7 Makanan Yang Harus Dihindari Setelah Operasi Batu Hermia

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Makanan yang harus dihindari setelah operasi batu hernia penting untuk diketahui. Hal ini dilakukan untuk penyembuhan yang tepat. Hernia merupakan istilah umum yang mengacu pada tonjolan atau penonjolan jaringan tubuh atau organ melalui struktur yang biasanya berisi itu. Misalnya, jaringan otak dapat mengalami hernia seperti halnya cakram di tulang belakang. Hernia yang umum pada manusia adalah hernia perut[1].

Setelah operasi batu hernia, dokter kemungkinan akan membatasi anda tentang makanan yang harus dikonsumsi. Setelah anestasi, anda mungkin akan merasa mual, hal ini juga dapat diperparah oleh beberapa makanan[3]. Oleh karena itu, berikut terdapat beberapa makanan yang perlu dihindari setelah operasi batu hernia.

1. Makanan Olahan

Anda harus menghindari makanan olahan[5], setelah melakukan operasi batu hernia. Makanan olahan ini seperti pizza, keripik dan es krim. Hal ini dikarenakan makanan tersebut mengandung sangat sedikit vitamin, mineral dan protein yang dibutuhkan anda untuk sembuh. Jika ingin cepat sembuh setelah operasi, anda harus fokus untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi[6].

2. Mengkonsumsi alkohol

Hindari konsumsi alkohol[3], setelah anda melakukan operasi batu hernia. Alkohol tidak boleh digabungkan dengan resep rasa sakit, jadi jika anda mengkonsumsi pil pereda nyeri maka jangan konsumsi alkohol. Hal ini disebabkan karena alkohol ditambah pil pereda nyeri dapat memengaruhi pemikiran dan memperlambat pernapasan hingga ke tingkat yang berpotensi berbahaya. Alkohol juga menyebabkan dehidrasi dan tubuh anda membutuhkan banyak cairan untuk sembuh[6].

3. Daging Merah

Setelah melakukan operasi batu hernia anda harus menghindari mengkonsumsi daging merah[5], contohnya daging sapi. Hal ini dikarenakan daging merah merupakan daging yang mengandung lemak jenuh yang tinggi. Tingginya kadar lemak jenuh dan serat daging merah tersebut dapat memicu sembelit dan masalah perut lainnya.

Setelah melakukan operasi batu hernia, biasanya sembelit terjadi setelah prosedur tersebut[4]. Sehingga anda harus menghindari sembelit. Karena jika anda mengalami sembelit setelah operasi akan membuat anda mengejan saat buang air besar. Oleh karena itu anda juga perlu menghindari makanan yang menyebabkan sembelit[4].

4. Produk Susu

Sumber protein untuk tubuh dapat juga berasal dari susu[4]. Namun, jika anda mengalami sembelit setelah melakukan operasi batu hernia, sebaiknya hindari produk susu tinggi lemak. Jika mengkonsumsi susu tidak berdampak pada sembelit, anda dapat mengkonsumsi susu rendah lemak seperti yougurt.

5. Makanan Manis

Jenis makanan yang mengandung tinggi gula[4], adalah seperti kue, pie, kue kering, donat dan permen. Makanan manis bergerak cepat dari lambung ke usus, dan memakannya saat perut kosong. Hal ini dapat menyebabkan efek samping negatif seperti kram, diare, mual,pusing, keringat dingin dan lemas[3]. Oleh karena itu, hindari makanan manis yang mengandung gula tinggi setelah operasi batu hernia.

6. Mengkonsumsi Makanan Yang Berkarbonasi

Kurangi risiko kelebihan gas setelah melakukan operasi batu hernia. Dengan menghindari konsumsi minuman berkarbonasi setidaknya selama enam minggu setelah operasi[3]. Kemudian jangan minum melalui sedotan atau mengunyah permen karet. Hal ini dapat menyebabkan asupan udara, yang menyebabkan gas di perut anda. Oleh karena itu hindari makanan yang berkarbonasi seperti jus jeruk, tomat yang dapat meningkatkan produksi asam lambung[3].

7. Konsumsi Kafein

Setelah operasi batu hernia, anda juga harus menghindari kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung kafein[5]. Kafein seperti kopi,teh, minuman energi dan soda adalah diuretik alami, yang dapat menghilangkan cairan dari tubuh dan meningkatkan risiko dehidrasi[7]. Sehingga mengkonsumsi kafein dapat membuat anda merasa lelah. Ketika kekurangan cairan, risiko komplikasi serta pemulihan yang lambat akan meningkat[7].

Tidak semua benjolan atau pembengkakan di dinding perut atau di selangkangan adalah hernia. Orang-orang yang memiliki benjolan atau pembengkakan, harus diperiksa oleh dokter. Kemungkinan penyebab lain seperti tumor jinak atau ganas atau pembesaran kelenjar getah bening[1]. Masalah-masalah tersebut membutuhkan jenis evaluasi dan perawatan yang sama sekali berbeda, self-diagnosis mungkin salah dan menunda perawatan yang diperlukan[1].

Hernia mempengaruhi 2% dari total populasi orang dewasa dan sekitar 4% dari bayi. Hernia inguinalitas biasanya yang terjadi paling umum dan terjadi pada hampir 80% kasus. Jenis lainnya yang relatif kurang umum dengan insisional pada 10% kasus dan femoral 5%, umbilical 4%, dan epigastric kurang dari 1%. Hernia inguinalis biasanya lebih banyak menyerang pria daripada wanita, sedangkan hernia femoralis dan umbikalis lebih sering terjadi pada wanita[2].

Ketika anda mengangkat sesuatu atau batuk, hernia kecil tanpa rasa sakit sering menonjol dan mungkin didorong kembali ke tempatnya[3]. Anda mungkin masih dapat mengelola hernia kecil tanpa harus menjalani operasi. Namun, dengan seiring waktu hernia tersebut bisa menjadi lebih besar.

Jika hernia tidak diobati tepat waktu dapat menyebabkan banyak kesulitan. Usus anda juga bisa terpengaruh karenanya. Menyebabkan peningkatan detak jantung, perubahan warna kulit, mual atau muntah, nyeri hebat dan demam atau perubahan fungsi usus[2].

Hal ini juga dapat menyebabkan penggelapan benjolan dan mungkin memerlukan pembedahan ketika anda bisa mendorong hernia kembali[2]. Jika tidak diobati tepat waktu hernia bisa menjadi kondisi yang mengancam jiwa. Operasi hernia yaitu penempatan jaring untuk memperkuat dinding perut, atau menjahit kembali jaringan ikat yang melemah[4].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment