Mikrosefali: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Mikrosefali atau dikenal juga mikrosefalu adalah kondisi yang cukup langkah terjadi. Kondisi ini merupakan kelainan neurologis di manan ukuran kepala bayi lebih kecil dibandingkan bayi atau anak-anak sesama usianya. [1, 3]

Ukuran lingkar kepala bayi atau anak-anak yang mengalami mikrosefalu secara umum lebih kecil. Hal ini terkait perkembangan otak yang lambat. [1, 4, 5]

Mikrosefalus
Mikrosefalus (gambar: CDC)

Apa itu Mikrosefali?

Mikrosefali adalah kondisi neurologis yang langka di mana kepala bayi secara signifikan lebih kecil dibandingkan kepala bayi lain walaupun usia dan jenis kelamin yang sama dengan bayi-bayi seumurannya. [2]

Kondisi ini merupakan hasil dari otak bayi yang berkembang secara tidak normal di dalam rahim atau tidak berkembang sebagaimana mestinya sesudah persalinan. [2, 3]

Mikrosefali dicurigai disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya faktor genetik dan lingkungan. Gejala kondisi ini mengikuti keadaannya, yakni kepala bayi secara signifikan lebih kecil dibanding kepala bayi dengan usia dan jenis kelamin yang sama. [1, 2, 3]

Belum ada pengobatan yang tepat untuk Mikrosefali. Perawatan biasanya dilakukan untuk mengontrol kejang, hiperaktif, dan gejala neuromuskuler serta kecacatan neurologis yang serius. [1, 2, 4]

Fakta-Fakta Mikrosefali

Berikut ini beberapa fakta tentang Mikrosefali; [1,2,3,4,5]

  • Beberapa Penyebab Mikrosefali Pada Bayi Tidak Diketahui

Beberapa penyebab mikrosefali pada bayi tidak diketahui namun beberapa dicurigai karena pengaruh gen, kekurangan nutrisi selama dalam kandungan dan infeksi tertentu yang dialami ibu selama kehamilan, seperti rubella, toksoplasmosis, atau cytomegalovirus.

  • Kepala Bayi Jauh Lebih Kecil dari yang Diharapkan Adalah Mikorsefali yang Paling Ekstrim atau Parah

Ketika kepala bayi lebih kecil daripada bayi pada umumnya atau seusianya, maka kondisi ini sesungguhnya merujuk pada keadaan yang parah dari mikrosefali. Kondisi ini kemungkinan terjadi karena otak bayi tidak berkembang dengan baik selama kehamilan, atau otaknya mulai berkembang dengan benar dan kemudian rusak di beberapa titik selama kehamilan.

  • Mickosefali adalah Kondisi Langka

Menurut WHO, mikrosefali adalah kondisi yang langka. Diperkirakan mungkin hanya satu dari beberapa ribu bayi lahir dengan mikrosefali.

  • Bayi dengan Mikrosefali Biasanya Tidak Membawa Gejala Lain Ketika Lahir

Beberapa bayi yang lahir dengan kepada lebih kecil tidak mengalami gejala yang signifikan. Walaupun ada, namun dipastikan sangat sedikit, misalnya seperti gangguan pergerakan dan keseimbangan.

  • Belum ada Pengobatan Untuk Mikrosefali

Hingga hari ini, para dokter belum menemukan pengobatan yang tepat untuk menghilangkan mikrosefali. Pengobatan ang diberikan pada umumnya hanya seputar menghilangkan gejala yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dukungan psikologi dari pihak keluarga atau orang-orang terdekat sangat diperlukan.

Penyebab Mikrosefali

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, penyebab mikrosefali secara umum tidak diketahui secara pasti. Namun indikasi dicurigai adalah ibu yang terinfeksi virus Zika saat hamil. Para ahli menunjukkan bahwa beberapa bayi Mikrosefali atau bayi yang lahir dengan cacat otak disebabkan oleh virus Zika. Virus ini diketahui ditularkan melalui gigitan nyamuk. [3, 4, 5]

Selain itu, beberapa laporan seperti perubahan gen, infeksi yang dialami ibu saat kehamilan, kekurangan nutrisi, dan beberapa kebiasaan ibu hamil seperti merokok, mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan terlarang dicurigai bisa menyebabkan mikrosefali. [2, 3, 5]

Gejala Mikrosefali

Beberapa bayi yang lahir dengan mikrosefali tidak ditemukan gejala apapun, namun beberapa kondisi biasanya timbul suturut perkembangan bayi. Kondisi yang barangkali timbul seperti epilepsi, kelumpuhan otak, ketidakmampuan belajar, gangguan pendengaran hingga masalah penglihatan. [1, 2, 4]

Dalam beberapa kasus, anak-anak dengan mikrosefali berkembang secara normal sepenuhnya. [1, 3, 5]

Komplikasi Mikrosefali

Mikrosefali tidak hanya mengakibatkan bayi lebih kecil dari bayi pada umumnya namun timbul beberapa gejala yang seringkali mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. [2, 4, 5]

Meskipun beberapa bayi mikrosefali tumbuh dengan kecerdasan dan perkembangan normal namun beberapa bayi akan mengalami hal-hal beriku ini: [1, 3, 4, 5]

  • Keterlambatan perkembangan.
  • Dwarfisme atau perawakan pendek.
  • Distorsi wajah.
  • Hiperaktif.
  • Sulit menelan.
  • Cacat intelektual.
  • Kejang.

Diagnosis Mikrosefali

Secara umum mikrosefali dapat didiagnosis pada saat kehamilan ataupun setelah persalinan (sesudah bayi lahir). [2,3,4,5]

  • Selama Kahamilan

Untuk memeriksa mikrosefali selama kehamilan, dokter biasanya melakukan tes ultrasonografi dan pemeriksaan USG pada akhir trimester ke-2 atau di awal trimester ketiga.

  • Sesudah Persalinan

Untuk mendiagnosis mikrosefali setelah lahir, para medis biasanya melakukan pemeriksaan fisik dengan cara mengukur lingkar kepala bayi berdasarkan standar populasi jenis kelamin dan usia bayi sesamanya. Pemeriksaan biasanya dilakukan 24 jam setelah kelahiran. Mikrosefali diketahui bila ukuran lingkar kepala lebih kecil dari nilai tertentu untuk bayi dengan usia dan jenis kelamin yang sama.

Pengobatan Mikrosefali

Sebanarnya tidak ada obat untuk mikorsefali. Pengobatan umumnya seputar pengelolaan kondisi dan peredaan masalah kesehatan terkait, seperti kejang, kecacatan intelektual dan atau komplikasi yang barangkali timbul. [3, 4, 5]

Bayi dengan mikrosefali ringan biasanya hanya memerlukan pemeriksaan rutin. Namun, bayi dengan bentuk kondisi yang lebih parah mungkin memerlukan program intervensi anak usia dini untuk memperkuat kemampuan fisik dan intelektual bayi. [3, 5]

Beberapa bayi dengan kondisi ringan dapa dikontrol dengan baik sehingga pertumbuhan dan perkembangannya berjalan normal. Namun, bayi dengan mikrosefali akibat Zika sering kali mengalami presentasi yang lebih parah yang bahkan mungkin memerlukan perawatan intensif seumur hidup. [3]

Pencegahan Mikrosefali

Ibu yang sudah mengetahui atau yang pernah melahirkan bayi mikrosefali sebaiknya mengantisipasi untuk tidak mengandung bayi mikrosefali di kehamilan berikutnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: [1, 3, 4, 5]

  • Selalu berkonsultasi dengan dokter atau bila perlu bekerja sama dengan dokter untuk mengetahui penyebab mikrosefali.
  • Jika penyebabnya adalah genetik, mungkin dibutuhkan konselor genetika.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment