Manfaat Memelihara Hewan Bagi Kesehatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Memiliki hewan peliharaan dapat memberikan berbagai keuntungan bagi kesehatan. Memelihara hewan dapat meningkatkan kesempatan bagi Anda untuk beraktivitas, keluar rumah, dan bersosialisasi. Rutinitas mengajak... jalan atau bermain dengan hewan dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, menurunkan rasa kesepian. Studi juga menunjukkan bahwa pasien Alzheimer lebih sedikit mengalami rasa kecemasan berat jika terdapat hewan peliharaan di dalam rumah. Mengajak jalan anjing atau merawat binatang bagi lansia yang mampu juga dapat menjadi sarana aktivitas. Anda dapat memilih hewan peliharaan yang tepat bagi keluarga. Pertimbangkan apakah Anda dan anggota keluarga mampu untuk merawat hewan tersebut, dengan mempertimbangkan kesibukan, kondisi rumah, biaya yang harus dikeluarkan, dll. Read more

Manusia secara alami membutuhkan teman, dan ini adalah satu dari banyak alasan mengapa sebagian besar manusia ingin memiliki hewan peliharaan.

Hewan membutuhkan perawatan yang tidak sedikit, dan manusia dengan senang hati menyediakannya. Hal ini karena hubungan antara hewan peliharaan dan pemiliknya bersifat saling menguntungkan dan telah terbukti secara ilmiah.

Memiliki hewan peliharaan bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan fisik maupun mental manusia.

Anthrozoology, ilmu tentang interaksi antara manusia dan hewan, telah ada selama 35 tahun dan riset terkendali dari cabang ilmu ini telah membuktikan bahwa memelihara hewan bisa memberikan berbagai manfaat, termasuk:

1. Meningkatkan Aktivitas Fisik

Manfaat ini terutama berlaku bagi mereka yang memelihara anjing. Hewan peliharaan yang satu ini membutuhkan latihan dan diajak berjalan-jalan, yang artinya pemiliki anjing akan lebih banyak melakukan aktivitas fisik saat menemani peliharaannya dibandingkan mereka yang tidak memelihara anjing.

Orang yang sudah mulai berumur cenderung lebih rutin berjalan kaki bersama anjing peliharaannya dibandingkan dengan manusia lainnya, menurut sebuah penelitian.

Studi lainnya menemukan bahwa 60% pemilik anjing yang teratur mengajak peliharaannya berjalan kaki dianggap telah memenuhi standar aktivitas fisik harian. [1]

2. Menurunkan Stres

Memelihara hewan mungkin bisa memicu stres bila kita sebagai pemiliknya khawatir saat ia sakit atau bila barang-barang di rumah rusak dan berantakan. Tetapi, secara keseluruhan, hewan peliharaan diketahui bisa menurunkan stres.

Studi menemukan bahwa berada di dekat hewan peliharaan bisa menurunkan kadar kortisol dalam tubuh manusia. Kortisol adalah hormon yang dihasilkan oleh tubuh saat mengalami stres dan bisa berakibat buruk bagi kesehatan bila kadarnya terus menerus tinggi. [1, 5]

Karena alasan ini pula, ada beberapa kantor yang mengijinkan karyawannya untuk membawa hewan peliharaan mereka ke tempat kerja. Ada juga kampus yang menyediakan ruang bagi mahasiswanya untuk bermain bersama hewan peliharaan menjelang waktu-waktu ujian yang dianggap bisa memicu stres.

3. Menurunkan Tekanan Darah

Masih berhubungan dengan stres, tekanan darah akan naik saat kita mengalaminya. Berbarengan dengan konsumsi obat dan perubahan pada gaya hidup, hewan peliharaan bisa membantu mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Sebuah studi menemukan bahwa anjing bisa menurunkan tekanan darah pasien yang dirawat di rumah sakit sebanyak sekitar 10% di bagian jantung kiri mereka. [1]

Pada sebuah penelitian di tahun 2002, para ahli mengukur perubahan pada detak jantung dan tekanan darah pada orang yang memelihara anjing atau kucing kemudian membandingkannya dengan kondisi orang yang tidak memiliki peliharaan saat mereka berada dalam kondisi stres (mengerjakan tugas matematika dalam waktu tertentu).

Hasilnya, orang yang memelihara anjing atau kucing memliki detak jantung istirahat dan tekanan darah yang lebih rendah ketika diukur di awal percobaan. Mereka juga cenderung mengalami lebih sedikit peningkatan pada tekanan darah dan detak jantung saat melakukan tugas matematika, serta tekanan darah dan detak jantung mereka kembali ke titik normal lebih cepat. [5]

4. Membantu Mengatasi Demensia pada Lansia

Sebuah riset dari Universitas Maryland menemukan bahwa interaksi yang terstruktur dengan anjing bisa menjadi cara untuk menjaga dan bahkan meningkatkan kesehatan mental maupun fungsi fisik pada orang-orang yang mengalami demensia. [4]

Studi ini melibatkan 40 orang lanjut usia dengan demensia yang tinggal di fasilitas perawatan. Hasilnya, ditemukan penurunan pada tingkat depresi setelah mereka mengikuti program yang melibatkan hewan peliharaan. Interaksi yang dilakukan dibawah pengawasan ini juga menghasilkan peningkatan pada kemampuan motorik serta sosial para lansia.

5. Menurunkan Risiko Terkena Serangan Jantung

Kabar baik bagi pemilik kucing. Hewan peliharaan lucu yang satu ini bisa membantu melawan penyakit jantung pada pemiliknya. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa pemilik kucing 40% lebih rendah risikonya untuk mengalami serangan jantung yang fatal. [1]

Tetapi masih perlu dipelajari lebih lanjut apakah hal ini memang disebabkan oleh kucing yang memiliki efek menenangkan atau karena orang yang memilih kucing sebagai hewan peliharaan memang berisiko lebih rendah untuk mengalami serangan jantung sejak awal.

Apapun alasannya, memelihara kucing bisa membantu menjaga kesehatan jantung.

6. Mengatasi Depresi dan Kecemasan

Pemilik hewan peliharaan pasti menyadari bahwa peliharaan mereka bisa membuat mereka tersenyum dan merasa lebih baik ketika sedang sedih. Tetapi, bukan hanya itu, efek ini juga bisa diambil manfaatnya oleh mereka yang didagnosa mengalami depresi.

Institut Kesehatan Mental Nasional di Amerika menemukan bahwa hewan bisa digunakan sebagai bagian dari terapi bagi depresi dan gangguan mood lainnya.

Hewan peliharaan bisa membuat pemiliknya tetap aktif dan membantu mereka merasa tidak terlalu terisolasi dari lingkungan. Hewan peliharaan juga bisa menjadi teman setia, bahkan saat pemiliknya memilih untuk menarik diri dari pertemanan atau keluarga. [1, 4, 5]

7. Mencegah Timbulnya Alergi

Sebuah studi yang berlangsung selama tujuh tahun atas 500 orang anak menemukan bahwa anak-anak yang tumbuh bersama anjing dan kucing sejak masih bayi memiliki 50% kemungkinan lebih rendah mengalami alergi serta asma dibandingkan anak-anak yang tidak hidup bersama hewan. [1]

Memang masih dibutuhkan lebih banyak lagi riset untuk menemukan kaitan antara alergi, asma, dan hewan peliharaan. Tetapi diduga pengaruh hewan peliharaan terhadap alergi tergantung dari usia anak ketika mereka mulai hidup bersama hewan peliharaan serta juga jenis hewannya. [5]

Cara Memilih Hewan Peliharaan yang Tepat

Sebelum mengadopsi hewan peliharaan, pastikan bahwa jenis yang dipilih tepat untuk Anda dan keluarga. Cari info lebih dulu tentang kebutuhan calon hewan peliharaan yang akan dipilih serta tanyakan hal-hal berikut pada diri sendiri:

  • Apa makanannya?
  • Seberapa besar hewan ini akan tumbuh?
  • Berapa biaya yang harus disisihkan untuk perawatannya?
  • Apakah saya punya cukup waktu untuk merawat dan membersihkan hewan ini?
  • Apakah kondisi rumah saya cocok untuk memeliharanya?
  • Apakah di rumah ada anak-anak, orang lanjut usia, atau orang dengan kekebalan tubuh rendah yang akan juga dekat dengan hewan ini?

Anak-anak balita, orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, serta orang berusia diatas 65 tahun cenderung lebih mudah terkena penyakit yang bisa disebarkan oleh hewan pada manusia (dikenal juga dengan istilah penyakit zoonotic).

Jadikan poin-poin berikut sebagai pertimbangan sebelum memilih hewan peliharaan: [2]

  • Rumah dengan anak balita sebaiknya tidak memiliki reptil sebagai peliharaan (misalnya kura-kura, kadal, ular), amfibi, atau unggas karena jenis-jenis hewan ini bisa menyebarkan bakteri berbahaya pada anak-anak yang usianya masih sangat muda.
  • Ibu hamil harus hati-hati bila akan mengadopsi kucing liar, terutama yang masih kecil. Kucing bisa membawa parasit yang menyebabkan toxoplasmosis, suatu penyakit yang bisa menyebabkan cacat lahir. Ibu hamil bisa tetap memelihara kucing, tetapi sebaiknya tidak membersihkan kotak pasir dan pastikan kucing selalu bersih.
  • Ibu hamil harus menghindari kontak dengan hewan peliharaan yang mengerat untk mencegah terpapar virus lymphocytic choriomeningitis yang bisa menyebabkan cacat lahir.

Memilih hewan peliharaan yang tepat bukan hanya bisa membantu membuat pemiliknya menjadi lebih sehat, tetapi juga memastikan kesejahteraan hewan yang dipeliharanya akan terjaga dengan baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment