Pyrimethamine adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria dan toksoplasmosis. Obat ini masuk dalam golongan obat antiparasit. [1][2]
Daftar isi
Apa itu Pyrimethamine?
Pyrimethamine adalah obat antiparasit untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya parasit dalam tubuh[1]
Berikut informasi mengenai Pyrimethamine[2]:
Indikasi | Malaria dan Toksoplasmosis |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Antimalaria |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | → Hipersensitif. → Anemia megaloblastik. → Resistensi obat malaria. → Ibu hamil dan menyusui. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Pyrimethamine: → Pasien yang memiliki defisiensi folat → Pasien yang memiliki alergi → Pasien dengan gangguan hati → Pasien dengan gangguan ginjal → Pasien yang ketergantungan alkohol → Pasien yang kekurangan gizi → Ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO Kategori C:Penelitian pada hewan menunjukkan efek yang buruk pada janin.Tidak ada penelitian yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil.Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Manfaat Pyrimethamine
Pyrimethamine digunakan bersamaan dengan obat lain(seperti sulfonamide) untuk mengobati infeksi parasit yang serius di tubuh,otak atau mata. Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi toxoplasmosis pada pengidap HIV. Pyrimethamine bekerja dengan cara membunuh parasit. [3]
Dosis Pyrimethamine
Pyrimethamine dapat dikonsumsi anak anak maupun dewasa,berikut keterangan dosis[2]
Dosis Dewasa
Profilaksis Malaria Oral/Diminum: → 25 mg dosis tunggal setiap seminggu. |
Malaria Akut Oral/Diminum: → Dikombinasikan dengan sulfonamide: 75 mg pyrimethamine dengan 1.5 g sulfadoxine. |
Toksoplasmosis Oral/Diminum: → 50-75 mg pyrimethamine dengan 1-4g sulfadiazine setiap hari → Diminum selama 1-3 minggu, apabila pasien memiliki toleransi yang lambat, maka dilanjutkan setengah dosis selama 4-5 minggu. |
Dosis Anak-anak
Profilaksis Malaria Oral/Diminum: ⇔ < 4 tahun: 6.25 mg dosis tunggal setiap seminggu ⇔ 4-10 tahun: 12.5 mg dosis tunggal setiap seminggu ⇔ > 10 tahun: 25 mg dosis tunggal setiap seminggu |
Malaria Akut Oral/Diminum: ⇔ 5-11 bulan 12.5mg pyrimethamine dengan 250mg sulfadoxine, sebagai dosis tunggal ⇔ 1-6 tahun 25mg pyrimethamine dengan 500mg sulfadoxine, sebagai dosis tunggal ⇔ 7-13 tahun 50mg pyrimethamine dengan 1g sulfadoxine, sebagai dosis tunggal |
Toksoplasmosis Oral/Diminum: ⇔ 1mg/kg pyrimethamine dengan 0.5mg/kg sulfadiazine setiap hari selama 2-4 hari ⇔ Untuk 4 minggu kedepan dosis sulfadiazine disesuaikan yang disarankan oleh dokter. |
Efek Samping Pyrimethamine
Berikut efek samping umum yang tidak perlu ke dokter[1]:
- Diare
- Kehilangan nafsu makan
- Mual
- Muntah
Berikut efek samping yang jarang terjadi dan harus segera diperiksakan ke dokter atau medis: [1]
- Feses berwarna hitam
- Urin dan atau/tinja berdarah
- Batuk dan suara serak
- Demam atau panas dingin
- Iritasi dan sakit tenggorokan
- Rasa sakit atau kesulitan pada saat buang air kecil
- Bintik merah pada kulit
- Pendarahan atau memar yang tidak biasa
- Bibir luka atau berdarah
- Sakit dada
- Kram atau nyeri otot
- Kulit kemerahan terkelupas
- Ruam kulit
- luka,bisul atau bintik putih pada mulut
- Merasa kelelahan atau capek yang tidak biasa
Berikut efek samping yang harus segera diperiksakan ke medis atau dokter apabila terjadi terus menerus: [1]
- Urin berdarah
- Diare
- Susah menelan makanan atau minuman
- Pusing
- Detak jantung yang cepat, lambat dan tidak beraturan
- Gatal-gatal
- Nyeri otot
- Kulit pucat
- Denyut nadi cepat
- Bengkak di sekitar mata, wajah, bibir dan lidah
- Pernapasan terlalu cepat/lambat
- Mata Merah atau iritasi
- Kulit merah keunguan
- Bengkak pada kelenjar
- Sesak pada dada
- Mengi
Info Efek Pyrimethamine Tenaga Medis[1]:
- Gastrointestinal:
- Sangat umum (10% atau lebih): Mual, muntah, diare, sakit perut
- Umum (0.1% hingga 1%): Mulut kering, tenggorokan kering
- Sangat jarang (kurang dari 0.01%): Ulserasi rongga mulut
- Frekuensi tidak dilaporkan: Glositis, glositis atrofi
- Sistem Saraf:
- Sangat umum (10% atau lebih): Sakit kepala
- Umum(1% hingga 10%): Pusing
- Sangat jarang(kurang dari 0.01%): Kejang
- Frekuensi tidak dilaporkan: Ataksia, tremor, epilepsi
- Hematologi:
- Sangat umum (10% atau lebih): Anemia
- Umum(1% hingga 10%): Trombositopenia, leukopenia
- Sangat jarang(kurang dari 0.01%): Pansitopenia
- Frekuensi tidak dilaporkan: Anemia megaloblastik, neutropenia, agranulositosis
- Dermatologis
- Sangat umum(lebih dari 10%): Ruam
- Jarang(0.1% hingga 1%): Pigmentasi kulit tidak biasa, dermatitis
- Pernafasan
- Jarang(0.01% hingga 0.1%): Eosinofilia paru-paru
- Sangat jarang(kurang dari 0.01%): Pneumonia dengan infiltrat di paru-paru
- Hipersensitif:
- Frekuensi tidak dilaporkan: Reaksi hipersensitif (Eritema multifonis, sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, sindrom Lyell, hepatitis, anafilaksis, reaksi pada paru-paru, ruam makulopapular)
- Kardiovaskular
- Sangat jarang(kurang dari 0.01%): Circulatory collapse
- Frekuensi tidak dilaporkan: Gangguan pada detak jantung, aritmaria
- Metabolik
- Sangat jarang(kurang dari 0.01%): Hyperphenylalaninemia
- Frekuensi tidak dilaporkan: Anoreksia
- Genituorinari
- Sangat jarang(kurang dari 0.01%) :Hematuria
- Onkologis
- Frekuensi tidak dilaporkan: Leukemia granulositik kronis, sarkoma sel retikulum
- Lain
- Jarang(0.1% hingga 1%): Demam, rasa kurang nyaman
Detail Pyrimethamine:
Untuk memahami lebih detail Pyrimethamine berikut datanya[1][2][3]:
Penyimpanan | → Simpan antara 15-25 °C. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. → Jauhkan dari jangkauan anak |
Cara Kerja | → Deskripsi: Pyrimethamine menghambat dihidrofolat reduktase parasit sehingga menghambat sintesis dari asam tetrahidrofolik. Pyrimethamine aktif melawan pra-eritrosik dan juga skizontisida yang bertindak lambat. Onset: Oral kira kira 1 jam. Farmakokinetik: Penyerapan: Hampir sepenuhnya menyerap Distribusi: 80-90% didistribusikan pada protein plasma. Melintasi plasenta dan masuk ke dalam ASI Metabolisme: Dimetabolisme di hati Ekskresi: Diekskresikan melalui ginjal(Urin 16-32%).Waktu paruh sekitar 4 hari |
Interaksi dengan obat lain | →Lorazepam dapat menyebabkan hepatotosisitas →Peningkatan resiko penekanan sumsum tulang apabila digunakan bersamaan dengan obat yang memiliki sifat imunosupresif (seperti proguanil, sulfonamida, zidovudine, dan obat sitostatik) →Peningkatan resiko pansitopenia dan anemia megaloblastic apabila digunakan bersamaan dengan obat seperti kotrimoksazol dan sulfonamida. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Sakit perut yang tidak biasa, kejang, rangsangan meningkat, muntah terus menerus ⇔ Cara Mengatasi: Segera ke IGD karena akan berakibat fatal |
Pertanyaan Seputar Pyrimethamine
Apa yang harus dilakukan apabila melewatkan satu dosis?
Minum segera setelah anda ingat. Namun apabila sudah mendekati waktu dosis selanjutnya maka lewati dosis yang anda lupakan dan kembali ke dosis seperti biasa.Jangan meminum dosis 2 kali pada jadwal yang sama[2]
Apakah saya bisa meminum obat ini dengan obat lain?
Selalu beritau ke dokter/ tenaga medis apabila anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, dan herbal lain tanpa resep.[2]
Apakah pyrimethamine bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui?
Untuk ibu hamil dan menyusui obat ini termasuk kategori C yang dapat berakibat buruk pada janin,namum penelitian pada ibu hamil dan menyusui tidak memadai.Disarankan sesuai dengan anjuran dokter
Contoh Obat Pyrimethamine(Merek Dagang) di Pasaran
Brand Merek Dagang |
Daraprim |
Primet |