Memar di Lutut Tapi Tidak Sakit: Penyebab dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Memar disebut juga sebagai contusion, pembuluh darah kecil (pembuluh kapiler) mengalami kerusakan, sementara kulit tidak terdampak. Darah bocor keluar dari pembuluh kapiler ke jaringan di sekitar sehingga menyebabkan perubahan warna[1, 2].

Memar dapat muncul pada berbagai bagian tubuh, biasanya menimbulkan sedikit rasa sakit, tapi terkadang dapat terjadi memar tanpa rasa sakit atau memar dengan sakit ekstrim. Umumnya memar bersifat ringan dan akan membaik dan makin menghilang setelah beberapa hari[3].

Memar pada lutut merupakan kondisi yang sangat umum terjadi. Memar pada lutut disebut juga sebagai patellar contusion. Memar pada lutut dapat terjadi akibat kerusakan pada kulit, tendon, ligamen, atau tulang pada tempurung lutut[1, 3].

Ketika terjadi memar, kulit menjadi terlihat kehitaman, biru atau ungu akibat kekurangan oksigen pada bagian yang memar. Memar dapat berubah warna seiring pemulihan, menjadi kekuningan atau kehijauan. Memar yang tidak disertai gejala lain, umumnya tidak serius dan akan sembuh dengan sendirinya[1, 3].

Penyebab Memar di Lutut Tapi Tidak Sakit

Memar pada lutut umumnya terjadi akibat terkena pukulan atau terjatuh sehingga merusak jaringan lunak atau tulang. Dampak dari cedera mengakibatkan darah bocor dari pembuluh kapiler ke tendon, jaringan, dan otot dalam tulang[1, 3].

Terkadang, seseorang dapat mengalami memar tapi lupa tentang cedera yang menyebabkan memar tersebut. Meski terdapat kemungkinan lain, seperti munculnya petak menyerupai memar yang tidak disebabkan oleh cedera, melainkan diakibatkan bercak darah, kondisi ini disebut sebagai purpura[1].

Purpura dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, antara lain[1, 2]:

Jika muncul memar merah atau ungu di bawah kulit yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, sebaiknya diperiksakan ke dokter[1].

Gejala Memar di Lutut

Memar lutut biasanya diakibatkan oleh cedera pada lutut yang merusak jaringan lunak atau tulang. Memar di lutut dapat disertai oleh mengikisnya dan sobeknya kulit[3].

Memar di lutut yang disebabkan oleh rusaknya jaringan lunak menimbulkan gejala seperti[3]:

  • Terbentuknya benjolan kecil
  • Kulit berubah warna merah, biru, atau hitam
  • Terasa sakit ketika ditekan

Memar di lutut yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada tulang dapat menimbulkan gejala seperti[3]:

  • Terasa sakit pada lutut saat kaki diluruskan atau diregangkan
  • Bengkak, kaku, mudah sakit pada lutut
  • Disertai rasa sakit yang lebih berat dibandingkan memar biasa dan berlangsung lebih lama

Komplikasi Memar Lutut

Memar lutut dapat disebabkan oleh cedera serius atau adanya penyakit lain, sehingga kegagalan mendapatkan penanganan dapat mengarah pada komplikasi serius dan kerusakan permanen[2].

Berikut beberapa komplikasi yang dapat dialami[2]:

  • Anemia
  • Sindrom kompartemen (tekanan pada jaringan di dalam suatu bagian otot tertutup dalam tubuh yang dapat mengarah pada kematian jaringan)
  • Hematoma yang meluas
  • Emboli lemak (jaringan lemak berpindah ke aliran darah dan menyebabkan penyumbatan pembuluh)
  • Infeksi
  • Myositis ossificans (pemulihan cedera otot yang tidak normal yang kemudian menyebabkan pembentukan tulang)
  • Shock
  • Nekrosis jaringan dan kematian sel

Penanganan Memar di Lutut Tapi Tidak Sakit

Memar di lutut yang tidak disertai rasa sakit dan gejala lain dapat ditangani dengan perawatan mandiri di rumah. Metode penanganan memar lutut yang paling umum disebut sebagai protokol RICE[1, 3].

Berikut langkah protokol RICE[1, 3]:

  • Rest (istirahat): mengistirahatkan atau meminimalisir penggunaan bagian lutut yang mengalami memar
  • Ice (es): menggunakan kompres es pada bagian yang memar dapat membantu mengurangi pembengkakan. Kompres es dapat diaplikasikan pada lutut yang memar selama 15 hingga 20 menit beberapa kali per hari. Kompres es sebaiknya diselimuti dengan handuk atau kain bersih untuk menghindari kontak langsung es dengan kulit.
  • Compress (tekanan): untuk membantu mengurangi pembengkakan, lutut dapat dibalut dengan kain atau perban elastis. Saat membalut lutut, pastikan tidak terlalu kencang agar tidak mengganggu sirkulasi.
  • Elevate (angkat): kaki diangkat ke posisi yang lebih tinggi dari jantung. Hal ini dapat mencegah darah berkumpul berlebihan pada bagian yang memar.

Memar di lutut biasanya membaik dalam 2 hingga 4 minggu. Jika memar disebabkan oleh cedera tulang, waktu pemulihan dapat memerlukan 1 sampai 2 bulan atau lebih lama[1].

Kapan Sebaiknya ke Dokter?

Memar lutut tanpa rasa sakit umumnya membaik tanpa perawatan medis. Namun pasien sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika mengalami kondisi berikut[1]:

  • Memar di lutut tidak membaik setelah 2-4 minggu
  • Berkembangnya hematoma besar pada lutut yang ukurannya tidak mengecil setelah beberapa hari
  • Lutut menunjukkan tanda fraktur atau cedera yang lebih berat, seperti sakit yang teramat dan bengkak
  • Berkembangnya petak merah atau ungu atau berubah warna yang tidak disebabkan oleh cedera
  • Lutut menunjukkan tanda-tanda terjadinya infeksi, seperti bengkak, bernanah, dan terasa lebih hangat

Pasien sebaiknya segera mencari pertolongan medis jika mengalami bengkak yang disertai rasa sakit ekstrim pada otot kaki, pantat, atau lengan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh sindrom kompartemen, suatu kondisi langka yang serius dan memerlukan perawatan medis segera[1].

Pencegahan Memar Lutut

Kita dapat mencegah terjadinya memar lutut dengan selalu berhati-hati saat beraktivitas, olahraga, dan mengemudikan kendaraan. Ketika melakukan olahraga, sebaiknya menggunakan bantalan pada lutut, siku dan betis[4].

Berikut beberapa pengaman yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko mengalami memar ketika olahraga[4]:

  • Pelindung tulang kering
  • Bantalan bahu
  • Pelindung pinggul
  • Bantalan paha

Saat melakukan kegiatan seperti bersih-bersih rumah, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan dengan menggunakan alat pengaman seperti bantalan lutut dan sarung tangan. Orang dewasa berusia lanjut lebih rentan mengalami memar daripada orang yang lebih muda. Orang berusia lanjut juga lebih berisiko untuk terjatuh, sehingga sebaiknya lebih berhati-hati[1, 4].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment