Apa Perbedaan Heat Stroke dan Heat Exhaustion?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Heat exhausion dan heat stroke sama-sama kondisi yang disebabkan oleh cuaca panas yang ekstrim. Heat exhaustion yang tidak ditangani akan berkembang menjadi heat stroke. Gejala heat exhaustion dapat berupa... sakit kepala, pusing dan bingung, berkeringat berlebihan dan pucat, kulit menjadi lembab dan basah, kram pada kaki atau lengan, suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius atau lebih, napas atau denyut jantung menjadi cepat. Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah dibawah ke tempat yang teduh, kemudian berbaring dengan posisi kaki diangkat. Berikan minum yang banyak, dan tempelakan kompres dingin pada kulit. Jika dalam 30 menit kondisi pasien tidak membaik, bahkan semakin lemas dan kehilangan kesadaran, ini bisa merupakan tanda pasien sudah memasuki tahap heat stroke. Heat stroke merupakan kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan dengan cepat. Segera bawa pasien ke layanan kesehatan terdekat. Read more

Merasakan panas berlebihan umum dialami oleh mereka yang mencari hangatnya sinar matahari. Akan tetapi, heat exhaustion merupakan hal yang harus diperhatikan dengan serius. Jika dibiarkan, hal ini akan berujung pada suatu kondisi mengancam nyawa yang disebut sebagai heat stroke. [1]

Heat stroke terjadi ketika suhu tubuh Anda mencapai 40 C atau lebih. Kondisi ini paling umum dialami saat hari sangat panas. Hal ini disebabkan karena kelembaban udara dan matahari sedang berada di posisi tinggi ketika Anda menghabiskan waktu di luar ruangan. [1]

Heat exhaustion merupakan kondisi yang dialami tubuh ketika terpapar panas yang ekstrim. Kondisi ini memang lebih ringan dibandingkan dengan heat stroke. Akan tetapi, heat exhaustion yang tidak ditangani akan berkembang menjadi heat stroke. Perkembangannya bisa cepat, mungkin juga beberapa hari. [2]

Gejala Heat Stroke dan Heat Exhaustion

Ada beberapa perbedaan gejala antara heat stroke dengan heat exhaustion. Berikut ini adalah gejala dari heat stroke: [3]

  • Sakit kepala
  • Kebingungan atau delirium
  • Dapat kehilangan kesadaran
  • Tidak ada keringat/ kulit kering
  • Kulit panas dan merah
  • Mual atau muntah
  • Detak jantung cepat
  • Suhu tubuh di atas 40 C

Sedangkan untuk gejala dari heat exhaustion adalah sebagai berikut: [3]

  • Sakit kepala
  • Pusing atau pingsan
  • Keringat banyak
  • Kulit dingin, pucat, dan basah
  • Mual atau muntah
  • detak jantung cepat dan lemah
  • Lemas atau otot kram
  • Haus berlebih

Penyebab Heat Stroke dan Heat Exhaustion

Penyebab utama dari kondisi heat stroke dan heat exhaustion adalah ketidakmampuan tubuh Anda dalam melakukan pendinginan. Keringat merupakan alat alami tubuh Anda untuk mendinginkan keadaan tubuh. [4]

Jika Anda olahraga berlebihan atau bekerja dengan sangat keras pada cuaca panas atau ruangan yang mengalami pemanasan, tubuh Anda mungkin saja kesulitan menghasilkan cukup keringat untuk mendinginkan tubuh. [4]

Selain itu, beberapa alasan lain dapat menimbulkan heat exhaustion yakni: [4]

  • Dehidrasi
  • Mengenakan pakaian yang berat dan ketat
  • Mengkonsumsi alkohol

Jika Anda mengalami heat exhaustion dalam waktu yang panjang, kondisi ini dapat berujung pada heat stroke. Kondisi heat stroke dapat berkembang dengan cepat jika suhu sangat panas atau Anda bekerja terlalu keras/ berlebihan. Penting bagi Anda untuk menangani heat exhaustion jika telah mengalami gejala awalnya. [4]

Faktor Resiko Heat Stroke dan Heat Exhaustion

Ada beberapa alasan yang mungkin dapat meningkatkan resiko Anda mengalami kondisi heat stroke dan heat exhaustion seperti: [1,4]

  • Bayi dan anak kecil yang berusia kurang dari 4 tahun sebab pada usia tersebut tubuh lebih kesulitan mengatur suhu tubuh
  • Orang yang berusia 65 tahun atau lebih
  • Orang yang mengalami berat badan berlebih sebab berat badan yang berlebihan menahan panas lebih banyak. Tubuh Anda akan kesulitan mendinginkan tubuh jika mengalami obesitas.
  • Orang yang melakukan olahraga/ bekerja secara berlebihan
  • Orang yang mempunyai penyakit fisik, terutama penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, atau orang yang mengkonsumsi obat tertentu misalnya untuk depresi, insomnia, atau untuk peredaran darah yang buruk. Obat-obatan ini mengurangi kemampuan tubuh untuk tetap terhidrasi.
  • Orang yang melakukan perjalanan dari iklim sejuk ke iklim yang panas secara tiba-tiba misalnya pergi berlibur. Tubuh akan kesulitan menyesuaikan diri dengan iklim panas yang tiba-tiba.

Diagnosis Heat Stroke dan Heat Exhaustion

Segera cari bantuan medis jika Anda yakin mengalami heat stroke. Dokter akan mendiagnosis heat exhaustion atau heat stroke berdasarkan gejala yang yang Anda rasakan, dan akan melakukan serangkaian tes untuk menguatkan diagnosis atau memeriksa komplikasi. Tes yang dilakukan yaitu: [4]

  • Tes darah digunakan untuk memeriksa kadar kalium atau natrium Anda untuk membantu menentukan apakah Anda dehidrasi.
  • Contoh air seni Anda akan diambil. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah Anda dehidrasi atau tidak dapat dilihat dari warna air seni yang kuning gelap.
  • Tes fungsi otot mungkin akan dilaksanakan.
  • Tes untuk mengetahui fungsi ginjal
  • Sinar-X dan uji citra lainnya dapat digunakan untuk menentukan apakah Anda mengalami kerusakan organ dalam

Pengobatan Heat Stroke dan Heat Exhaustion

Jika Anda mencurigai diri Anda mengalami heat exhaustion, Anda harus melakukan beberapa langkah untuk mendinginkan tubuh. Beberapa cara yang dapat ditempuh yaitu: [2]

  • Pindah ke tempat yang teduh
  • Melepas selapis pakaian atau lebih
  • Hindari sinar matahari
  • Hidupkan kipas angin atau pendingin ruangan
  • Siram tubuh dengan air dingin mengalir atau tempelkan handuk basah dan dingin ke kulit
  • Minum cairan seperti air atau minuman olahraga

Jika seseorang mengalami mual atau muntah, segera cari pertolongan medis. Adapun jika seseorang mengalami gejala heat stroke segera hubungi fasilitas kesehatan. Dokter akan memberikan beberapa penanganan yaitu: [2]

  • Menempelkan ice packs ke leher, ketiak dan selangkangan
  • Menyemprotkan butiran kabut dingin
  • Mendukung sistem organ yang mengalami cedera
  • Menggunakan selimut pendingin khusus
  • Memberikan cairan intravena yang mendorong proses pendinginan dan hidrasi

Pencegahan Heat Stroke dan Heat Exhaustion

Salah satu cara utama untuk mencegah heat stroke dan heat exhaustion adalah menjaga tubuh Anda tetap dingin. Hal ini penting diperhatikan ketika Anda bekerja atau melakukan aktivitas di luar ruangan di bawah sinar matahari. Berikut ini beberapa tips untuk mencegah terjadinya heat stroke dan heat exhaustion: [4]

  • Tetap terhidrasi. Minumlah 2-4 cangkir air setiap jamnya selama menjalani aktivitas luar ruangan di bawah sinar matahari langsung.
  • Hindari minuman alkohol dan minuman berkafein sebab meningkatkan resiko Anda mengalami dehidrasi
  • Pada hari sangat panas, cobalah lakukan kegiatan lebih banyak di dalam ruangan dengan kendali suhu atau lingkungan berpendingin.
  • Coba hindari melakukan kegiatan di luar selama siang hari di cuaca sedang sangat panas dan di bawah sinar matahari langsung
  • Kenakan pakaian ringan, kendur, dan berwarna cerah ketika berkegiatan di tempat panas
  • Lakukan mandi dengan air dingin
  • Seringlah beristirahat ketika bekerja/ berolahraga dalam panas. Kegiatan ini bisa berupa mendaki atau permainan olahraga.
  • Jangan pernah tinggalkan bayi, anak-anak, orang dewasa atau hewan peliharaan pada mobil terparkir yang tertutup
  • Kenakan topi bertepi lebar untuk mencegah wajah tersengat sinar matahari langsung dan membantu Anda tetap dingin.
  • Anda bisa mandi di bawah pancuran air dingin untuk mendinginkan tubuh
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment