Nyeri Ulu Hati Saat Hamil – Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Nyeri ulu hati adalah sebuah kondisi yang sebenarnya tidak selalu dialami oleh seorang wanita ketika hamil.

Namun, nyeri ulu hati yang juga disebut dengan istilah heartburn ini dapat mengganggu pada beberapa kasus kehamilan [1,2,3].

Para wanita yang memang sudah memiliki penyakit maag dan sering mengalami heartburn sebelum hamil, maka risiko nyeri ulu hati saat hamil jauh lebih tinggi [2,3].

Kondisi ini lebih rentan terjadi pada usia kehamilan trimester kedua dan ketiga [1,2,3].

Sebelum cepat menanganinya, kenali kemungkinan penyebab lebih dulu agar penanganan dapat disesuaikan.

1. Perubahan Hormon

Hormon kehamilan atau hormon progesteron dapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko nyeri ulu hati [1,2,3].

Progesteron sendiri adalah hormon yang berperan utama memelihara rahim sekaligus janin dalam kandungan [4].

Selain itu, otot-otot dapat menjadi lebih rileks berkat hormon progesteron [5].

Namun saat sedang hamil, hormon progesteron adalah salah satu hormon yang bisa mengalami perubahan kadar [1,2,3].

Hal ini kemudian memengaruhi toleransi dan proses pencernaan makanan [1,2,3].

Sistem pencernaan akan bekerja secara lebih lambat sehingga makanan juga bergerak lebih lambat [1,2,3].

Kondisi ini kemudian menjadi pemicu nyeri di ulu hati sekaligus perut terasa penuh karena gas [1,2,3].

Normalnya, hormon progesteron akan membuat otot membuka dengan mudah saat sedang makan atau minum dan menutup kembali usai asupan makanan masuk ke perut [1,2,3].

Hanya saja, lonjakan kadar hormon progesteron menimbulkan gangguan fungsi otot sehingga bekerja lebih lambat dan memicu kenaikan asam lambung [1,2,3].

Asam lambung dapat naik hingga mencapai esofagus atau kerongkongan sehingga menyebabkan ketidaknyamanan saat menelan.

2. Perkembangan Janin

Rahim akan membesar karena janin tumbuh dan berkembang semakin besar [1,2,3].

Karena hal tersebut, perut akan mendapat tekanan semakin besar pula yang berpengaruh pada asam lambung [1,2,3].

Perut dalam kondisi penuh akan lebih mudah untuk asam lambung mengalami peningkatan [1,2,3].

Hal ini yang kemudian memicu heartburn atau nyeri di ulu hati dan alasan mengapa kondisi lebih berisiko terjadi di kehamilan trimester kedua dan ketiga [1,2,3].

3. Makanan Tertentu

Jika kedua faktor yang telah disebutkan di atas adalah faktor utama yang rata-rata menyebabkan nyeri ulu hati pada waktu hamil, maka makanan dan minuman tertentu bisa menjadi faktor pemicu memburuknya nyeri ulu hati [1,2].

Para wanita hamil yang lebih menyukai makanan berlemak, makanan dan minuman dengan rasa asam, serta makanan pedas, hal ini mampu memicu nyeri di ulu hati [1,2].

Tak hanya memicu, makanan dan minuman tersebut mampu memperburuk kondisi nyeri ulu hati yang sudah dialami [1,2].

Nyeri ulu hati dapat terjadi saat mengonsumsi makanan dan minuman tertentu tersebut karena sistem pencernaan tidak bekerja secara optimal selama kehamilan, terutama karena berkaitan dengan perubahan hormon [1,2].

4. Makan Berlebihan

Ketika hormon progesteron sedang tidak stabil selama kehamilan dan ibu hamil tidak dapat menjaga porsi makan, nyeri dapat timbul pada ulu hati sebagai akibatnya [2].

Pastikan untuk makan secukupnya karena makan berlebihan atau terlalu banyak mampu meningkatkan risiko nyeri ulu hati [2].

Risiko semakin tinggi tentunya apabila ibu hamil memiliki riwayat penyakit lambung [2].

5. Merokok

Nyeri ulu hati dapat dipicu maupun diperburuk oleh kebiasaan merokok [1].

Tidak hanya buruk bagi kesehatan janin, sang calon ibu pun memiliki risiko lebih tinggi mengalami nyeri ulu hati [1].

Ini dapat menjadi salah satu alasan penting untuk berhenti merokok dari sekarang [1].

Apa saja gejala nyeri ulu hati saat hamil?

Ketika nyeri ulu hati atau heartburn terjadi pada masa kehamilan, biasanya beberapa kondisi di bawah ini adalah yang paling sering menyertai [3] :

  • Ketidaknyamanan pada perut (terutama perut bagian atas).
  • Sering bersendawa.
  • Perut terasa penuh atau kembung.
  • Sensasi panas pada perut bagian atas.
  • Mual (dapat disertai dengan muntah).

Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati Saat Hamil

Setelah mengetahui berbagai penyebab dari timbulnya nyeri pada ulu hati, penanganan baru bisa dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi dasarnya.

Berikut ini adalah beberapa upaya yang bisa diterapkan ketika kehamilan terganggu oleh nyeri ulu hati.

  • Mengasup makanan yang sehat dan aman bagi lambung.

Karena beberapa makanan dan minuman tertentu dapat memicu kenaikan asam lambung dan menyebabkan nyeri ulu hati, maka hindari [1,2,3].

Makanan-makanan pedas, makanan dan minuman dengan rasa asam, serta makanan dengan kandungan lemak tinggi sebaiknya tidak dikonsumsi [1,2,3].

Kafein, bawang putih, tomat, buah sitrus, gorengan, soda, cokelat, dan tomat adalah contoh makanan dan minuman yang perlu dihindari selama nyeri ulu hati mengganggu saat hamil [1,2,3].

Alih-alih mengonsumsi makanan pemicu, coba konsumsi susu dan yogurt agar nyeri dapat diredakan [3].

  • Makan sering namun dengan porsi sedikit-sedikit.

Karena makan dengan porsi berlebihan dalam sekali makan dapat menjadi salah satu sebab ketidaknyamanan lambung dan memicu nyeri ulu hati, pastikan untuk makan dengan porsi sedikit [2,3].

Mengonsumsi makanan dengan porsi sedikit namun sering jauh lebih dianjurkan karena aman bagi lambung [2,3].

Hal ini bertujuan pula untuk menjaga supaya perut tidak terbeban dengan banyaknya makanan yang masuk [2,3].

  • Makan dengan posisi tubuh benar dan tidak tidur usai makan.

Saat makan dalam posisi duduk, tubuh dapat dibuat setegak mungkin yang membantu kinerja sistem pencernaan [1].

Selain itu, pastikan untuk tidak tidur tepat setelah selesai makan [1].

Tunggu 2-3 jam sesudah makan sebelum akhirnya boleh berbaring atau tidur [1,2,3].

  • Menghindari alkohol dan aktivitas merokok.

Konsumsi alkohol dapat berakibat fatal pada kandungan, tak sekedar menyebabkan nyeri ulu hati [1,2,3].

Begitu pula dengan aktivitas merokok yang sebenarnya akan menghambat perkembangan janin [1,2,3].

Maka dengan menghindari alkohol dan aktivitas merokok, nyeri ulu hati dapat teratasi dan gangguan perkembangan janin bisa dicegah [1,2,3].

Pengobatan alternatif dengan menggunakan jarum-jarum kecil khusus ini terbukti meningkatkan kemampuan makan dan tidur para wanita hamil [6].

Maka diharapkan dengan menempuh akupunktur, kesehatan pencernaan dapat menjadi jauh lebih baik serta terhindar dari nyeri ulu hati [6].

Apabila beberapa cara mengatasi nyeri ulu hati saat hamil secara mandiri (tanpa obat) tak membuahkan hasil, segera ke dokter agar dokter bisa meresepkan obat yang sesuai dengan kondisi lambung sekaligus kehamilan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment