Safflower oil merupakan minyak nabati yang berasal dari biji tumbuhan safflower (Carthamus tinctorius L.), yaitu tumbuhan dari famili Asteraceae atau keluarga bunga matahari [1].
Safflower oil dipercaya kaya akan manfaat. Pada bidang kuliner, safflower oil digunakan sebagai minyak goreng. Pada industri manufaktur, safflower oil dimanfaatkan sebagai pelarut cat [2]. Selain itu, pada industri kosmetik safflower oil digunakan dalam pembuatan produk seperti pelembab karena dapat melembabkan kulit yang kering secara alami [1].
Penelitian juga menunjukkan bahwa safflower oil memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh dan kulit. Safflower oil dipertimbangkan menjadi pilihan yang lebih menyehatkan dibanding minyak zaitun ketika dimasak pada suhu tinggi, karena titik asapnya yang tinggi dan rasanya yang murni [3].
Berikut adalah daftar manfaat safflower oil yang baik untuk kesehatan :
Daftar isi
1. Menurunkan Kolesterol
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi safflower oil sebagai suplemen makanan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan low-density lipoprotein (LDL atau kolesterol jahat).
Namun, safflower oil tampaknya tidak dapat menurunkan kadar lemak lain di dalam darah, yaitu trigliserida, dan tidak dapat meningkatkan high-density lipoprotein (HDL atau kolesterol baik) [2].
Penurunan kadar kolesterol tersebut terutama disebabkan oleh kandungan derivat serotonin, flavon, dan ligan di dalam biji safflower. Pada suatu penelitian menunjukkan bahwa serotonin dalam ekstrak biji safflower dapat mencegah oksidasi LDL [4].
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Safflower oil juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan jantung. Selain karena dengan menurunkan kadar kolesterol sehingga risiko terjadinya penyakit jantung berkurang, lemak tak jenuh dalam safflower oil dapat mengencerkan darah dan membuat trombosit tidak terlalu lengket.
Hal tersebut dapat mencegah penggumpalan darah yang menyebabkan terjadinya serangan jantung dan stroke. Safflower oil juga dapat membuat pembuluh darah lebih relaks dan menurunkan tekanan darah [3].
3. Merupakan Sumber Asam Lemak yang Sehat
Safflower oil mengandung banyak asam lemak tak jenuh, termasuk asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) dan asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). Para ahli umumnya berpendapat jika asam lemak tak jenuh lebih sehat daripada asam lemak jenuh.
Makanan yang tinggi lemak baik dan rendah lemak jahat memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meredakan peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung [3].
4. Meredakan Peradangan
Safflower oil memiliki sifat antiinflamasi. Menurut sebuah penelitian di Clinical Nutrition, safflower oil dan kandungan asam lemak tak jenuhnya dapat meredakan perdangan. Hal tersebut juga membuat safflower oil dapat membantu mengatasi penyakit jantung dan diabetes [3].
Selain itu, jika dioleskan kepada kulit, sifat antiinflamasi dari safflower oil dapat menenangkan kulit [5].
5. Menjaga Kadar Gula Darah
Sebuah penelitian dengan metode tinjauan sistematis yang dilakukan pada tahun 2016 menunjukkan bahwa makan makanan tinggi lemak tak jenuh dapat meningkatkan kontrol glukosa darah seseorang, serta dapat mencegah resistensi insulin dan mengontrol sekresi insulin [3].
Selain itu, sebuah penelitian tahun 2011 menunjukkan bahwa mengonsumsi 8 gram safflower oil setiap hari selama 16 minggu dapat menjaga kadar gula darah, meredakan peradangan, dan menurunkan lemak darah pada wanita obesitas dengan diabetes tipe 2 [4].
6. Menenangkan Kulit Kering
Safflower oil mengandung vitamin E yang merupakan salah satu zat terpenting dalam produk dermatologis selama beberapa dekade.
Meskipun penelitian tentang ini hanya berdasarkan pengamatan, safflower oil umum digunakan sebagai bahan-bahan kosmetik dan produk perawatan kulit.
Mengoleskan safflower oil ke kulit yang kering atau yang sedang meradang dapat menenangkan kulit, melembutkan, serta memberikan tampilan halus pada kulit [3].
Vitamin E jug adiketahui dapat membantu menghilangkan radikal bebas dari dalam tubuh, mencegah kanker, dan menjaga kesehatan sistem pernapasan [6].
7. Menjaga Kesehatan Hati
Safflower oil yang telah diketahui kaya akan kandungan asam lemak tak jenuh dan rendah lemak jenuh menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan hati.
Safflower oil juga mengandung asam lemak Omega-6 yang membantu tubuh membakar lemak. Asam lemak ini juga dapat mengaktifkan prostaglandin yang membantu mengontrol kontraksi otot, menyeimbangkan tekanan darah, dan membantu sistem kekebalan tubuh [6].
Dosis Mengonsumsi Safflower Oil
Berdasarkan rekomendasi ‘Choose My Plate’, dosis konsumsi safflower oil per hari berbeda tergantung jenis kelamin dan usia seseorang, yaitu sebagai berikut [3] :
- Untuk wanita berusia 19-30 tahun, dosisnya adalah 6 sendok teh
- Untuk wanita berusia 30 tahun atau lebih, dosisnya adalah 5 sendok teh
- Untuk pria berusia 19-30 tahun, dosisnya adalah 7 sendok teh
- Untuk pria berusia 30 tahun atau lebih, dosisnya adalah 6 sendok teh
Untuk orang dewasa dengan tinggi kolesterol, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung safflower oil selama 6 minggu [2].
Efek Samping Mengonsumsi Safflower Oil
Secara umum, safflower oil tidak memiliki efek samping yang serius jika dikonsumsi sesuai dengan anjuran dosis per hari, baik untuk dikonsumsi atau dioleskan pada kulit. Apabila ingin digunakan secara disuntikkan melalui pembuluh darah, maka harus dilakukan oleh tenaga kesehatan [2].
Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah karena safflower oil dapat mengencerkan darah, maka safflower oil dapat memperlambat pembekuan darah dan berisiko perdarahan pada orang yang memiliki gangguan perdarahan dan orang yang sedang menjalani operasi [3]