8 Penyebab Demam Naik Turun pada Ibu Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Demam atau yang juga dikenal dengan istilah medis sebagai hipertermia, merupakan kondisi gangguan fisik yang di alami suhu tubuh. Demam dikatakan terjadi apabila di dapati kenaikan suhu tubuh di atas ambang batas normalnya. Sebutan yang serupa juga didapati pada demam dengan istilah medis pireksia.[1][2]

Perbedaan yang dimiliki keduanya adalah, hipertermia lebih merujuk pada isitilah demam dengan kenaikan suhu yang relatif tinggi dan berlangsung di sekujur tubuh (kegerahan akut), sedangkan pireksia cenderung merujuk pada kondisi demam yang lebih ringan dan terkadang hanya terjadi di bagian tubuh tertentu saja.[1]

Demam, baik hipertermia ataupun pireksia, dapat di alami oleh ibu yang sedang hamil. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan demam pada ibu hamil, baik berupa bentuk alami dari kondisi kehamilan sendiri, dampak perubahan anatomi fisik, aktivitas hormon yang meningkat, infeksi atau peradangan, dan lain-lain.[1][3] Beberapa di antaranya akan dijelaskan lebih lanjut : 

1. Gejala peradangan

Perlu menjadi suatu perhatian khusus apabila ibu yang sedang hamil mengalami kenaikan suhu tubuh hingga di atas 38,5o Celsius, dikarenakan ini bisa saja menjadi suatu pertanda terjadinya peradangan atau yang pada istilah medis disebut dengan inflamasi.[2]

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan suatu peradangan atau inflamasi sendiri, namun terlepas apapun yang dapat menyebabkannya, hal-hal itu bisa saja membahayakan kondisi ibu yang sedang hamil maupun sang janin yang dikandungnya. Penanganan medis diperlukan apabila demam yang terjadi melibatkan peradangan.[3]

2. Infeksi virus atau mikroba

Naik turunnya suhu tubuh juga dapat terjadi sebagai bentuk pertahanan diri alami bagi tubuh dalam mengeliminir patogen infeksius asing dari luar yang masuk ke dalam tubuh. Ada banyak patogen dan benda asing yang dapat menyebabkan infeksi, beberapa di antaranya seperti infeksi virus, bakteri, hingga jamur.[1][4]

Berbagai patogen ini dapat menjadi penyebab banyak penyakit yang dapat membahayakan sang ibu dan kandungannya. Guna mencegah adanya infeksi, disarankan bagi para ibu hamil agar mengonsumsi obat-obatan anti inflamasi dan anti biotik, sesuai dengan preskripsi dokter.

3. Gangguan pencernaan

Sangat umum pada banyak kasus kehamilan apabila sang ibu mengalami gangguan pencernaan. Merupakan suatu bentuk alami bagi ibu hamil apabila mengalami gangguan pencernaan dikarenakan adanya perubahan anatomi tubuh yang dialaminya.[3]

Salah satu perubahan anatomi yaitu seperti membesarnya uterus yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan ambeien atau wasir. Apabila terjadi gangguan pencernaan seperti ini, sangat memungkinkan apabila ibu hamil tersebut mengalami demam serta ketidakstabilan suhu tubuh (naik-turun).[3]

4. Keracunan makanan

Salah mengonsumsi asupan baik berupa makanan atau minuman juga dapat menyebabkan demam pada saat kehamilan. Ada banyak faktor yang dapat menimbulkan terjadinya kasus keracunan pada saat kehamilan, yang mana beberapa di antaranya seperti resistensi yang diciptakan janin terhadap kandungan zat tertentu, bentuk alergi yang dimiliki sang ibu, hingga sifat abrasi atau iritan yang memang dimiliki oleh asupan itu sendiri. Apabila demam yang di alami oleh sang ibu hamil terjadi dikarenakan hal ini, segera konsultasikan tindakan-tindakan medikasi pada dokter atau tenaga medis profesional.[3][5]

5. Pitam panas

Pitam panas atau yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah heatstroke merupakan suatu kondisi yang di alami akibat pengaruh tingginya suhu di lingkungan sekitar. Tubuh tidak mampu menahan kondisi suhu lingkungan sekitar yang terlalu tinggi, menyebabkan kegagalan dalam meregulasi suhu tubuh yang tepat untuk dapat bertahan.[2][5] Hal inilah yang dapat menyebabkan demam hipertermia.

Umum terjadi pada ibu yang sedang hamil di mana aktivitas berlebih dapat menyebabkan pitam panas, khususnya apabila aktivitas tersebut dilakukan di luar ruangan. Amat disarankan bagi para ibu hamil untuk tidak terlalu berlebihan dalam beraktivitas selama masa-masa kehamilan.[1]

6. Efek obat-obatan dan tindakan medikasi

Ketidak stabilan suhu tubuh juga dapat disebabkan aktivitas mengonsumsi obat-obatan atau tindakan medikasi tertentu. Beberapa obat-obatan yang diberikan dengan dosis tertentu juga dapat menghasilkan peningkatan suhu tubuh secara temporer apabila dikonsumsi.[2] Selain itu beberapa tindakan medikasi juga dapat menyebabkan demam, seperti suntikan-suntikan remedi ataupun vaksinasi yang di injeksi langsung ke pembuluh darah.[4]

7. Disfungsi tubuh pada saat kehamilan

Disfungsi pada saat kehamilan, sebagai salah satu penyebab ketidakmenentuan suhu tubuh yang sering dialami oleh ibu hamil, merupakan kondisi terjadinya suatu gangguan organ maupun sistem-sistem lain yang meregulasi berbagai aktivitas fisiologis di dalam tubuh.[3]

Beberapa contoh diantaranya seperti produksi hormon estrogen berlebih, hipertiroidisme dan tirotoksikosis (ketidakmampuan tubuh dalam mengatur produksi hormon tiroid), dan kemunculan tumor pada organ-organ.[1][4] Sebagian di antaranya merupakan suatu respons alami, sedangkan lainnya merupakan anomali yang cukup serius. Diperlukan adanya konsultasi pada tenaga medis profesional dalam menyikapi penyebab yang satu ini.

8. Cidera atau gagal organ

Sebagai salah satu penyebab terjadinya ketidakmenentuan suhu tubuh, kondisi cidera atau gagal organ adalah penyebab yang paling serius dan dapat menyebabkan dampak fatalitas.[4] Cidera atau gagal organ merujuk pada terjadinya suatu kondisi akut pada organ sehingga keluar dari keadaan homeostasis (istilah medis yang merujuk pada kondisi optimal-stabil secara internal, fisik, dan kimia) yang dimilikinya.[1][3][4]

Banyak hal yang dapat menyebabkan kondisi ini, seperti keberadaan kanker, trauma yang terjadi pada organ yang bersangkutan, infeksi patogen atau mikroba berbahaya, hipermetabolisme, kegagalan perfusi akut dan lain sebagainya.[2][3][4][5] Apabila demam yang terjadi disebabkan oleh hal ini, perlu segera diambil tindakan medis yang terukur guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

By: Sir Lord Artaz Gang

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment