Mulut Pahit dan Gusi Berdarah – Penyebab dan Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Salah satu masalah kesehatan mulut yang cukup umum adalah mulut yang terasa pahit.

Tidak hanya itu, seringkali keluhan gusi berdarah juga dijumpai.

Namun bila keduanya terjadi bersamaan, hal ini mungkin lumayan mengganggu.

Kenali berbagai kemungkinan faktor penyebab mulut pahit sekaligus gusi berdarah dan penanganannya yang sesuai.

1. Karang Gigi

Karang gigi mungkin kerap dianggap sebagai masalah mulut biasa yang tidak mengganggu [1].

Namun sebenarnya, plak yang berlapis-lapis pada gigi tanpa ditangani segera dapat menyebabkan mulut pahit dan tidak nyaman berkepanjangan [2].

Semakin lama pada beberapa kasus karang gigi, mulut juga akan semakin terasa tidak enak dan cenderung sakit [1,2,3].

Bila mulut terasa sakit, ini bisa menjadi tanda infeksi yang perlu segera diatasi [2].

Selain mulut pahit, biasanya risiko gusi berdarah juga tinggi karena penumpukan plak pada gusi maupun gigi yang semakin tebal [1,2,3].

Bila karies gigi sudah mulai menyebabkan gusi sering berdarah, segera ke dokter gigi untuk pemeriksaan dan penanganan.

Penanganan : Untuk membersihkan karang gigi secara mandiri, menyikat gigi secara rutin dan benar adalah kuncinya [4].

Dalam menyikat gigi, paling dianjurkan untuk melakukannya selama 2 menit supaya seluruh permukaan dan sudut gigi bisa terjangkau [4].

Membersihkan gigi tidak sebatas dengan menyikat gigi, tapi juga dengan flossing menggunakan benang [4].

Tujuan penggunaan benang adalah untuk menjangkau sela-sela gigi supaya plak yang berada di sana bisa dibersihkan [4].

Jika ingin menggunakan bahan alami efektif, baking soda bisa digunakan sebagai campuran pasta gigi atau sebagai pengganti pasta gigi [5].

Penggunaan obat kumur, konsumsi lebih banyak air putih serta tidak merokok juga akan membantu membersihkan mulut dari karang gigi [4,5].

Apabila cara mandiri kurang berhasil, segera ke dokter gigi untuk penanganan secara medis.

2. Gingivitis atau Peradangan Gusi

Gingivitis atau radang gusi dapat ditandai dengan gusi berdarah maupun rasa tidak enak di bagian mulut [6,7].

Gingivitis sendiri masih berkaitan erat dengan karang gigi sebab karang gigi yang tidak dibersihkan lama-kelamaan menyebabkan peradangan pada gusi [8].

Plak yang terbentuk dan menumpuk lalu mengeras di permukaan gigi dan gusi disebut dengan karang gigi [1].

Plak tersebut merupakan hasil penumpukan sisa makanan yang sudah bercampur dengan bakteri [1].

Kuman yang bertahan di sana dan dibiarkan seiring waktu pasti dapat membuat gusi meradang dan terkikis [1].

Selain mulut pahit dan gusi berdarah, tanda bahwa seseorang sedang mengalami gingivitis adalah [8] :

  • Gusi bengkak
  • Nanah timbul di antara gigi dan gusi
  • Bau mulut
  • Penyusutan gusi
  • Gusi terasa sakit
  • Gusi berwarna merah gelap
  • Setiap mengunyah makanan gusi terasa sakit dan tidak nyaman
  • Gigi copot

Penanganan : Pembersihan karang gigi adalah prosedur utama yang pasien perlu tempuh saat ke dokter [8].

Dokter juga biasanya menyarankan agar pasien menjalani proses perawatan saluran akar gigi atau root planning [8].

Bila ada gigi yang copot atau rusak, maka prosedur penambalan atau penggantian gigi juga penting [8].

Dalam masa pemulihan secara mandiri, menyikat gigi secara rutin dan benar sangat dianjurkan [9].

Gunakan juga obat kumur maupun benang gigi; pastikan tidak merokok, mengurangi asupan gula, dan rajin memeriksakan gigi ke dokter gigi [9].

3. Periodontitis atau Infeksi Gusi

Periodontitis merupakan kondisi ketika infeksi yang menyerang gusi sampai menyebabkan kerusakan pada tulang penyangga gigi, jaringan lunak di sekitar gigi sekaligus gigi itu sendiri [10].

Ketika seseorang mengalami gingivitis yang gejala-gejalanya diabaikan dan tidak segera mendapat perawatan, periodontitis dapat terjadi sebagai risiko komplikasinya [6,10].

Jadi dengan kata lain, periodontitis berawal dari karang gigi atau penumpukan plak di gigi yang kemudian mengeras [10].

Bakteri yang bersarang pada karang gigi akan terus berkembang biak sehingga semakin mudah bagi mereka untuk menyebabkan radang hingga infeksi [10].

Mulut pahit atau timbulnya rasa logam di mulut merupakan tanda adanya ketidakberesan pada gusi [11].

Selain itu, gusi berdarah yang terus-menerus terjadi juga sebaiknya diwaspadai dan segera ditangani agar tidak berakibat negatif pada keseluruhan kondisi mulut [6].

Selain kedua tanda tersebut, sejumlah gejala umum periodontitis lainnya adalah [10] :

  • Kerenggangan jarak antar gigi.
  • Pembengkakan gusi
  • Bau mulut
  • Gigi sensitif dan goyang (berpotensi copot)
  • Gusi terasa sakit saat digunakan mengunyah atau saat disentuh
  • Warna gusi kemerahan atau keunguan
  • Penyusutan gusi
  • Nanah timbul antara gigi dan gusi

Penanganan : Untuk kondisi periodontitis ringan, biasanya dokter menyarankan sejumlah metode perawatan seperti root planning, scaling, antibiotik atau pencabutan gigi [10,12].

Scaling dan root planing bertujuan membersihkan karang gigi yang tidak lagi bisa diatasi dengan cara mandiri [10].

Pemberian antibiotik oral berguna dalam melawan bakteri penyebab infeksi, sementara pencabutan gigi yang terpengaruh adalah langkah pencegahan penyebaran infeksi [12].

Sementara untuk kondisi periodontitis parah, dokter akan merekomendasikan metode bedah, seperti operasi cangkok jaringan lunak [10].

Flap surgery dianjurkan untuk mengambil endapan karang gigi; bahkan sampai dengan operasi cangkok tulang dan operasi untuk menumbuhkan tulang baru [13].

Mulut pahit dan gusi berdarah dapat disebabkan oleh ketiga kondisi tersebut; meski demikian, tidak menutup kemungkinan adanya kondisi lain yang bisa mendasari.

Oleh karena itu, segera periksakan diri jika mulut pahit dan gusi berdarah terjadi berulang.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment