8 Penyebab Bruntusan di Dahi dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Bruntusan merupakan salah satu permasalahan kulit yang cukup sering dikeluhkan, khususnya pada remaja perempuan. Bruntusan dapat terjadi di beberapa bagian wajah, seperti dahi dan pipi. Berikut ini merupakan beberapa penyebab bruntusan di dahi. [1][2]

1. Pengaruh hormon

Fluktuasi hormon, khususnya hormon testosteron dapat menyebabkan bruntusan di dahi. Ketika hormon testosteron mengalami peningkatan, maka dapat menyebabkan terjadinya peningkatan produksi sebum atau minyak pada kelenjar sebasea atau kelenjar minyak yang ada di kulit. [3] Penumpukan minyak inilah yang dapat menjadi penyebab bruntusan di dahi.

2. Stres

Ketika tubuh mengalami tekanan psikologis atau dalam kondisi stres, maka akan mempengaruhi HPA axis melalui sistem neurohormonal dan akan menghasilkan hormon kortisol. Hormon kortisol inilah yang akan menyebabkan kelenjar minyak lebih aktif sehingga akan lebih banyak minyak yang diproduksi untuk kulit. [4]

3. Efek obat-obatan

Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan timbulnya bruntusan pada dahi, khususnya obat-obatan yang mempengaruhi hormon. Beberapa obat-obatan yang dapat menjadi penyebab bruntusan di dahi, antara lain sebagai berikut. [5]

Beberapa brunusan atau jerawat yang muncul akibat efek obat-obatan terkadang tidak disebut dengan jerawat sejati. Kondisi ini dikenal dengan istilah acneiform. [5]

4. Faktor kebersihan

Ketika wajah tidak dibersihkan secara teratur, maka akan menyebabkan terjadinye penimbunan minyak dan sel kulit mati. [2] Timbunan minyak dan sel kulit mati ini dapat menyebabkan tersumbatnya pori-pori. Kondisi inilah yang dapat memicu terjadinya bruntusan pada dahi. Oleh karena itu, sebaiknya rutin membersihkan wajah dengan sabun khusus wajah dua kali dalam satu hari.

5. Produk perawatan rambut

Produk perawatan rambut dapat menyebabkan terjadinya bruntusan pada dahi, khususnya produk perawatan rambut yang mengandung banyak minyak. Minyak yang ada pada produk tersebut dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan bruntusan. Oleh karena itu, jika Anda menggunakan produk perawatan atau penata rambut seperti pomade, sebaiknya rajin untuk membersikan rambut dan wajah. [6]

6. Iritasi kulit

Kulit yang mengalami iritasi, seperti iritasi yang disebabkan oleh penggunaan make up atau penggunaan topi dapat menyebabkan bruntusan pada dahi. Selain itu, kebiasaan buruk seperti menyentuh wajah menggunakan tangan yang kotor juga dapat menyebabkan bruntusan pada dahi. Oleh sebab itu, sebaiknya bersihkan make up dan bersihkan wajah setelah menggunakan make up seharian dan pastikan tangan sudah bersih sebelum menyentuh wajah. [2]

7. Infeksi

Infeksi bakteri dapat menyebabkan jerawat dan bruntusan di dahi. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan infeksi, antara lain, seperti Cutibacterium acnes, Staphylococcus epidermis, dan Malassezia furfur. [7] Jika mengalami jerawat atau bruntusan karena infeksi bakteri, sebaiknya rajin bersihkan wajah dan konsultasikan ke dokter utnuk mendapatkan terapi yang tepat. Sebab, terapi yang tidak tepat atau tidak adekuat bahkan dapat memperparah kondisi jerawat atau bruntusan.

8. Pola diet

Beberapa produk makanan dapat mempengaruhi hormon dan kelenjar minyak dalam tubuh. Produksi sebum atau minyak dipengaruhi oleh androgen dan mediator hormonal seperti sex hormone bidning globulin (SHBG) dan insulinlike growth factor I (IGF-I) yang dipengaruhi oleh makanan atau minuman seperti susu. [8] Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi makanan secukupnya dan tidak berlebihan, khususnya pada makanan-makanan seperti produk susu dan makanan yang mengandung gula.

Cara pencegahan bruntusan di dahi

Itulah beberapa penyebab bruntusan di dahi. Untuk mencegahnya, berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan. [1]

  • Rajin membersihkan wajah dengan sabun khusus pembersih wajah minimal dua kali dalam sehari, usahakan membilas dengan menggunakan air hangat dan keringkan dengan lembut. Sebaiknya hindari menggosok wajah dengan keras karena dapat memperparah bruntusan yang ada.
  • Rutin keramas untuk membersihkan rambut minimal tiga kali dalam satu minggu. Jika memiliki jenis rambut yang mudah berminyak, sebaiknya gunakan produk shampo khusus untuk jenis rambut berminyak.
  • Sebaiknya hindari menggunakan produk rambut yang mengandung minyak seperti pomade. Jika memang dalam kondisi yang mengharuskan untuk menggunakan produk-produk tersebut, maka jangan lupa untuk membersihkan dahi dengan waslap yang basah.
  • Sebaiknya potong poni atau gunakan ikat rambut, khususnya ketika berkeringat dan memiliki jenis rambut yang mudah berminyak.
  • Hindari menyentuh wajah secara sembarangan karena dapat memicu bakteri masuk ke pori-pori kulit. Selain itu, usahakan selalu mencuci tangan sebelum menyentuh wajah.
  • Jika Anda menggunakan make up, sebaiknya gunakan make up dan produk pembersih make up yang berlabel “non comedogenic” supaya tidak menyumbat pori-pori. Selain itu, sebaiknya hindari produk yang dapat mengiritasi kulit, seperti produk-produk yang mengandung alkohol.

Jika Anda memiliki bruntusan yang tidak kunjung membaik atau bahkan mengalami perburukan, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter supaya mendapatkan terapi yang tepat sesuai dengan kondisi kulit. Obat-obatan yang mungkin diberikan oleh dokter, antara lain sebagai berikut. [2]

Selain pengobatan farmakologi yang diresepkan oleh dokter, perawatan rumahan juga mungkin dapat dicoba untuk bruntusan atau jerawat ringan, seperti mengompres hangat bagian dahi dua kali dalam sehari untuk membantu menghilangkan sebum atau minyak berlebihan dan membantu pemulihan. Tidak hanya itu, beberapa pengobatan yang dapat dicoba di rumah, antara lain sebagai berikut. [2]

  • Aloe vera, yaitu dengan mengoleskan minyak aloe vera secara langsung ke bagian dahi.
  • Mencampurkan beberapa tetes minyak pohon teh dengan air dan mengoleskannya ke dahi menggunakan kapas.
  • Mencampurkan tiga perempat air dengan seperempat cuka apel dan mengoleskannya ke dahi menggunakan kapas.
  • Mengoleskan secara langsung jus lemon atau jus jeruk ke dahi dengan menggunakan kapas.
  • Mengonsumsi suplemen zink atau seng secara oral untuk membantu memperbaiki kondisi kulit.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment