Hemianopsia : Jenis – Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Hemianopsia adalah sebuah kondisi ketika seseorang mengalami kehilangan setengah ruang penglihatannya [1,2,3,6].

Hemianopsia ini bisa terjadi pada kedua sisi mata maupun salah satu mata saja dengan stroke, cedera otak, dan tumor otak sebagai sebab paling umum [1,6].

Penglihatan terganggu pada kasus hemianopsia dapat dikarenakan gangguan pada bagian kiasma optik, yakni struktur bentuk X yang digunakan untuk penyeberangan informasi dari saraf optik ke bagian tertentu otak [1,2,3,6].

Jenis-jenis Hemianopsia

Hemianopsia terdiri dari beberapa jenis kondisi yang perlu diketahui.

Jenis-jenis kondisi hemianopsia ini tergantung dari bagian mata yang tak berfungsi atau kehilangan kemampuan melihatnya.

Homonymous Hemianopsia / Hemianopsia Homonim

Jenis kondisi hemianopsia ini paling umum atau paling sering dijumpai [1,2,3].

Kondisi homonymous hemianopsia sendiri menandakan sisi bagian lapang pandang yang hilang pada kedua mata adalah sama di mana hal ini ditentukan oleh bagian otak tertentu yang terganggu [1,2,3].

Pada kondisi jenis hemianopsia ini, bagian kiri lapang pandang kedua mata terganggu karena adanya bagian otak kanan yang rusak [1,2,3].

Sementara bagian kanan lapang pandang kedua mata yang terpengaruh biasanya disebabkan oleh bagian otak kiri yang rusak [1,2,3].

Quadrantanopia

Kondisi jenis hemianopsia ini menandakan adanya penglihatan yang hilang di salah satu bagian lapang pandang yang ditentukan oleh sisi otak sebelah mana yang rusak [1,4].

Sebagian atau seluruh area yang terhubung dengan bagian otak yang mengalami kerusakan bisa mengalami hemianopsia [1,4].

Quadrantanopia terbagi lagi menjadi dua jenis kondisi, yang pertama adalah hemianopsia superior [1,4].

Hemianopsia superior adalah ketika penglihatan di lapang pandang atas salah satu mata atau kedua mata hilang [1,4].

Sementara itu quadrantanopia lainnya adalah hemianopsia inferior, yaitu penglihatan di lapang pandang bawah salah satu atau kedua mata hilang [1,4].

Heteronymous Hemianopsia / Heteronim Hemianopsia

Jika hemianopsia homonim adalah ketika salah satu lapang pandang bagian mata saja yang hilang, maka hemianopsia heteronim adalah ketika hilangnya lapang pandang terjadi di banyak area di mana kondisi ini terklasifikasi lagi menjadi dua [1,5].

Hemianopsia heteronim yang pertama adalah hemianopsia binasal, yaitu kondisi penglihatan di lapang pandang yang terdekat dari hidunglah yang hilang [1,5].

Sedangkan hemianopsia heteronim lainnya adalah hemianopsia bitemporal, yaitu penglihatan yang sisi mata luar atau yang terdekat dengan pelipislah yang hilang [1,5].

Pada kasus hemianopsia bitemporal ini, kiasma optik biasanya mengalami kerusakan atau timbul lesi sehingga penglihatan di area tertentu hilang [1,5].

Fakta Tentang Hemianopsia

  1. Menurut hasil review yang dipublikasikan pada Journal of Neuro-Ophthalmology, homonymous hemianopsia diketahui terdapat 904 kasus di mana 69,7% di antaranya disebabkan oleh penyakit stroke [1].
  2. Pasien stroke rata-rata berusia 58 tahun dan usia ini jugalah yang memiliki kerentanan lebih tinggi mengalami hemianopsia homonim [1].
  3. Sementara itu, prevalensi homonymous hemianopsia dengan penyebab lainnya rata-rata berusia 36 tahun; faktor yang menyebabkan pun meliputi adanya lesi pada saluran optik sebanyak 6% dan 33% lesi radiasi optik di mana keduanya umum terjadi pada sekitar 54% pasien stroke [1].
  4. Pada pasien non-stroke, hemianopsia homonim dapat diakibatkan oleh rusaknya lobus oksipital (sekitar 24% kasus), kerusakan saluran optik (19% kasus), kerusakan radiasi optik (31%),  dan gangguan pada beberapa lokasi sepanjang saluran optik (25% kasus) [1].
  5. Pada kasus hemianopsia bitemporal, adenoma pituitari kerap menjadi penyebab utama dengan prevalensi tumor pituitari sekitar 16,7% menurut review sistematik pada studi otopsi dan radiografik [1].

Penyebab Hemianopsia

Terdapat beberapa faktor yang mampu menjadi penyebab gangguan penglihatan yang disebut dengan hemianopsia ini.

Berikut adalah deretan faktor yang menjadi alasan mengapa hemianopsia dapat terjadi [1,2] :

  • Kerusakan kiasma optik
  • Kerusakan saraf optik
  • Kerusakan pada area otak pemroses visual

Namun kerusakan pada otak yang berakibat pada hemianopsia pun sebenarnya tidak terjadi begitu saja.

Kerusakan ini pun dapat disebabkan oleh beberapa kondisi serius seperti [1,2,3] :

  • Tumor
  • Stroke
  • Cedera pada kepala (cedera otak)

Selain itu, terdapat sejumlah faktor lain yang mampu menyebabkan kerusakan otak namun lebih jarang, yakni [1,2,3,6] :

Gejala Hemianopsia

Gejala-gejala yang timbul karena hemianopsia seringkali bisa disalahartikan sebagai kondisi penyakit lain.

Beberapa gejala bisa juga dianggap sebagai kondisi hemianopsia, namun lebih kepada hemianopsia parsial.

Berikut ini adalah gejala-gejala hemianopsia pada umumnya yang jika dialami perlu segera diperiksakan ke dokter [1,3,6].

  • Sensasi tak nyaman pada penglihatan.
  • Kesulitan saat harus mengemudi sendiri, terutama ketika menghindari obyek tertentu di tepi jalan atau mengganti jalur kendaraan.
  • Sering mengalami hambatan saat sedang berjalan kaki, seperti menabrak obyek tertentu atau menabrak orang lain karena penglihatan kurang berfungsi maksimal.
  • Kesulitan dalam menemukan obyek tertentu, terutama jika terletak di sudut ruangan.
  • Sering kehilangan jejak kata atau kalimat saat sedang membaca, terutama awal atau akhir sebuah kalimat dan paragraf.

Pemeriksaan Hemianopsia

Untuk memastikan gejala-gejala hemianopsia mengarah pada hemianopsia atau penyakit lain serta menentukan jenis hemianopsia yang dialami pasien, beberapa metode pemeriksaan ini sangat dibutuhkan.

  • Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan

Seperti pada umumnya, dokter akan lebih dulu memeriksa fisik pasien secara menyeluruh dan menanyakan tentang riwayat kesehatan pasien [1,3].

Pemeriksaan fisik dan riwayat medis dapat menjadi dua faktor penting bagi dokter untuk menentukan penyebab dari gejala-gejala hemianopsia [1,3].

Namun diagnosa tentu tidak dihasilkan dari kedua pemeriksaan ini saja, diperlukan tes penunjang untuk menghasilkan diagnosa lebih akurat [1,3].

  • Tes Lapang Pandang

Lapang pandang penglihatan perlu diperiksa dan pasien bisa menempuh tes untuk kondisi ini dengan berfokus pada satu titik pada layar yang sudah tersedia [1,2,3,6].

Sementara fokus pada satu titik yang berada di tengah tersebut, dokter akan menunjukkan sinar di bawah, atas, sisi kanan dan kiri titik itu [1,2,3,6].

Dokter kemudian akan mengecek apakah pasien mampu melihat seluruh sinar di berbagai sisi tersebut.

Dari kemampuan penglihatan lapang pandang pasien ini, maka bisa diketahui bagian mana dari penglihatan pasien yang mengalami kerusakan [6].

Selain tes lapang pandang, dokter juga akan meminta pasien menempuh pemeriksaan MRI [1,2,3,6].

Tes pemindaian ini seringkali dianjurkan apabila sudah diketahui bahwa lapang pandang pasien ada yang rusak [1,2,3,6].

Dari hasil pemindaian ini akan diketahui apakah bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur penglihatan ada yang terganggu [1,2,3,6].

Pengobatan Hemianopsia

Penanganan yang diberikan oleh dokter akan disesuaikan dengan penyebab hemianopsia.

Beberapa perawatan mampu meningkatkan kondisi pasien walaupun otak mengalami kerusakan dan hemianopsia berpotensi bersifat permanen.

Berikut ini merupakan sejumlah metode pengobatan hemianopsia yang dimaksud.

  • VRT (Vision Restoration Therapy)

VRT merupakan jenis terapi dengan memanfaatkan alat penstimulasi tepi lapang pandang hilang agar penglihatan pasien membaik [6,7].

Cara kerja terapi ini berfokus pada pembentukan koneksi baru oleh otak pada bagian yang rusak [6,7].

Jika stimulasi pembentukan koneksi baru berhasil, maka peluang untuk lapang pandang yang hilang pulih kembali cukup tinggi [6,7].

  • Scanning Therapy

Terapi lainnya yang juga diperlukan oleh pasien adalah scanning therapy di mana terapis akan membantu pasien dalam latihan menggerakkan mata ke arah lapang pandang yang hilang [2,6,8].

Terapi ini berfokus pada perubahan kebiasaan arah pandang mata ke bagian yang tak dapat dilihat [6].

  • Strategi Membaca

Membaca menjadi sebuah kesulitan besar bagi para penderita hemianopsia [2,3,6,8].

Oleh sebab itu, dokter pun akan membantu dalam hal ini, baik dengan mengubah posisi teks bacaan ke samping maupun menggunakan kertas memo tempel atau penggaris sebagai penanda awal atau akhir kalimat [2,3,6,8].

  • Perubahan Gaya Hidup

Perubahan pola hidup juga akan sangat membantu pasien dalam berkegiatan walaupun penglihatan tidak sempurna [6].

Salah satu pola hidup yang dimaksud adalah seperti saat berjalan bersama orang lain, pastikan orang lain ini berjalan di sisi di mana arah lapang pandang penderita hilang [6].

Orang ini mampu menjaga agar penderita tidak menabrak sesuatu ketika berjalan [6].

Selain itu, simulator mengemudi bisa juga digunakan setelah berkonsultasi dengan dokter atau terapis yang menangani pasien [6].

Selain itu jika berada di bioskop, duduk mengarah ke area lapang pandang yang hilang akan membantu penglihatan agar lebih jelas saat menonton [6].

Bagaimana prognosis hemianopsia?

Prognosis hemianopsia termasuk buruk, terutama jika kehilangan penglihatan berkaitan dengan penyakit stroke [1].

Peluang untuk penglihatan pulih kembali semakin kecil walaupun sekitar 17-18% pasien homonymous hemianopsia diketahui mengalami kembalinya fungsi penglihatan 28-30 hari [1].

Sementara itu, seringkali peningkatan kondisi juga terjadi pada 79-95% pasien hemianopsia bitemporal yang disebabkan oleh tumor pituitari usai menjalani tindakan reseksi [1].

Komplikasi Hemianopsia

Kehilangan penglihatan secara sebagian atau seluruh area dari bagian mata tertentu berkemungkinan untuk sulit pulih kembali secara normal [1,2].

Sebagai risikonya, pasien akan mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan pada akhirnya memengaruhi kualitas hidup [1,2].

Ketika pola dan gejala hemianopsia tidak segera disadari dan diperiksakan, penanganan yang terlambat akan meningkatkan risiko negatif dari kondisi pasien ke depannya [1,2].

Pencegahan Hemianopsia

Belum diketahui pasti bagaimana cara mencegah agar hemianopsia tidak terjadi.

Namun, menangani penyakit stroke, migrain, cedera kepala, dan kondisi-kondisi lain yang berpotensi menyebabkan hemianopsia secara dini akan membantu meminimalisir risiko perburukan gejala [3].

Risiko komplikasi setidaknya dapat coba ditekan dengan pemeriksaan dan penanganan dini terhadap gejala hemianopsia.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment