Munculnya batuk disebabkan karena sistem kekebalan tubuh atau daya tahan tubuh seseorang. Daya tahan dan kekebalan tubuh yang baik akan menahan serangan virus yang masuk ke dalam tubuh sehingga tidak mudah menyerang.
Beberapa penyebab batuk secara umum di antaranya:
- Gangguan pada sistem pernapasan
- Infeksi tenggorokan
- Tersedak
- Asap rokok
- Polutan dan pemicu alergi (alergen) di udara
- Penyakit seperti TBC dan asma
- Makanan berminyak seperti gorengan atau minuman terlalu dingin dan manis
- Tertular virus batuk dari orang lain
Daftar isi
Fungsi Mukolitik
Mukolitik adalah obat dengan golongan agen mukoaktif. Obat ini memberikan efek pada bagian lapisan lendir dengan melapisi saluran pernapasan dengan peningkatan pembersihan[1].
Lendir bekerja dengan perlindungan epitel dari iritasi yang ada di saluran gastrointestinal. Lendir dapat menyimpan protein imunoglobulin, berbagai glikoprotein, dan bahkan beberapa enzim antimikroba seperti lisozim[1].
Lapisan pada bagian lendir ini sangat protektif terhadap bakteri dengan penghambat tumbuhnya bakteri dan dapat mencegah pembentukan biofilm. Selain itu, lendir juga berfungsi untuk menghalangi iritasi pernapasan dan mencegah kehilangan cairan[1].
Mukolitik adalah obat sebagai pengencer lendir agar tidak terlalu kental dan lengket, sehingga lebih mudah untuk batuk. Obat ini digunakan untuk mengobati pernapasan dengan lendir yang berlebihan dan menebal, seperti batuk dada (produktif)[2].
Obat ini juga digunakan sebagai mukolitik pada pasien dengan kondisi paru-paru tertentu dan sebagai penangkal overdosis asetaminofen[3]. Keluarnya lendir sebagai bentuk perlindungan dengan COPD seperti produksi berlebih yang dapat menyumbat saluran sehingga membuat sulit bernafas[4].
Selain itu, obat ini juga digunakan sebagai pereda gejala dari dada yang tersumbat dan batuk yang berhubungan dengan pilek, bronkitis, dan / atau penyakit pernapasan lainnya[4].
Penggolongan Mukolitik
Berdasarkan subkelompoknya Mukolitik terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Mukolitik Klasik
Obat ini digunakan untuk[1] :
- Mengurangi oksigen reaktif mediator inflamasi sebagai penyebab rusaknya saluran pernapasan.
- Untuk mengurangi AECOPD (eksaserbasi akut penyakit paru obstruktif kronik)
2. Mukolitik Peptida
Obat ini digunakan untuk[1]:
- Keringanan volume ekspirasi pada pasien dengan fibrosis kistik
- Dapat memecah saluran napas melalui depolimerisasi filamen
Penyakit yang Diatasi dengan Mukolitik
Masing-masing obat mikolitik digunakan untuk mengatasi kondisi penyakit yang berbeda. Berikut ini penyakit yang bisa di atasi dengan mukolitik[2]:
- Overdosis Acetaminophen
- Bronkogram Diagnostik
- Suplementasi Diet
- Proses meludah
Acetaminophen (Tylenol) adalah obat pereda rasa nyeri. Obat ini dapat mengatasi overdosis asetaminofen. Bronkogram Diagnostik merupakn radioaktif yang digunakan untuk memastikan diagnosis.
Suplementasi diet sebagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, esensial, protein, herba, atau zat nutrisi yang serupa.
Cara Kerja Mukolitik
Obat ini bekerja dengan cara menghancurkan ilgomer dan membuat musin menjadi kurang kental. Obat ini berfungsi sebagai ekspektoran yang membantu memberikan pelonggaran dahak (lendir) dan juga sekresi bronkus yang tipis. Obat ini dapat membersihkan saluran bronkial dari lendir[5].
Penyerapan dengan dosis 11 g dan larutan dengan rata-rata C maks 26,5 µg / mL, dengan T maks 2 jam, dan AUC 186 µg * h / mL dengan volume distribusi asetilsistein adalah 0,47 L / kg[5]. Penyerapan diserap dengan sangat baik pada saluran pencernaan setelah pemberian oral.
Dengan pengikatan protein 66-97% dalam serum yang dapat dideasetilasi oleh aminoasilase 1 sebelum menjalani metabolisme normal sistein. Untuk eliminasi dengan dosis oral melalui urin 13-38% dalam 24 jam pertama, dan 3% dalam tinja[5].
Waktu paruh untuk orang dewasa 5,6 jam dengan neonatus prematur 11 jam[5].
Contoh obat Mukolitik
Mukolitik tersedia secara oral dalam bentuk tablet atau sirup, atau dihirup melalui nebulizer. Berikut beberapa contoh obat mikolitik[1].
- Asetilsistein
- Mucinex (guaifenesin)
- Karbokistein
- Pulmozyme (dornase alfa)
- Erdosteine
- Mecysteine
- Bromhexine
- Saline hiperosmolar
- Bubuk manitol
Contoh obat mikolitik yaitu Karbokistein yang bekerja untuk metabolisme sel memberikan manfaat antioksidan dan anti-inflamasi. Mucinex dapat meningkatkan kadar air yang berlendir menjadi encer sehingga dapat batuk[6].
Efek Samping Mukolitik
Efek samping bisa bervariasi dari jenis dan formulasi obat yang di konsumsi. Biasanya, obat menyebabkan efek samping umum seperti mual dan diare. Berikut ini efek samping umum dari obat mukolitik.
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Ruam
- Demam
- Sakit kepala
- Kantuk
- Perubahan suara
- Hidung berair
- Sakit tenggorokan
- Iritasi mata
- Perasaan dingin atau rasa terbakar ringan
- Iritasi ringan di sekitar kateter
- Sakit dada seperti angina
- Gagal jantung kongestif
- Tekanan darah rendah ( hipotensi )
- Radang urat darah
- Kejang
- Panas dingin
- Pusing
- Asidosis
- Ketidakseimbangan cairan / elektrolit
- Haus
- Mual
- Muntah
- Penglihatan kabur
- Retensi urin
- Pilek
- Ruam kulit
- Hives
- Tekanan darah tinggi ( hipertensi )
Reaksi yang sangat merugikan dan sering dilaporkan untuk dornase alfa adalah radang tenggorokan, suara serak, dan ruam pada kulit. Untuk efek sampingnya seperti faringitis, nyeri dada, dan konjungtivitas[1].
Konsultasikan ke dokter jika anda memiliki penyakit ulkus lambung, pendarahan perut atau pendarahan di kerongkongan, tekanan darah tinggi, gagal jantung kongestif, dan penyakit gagal jantung[7].
Penggunaan obat ini sesuai dengan label yang di intruksikan oleh dokter. Setiap pasien yang menggunakan obat ini di wajibakn untuk pemeriksaan tes darah yang bertujuan untuk mengukur tingkat asetaminofen dalam tubuh. Tes darah dilakukan 4 hingga 8 jam setelah overdosis asetaminofen[7].
Obat lain seperti obat resep, obat bebas vitamin, dan herbal dapat mempengaruhi obat mikolitik. Beritahu dokter obat apa saja yang anda konsumsi saat ini sebelum menggunakan obat mukolitik[7].