersihkan menggunakan alat khusus dan setelah dibersihkan, dokter akan menyikat gigi pasien menggunakan bahan abrasif khusus untuk menghilangkan noda pada gigi pasien.

  • Gel dan strip pemutih

Gel dan strip pemutih dapat dilakukan pasien untuk memutihkan gigi yang kuning. Cara ini dapat dilakukan dengan mudah dan murah karena pasien hanya membeli produk pemutih gigi (berupa gel, pulpen atau LED) untuk mencerahkan gigi.

Namun hasil dari penggunaan produk biasanya tidak maksimal sehingga tidak dapat digunakan untuk mencerahkan gigi kuning dengan kondisi terlalu pekat.

  • Dental bonding

Dental bonding merupakan prosedur memutihkan gigi dengan cara menempelkan bahan resin khusus yang dapat mengeras dan dapat melapisi gigi.

Setelah gigi dikisis untuk mempermudah pembentukan, gigi akan dilapisi bahan resin berwarna seperti warna alami gigi, lalu dikeringkan dengan menggunakan sinar khusus. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk dapat membentuk gigi adalah 30-60 menit.

  • Bleaching

Bleaching dilakukan dengan mengoleskan cairan khusus pada gigi pasien yang dapat membuat gigi pasien kembali putih. Tentunya bleching harus dilakukan oleh dokter gigi saja supaya terjamin keamanannya.

Hal ini dikarenakan bahan yang digunakan untuk bleaching bersifat korosif sehingga jika tidak dilakukan dengan prosedur yang sesuai maka dapat membahayakan gusi serta gigi.

  • Crown gigi

Crown gigi hampir mirip dengan dental bonding yakni membentuk mahkota gigi dengan bahan yang menyerupai warna gigi sehingga tampak alami.

Namun, crown gigi atau mahkota tiruan ini membutuhkan waktu yang lama dengan pilihan bahan yang beragam yakni stainless steel, logam, resin, porselen, keramik.

Biasanya diperlukan tahapan pencentakan mahkota terlebih dahulu setelah pemeriksaan sinar x ray untuk mengetahui struktur gigi, kurang lebih 2-3 minggu. Setelah mahkota tiruan jadi, barulah dokter dapat melakukan pemasangan mahkota.

Berbagai cara di atas dapat digunakan seseorang yang memiliki gigi kuning untuk memutihkan gigi dengan cara yang cepat dan mudah. Tentunya karena dilakukan dengan pengawasan dokter, berbagai cara diatas akan aman bagi pasien.

Sangat tidak disarankan untuk melakukan tindakan pemutihan gigi kepada ahli gigi karena terdapat kekurangan yang membahayakan kondisi kesehatan mulut seseorang. Semua tindakan di atas sebaiknya dilakukan dengan pengawasan dokter gigi yang telah memiliki standar operasional yang jelas.

Cara Memutihkan Gigi secara Alami

Selain tindakan dokter, terdapat beberapa cara untuk memutihkan gigi yang bisa dilakukan di rumah. Tentunya dengan cara yang sederhana dan menggunakan bahan-bahan alami dapat membantu membersihkan noda yang menempel pada enamel gigi.

Meskipun ini bukanlah cara yang instan, namun tidak salahnya untuk dicoba. Berikut ini cara memutihkan gigi yang dapat dilakukan di rumah [3]:

1. Menggosok gigi

Merupakan salah satu cara untuk menjaga kebersihan gigi. Lakukan hal ini lebih rutin yaitu setelah makan maupun minum dengan cara yang benar agar noda yang terdapat pada gigi dapat terangkat.

Beberapa produk pasta gigi biasanya mengandung pemutih, seorang pasien dapat menggunakan pasta gigi khusus untuk pemutih gigi.

Menyikat gigi dilakukan minimal 2 kali sehari yaitu pada pagi dan malam hari secara menyeluruh tanpa meinggalkan satupun celah gigi. Gerakan memutar dapat membantu membersihkan celah gigi dari kotoran sisa makanan.

Selain itu, pemakaian pasta gigi khusus untuk memutihkan gigi sangat dianjurkan karena mengandung bahan abrasive ringan untuk menghilangkan noda pada permukaan gigi, bahan ini cukup lembut untuk aman untuk gigi dan gusi.

2. Soda Kue dan Hidrogen Peroksida

Dapat digunakan untuk menghilangkan penumpukan plak dan bakteri. Kedua bahan ini bisa digunakan sebagai pengganti pasta gigi untuk mempermudah menggunakannya.

Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencampurkan 1 sendok makan soda kue dengan 2 sendok makan hidrogen peroksida untuk membuat pasta. Setelah menggunakan bahan ini untuk menyikat gigi, segeralah berkumur untuk membersihkan bahan-bahan tersebut.

Berdasarkan penelitian, penggunaan kedua bahan ini dapat menyingkirkan noda gigi dan memutihkan gigi secara signifikan dalam waktu kurang lebih selama 6 minggu pemakaian.

Selain itu, menggunakan soda kue sebagai pasta gigi efektif dan aman untuk menghilangkan noda gigi sehingga dapat digunakan setiap hari.

3. Minyak kelapa

Berfungsi untuk menghilangkan plak dan bakteri dari mulut, dan membantu memutihkan gigi. Pastikan bahwa minyak kelapa yang digunakan merupakan minyak organik sehingga tidak mengandung bahan yang berbahaya bagi gigi.

Cara yang dapat dilakukan untuk menggunakan minyak kelapa adalah berkumur dengan 1 hingga 2 sendok teh minyak kelapa cair selama 10 hingga 30 menit.

Pastikan minyak tidak menyentuh bagian belakang tenggorokan dan jangan sampai menelan minyak karena mengandung racun dan bakteri dari mulut. Selepas minyak dibuang, segeralah berkumur dengan air lalu lakukan aktivitas menggosok gigi seperti biasa.

4. Cuka Apel

Memiliki kandungan yang dapat digunakan untuk mencerahkan gigi. Bahan ini dapat menjadi obat kumur dengan takaran yang kecil. Untuk membuat obat kumur, campurkan 2 sendok teh cuka apel dengan 200 ml air.

Selanjutnya berkumur dengan cairan tersebut selama kurang lebih 30 detik dan jangan lupa untuk membilas dengan air setelahnya lalu gosok gigi seperti biasa.

Namun, perlu diperhatikan bahwa cuka apel berpotensi menyebabkan kerusakan pada kekerasan dan struktur permukaan gigi. Hal ini tentunya harus diwaspadai dengan menggunakannya dalam waktu singkat.

5. Activated Charcoal

Activated charcoal atau arang aktif dapat digunakan untuk menghilangkan noda dari gigi. Bahan ini diyakini dapat menghilangkan pigmen dan noda dari gigi karena bersifat menyerap racun serta bakteri pada mulut. Beberapa produk yang mengandung arang aktif biasanya memiliki klaim dapat memutihkan gigi.

Arang aktif ini dapat digunakan sebagai pasta gigi dengan menggosokkan secara lembut arang menggunakan sikat gigi selama 2 menit ke gigi secara menyeluruh.

Perhatikan bagian gusi, jangan sampai mengenai bagian tersebut karena dapat melukai gusi. Setelah selesai menggosok gigi, secepatnya berkumur dengan air putih.

Jika seseorang yang memiliki gigi sensitif terdapat cara yang lebih aman yaitu dengan mengoleskan arang aktif ke gigi dan diamkan selama 2 menit. Setelahnya bilas dengan menggunakan air putih.

Selain itu, arang aktif juga dapat digunakan sebagai obat kumur dengan mencampurkannya pada air secukupnya. Lakukan berkumur selama 2 menit lalu keluarkan dan bilas dengan air putih agar tidak ada arang yang menempel pada gigi.

Berdasarkan penelitian, arang aktif dapat bersifat abrasif pada gigi sehingga mampu mengubah warna gigi, yang menyebabkan hilangnya struktur gigi.

Abrasi ini dapat membuat gigi menjadi terlihat lebih kuning. Oleh sebab itu, penggunaannya hanya boleh dilakukan secara terbatas saja. Jangan menggunakannya setiap hari.

Cara Mencegah Gigi Kuning

Kondisi gigi kuning yang disebabkan karena noda dari makanan maupun minuman atau kebiasaan lainnya. Tentunya hal ini dapat dicegah dengan mengubah pola dari kebersihan gigi yakni dengan cara sebagai berikut [5]:

  • Mengubah kebiasaan merokok karena kandungan nikotin dapat mengubah warna gigi serta berhenti mengkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol
  • Menyikat gigi secara rutin minimal 2 kali sehari dengan benar agar gigi dan gusi tetap terjaga
  • Menggunakan pasta gigi untuk memutihkan gigi dan dental floss untuk membersihkan kotoran yang tidak terjangkau oleh sikat gigi
  • Menggunakan sedotan agar minuman tidak langsung bersentuhan dengan gigi
  • Berkumur dengan air putih setelah mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat mengubah warna gigi

Tujuan dari pencegahan di atas dimaksudkan untuk meminimalisir jumlah noda atau plak yang ditimbulkan pada gigi sehingga gigi akan tidak mudah berubah warna. Hal ini tentunya perlu dilakukan untuk mencegah gigi menjadi kuning dan dapat menimbulkan permasalahan lainnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment