Sakit Kepala Saat Menguncir Rambut : Penyebab – Gejala – Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Sakit Kepala Saat Menguncir Rambut

Sakit kepala saat menguncir rambut atau yang juga disebut dengan istilah ponytail headache adalah sakit kepala yang timbul ketika mengikat atau menguncir rambut [1,2,3].

Hal ini umum terjadi pada orang-orang dengan rambut panjang yang lebih nyaman mengikat rambut ketika sedang beraktivitas [1,2,3].

Tak hanya perempuan, pria dengan rambut panjang pun berisiko sama besar mengalami rasa sakit kepala jenis ini [1,2,3].

Penyebab Sakit Kepala Saat Menguncir Rambut

Sakit kepala yang timbul saat menguncir rambut bukan dikarenakan adanya saraf pada rambut yang terkena tekanan atau semacamnya, sebab rambut tidak memiliki saraf [1,2,3].

Namun yang menjadikan kepala begitu sensitif ketika menguncir rambut adalah adanya saraf di folikel rambut dan kulit kepala yang mudah terasa sakit [1,2,3].

Ponytail headache adalah akibat dari sensasi kencang yang dirasakan oleh beberapa saraf pada bagian bawah folikel rambut di kulit kepala yang langsung timbul setiap mengikat rambut [1,2,3].

Tidak hanya saat menguncir rambut sakit kepala bisa terjadi, tapi juga ketika mengenakan hijab [1].

Sakit kepala saat menguncir rambut atau ponytail headache pun dapat digolongkan sebagai kondisi allodynia [1].

Allodynia sendiri merupakan kondisi sensasi rasa sakit yang timbul secara tak biasa pada kulit walau hanya terkena kontak sederhana [4].

Sentuhan ringan yang umumnya dianggap biasa dan sama sekali tidak sakit bisa teramat menyakitkan bagi penderita allodynia [4].

Pada kasus allodynia, usapan lembut saja dapat terasa sakit di kulit (tak hanya kulit kepala tapi juga kulit bagian tubuh lain) [4].

Meski merupakan kondisi yang disebabkan oleh sensitivitas tinggi pada saraf bawah folikel rambut, sakit kepala saat menguncir rambut juga dapat dipicu oleh beberapa risiko berikut ini [1] :

  • Sering mengalami migrain atau sakit kepala sebelah sebelumnya
  • Sering mengalami sakit kepala tegang
  • Memiliki riwayat fibromyalgia atau kondisi ketika sekujur tubuh merasakan nyeri kronis

Ketika sakit kepala saat menguncir rambut terjadi, biasanya saraf yang paling sering terpengaruh adalah saraf trigeminal dan saraf oksipital [1].

Saraf trigeminal adalah saraf pada wajah dan saraf oksipital adalah saraf pada bagian belakang kepala [1].

Tekanan saat menguncir rambut paling mengena pada saraf-saraf tersebut [1].

Gejala Sakit Kepala Saat Menguncir Rambut

Gejala utama yang kerap terjadi adalah sakit kepala akan timbul setiap kali menguncir rambut [1,2,3].

Lalu seketika kunciran atau ikatan rambut dilepas, sakit kepala akan hilang [1,2,3].

Lamanya sakit kepala bervariasi, sebab tiap penderita mengalami kondisi berbeda [1].

Namun penting untuk melepas kunciran rambut setiap jam apabila memang sakit kepala cukup mengganggu tapi rambut tak bisa dibiarkan tergerai [1].

Terlalu lama atau sering menguncir rambut bisa menjadi salah satu pemicu sakit kepala kemudian mulai terasa dan jika demikian, tidak mengikat rambut dalam waktu lama bisa dilakukan [1,2,3].

Pemeriksaan Sakit Kepala Saat Menguncir Rambut

Jika rasa sakit kepala terus berulang dan tak yakin apa yang menyebabkannya setiap kali menguncir rambut, segera periksakan diri ke dokter.

Sejumlah faktor mampu menjadi penyebab sakit kepala, maka dokter akan bertanya kepada pasien mengenai riwayat gejala dan berapa lama gejala sudah dirasakan.

Selain itu, dokter biasanya ingin tahu lokasi nyeri, tingkat keparahan dan durasi berapa lama nyeri kepala dialami saat terjadi.

Beberapa tes penunjang akan dokter minta pasien menempuhnya untuk menentukan penyebab maupun menentukan pengobatan yang tepat seperti [5]:

  • Tes darah
  • Pemindaian otak melalui tes MRI dan CT scan
  • Pemeriksaan tekanan bola mata
  • Elektrosefalografi
  • Pungsi lumbal

Penanganan Sakit Kepala Saat Menguncir Rambut

Ketika sakit kepala timbul sewaktu mengikat rambut, artinya ponytail headache sedang terjadi dan rasakan apakah ada gejala lain yang ikut menyertai.

Jika terjadi berulang, maka beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai langkah penanganan adalah [1,2,3] :

  • Melepas ikatan rambut dan uraikan rambut.
  • Memijat kulit kepala pelan-pelan, terutama di area kepala yang terasa sakit atau berdenyut.
  • Menarik nafas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan, ulangi beberapa kali.
  • Melonggarkan kunciran rambut apabila sakit kepala terjadi setiap mengikat rambut terlalu kencang.
  • Melepas kunciran rambut setiap jam agar sakit kepala dapat mereda.
  • Menggunakan jepit rambut yang hanya menjepit area poni atau rambut bagian depan adalah alternatif yang bisa dilakukan agar tidak meningkatkan risiko sakit kepala.
  • Mengonsumsi obat pereda rasa nyeri apabila rasa sakit kepala tak kunjung mereda, seperti ibuprofen.

Biasanya tekanan pada saraf bawah folikel rambut akan mereda dan hilang saat rambut tak lagi dikuncir [1].

Namun ketika sakit kepala terjadi berulang dan hal ini sama sekali tak nyaman, coba cara lain dalam membuat gaya rambut [1].

Memotong rambut dan memiliki model rambut pendek jauh lebih dianjurkan agar tidak perlu mengikatnya setiap beraktivitas yang kemudian memicu sakit kepala [1].

Selain itu, pastikan untuk menjalani pola hidup dan kebiasaan sehat yang membantu meminimalisir risiko sakit kepala, seperti [6] :

  • Mengelola stres dengan baik dan mencari cara positif untuk menanganinya.
  • Tidur cukup setiap hari.
  • Makan makanan bergizi seimbang setiap hari.
  • Melakukan olahraga untuk tetap bugar.
  • Membatasi asupan kafein.
  • Menghindari penggunaan obat pereda nyeri terlalu sering tanpa resep dokter karena dapat berdampak buruk bagi gejala nyeri kepala.

Namun ketika sakit kepala seperti ponytail headache terjadi berulang kali dan obat pereda nyeri tak lagi efektif, periksakan diri segera ke dokter.

Walaupun sakit kepala saat menguncir rambut adalah kondisi yang umum terjadi, ketika gejala dialami berulang kali, pastikan untuk memeriksakan diri supaya penanganan dapat diberikan oleh dokter sesuai kondisi penderita.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment