Apa Perbedaan Demam Berdarah dan Malaria?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Demam berdarah adalah virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dan merupakan penyebab utama virus yang ditularkan melalui arthropoda di dunia. Demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes dan sangat umum menyerang daerah kawasan tropis dan subtropis [1].

Malaria adalah infeksi parasit yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles dan berujung pada penyakit yang dapat membahayakan nyawa. Penyakit ini timbul karena adanya parasit plasmodium, yang memiliki beragam tingkatan hidup dan dapat menimbulan demam siklis [2].

Gejala Demam Berdarah dan Malaria

Untuk mengetahui lebih lanjut, perhatikan beberapa gejala yang umum terjadi pada penderita demam berdarah dan malaria berikut ini :

Demam Berdarah

Gejala penyakit demam berdarah sendiri meliputi :

  • Gejala yang umum muncul pada penderita demam berdarah adalah munculnya demam tinggi di angka 40 C yang bertahan kuarng lebih 2 – 7 hari [1].
  • Demam tersebut akan diikuti dengan wajah yang memerah, diiring dengan eritema pada kulit, mialgia, dan artralgia [1].
  • Muncul rasa sakit pada kepala, tenggorokan, dan juga rasa mual dan muntah-muntah [1].
  • Adanya injeksi konjungtiva dan munculnya gejala anoreksia [1].
  • Pada hari pertama hingga hari kedua demam biasanya akan mulai muncul ruam-ruam di sekujur tubuh yang berkembang selama kurang lebih 24 jam [1].
  • Munculnya rasa sakit pada bagian perut yang bisa saja terasa intens dan konsisten [1].

Malaria

Sedangkan gejala penyakit malaria meliputi hal-hal sebagai berikut :

  • Demam, yang merupakan gejala paling dominan pada penyakit maria terutama selama 7 hari bahkan lebih [2].
  • Pada kasus orang dewasa, akan muncul reaksi seperti pusing, rasa lemas, rasa tidak nyaman dan lemas [2].
  • Munculnya gangguan gastrointestinal dan gangguan pernafasan bagian atas yang diiringi nyeri pada otot [2].
  • Kasus terparah bahkan menunjukkan reaksi penyakit kuning, rasa bingung, kejang-kejang, serta timbulnya dehidrasi [2].
  • Gejala malaria juga termasuk keluarnya urin yang berwarna lebih gelap dibandingkan pada keadaan normal [2].
  • Malaria juga ditandai dengan rasa dingin tiba-tiba, mual dan muntah [4].

Penyebab Demam Berdarah dan Malaria

Baik demam berdarah maupun malaria merupakan termasuk golongan penyakit yang ditularkan melalui arthropoda. Dan sama-sama kasus yang umum terjadi di wilayah negara tropis [3].

Penyebab demam berdarah sendiri adalah virus dengue (DENV) yang termasuk dalam famili Flavivirus. Virus tersebut yang kemudian ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes [1].

Sedangkan malaria sendiri merupakan penyakit yang dipicu oleh infeksi karena adanya parasit yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles. Parasit yang dimaksud adalah Plasmodium dengan total 5 spesies yang terindikasi mampu menginfeksi manusia. Termasuk diantaranya P. falciparum, P. ovale, P. vivax, P. malariae, dan P. knowlesi [2].

Bahaya dari Demam Berdarah dan Malaria

Baik malaria maupun demam berdarah merupakan penyakit yang termasuk ke dalam kategori berbahaya dan dapat membahayakan nyawa penderitanya [1, 2].

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang bahaya yang mungkin timbul dari penyakit demam berdarah dan juga malaria :

  • Demam berdarah dengan tingkat bahaya tinggi yang tidak dirawat dengan baik memiliki tingkat kematian di angka 10-20%, sedangkan penanganan medis yang tepat dapat menurunkan tingkat kematian hingga hanya berkisar 1% [1].
  • Pasien demam berdarah sangat mungkin berkembang menjadi komplikasi seperti kerusakan liver, kardiomiopati, pneumonia, orkitis, ooforitis, kejang-kejang, ensefalopati, dan radang otak [1].
  • Malaria sendiri merupakan penyakit utama yang sudah dihadapi manusia sejak ribuan tahun lalu. Meskipun ilmu medis telah berkembang, namun penyakit satu ini masih menjadi masalah utama karena telah menjangkit kurang lebih 200-500 juta penduduk di dunia tiap tahunnya [4].
  • Tingkat kematian penyakit malaria cukup tinggi dengan kisaran 1-2.5 juta kematian per tahun [4].
  • Penyakit malaria memiliki risiko tertinggi pada anak usia di bawah 5 tahun, ibu hamil, dan populasi yang rawan berpenyakit terutama di kawasan Afrika [2].
  • Dari total 125 juta pelancong di kawasan endemik malaria hampir 10rb – 30rb nya menderita penyakit tersebut, dan sebanyak 1% meninggal karena adanya komplikasi [2].
  • Malaria juga mungkin berkembang menjadi komplikasi seperti malaria serebral, anemia malaria berat, dan sindrom nefrotik dengan tingkat kematian 15-50% [2, 4].
  • Malaria juga dapat berkembang menjadi bentuk komplikasi lain seperti hiperparasitemia, hipoglikemia berat, asidosis laktat, syok, disfungsi paru, jantung, hati, ginjal, kejang, adanya pendarahan spontan, diare dan juga muntah-muntah [4].

Pengobatan dan Pencegahan

Berikut pengobatan dan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit demam berdarah dan malaria :

Demam Berdarah

Pengobatan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mengatasi demam berdarah, diantaranya :

  • Memberikan cairan kepada penderita demam berdarah sehingga pasien tidak mengalami dehidrasi [1].
  • Memberikan acetaminophen jika pasien mengalami demam serta melakukan transfusi darah jika diperlukan terutama pada pasien yang mengalami pendarahan [1].
  • Menghindari pemberian aspirin dan juga obat anti-inflamasi dan antikoagulan lainnya atau obat-obatan yang mengandung efek hepatotoksik [6].

Pencegahan

Sedangkan langkah pencegahan untuk menghindari penyakit demam berdarah adalah sebagai berikut : [1,5]

  • Menghindari kunjungan ke daerah yang sedang mengalami endemik demam berdarah.
  • Menggunakan baju yang tertutup jika terpaksa untuk bepergian ke daerah tersebut, tidur dalam kelambu serta kurani risiko air menggenang disekeliling tempat tingal yang memungkinkan nyamuk berkembang biak.
  • Mengontrol perkembangan nyamuk di area rumah juga dapat dilakukan dengan secara berkala menyemprotkan obat anti-nyamuk dan sejenisnya.
  • Pengembangan vaksin saat ini merupakan langkah yang sedang dikembangkan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah.

Malaria

Berikut cara mengobati serta mencegah berkembangnya penyakit malaria pada manusia.

Pengobatan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mengobati penyakit malaria, diantaranya : [2,4]

  • Penggunaan obat skizontisida dan melakukan perawatan secara konsisten dan intens sangat diperlukan untuk penderita dengan risiko tinggi.
  • Pemberian obat antimalaria juga perlu dilakukan termasuk chloroquine, hydroxychloroquine, primaquine, terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT) dan juga atovaquone-proguanil.
  • Penggunaan obat alternatif seperti mefloquine, pyrimethamine, sulfadoxine, quinine, quinidine, halofantrine, dan juga turunan dari artemisinin seringkali digunakan dan masih sangat efektif.

Pencegahan

Sedangkan langkah pencegahan untuk terhindar dari penyakit malaria diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Malaria dapat dicegah dengan tindakan preventif seperti melindungi diri layaknya pada kasus demam berdarah.
  • Kemoprofilaksis juga dapat dilakukan untuk meminimalisir penyebaran malaria.
  • Menghancurkan area tempat nyamuk dapat bersarang dan bertelur juga wajib dilakukan termasuk memasang kelambu terutama di daerah endemik malaria.
  • Sama halnya dengan demam berdarah saat ini vaksin dari penyakit malaria juga sedang dikembangkan sebaga langkah pencegahan.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment