Kehilangan Nafsu Makan Saat Hamil – Penyebab dan Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Salah satu masalah kesehatan yang umumnya dialami oleh wanita hamil adalah kehilangan nafsu makan [1,2].

Sekalipun yang di hadapannya adalah makanan kesukaan, seringkali wanita hamil tidak tertarik memakannya.

Tidak semua wanita hamil mengalami ini, namun tetap penting untuk mengetahui kemungkinan penyebab serta cara mengatasinya.

1. Stres

Perubahan hormonal selama hamil dapat menjadi salah satu peningkat risiko seorang wanita mengalami stres [3].

Ketika stres dan kecemasan dialami, ada kalanya ibu hamil merasa tidak nafsu makan [3].

Tidak hanya kehilangan nafsu makan, stres juga dapat memperburuk beberapa gangguan kesehatan lain saat hamil [3].

Penanganan : Ibu hamil perlu mengendalikan atau mengelola stres dengan cara-cara yang baik dan aman bagi janin [4].

Berolahraga, mengambil waktu untuk diri sendiri bersantai, atau berkonsultasi dengan dokter pun tidak ada salahnya dilakukan [4].

Lakukan hal-hal yang menyenangkan untuk ibu hamil supaya tingkat stres mereda dan nafsu makan kembali normal [4].

2. Penyakit Tertentu

Kehilangan nafsu makan saat hamil juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu [2].

Heartburn atau nyeri ulu hati yang timbul karena memiliki gangguan pencernaan pada lambung bisa menjadi salah satu faktornya [5].

Selain heartburn, penyakit Addison, tumor dan keterlambatan proses pengosongan lambung juga berpotensi menjadi salah satu sebab ibu hamil mengalami hilang nafsu makan [5,6,7].

Penanganan : Karena sedang hamil, ibu hamil sebaiknya tidak minum obat sembarangan.

Konsultasikan dengan dokter mengenai gejala dan riwayat medis yang dimiliki.

Konsumsi obat secara mandiri, baik obat kimia maupun herbal dapat berdampak buruk bagi janin.

Periksakan segera dan pastikan penyebabnya supaya mendapatkan pengobatan paling tepat dan aman.

3. Kekurangan Nutrisi Tertentu

Pada sejumlah wanita hamil, kekurangan nutrisi tertentu seperti zat besi dan vitamin B12 bisa menjadi alasan dibalik kehilangan nafsu makan [8,9,10].

Penanganan : Konsultasikan segera dengan dokter mengenai tanda-tanda kekurangan vitamin atau mineral tertentu.

Hindari mengonsumsi suplemen tanpa resep, izin dan pemantauan dokter.

Bila merasa perlu mengonsumsi suplemen, tanyakan kepada dokter supaya dokter dapat meresepkan atau setidaknya menyarankan suplemen yang paling baik dengan dosis paling tepat.

4. Mual dan Muntah

Mual disertai muntah-muntah adalah kondisi wajar pada awal kehamilan atau trimester pertama [1,2].

Seringkali hilangnya nafsu makan pada ibu hamil disebabkan utamanya oleh rasa mual dan muntah ini [1,2].

Sebuah hasil studi membuktikan bahwa hormon leptin di dalam tubuh ibu hamil bersama dengan hCG (human chorionic gonadotropin) memicu rasa mual sekaligus penurunan nafsu makan [11].

Sebuah studi lainnya menunjukkan bahwa terdapat 42% dan 70% dari 2.270 orang wanita hamil yang mengalami mual dan muntah sedang hingga parah pada awal kehamilan harus mengurangi asupan makanan mereka [12].

Penanganan : Hindari makanan dengan aroma tajam, rasa pedas dan kandungan lemak tinggi [2,13].

Makan dalam porsi kecil namun sering akan lebih baik daripada makan sekali banyak [2,13].

Walau agak kesulitan untuk makan, pastikan tubuh tetap mendapatkan cairan yang cukup [2,13].

Namun sebelum minum minuman herbal apapun, konsultasikan lebih dulu dengan dokter supaya aman [2].

Bahkan untuk mengonsumsi vitamin penambah nafsu makan, hal ini harus dengan resep dan izin dokter [2].

5. Gangguan Makan

Tidak nafsu makan juga berpotensi sebagai gejala gangguan makan, seperti bulimia atau anoreksia di mana keduanya sangat mungkin dialami oleh ibu hamil sekalipun [2,14].

Biasanya, kondisi bulimia atau anoreksia didasari oleh ketakutan terhadap kenaikan berat badan [15,16].

Penanganan : Segera ke dokter apabila memiliki riwayat salah satu dari gangguan makan tersebut sebelum hamil.

6. Efek Obat Tertentu

Ibu hamil yang selama ini mengonsumsi obat tertentu, terutama seperti SSRI (selective serotonin reuptake inhibitors) akan mengalami penurunan nafsu makan [17,18,19].

Selain SSRI yang merupakan obat depresi, pengguna buprenorphine dan olanzapine juga berefek samping pada penurunan nafsu makan [20,21].

Penanganan : Apabila penggunaan obat tertentu menyebabkan kehilangan nafsu makan saat hamil, segera tanyakan kepada dokter mengenai solusi alternatif obat.

Hindari menghentikan penggunaan obat atau mensubstitusi obat tanpa konsultasi dengan dokter lebih dulu.

7. Depresi

Pada tingkat yang lebih parah dari stres, ibu hamil berisiko mengalami depresi sehingga memengaruhi nafsu makannya [1,2].

Gangguan kesehatan mental cukup rentan terjadi pada ibu hamil karena perubahan hormon sekaligus fisik yang seringkali sulit diterima oleh diri sendiri [22,23].

Sebuah hasil studi menunjukkan bahwa 51% dari 94 orang wanita hamil mengalami depresi dengan diet yang buruk karena tidak nafsu makan [24].

Setelah 6 bulan, persentase bertambah menjadi 71% pada ibu hamil yang mengalami depresi [24].

Tidak semua ibu hamil yang mengalami depresi akan kehilangan nafsu makannya, sebab sebagian lainnya justru dapat mengalami peningkatan nafsu makan.

Penanganan : Risiko depresi berpotensi meningkat karena tubuh ibu hamil yang kekurangan nutrisi tertentu; maka penuhi selalu kebutuhan tubuh akan folat, asam lemak, zinc/seng, dan zat besi [25].

Jangan ragu untuk datang kepada tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater untuk penanganan lebih lanjut.

Saat penurunan atau kehilangan nafsu makan terjadi berulang dan lebih dari 1-2 hari, segera ke dokter supaya dapat ditangani segera dan tidak membahayakan kondisi kehamilan [2].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment