Erdosteine : Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Erdosteine adalah agen mukolitik yang berperan penting dalam pengobatan klinis untuk bronkitis obstruktif kronis dan eksaserbasi infektif bronkitis kronis [3].

Apa itu Erdosteine?

Supaya lebih memahami lebih lanjut mengenai erdosteine, berikut ini merupakan sederet informasi penting yang perlu diperhatikan [4,5]:

IndikasiSebagai ekspektoran dan pengencer dahak untuk pengobatan simtomatik eksaserbasi akut bronkitis kronis pada orang dewasa.
KategoriHrus dengan resep dokter
KonsumsiAnak-anak dan dewasa
KelasMukolitik
BentukTablet, sirup, kaplet
KontraindikasiHipersensitif, sirosis hati dan defisiensi sistationin sintetase, gagal ginjal parah, tukak lambung
Peringatan Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Erdosteine:
→ Pasien yang memiliki riwayat tukak lambung (active peptic ulcer)
→ Pasien dengan kretinin dalam tubuh kurang dari 25 mL/menit
→ Pasien dengan gangguan ginjal dan hati
→ Ibu hamil dan menyusui
Kategori Obat pada Kehamilan & MenyusuiCara Pemberian Obat:
→ Melalui PO / rektal (diminum atau dari anus)
Hingga saat ini belum ada studi yang meneliti pengaruh penggunaan erdosteine terhadap ibu hamil dan menyusui. Kendati demikian, penggunaan erdosteine tidak direkomendasikan bagi ibu menyusui.

Manfaat Erdosteine

Erdosteine merupakan obat yang mengandung komposisi thiol dan umumnya digunakan sebagai agen mukolitik [5,6]. Erdosteine berbentuk bakal obat yang mengandung metabolit aktif [8]. Dalam dunia medis, erdosteine memiliki beberapa manfaat antara lain:

  • Memodulasi produksi lendir dan kekentalan, serta meningkatkan transportasi mukosiliar, sehingga memicu proses meludah [4,6,7]
  • Mengurangi gejala dan waktu pengobatan jangka panjang pada eksaserbasi infektif bronkitis kronis [4,6,8]
  • Menghambat efek radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok [7]
  • Penggunaan erdosteine dengan dosis yang tepat dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan batuk [7]
  • Menghambat kerusakan jaringan [8]

Dosis Erdosteine

Erdosteine dalam bentuk tablet atau kapsul biasanya digunakan untuk pengobatan bronkitis kronis pada pasien dewasa [4,6]. Sedangkan dalam bentuk sirup kering, erdosteine dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa [5].

Berikut ini merupakan dosis erdosteine yang perlu diperhatikan [4,5]:

Dosis Dewasa

Oral/Diminum:
⇔ Tablet / kapsul
→ 300 mg setiap 8 hingga 12 jam; maksimum selama 10 hari
→ Interval Dosis Minimum: 8 jam
→ Dosis sekali minum Maksimum: 300 mg
→ Dosis Maksimum: 900 mg per 24 jam
⇔ Tablet / kapsul (penderita gangguan hati ringan)
→ 300 mg setiap 24 jam; maksimum selama 10 hari
→ Interval Dosis Minimum: 24 jam
→ Dosis sekali minum Maksimum: 300 mg
→ Dosis Maksimum: 300 mg per 24 jam
⇔ Sirup
→ 10 mL setiap 12 jam
→ Interval Dosis Minimum: 12 jam
→ Dosis sekali minum Maksimum: 10 mL
→ Dosis Maksimum: 20 mL per 24 jam

Dosis Anak-Anak

Oral/Diminum:
Hitung berat badan terlebih dahulu.
⇔ Berat badan antara 15 hingga 19 kg :
5 mL oral setiap 12 jam; tidak melebihi 2 dosis sehari
→ Interval Dosis Minimum: 12 jam
→ Dosis sekali minum Maksimum: 5 mL
→ Dosis Maksimum: 10 mL per 24 jam
⇔ Berat badan antara 20 hingga 30 kg :
→ 5 mL oral setiap 8 jam; tidak melebihi 3 dosis sehari
→ Interval Dosis Minimum: 8 jam
→ Dosis sekali minum Maksimum: 5 mL
→ Dosis Maksimum: 15 mL per 24 jam
⇔ Berat badan diatas 30 kg :
→ 10 mL oral setiap 12 jam; tidak melebihi 2 dosis sehari
→ Interval Dosis Minimum: 12 jam
→ Dosis sekali minum Maksimum: 10 mL
→ Dosis Maksimum: 20 mL per 24 jam

Efek Samping Erdosteine

Efek samping penggunaan erdosteine yang sering dilaporkan antara lain [9]:

  • Mual, diare, sakit perut, maag, gangguan pencernaan
  • Sakit kepala, gejala flu
  • Ruam, gatal, dan gangguan pada indera pengecap (lidah)

Anda dapat mengurangi efek samping tersebut dengan melakukan hal-hal sebagai berikut [9]:

  • Menghindari makanan pedas
  • Minum air putih yang banyak
  • Jika diperlukan, anda dapat meminta saran obat pereda nyeri pada dokter

Pastikan anda segera mendapatkan bantuan medis apabila efek samping yang dialami selama penggunaan erdosteine semakin parah.

Sebagai informasi tambahan, berikut ini merupakan efek samping penggunaan erdosteine menurut tenaga medis [4,6]:

  • Umum
    • Nyeri epigastrium, perubahan rasa pada indera pengecap, angioedema
  • Sistem Saraf
    • Sangat Jarang (kurang dari 0,01%): Sakit kepala
  • Sistem Pernapasan
    • Sangat Jarang (kurang dari 0,01%): Menggigil, dispnea
  • Sistem Pencernaan
    • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Nyeri epigastrium
    • Sangat Jarang (kurang dari 0,01%): Perubahan rasa pada indera pengecap, mual, muntah, diare
  • Subkutan
    • Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Angioedema dan reaksi hipersensitif kulit seperti urtikaria, eritema, edema, dan eksim

Detil Erdosteine

Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu anda pahami terkait detil erdosteine [3,4,6,8,9,10,11,12] :

PenyimpananTablet / tutup / suspensi / solusi:
→ Simpan dalam ruangan bersuhu 25 ° C.
→ Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Cara KerjaDeskripsi
Erdosteine berbentuk bakal obat yang nantinya akan dipecah oleh enzim adenosine deaminase. Erdosteine menghambat adhesi bakteri pada sel epitel dan membuka ikatan disulfida pada mukoprotein dalam bronkiolus sehingga mengurangi kekentalan lendir dan sputum purulen.

Farmakokinetik
-Penyerapan: Erdosteine dapat dengan cepat diserap oleh saluran pencernaan dan diubah melalui efek lintas pertama menjadi metabolit aktif M1.
Waktu untuk mencapai puncak konsentrasi plasma: sekitar 1 jam.
-Distribusi: Didistribusikan di bronchoalveolar lavage (BAL).
Ikatan protein plasma: 64,5%.
-Metabolisme: Melalui efek lintas pertama (first-pass metabolism) diubah menjadi metabolit aktif N-thiodiglycolyl-homocysteine (M1).
-Ekskresi: Sebagian besar melalui urin sebagai metabolit.
Waktu paruh eliminasi: 1,46 jam (erdosteine); 1,62 jam (metabolit)
Interaksi dengan obat lain → Pemberian kombinasi erdosteine dan amoxicillin pada pasien yang menjalani pengobatan eksaserbasi akut bronkitis kronis dapat mengakibatkan peningkatan konsentrasi antibiotik dalam dahak yang mengarah pada perbaikan gejala klinis yang lebih awal dan lebih nyata dibandingkan plasebo.
→ Erdosteine dapat melawan toksisitas pada ginjal akibat penggunaan acetaminophen.
→ Erdosteine merupakan agen alternatif yang dapat melindungi jaringan pada jantung terhadap efek toksisitas yang diakibatkan oleh penggunaan doxorubicin.
Interaksi dengan makananMakanan yang pedas dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping seperti mual, diare, nyeri perut, hingga gangguan pencernaan.
Overdosis ⇔ Gejala:
→ Biasanya terjadi pada pasien yang mengonsumsi obat melebihi dosis harian (900 mg)
Keringat berlebih
Vertigo
→ Flushing

⇔ Cara Mengatasi:
Segera hubungi tenaga medis agar segera mendapatkan pengobatan dan tindakan suportif. Bilas lambung mungkin diperlukan.
Pengaruh pada hasil labBeberapa produk erdosteine dalam bentuk suspensi mungkin mengandung sukrosa yang dapat meningkatkan kadar gula pada pasien penderita diabetes.

Pertanyaan Seputar Erdosteine

Dapatkah saya mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah mengonsumsi obat ini?

Ya. Karena erdosteine tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan mengemudi atau mengoperasikan alat berat [6].

Saya melewatkan satu dosis erdosteine. Apa yang harus saya lakukan?

Jika anda melewatkan satu dosis erdosteine, maka minumlah obat sesegera mungkin setelah anda mengingatnya, kecuali jika sudah hampir waktu untuk dosis berikutnya (kurang dari satu jam, karena obat ini membutuhkan waktu satu jam untuk mencapai puncak konsentrasi plasma). Jangan minum dua dosis bersamaan untuk menggantikan dosis yang terlewat [6].

Dapatkah saya mengonsumsi erdosteine bersama dengan obat-obatan lain?

Erdosteine memang biasanya diresepkan bersama dengan obat-obatan lain seperti amoxicillin, acetaminophen, dan doxorubicin. Pada beberapa studi ditemukan bahwa erdosteine selain bekerja sebagai agen mukolitik juga mampu menangkal radikal bebas dan menghambat terjadinya kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh obat-obatan seperti doxorubicin dan acetaminophen [4,10,11].

Contoh Obat Erdosteine (merk dagang) di Pasaran

Berikut ini merupakan beberapa conton obat yang mengandung erdosteine di pasar [4]:

Brand Merek Dagang
BricoxFudostin
DosivecLactrin
ErdobatRindovect
Erdosteine SimexVectrine
ErdotinVostrin
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment