Parkinson di usia muda dapat terjadi pada usia yang lebih muda dari 50 tahun. Parkinson jenis ini menyerang sekitar 4% orang dari 1 juta penderita penyakit ini. Gejala yang dirasakan pun mirip dengan Parkinson yang diderita oleh lansia. [1]
Parkinson merupakan penyakit berkembang yang terjadi di sistem saraf pusat. Kondisi ini disebabkan oleh kehilangan sel di bagian otak yang menghasilkan dopamin. Ini menimbulkan masalah pada aspek pergerakan tubuh seperti gemetar dan otot kaku. [2]
Pada kasus Parkinson di usia muda, rata-rata disebabkan karena genetik atau keturunan. Selain itu, umumnya kondisi Parkinson di usia muda memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan Parkinson yang terdeteksi saat lansia. [3]
Daftar isi
Gejala Parkinson di Usia Muda
Gejala Parkinson di usia muda sama dengan gejala Parkinson yang dirasakan pada lansia. Berikut ini adalah gejala Parkinson di usia muda yaitu: [4]
- Gemetar pada tangan, lengan, tungkai, atau wajah
- Kaku pada anggota gerak
- Gerakan lambat
- Kehilangan gerakan spontan secara berangsur-angsur (bradikinesia)
- Gangguan pada fungsi keseimbangan tubuh
- Kurangnya koordinasi
- Depresi
- Gangguan tidur
- Gangguan fungsi mengingat atau berpikir
- Kesulitan saat berkemih atau mengalami konstipasi
Pada umumnya, gejala seperti kehilangan ingatan, kebingungan, dan masalah keseimbangan tubuh lebih sedikit dialami oleh para penderita Parkinson di usia muda. Pada kasus Parkinson di usia muda, penderita cenderung mengalami masalah kram dan postur abnormal seperti melengkungnya kaki dan depresi. [4]
Penyebab Parkinson di Usia Muda
Penyebab Parkinson di segala usia belumlah jelas. Faktor genetik, faktor lingkungan, atau paduan dari keduanya dapat berperan andil dalam menyebabkan Parkinson. Kondisi ini terjadi ketika sel pada bagian otak yang menghasilkan dopamin berkurang. Hormon ini bertanggung jawab mengirim sinyal otak untuk mengendalikan pergerakan. [2]
Parkinson di usia muda dikaitkan dengan gen tertentu dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa Parkinson yang diderita pada usia kurang dari 20 disebabkan adanya mutasi genetik. Mutasi ini menyerang 32% dari penderita Parkinson yang berusia di rentang 20-30 tahun. [2]
Faktor lingkungan seperti paparan terhadap senyawa kimia beracun misalnya fungisida, herbisida, dan insektisida tertentu mampu menimbulkan penyakit Parkinson. Salah satu contoh herbisida tersebut adalah Agen Oranye yang digunakan Amerika dalam Perang Vietnam. [2]
Faktor Resiko Parkinson di Usia Muda
Anda memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami Parkinson di usia muda bila: [1,2]
- Riwayat keluarga mengalami Parkinson
- Pria
- Tinggal di lingkungan yang terdapat polutan organik dan industri tertentu
- Memiliki pekerjaan yang membuat Anda terpapar senyawa kimia beracun misalnya mangan atau timbal
- Mengalami cedera kepala traumatik
- Terpapar Agen Oranye atau herbisida lain
- Memiliki pekerjaan yang membuat Anda terpapar pelarut kimia atau bifenil poliklorinasi
Diagnosa Parkinson di Usia Muda
Tidak ada uji tunggal yang dapat digunakan untuk mendiagnosa Parkinson di usia muda. Untuk menegakkan diagnosa mungkin membutuhkan waktu yang agak lama sebab sulit menentukan seseorang menderita Parkinson di usia muda. Kondisi Parkinson biasanya didiagnosa berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik oleh dokter spesialis saraf. [2]
Uji pindai menggunakan DaT scan membantu dokter mengkonfirmasi Parkinson. Pindai DaT ini memvisualisasi sistem dopamin yang terdapat di otak. Uji darah dan uji imaji lainnya tidak dapat mengkonfirmasi Parkinson. Akan tetapi, dapat digunakan untuk mengetahui kondisi lain. [2]
Pengobatan Parkinson di Usia Muda
Untuk saat ini, belum ada pengobatan yang mampu menyembuhkan Parkinson. Meskipun begitu, pengobatan yang tersedia mampu membuat penderitanya menjalani kehidupan yang tetap aktif dan membahagiakan. [5]
Pengobatan Parkinson bertujuan untuk memperlamat perkembangan penyakit ini. Penanganan Parkinson menggunakan obat-obatan termasuk: [2]
- Levodopa merupakan senyawa kimia yang dapat dikonversi menjadi dopamin di otak. Penderita Parkinson di usia muda akan mengalami lebih banyak efek samping seperti pergerakan yang tak terkendali.
- Obat Penghambat Monoamin Oksidasi Tipe B dapat membantu mengurangi pemecahan dopamin di otak
- Obat Penghambat Catechol-O-methyltransferase dapat membantu memperluas jangkauan efek obat levodopa di otak
- Antikolinergik dapat membantu mengurangi gemetar
- Amantadine dapat digunakan untuk memperbaiki kendali otot dan meredakan kaku otot
Selain yang telah disebutkan di atas, penderita Parkinson di usia muda dapat menjalani prosedur deep brain stimulation (DBS). Prosedur ini merupakan pilihan pengobatan yang baik bagi penderita Parkinson di usia muda. DBS dilakukan untuk meredakan gejala terkait motorik akibat Parkinson. [4]
Gejala motorik terkait Parkinson yang dapat diatasi oleh prosedur DBS ini adalah: [2]
- Gemetar
- Kekakuan otot
- Pergerakan yang melambat
- Kesulitan berjalan
DBS merupakan teknik bedah yang memasukkan elektrode ke dalam bagian tertentu otak dan sebuah pembangkit impuls (mirip dengan pacu jantung) dimasukkan di bawah tulang selangka atau perut bagian bawah. [4] Pembangkit impuls ini diprogram untuk mengirimkan pulsa listrik ke otak. [2]
Perangsang ini mengembalikan keseimbangan proses komunikasi antar sel saraf di otak pada daerah yang disebut dengan basal ganglia. Area otak inilah yang bertanggung jawab terhadap kendali pergerakan. [4]
Penderita penyakit Parkinson di usia muda juga menanggapi dengan baik perawatan jenis lainnya seperti terapi fisik, terapi okupasi, terapi wicara, dan latihan untuk meredakan gejala motorik terkait penyakit Parkinson. [4]
DBS merupakan pilihan yang baik sebab penderita penyakit Parkinson di usia muda memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menderita penyakit lain yang dapat menimbulkan komplikasi. [2]
Pencegahan Parkinson di Usia Muda
Belum ada cara untuk mencegah Parkinson di usia muda. Akan tetapi, beberapa langkah di bawah ini dapat dilakukan untuk mengurangi resiko menderita Parkinson di usia muda yakni: [2]
- Konsumsi Kafein
Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Alzheimer’s Disease menemukan bahwa kafein dapat membantu mengembalikan gejala motorik dan nonmotorik awal terkait dengan penyakit Parkinson. [2]
- Konsumsi Obat Antiradang
Sebuah ulasan penelitian yang diterbitkan oleh American Academy of Neurology memastikan bahwa obat antiradang yang disebut Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) dapat membantu mencegah Parkinson. [2]
- Perhatikan Kadar Vitamin D Tubuh
Banyak orang yang menderita penyakit Parkinson mengalami kekurangan vitamin D. Konsumsi suplemen vitamin D dapat membantu Anda mengurangi resiko menderita penyakit Parkinson di usia muda. [2]
- Tetap Aktif
Aktif secara fisik tidak hanya memperbaiki kekakuan otot, kemampuan bergerak dan deperesi pada penderita Parkinson di usia muda. Olahraga juga dapat membantu mengurangi resiko menderita penyakit ini. [2]