Badan Tiba-Tiba Lebam: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Lebam atau memar muncul akibat terjadinya kerusakan pembuluh darah di bawah kulit. Kerusakan tersebut menyebabkan pembuluh bocor sehingga darah keluar, mengarah pada perubahan warna kulit menjadi kebiruan atau ungu[1, 2].

Lebam dapat dialami oleh semua usia. Orang berusia lanjut berisiko lebih tinggi mengalami lebam. Umumnya lebam bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan dan akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu[1, 3].

Lebam atau memar biasanya merupakan respon normal terhadap cedera. Namun, lebam yang muncul secara tiba-tiba dan tanpa sebab pasti dapat merupakan gejala kondisi lain yang tidak terlihat jelas[3, 4].

Penyebab Badan Tiba-Tiba Lebam

Timbulnya lebam secara tiba-tiba atau sporadik, terutama pada bagian torso (batang tubuh), punggung, atau wajah sebaiknya lebih diwaspadai[3].

Berikut beberapa faktor yang berpengaruh dalam terjadinya lebam tiba-tiba[1, 3]:

  • Usia

Orang berusia lanjut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami lebam. Proses penuaan mengakibatkan kulit menjadi lebih tipis dan mengalami penurunan fleksibilitas, terutama pada bagian punggung tangan. Selain itu, pembuluh darah juga mengalami penurunan elastisitas dan lebih mudah rusak.

  • Jenis Kelamin

Wanita lebih mudah mengalami lebam dibandingkan pria. Studi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaturan lemak dan pembuluh darah dalam tubuh antara pria dan wanita. Pembuluh darah pada pria diamankan dengan ketat sehingga lebih tahan terhadap kerusakan.

  • Genetik

Kecenderungan untuk mudah mengalami lebam dapat menurun dalam keluarga. Misalnya adanya penyakit turunan, seperti penyakit von Willebrand yang mana mempengaruhi kemampuan darah untuk membeku. Kondisi ini mengarah pada munculnya lebam lebih mudah dan lebam yang lebih besar.

Lebam yang secara tiba-tiba termasuk kondisi yang umum terjadi dan biasanya dapat pulih dengan segera. Meski demikian, jika lebam tidak kunjung menghilang, mengalami perubahan ukuran, atau terlihat tidak biasa, dapat mengindikasikan adanya kondisi tertentu atau faktor lain[1, 3].

Berikut beberapa hal yang berpotensi menyebabkan munculnya lebam secara tiba-tiba[1, 2, 3]:

Olahraga Intens

Melakukan olahraga atau latihan fisik secara intens dapat mengakibatkan lebih dari sekedar sakit otot. Lebam atau memar dapat muncul pada bagian di sekitar otot yang terdampak setelah latihan intens.

Ketika meregangkan otot, kita dapat mencederai jaringan otot yang terletak jauh di dalam kulit, sehingga menyebabkan pembuluh darah rusak dan membocorkan darah ke area sekitar. Pendarahan yang berlebihan mengakibatkan darah berkumpul di bawah kulit dan menimbulkan lebam.

Penggunaan Obat dan Suplemen

Beberapa obat tertentu menyebabkan penggunanya lebih rentan mengalami lebam. Obat jenis koagulan, NAID (nonsteroidal anti-inflammatory drug), dan kortikosteroid mengakibatkan penurunan kemampuan pembekuan darah. Saat darah lebih lama membeku, maka lebih banyak darah bocor keluar pembuluh dan berkumpul di bawah kulit.

Jika munculnya lebam terkait dengan penggunaan obat, pasien dapat mengalami gejala seperti:

Selain obat, beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan suplemen makanan tertentu dapat menjadi faktor dalam pendarahan dan timbulnya lebam. Suplemen yang diduga berperan dalam timbulnya lebam antara lain minyak ikan, bawang putih, dan gingseng.

Jika mengalami lebam yang berkaitan dengan penggunaan obat atau suplemen sebaiknya pasien berkonsultasi dengan dokter.

Defisiensi Nutrisi

Diet yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Diet yang sehat hendaknya dapat memenuhi kebutuhan berbagai nutrisi yang diperlukan, termasuk vitamin dan mineral. Defisiensi vitamin dapat berperan dalam munculnya lebam tiba-tiba.

Vitamin C memiliki peran esensial bagi kesehatan karena dibutuhkan dalam produksi kolagen, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan menjaga aktivitas antioksidan. Selain itu vitamin C juga berfungsi menghilangkan radikal bebas berbahaya yang dapat mengarah pada degenerasi jaringan dan lebam tiba-tiba.

Gejala defisiensi vitamin C meliputi keletihan, kelemahan, mudah marah, dan gusi bengkak atau berdarah. Defisiensi vitamin C berat dapat menyebabkan scurvy (penyakit yang diakibatkan defisiensi vitamin C), yang mana ditandai dengan gusi berdarah, patahnya gigi dan kuku jari, dan gagal jantung.

Defisiensi vitamin K dapat mengakibatkan pendarahan berat, perkembangan tulang yang buruk, dan penyakit kardiovaskuler. Kondisi ini jarang terjadi pada orang dewasa, namun penggunaan obat seperti antikoagulan dan antibiotik yang mempengaruhi produksi vitamin K dapat menyebabkan defisiensi.

Tubuh kita juga dapat menjadi lebih mudah lebam akibat kekurangan zat besi. Zat besi dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan sel-sel darah. Jika sel-sel darah tidak sehat, tubuh tidak bisa mendapatkan jumlah oksigen yang diperlukan. Kondisi ini dapat membuat kulit menjadi lebih rentan mengalami lebam.

Diabetes

Diabetes merupakan kondisi metabolik yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin. Diabetes tidak menyebabkan timbulnya lebam secara langsung, namun dapat memperlambat waktu pemulihan dan mengakibatkan lebam bertahan lebih lama daripada normal.

Penyakit Von Willebrand

Penyakit von Willebrand mempengaruhi hingga 1% dari populasi umum. Penyakit ini dapat baru berkembang di kemudian hari, meskipun sebenarnya merupakan kondisi bawaan sejak lahir.

Penyakit von Willebrand merupakan suatu gangguan genetik yang disebabkan defisiensi faktor von Willebrand, yaitu suatu protein yang mencegah dan menghentikan pendarahan.

Jika darah tidak dapat membeku seperti seharusnya, pendarahan dapat menjadi lebih berat dan lebih lama daripada normal. Saat darah terkumpul di bawah kulit, maka timbul lebam. Orang dengan penyakit von Willebrand dapat mengalami lebam besar akibat cedera ringan.

Penyakit von Willebrand dapat disertai beberapa gejala lain, meliputi:

  • Pendarahan berat setelah cedera, perawatan gigi, atau operasi
  • Mimisan yang berlangsung lebih lama dari 10 menit
  • Adanya darah di dalam urin atau tinja
  • Periode menstruasi yang berat atau lama
  • Adanya gumpalan darah besar dalam aliran menstruasi

Gangguan Pendarahan atau Gangguan Pembekuan Darah

Timbulnya lebam secara tiba-tiba dapat disebabkan oleh adanya gangguan darah, seperti trombofilia, hemofilia, atau defisiensi faktor V.

Trombofilia

Trombofilia ialah kondisi yang terjadi ketika tubuh menghasilkan senyawa pemicu pembekuan darah dalam jumlah terlalu banyak atau terlalu sedikit. Kondisi ini menyebabkan darah memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk membeku. Trombofilia biasanya tidak menimbulkan gejala hingga suatu bekuan darah terbentuk.

Hemofilia

Hemofilia ialah suatu kondisi genetik yang mana penderitanya tidak memiliki clotting factor VII atau IX. Kondisi ini menyebabkan darah sulit membeku, mengarah pada pendarahan berlebihan dan lebam. Hemofilia termasuk kondisi langka, dan biasanya dialami oleh pria.

Defisiensi Faktor V

Defisiensi faktor V ialah suatu gangguan pendarahan langka yang mana penderitanya kekurangan kadar protein koagulan faktor V. Kondisi ini mengakibatkan darah sulit membeku. Gejala dapat terjadi pada semua usia, akan tetapi kasus paling berat cenderung terjadi selama masa anak-anak.

Trombositopenia Imun

Trombositopenia imun ialah gangguan pendarahan yang disebabkan oleh rendahnya kadar platelet (keping darah). Platelet berfungsi dalam pembekuan darah, sehingga kekurangan platelet mengakibatkan darah sulit membeku. Orang dengan penyakit ini dapat mengalami lebam tanpa sebab. 

Trombositopenia imun dapat disertai beberapa gejala berikut:

  • Pendarahan gusi
  • Mimisan
  • Periode menstruasi berat
  • Darah di dalam urin atau tinja

Infeksi

Sepsis merupakan suatu infeksi yang mengakibatkan penumpukan toksin di dalam darah atau jaringan tubuh. Pasien sepsis sering kali mengembangkan sekumpulan bintik darah kecil pada kulit (petechiae) atau petak ungu (purpura). Jika tidak ditangani, petak ini dapat bertambah besar, bergabung, dan membentuk lebam yang lebih besar.

Penyakit Hati

Kerusakan dan gangguan fungsi hati mengakibatkan gangguan produksi protein yang diperlukan untuk proses pembekuan darah, yang disebut sebagai clotting factor. Protein tersebut membantu mencegah dan menghentikan pendarahan.

Misalnya penyakit sirosis hati yang disebabkan oleh kerusakan terus menerus dalam waktu lama. Pasien sirosis dapat memiliki gejala berupa mudah lebam, keletihan, hilang nafsu makan, sakit pada bagian perut, dan mual.

Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal juga dapat mengakibatkan penderitanya mudah mengalami lebam. Salah satu fungsi ginjal ialah untuk membantu keping darah berfungsi secara normal. Keping darah merupakan jenis sel darah yang mencegah pendarahan. Keping darah yang tidak berfungsi normal menyebabkan lebih mudah lebam.

Penyakit ginjal ditandai dengan gejala seperti mudah lebam, bengkak di kaki, tekanan darah tinggi, keletihan, gatal, kebingungan, penurunan urinasi, darah di dalam urin, dan urin berbusa.

Kemoterapi

Perawatan kanker seperti kemoterapi dan terapi radiasi dapat mengarah pada timbulnya lebam.  Hal ini disebabkan perawatan kanker mengakibatkan kadar platelet darah rendah. Sehingga darah memerlukan waktu lebih lama untuk membeku dan lebam muncul lebih mudah akibat cedera ringan.

Mudah mengalami lebam dan pendarahan merupakan gejala umum dari leukemia (kanker darah). Pasien leukemia dapat mengalami banyak lebam tanpa sebab dan lebam yang bertahan lebih lama.

Limfoma non-Hodgkin

Limfoma non-Hodgkin ialah kanker yang bermula dari sel-sel limfosit. Gejala umum dari penyakit ini meliputi pembengkakan nodus limfa pada leher, selakangan, dan ketiak. Jika kanker menyebar hingga ke sumsum tulang, dapat mengakibatkan penurunan jumlah sel darah dalam tubuh, termasuk platelet. Hal ini mengarah pada mudanya terjadi lebam dan pendarahan.

Sindrom Ehlers-Danlos

Sindrom Ehlers-Danlos ialah sekelompok kondisi menurun yang mempengaruhi jaringan ikat, seperti sendi, kulit, dan pembuluh darah. Penderita sindrom ini memiliki sendi yang dapat bergerak melebihi rentang normal dan kulit yang elastis.

Penderita sinrom Ehlers-Danlos memiliki jaringan ikat yang lemah, sehingga pembuluh darah lebih mudah mengalami kerusakan. Kulit penderita juga tipis, rapuh dan mudah rusak sehingga mudah mengalami lebam.

Sindrom Cushing

Sindrom Cushing terjadi ketika kadar kortisol darah terlalu tinggi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh peningkatan produksi kortisol alami tubuh atau penggunaan obat kortikosteroid secara berlebihan. Sindrom Cushing menyebabkan kulit menjadi tipis dan mudah lebam.

Sindrom Bernard-Soulier

Sindrom Bernard-Soulier ialah gangguan pembekuan darah langka yang sifatnya diturunkan. Penderita sindrom ini mudah mengalami lebam, dengan pendarahan dari pembuluh kapiler di bawah kulit.

Sindrom Gardner-Diamond

Sindrom Gardner-Diamond merupakan kondisi di mana terjadi lebam mendadak yang disertai rasa sakit, terutama pada lengan, kaki, dan wajah. Sindrom ini kebanyakan terjadi pada wanita yang memiliki gangguan kesehatan mental atau stress emosional.

Kapan Sebaiknya ke Dokter?

Umumnya, lebam yang terjadi tiba-tiba bukan merupakan kondisi yang berbahaya. Meski demikian, lebam yang disertai dengan gejala lain dapat mengindikasikan suatu kondisi yang lebih serius[2, 3, 5].

Sebaiknya pasien memeriksakan diri ke dokter jika lebam disertai gejala berikut[1, 2, 3]:

  • Lebam yang terjadi tanpa sebab dan tidak membaik dalam beberapa minggu
  • Lebam yang muncul pada lokasi yang tidak biasa, seperti batang tubuh, punggung, atau wajah
  • Lebam kambuhan pada bagian tubuh yang sama
  • Lebam disertai rasa sakit berat
  • Demam ringan atau demam kambuhan
  • Penurunan atau peningkatan berat badan
  • Batuk atau muntah dengan darah
  • Mimisan berat atau berlangsung lama
  • Keringat malam
  • Darah di dalam urin atau tinja
  • Kelelahan ekstrim
  • Perubahan kulit lain, seperti gatal atau warna kulit berubah
  • Napas pendek
  • Pusing
  • Bengkak pada kaki atau lengan
  • Pendarahan yang sulit dihentikan
  • Periode menstruasi berat atau adanya keluarnya gumpalan darah besar saat menstruasi

Diagnosis Badan Tiba-Tiba Lebam

Untuk mendiagnosis lebam yang muncul, dokter perlu memeriksa catatan kesehatan pasien dan menanyakan mengenai obat dan suplemen yang digunakan. Dokter juga perlu melakukan pemeriksaan fisik untuk mengecek lebam dan ada tidaknya gejala lain[4, 5].

Jika diperlukan pasien akan diminta melakukan beberapa tes darah untuk memeriksa[5]:

  • Kadar substansi kimia tertentu dalam darah
  • Fungsi organ
  • Kadar sel darah
  • Pembekuan darah

Pada kasus tertentu, dokter dapat mengambil sampel sumsum tulang untuk dites jika pasien diduga mengidap suatu jenis kanker berdasarkan hasil tes darah[5].

Pengobatan Badan Tiba-Tiba Lebam

Penanganan lebam pada badan secara tiba-tiba meliputi pengobatan kondisi yang menjadi pemicu lebam[5].

Jika lebam tidak disebabkan adanya kondisi medis tertentu, misalnya lebam yang muncul setelah aktivitas fisik intens, biasanya akan menghilang dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan medis. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu meringankan gejala lebam[4]:

  • Mengistirahatkan dan mengangkat bagian tubuh yang lebam untuk mencegah pembengkakan dan meredakan rasa sakit
  • Mengaplikasikan kantung es yang dibungkus dengan handuk selama 15 menit beberapa kali sehari
  • Mengaplikasikan heating pad atau kompres hangat pada bagian yang lebam

Jika lebam disebabkan oleh penggunaan obat atau suplemen tertentu, dokter dapat menganjurkan menghentikan penggunaan obat atau suplemen tersebut, atau meresepkan obat lain sebagai pengganti[5].

Untuk kasus lebam yang disebabkan oleh defisiensi, penanganan meliputi pemenuhan kebutuhan  nutrisi melalui diet atau injeksi[5].

Pada beberapa kasus, transfusi keping darah dapat membantu memulihkan pembekuan darah[5].

Pencegahan Badan Tiba-Tiba Lebam

Terkadang lebam terjadi secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Meski demikian, beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan, terutama pada orang yang mudah mengalami lebam[4, 5].

Berikut langkah pencegahan lebam tiba-tiba[1, 4]:

  • Menjaga lantai dan ruangan bersih dari benda yang berpotensi menyebabkan tersandung dan jatuh, misalnya kabel
  • Pindahkan perkakas dari bagian rumah yang sering dilewati untuk mencegah tabrakan dengan permukaan keras ketika berjalan
  • Memastikan ruangan mendapat penerangan yang mencukupi sehingga dapat melihat arah berjalan dan isi ruangan yang dilalui
  • Memastikan mengkonsumsi makanan yang memenuhi kebutuhan nutrisi harian, termasuk vitamin dan mineral
  • Mengenakan pengaman/pelindung ketika berolahraga atau mengemudikan kendaraan
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment