Penghambat PI3K : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kanker merupakan nama yang diberikan dalam sekumpulan penyakit terkait. Beberapa sel pada tubuh akan mulai membelah tanpa henti dan akan menyebar ke jaringan disekitarnya[1].

Kanker terdapat hampir diseluruh tubuh manusia, dan terdiri dari banyak sekali sel. Untuk membentuk sel baru, tentunya sel manusia tunbuh dan membelah. Namun apabila sel sudah menjadi tua dan rusak, mereka akan mati dengan sendirinya dan akan digantikan dengan sel yang baru[1].

Fungsi Penghambat PI3K

Penghambat fosfoinositida 3-kinase (PI3K) merupakan sekelompok obat yang dikembangkan dalam menghambat lebih dari satu enzim fosfoinositida 3-kinase[2].

Enzim tersebut akan membentuk bagian melalui jalur PI3K / AKT / mTOR, jalur yang berkaitan dengan pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel, serta pada banyak kanker dengan beberapa proses lain yang sering diaktifkan[2].

Penghambat fosfoinositida 3-kinase (PI3K) digunakan dalam pengobatan kanker tertentu yang kambuh atau terhadap pengobatan kanker lainnya tidak responsif[2].

Setidaknya terdapat 2 pengobatan kanker lainnya yang perlu dicoba dan tidak berhasil atau tidak ditoleransi sebelum diberikan PI3K. Penghambat PI3K bisa diberikan dengan kombinasi obat lain dan diberikan sendiri[2].

Penghambat fosfoinositida 3-kinase (PI3K) berfungsi membuat sel mati, membuat proliferasi sel ganas terhambat, dan mengganggu beberapa jalur pensinyalan[2].

Penghambat fosfoinositida 3-kinase (PI3K) akan menghambat enzim yang berbeda dengan obat yang berbeda, sesuai dengan efektivitasnya terhadap jenis kanker dan efek sampingnya[2].

Penyakit yang Diatasi dengan Penghambat PI3K

Penyakit yang dapat diatasi dengan penghambat PI3K, meliputi[2]:

Kanker payudara pria pada umumnya memiliki jenis yang sama pada wanita, meliputi karsinoma duktal invasif, karsinoma lobular invasif dan karsinoma duktal in situ (DCIS)[8].

Adapun gejala umum yang terjadi pada pria dengan kanker payudara yaitu terdapat benjolan atau bengkak di payudara, kulit yang bersisik atau kemerahan di payudara, iritasi pada kulit disekitar payudara, dari puting keluar cairan dan saat menarik puting akan terasa nyeri[8].

Leukemia Limfositik Kronis merupakan kenker yang mempengaruhi jenis sel darah putih limfosit. Limfosit akan membantu tubuh untuk melawan infeksi, dan limfosit ini dibuat tepat ditengah lunaknya tulang yang disebut dengan sumsum[9]

Apabila menderita penyakit ini, tubuh akan menghasilkan limfosit dalam jumlah besar yang bekerja dengan tidak baik[9].

Limfoma Folikuler merupakan penyakit kanker yang menyerang sel darah putih limfosit, dan membantu tubuh untuk melawan infeksi[10].

Berdasarkan jenis sel darah putih yang terpengaruh, limfoma terdiri dari 2 jenis yaitu Hodgkin dan non-Hodgkin. Limfoma Folikuler yaitu termasuk dalam limfoma non-Hodgkin[10].

Cara Kerja Penghambat PI3K

Penghambat fosfoinositida 3-kinase (PI3K) bekerja dengan menghambat lebih dari satu enzim fosfoinositida 3-kinase. Lalu enzim ini akan membentuk jalur PI3K / AKT / mTOR, yang akan terlibat dalam kelangsungan hidup pada sel dan dalam pertumbuhannya[2].

Dengan penghambatan terhadap enzim fosfoinositida 3-kinase, penghambat PI3K akan membuat sel mati, membuat proliferasi sel ganas menjadi terhambat dan beberapa jalur pensinyalan menjadi terganggu[2].

Melalui obat alpelisib, sebagai penghambat PI3K bekerja dengan proliferasi sel membuat jalur faktor pertumbuhan-tirosin kinase menanggapi aktivasinya. Beberapa kanker subunit katalitik p110 alfa phosphatidylinositol-3-kinase alfa akan bermutasi dan menjadi hiperaktif[3].

Penyerapan obat ini akan mencapai plasma puncak setelah 2 jam. Akan meningkatkan AUC 73% dengan makanan berlemak tinggi dan dengan makanan rendah lemak, akan meningkatkan AUC sebesar 77%[3].

Alpelisib bermetabolisme melalui reaksi hidrolisis dalam membentuk metabolit primer oleh enzim ditubuh. Pengeluaran obat ini melalui feses kisaran 81% dan melalui urin kira-kira 14%[3].

Contoh Obat Penghambat PI3K

Penghambat PI3K tersedia dalam bentuk tablet, kapsul dan bubuk untuk injeksi. Jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Contoh penghambat PI3K dengan resep dokter termasuk[2]:

  • Alpelisib
  • Idelalisib
  • Copanlisib
  • Duvelisib

Alpelisib merupakan penghambat PI3K yang tersedia secara oral. Obat ini menghambat secara khusus pada jalur pensinyalan PI3K / AKT kinase, sehingga akan membuat aktivasi jalur pensinyalan PI3K menjadi terhambat[4].

Idelalisib tersedia secara oral sebagai penghambat molekul kecil dari isoform delta. Obat ini menghambat PIP3, aktivasi jalur pensinyalan PI3K dan proliferasi, motilitas, serta kelangsungan hidup sel tumor[5].

Copanlisib diberikan secara intravena sebagai penghambat PI3K. Obat ini digunakan dalam pengobatan limfoma folikel yang kambuh dan refrakter. Obat ini berkaitan dengan enzim serum minor yang meningkat selama terapi, dan membahayakan bagi hati, sehingga akan membuat cedera hati akut yang parah juga akan berakibat fatal[6].

Duvelisib ditunjuk untuk digunakan dalam mengobati leukemia limfositik kronis kambuh atau refrakter (CLL) dan untuk limfoma folikuler. Obat ini juga akan berkaitan dengan kadar enzim serum yang mengalami peningkatan yang tinggi dan juga terhadap peningkatan bilirubin serum tetapi jarang terjadi[7].

Efek Samping Penghambat PI3K

Penghambat PI3K dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Beberapa efek samping umum dari penghambat PI3K termasuk[2]:

Apabila menggunakan copanlisib maka akan perlu pengurangan dosis atau hentikan pemakaian jika tekanan darah melebihi 150/90 mm Hg. Karena akan terjadi hipertensi berat yang tinggi dalam menggunakan obat ini dibanding dengan penghambat PI3K lainnya[2].

Penghambat PI3K menyebabkan diare, bahkan dapat berakibat fatal. Pada usus akan mengalami robekan atau lubang, segera hubungi dokter untuk mangatasi diare[2].

Apabila menggunakan obat ini, sangat perlu untuk memantau jumlah darah setiap minggu atau dua minggu selama pengobatan. Kurangi dosis atau hentikan pengobatan tergantung dengan tingkat keparahan juga persistensi neutropenia[2].

Jika memiliki kerusakan hati yang parah, beritahu dokter. Karena idelalisib akan menyebabkan enzim hati meningkat, Fungsi pada hati harus terus dipantau selama terapi, juga bahkan sebelum terapi dimulai[2].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment