Napas Terasa Berat: Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Napas Terasa Berat ?

Pernapasan umumnya berkaitan erat dengan fungsi mental dan aktivitas fisik seperti olahraga maupun aktivitas harian lainnya [1, 2].

Pernapasan dapat menjadi lebih berat jika seseorang melakukan aktivitas seperti olahraga, menaiki tangga karena kebutuhan oksigen tubuh akan meningkat pada saat itu [2].

Namun, napas terasa berat mungkin dapat juga terjadi ketika seseorang hanya diam, tidak melakukan aktivitas. Hal ini menandakan bahwa tubuh memiliki kondisi tertentu yang membuatnya bekerja keras untuk mendapatkan oksigen yang cukup [2].

Gejala Napas Terasa Berat

Pernapasan terasa berat umumnya juga akan menimbulkan gejala yang menyertai tertentu seperti [3]:

  • Perasaan cemas
  • Perasaan panik
  • Pusing
  • Kebingungan

Kedua gejala tersebut mungkin juga akan membuat seseorang menjadi jauh lebih sulit lagi untuk menarik napas [3].

Agar seseorang yang bernapas berat menjadi lebih tenang, penyebab napas berat harus diketahui. Mengingat, perawatan yang tepat akan bergantung pada penyebab yang mendasari [3].

Penyebab Napas Terasa Berat

Napas yang terasa berat umumnya dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini [2, 3]:

Pernapasan menjadi lebih berat jika seseorang sedang mengalami demam maupun tubuhnya mengalami kepanasan. Mengingat, tubuh yang terlalu panas membuat metabolisme membutuhkan lebih banyak oksigen.

Adapun cuaca yang sangat panas juga dapat mengakibatkan seseorang yang melakukan aktivitas berat memiliki napas terasa berat.

Jika memang penyebab yang mendasari napas terasa berat adalah suhu tinggi maka umumnya gejalanya akan hilang setelah menarik beberapa napas dalam-dalam disertai dengan relaksasi di tempat tedur.

Napas terasa berat akibat kepanasan ini mungkin tidak perlu dikhawatirkan, namun jika gejala memburuk disertai dengan pusing maupun kebingungan maka perawatan medis mungkin dibutuhkan.

  • Infeksi

Infeksi yang terjadi dalam tubuh seperti infeksi sinus, flu biasa, flu, sinus, bronkitis dan radang paru-paru diketahui dapat mengakibatkan kesulitan bernapas hingga seseorang mungkin akan sesak napas dan terengah-engah.

Beberapa jenis infeksi yang telah disebutkan diatas umumnya dapat sembuh dengan sendirinya bahkan tanpa pengobatan. Namun, ada juga infeksi yang membutuhkan pengobatan medis.

  • Gangguan Kesehatan Kardiovaskular

Pernapasan berat dapat juga disebabkan oleh kondisi medis yang mengganggu kesehatan kardiovaskular. Mengingat, jika jantung tidak dapat memompa cukup darah kaya oksigen maka tubuh akan mengeluarkan reaksi yang memicu pernapasan cepat serta berat.

Hal ini terjadi agar tubuh dapat meningkatkan asupan oksigen ke otot dan juga organ-organ dalam tubuh. Jika kebutuhan oksigen tubuh tidak terpenuhi maka gagal jantung bisa terjadi.

Jika pernapasan berat terjadi berkepanjangan pada orang-orang dengan riwayat penyakit jantung maka perawatan medis darurat mungkin dibutuhkan.

  • Gangguan Medis Pada Paru-Paru

Gangguan medis pada paru-paru seperti penyakit paru obstrukstif kronik (PPOK) dapat juga menjadi salah satu penyebab napas yang terasa berat.

Mengingat, paru-paru dan jantung saling bekerja sama dalam memasok darah kaya oksigen ke otot maupun organ di dalam tubuh.

Selain PPOK, gangguan medis yang berhubungan dengan paru-paru berikut ini mungkin juga menjadi penyebab napas terasa berat [3]:

  1. Emboli paru (bekuan darah menghalangi aliran darah ke paru-paru)
  2. Kanker paru-paru
  3. Infeksi paru-paru

Napas berat akibat gangguan medis pada paru-paru ini bahkan dapat menyebabkan seseorang membutuhkan oksigen tambahan dari tabung oksgien.

  • Obstruksi Sistem Pernapasan

Obstruksi sistem pernapasan seperti tersedak dapat juga mengganggu pernapasan seseorang, di mana napas mungkin akan terasa lebih berat ketika saluran udara tersumbat akibat tersedak.

Jika obstruksi sistem pernapasan terjadi akibat menghirup benda asing ke dalam paru-paru maka napas berat juga mungkin saja terjadi.

Jika obstruksi sistem pernapasan merupakan penyebab napas terasa berat, maka gejala berikut ini mungkin juga menyertai [3]:

  1. Mengi
  2. Demam
  3. Sensasi berderak di dada atau tenggorokan
  4. Pusing
  5. Perasaan terbakar di tenggorokan atau dada
  6. Merasa seolah-olah ada benda yang menggores tenggorokan atau bagian belakang mulut

Sel dengan energi yang cukup tidak akan tersedia dalam tubuh jika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi. Oleh karena itu, dehidrasi mungkin juga dapat menjadi penyebab seseorang memiliki napas terasa berat.

Orang yang dehidrasi umumnya akan bernapas dalam-dalam untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.

Orang yang menderita kecemasan mungkin juga akan mengalami kesulitan bernapas. Bahkan, napasnya yang terasa berat dapat juga memicu kecemasan yang lebih buruk lagi karena mengkhawatirkan penyebabnya.

Jika hal ini terjadi maka gejala lain berikut ini mungkin juga akan menyertai [3]:

  1. Detak jantung cepat
  2. Panik tentang kesehatan atau takut akan kematian
  3. Pusing
  4. Pingsan, terutama jika kecemasan memicu hiperventilasi

Pernapasan yang berat akibat kecemasan ini seringkali menunjukkan gejala yang mirip dengan napas berat akibat gangguan kardiovaskular.

Napas yang terasa berat, mengi dan mata berair mungkin dapat juga menjadi salah satu gejala tubuh sedang memberikan reaksi terhadap alergi, khususnya alergi yang berkaitan dengan pernapasan.

Alergi yang berkaitan dengan pernapasan ini umumnya dapat disebabkan oleh banyak alergen seperti, serbuk sari dan debu.

Alergi pernapasan yang ringan mungkin akan sembuh dengan sendirinya, namun jika alergi parah seperti anafilaksis maka perawatan medis sangat dibutuhkan.

Saluran bronkial diketahui berperan penting dalam membantu paru-paru untuk menghirup dan menghembuskan udara. Jika saluran bronkial mengalami peradangan hingga terjadi asma, maka fungsi paru-paru akan terganggu.

Oleh karena itu, asma dapat menyebabkan seseorang memiliki napas yang terasa berat, khususnya ketika serangan asma sedang terjadi.

Adapun jika napas terasa berat disebabkan oleh asma, gejala lain berikut ini mungkin juga akan menyertai [3]:

  1. Sensai terbakar di dada
  2. Panik
  3. Pusing
  • Aktivitas Fisik

Aktivitas seperti berolahraga dapat membuat otot dan organ menjadi membutuhkan lebih banyak oksigen. Hal ini tentu akan membuat jantung menjadi lebih banyak memompa darah. Selain itu, paru-paru juga akan bekerja lebih keras memasok lebih banyak oksigen.

Oleh karena itu, ketika melakukan olahraga, jantung akan berdetak lebih cepat dan napas akan terasa menjadi lebih berat.

Jika seseorang jarang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga maka ketika melakukan aktivitas ringan napas berat mungkin juga dapat terjadi.

  • Obesitas

Obesitas atau kegemukan dapat memberikan beban dan tekanan yang lebih banyak pada organ paru-paru. Mengingat, orang-orang yang mengalami obesitas, paru-parunya harus bekerja lebih keras untuk mengembang.

Oleh karena itu, orang-orang yang mengalami obesitas mungkin akan memiliki napas yang berat, khususnya jika sedang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.

Penyebab Napas Terasa Berat Saat Tidur

Seseorang mungkin tidak menyadari jika memiliki napas berat ketika tidur, namun orang yang melihatnya akan tetap menyadari, karena suara tertentu akan terdengar ketika bernapas [2].

Sleep Apnea obstruktif merupakan salah satu penyebab yang paling mungkin dalam memicu napas terasa berat ketika tidur. Mengingat, kondisi medis tersebut membuat otot tenggorokan rileks dan menghalangi pembukaan saluran udara [2].

Penyumbatan saluran udara ini diketahui dapat terjadi sepanjang malam, sehingga napas terasa berat dapat terjadi sepanjang malam juga. Adapun gejala lain yang mungkin menyertai napas berat akibat sleep apnea antara lain [2]:

  • Mendengkur dengan suara yang keras
  • Kepala terasa sakit ketika pagi hari
  • Ngantuk di siang hari
  • Lebih sensitif atau mudah marah
  • Kesulitan mengingat atau berkonsentrasi

Selain Sleep Apnea, napas berat ketika tidur mungkin juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis berikut ini [2]:

  • Hidung tersumbat karena pilek atau infeksi pernapasan
  • PPOK
  • Gagal jantung
  • Kegemukan

Kapan Harus Kedokter ?

Pernapasan berat yang disebabkan oleh aktivitas fisik seperti olahraga mungkin akan dapat hilang dengan sendirinya, bahkan tanpa pengobatan sekalipun [2].

Namun, jika pernapasan berat terjadi dalam jangka waktu yang lama setidaknya terjadi selama satu atau dua minggu maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan kedokter [2].

Selain itu, jika gejala-gejala berikut ini juga menyertai napas terasa berat, maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter [2]:

  • Kesulitan mengatur napas
  • Nyeri dada
  • Dada terasa sesak
  • Terdapat darah di dahak yang dikeluarkan
  • Pembengkakan mulut
  • Tenggorokan terasa sesak
  • Kepala terasa pusing
  • Pingsan atau tidak sadarkan diri

Perlu diketahui bahwa, jika gejala-gejala tersebut terjadi, maka perawatan medis darurat mungkin akan sangat dibutuhkan [2].

Pengobatan Napas Terasa Berat

Perawatan napas yang terasa berat umumnya akan bergantung pada penyebab yang mendasari. Berikut ini merupakan beberapa perawatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter sesuai dengan penyebab napas berat [2]:

  • Pengobatan Napas Berat Akibat Asma Atau PPOK

Untuk napas berat yang disebabkan oleh gangguan medis pada paru-paru seperti asma dan PPOK, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan berupa [2]:

  1. Obat-obatan seperti bronkodilator dan kortikosteroid untuk menurunkan peradangan dan membuka saluran udara
  2. Rehabilitasi paru, gabungan terapi olahraga, diet sehat dan pendidikan medis
  3. Terapi oksigen
  • Perawatan Napas Berat Akibat Pilek, Infeksi Sinus Dan Infeksi Pernapasan Lain

Napas berat yang disebabkan oleh pilek, infeksi sinus, dan infeksi pernapasan lain perawatannya mungkin akan meliputi [2]:

  1. Antibiotik (untuk infeksi bakteri)
  2. Dekongestan hidung atau semprotan steroid untuk mengecilkan saluran hidung yang bengkak
  3. Antihistamin untuk menurunkan peradangan di saluran hidung
  • Perawatan Napas Berat Akibat Gagal Jantung

Jika napas berat disebabkan oleh gagal jantung, maka perawatan berikut ini mungkin akan direkomendasikan oleh dokter [2]:

  1. Obat-obatan seperti diuretik, vasodilator, beta-blocker, dan ACE inhibitor
  2. Alat pacu jantung, defibrilator kardioverter implan, perangkat bantuan ventrikel kiri, dan perangkat implan lainnya
  3. Pencangkokan bypass arteri koroner, operasi katup, dan prosedur lainnya
  • Perawatan Napas Berat Akibat Kanker Paru-Paru

Perawatan napas berat yang disebabkan oleh kanker paru-paru mungkin akan mencakup [2]:

  1. Operasi untuk mengangkat tumor atau paru-paru
  2. Kemoterapi
  3. Radiasi
  4. Imunoterapi

Pencegahan Napas Terasa Berat

Pencegahan terhadap napas terasa berat mungkin hanya dapat dilakukan jika penyebabnya adalah obesitas maupun Sleep Apnea. Namun, jika napas berat disebabkan oleh infeksi maupun penyebab lain, maka pencegahan akan sulit dilakukan [2].

Adapun beberapa hal berikut ini mungkin akan membantu mencegah atau setidaknya mengurangi risiko napas berat jika dilakukan [2]:

  • Menurunkan berat badan jika obesitas
  • Cuci tangan dengan teratur khususnya jika melakukan kontak dengan orang sakit, setelah dari kamar mandi atau memegang permukaan umum
  • Berhenti merokok dan hindari paparan rokok
  • Menghindari alergen yang memicu alergi
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment